Share

Aku Tak Tahan

"Kamu ke kampus jam berapa?" tanya Bara, sambil mengeringkan rambut yang basah dengan handuk.

"Jam sepuluhan."

"Oh."

Cintya melirik Bara sekilas. Wajahnya tampak lebih segar daripada kemarin.

"Mau ke rumah sakit, lagi?"

"Iya. Mungkin nanti sore sudah dibolehkan pulang," ujarnya sambil meletakkan handuk di sandaran kursi.

"Apa Kamu buru-buru?" tanya Cintya ragu.

"Kenapa?"

Cintya diam sejenak. Dia ragu, untuk melanjutkan obrolannya.

"Ah tidak, kapan-kapan saja kita bicarakan!" ujar Cintya sambil berlalu.

Tak dinyana, Bara mencekal lengannya. Ditatapnya manik mata Cintya. Cintya reflek mengalihkan pandangan, karena dia tak sanggup harus bertatapan dengan Bara.

"Ada apa? Bicaralah!" Bara mendudukkan Cintya di tepi ranjang.

"Pergilah! Mungkin Aisya sudah menunggumu!" Cintya seolah menghindar.

Bara menggeleng. Dia memaksa Cintya untuk bicara.

"Aisya lebih membutuhkanmu, daripada aku," ujar Cintya dengan seulas senyum yang dipaksa.

Bara menggenggam tangan Cintya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Yus Wiyati
setiap baca... dadaku begemuruh ...
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
cintya jangan terlalu lembek , ambil keputusan tegas gak usah iba laki2 balangsakk yg egois.. pelakor kirain mampus thor ?
goodnovel comment avatar
sudu garfu
lanjut thor...semakin penasaran sih...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status