Share

Bab 72

Henry, "..."

Henry terdiam saat menghadapi tatapan serius dan jernih wanita itu.

Saat berikutnya, Tanaya tersenyum dan berkata, "Sekarang aku sudah mau mekar!"

Henry tidak bisa menahan diri untuk memijat alisnya dan memutuskan kelak dia akan menyuruh Tanaya untuk jangan minum terlalu banyak.

Dylan yang sedang mengemudi memiliki banyak pertanyaan di kepalanya. Sepasang matanya terbelalak lebar saat melihat CEO-nya begitu memanjakan seorang wanita.

Siapa yang bisa memberitahunya dari mana asal Nona Tanaya ini?

Oh, mungkin Ethan yang berada di Benua Filia akan tahu.

...

Tanaya bersandar di pelukan Henry dan tertidur lelap.

Selama waktu ini, ponsel terus berdering.

Selain satu Tuan Besar Arya yang menelepon untuk menanyakan situasinya, panggilan lainnya berasal dari Reiga.

Henry melihatnya sekilas dan mematikan ponsel.

Musik yang menenangkan mengalun dengan tenang di dalam mobil, lampu di luar mobil redup dan kegelapan malam penuh dengan lalu lintas serta hiruk pikuk.

Saat itu dunia seakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status