Share

Meninggalkan Aisya

Bara kembali memukul gagang setir yang tak bersalah. Percuma juga mengejar Cintya, yang berjalan semakin menjauh. Bara akhirnya memutuskan meninggalkan kampus, tempat istrinya bekerja.

Bara teringat, kalau ia akan mengunjungi pembangunan sarang walet di desa Tinading. Mobil belok kanan, menuju arah Tambun. Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang. Sampai di perempatan Tambun, Bara belok kiri. Bara menurunkan kecepatan kendaraannya, karena jalanan lumayan macet. Barulah setelah melewati SPBU, jalanan mulai lengang. Bara kembali menambah kecepatan. Mobil melaju kencang.

Drrt

Ponselnya bergetar. Diliriknya sekilas, ternyata Aisya. Bara mengabaikannya. Emosinya belum stabil. Dia takut akan melampiaskannya pada Aisya. Jadi, dia memilih mengabaikan panggilan Aisya. Bara terus fokus mengemudi. Namun, Aisya terus memanggil.

"Iya," jawab Bara saat ponselnya terhubung dengan Aisya. "Aku masih di jalan, nanti lagi ya."

Tut

Bara memutuskan panggilan secara sepihak. Pasti Aisya di sana sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Azurah Yusof
bab ni banyak guna koin tapi ceritanya berulang ulang menjadi panjang
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
kog dobel thor... mampuslah pelakor, mau dimengerti padahal kelakuan merampas milik orang
goodnovel comment avatar
Mmh Marwa Bilqis
udah buka pake koin banyak eh teks nya di ulang gak mikir apa lama" di tinggal ni novel ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status