Share

Bab 8

Memikirkan hal ini, tatapan Tanaya tampak dingin.

Setelah Janet mencuri liontin berlian dari Tanaya, dia menggunakan identitas Tanaya untuk menikmati kasih sayang Keluarga Davinon sambil bersekongkol dengan Reiga untuk mencelakai Keluarga Davinon.

Di kehidupan ini, Tanaya tidak akan membiarkan rencana Janet berhasil.

Tanaya berhenti berpikir lalu menelepon Miguel Casado. "Miguel, apakah kamu mengenal orang yang bisa membuat liontin berlian? Aku ingin membuat satu."

Keluarga Casado adalah keluarga terkemuka di Kota Holen. Meskipun Miguel adalah anak haramnya Keluarga Casado, dia memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang dari berbagai kelas sosial.

"Kirim kualitas, model dan warna berliannya padaku." Suara laki-laki yang lembut terdengar dari ujung telepon, membuat Tanaya agak linglung.

Karena tidak mendengar suara Tanaya, Miguel pun memanggil lagi, "Naya?"

"Nggak apa-apa. Aku hanya merasa ... suaramu sangat bagus."

Apa yang terjadi pada Miguel di kehidupan lampau?

Setelah mengetahui masalah antara Tanaya dan Henry, Miguel terus mencari masalah dengan Henry. Biarpun Miguel bukan lawan Henry, dia menimbulkan banyak masalah untuk Henry. Mereka berdua bersitegang.

Setelah Tanaya menjadi buta, Miguel ingin membawanya pergi. Namun, Henry bersikeras untuk menikahi Tanaya.

Hubungan mereka makin buruk. Akhirnya, Miguel mati dalam insiden kecelakaan ketika dia menghadiri pernikahan Tanaya dan Henry.

Oleh karena itu, Tanaya menyalahkan Henry atas semuanya. Kebenciannya terhadap Henry pun makin dalam.

"Ada yang menindasmu?"

Merasakan ada yang tidak beres dengan Tanaya, Miguel pun mematikan rokoknya. Kemudian dia keluar dari ruang privat untuk mencari teras yang hening.

"Bukan. Aku tiba-tiba menyadari kalau kenyataan itu selalu kejam. Begitu kejam hingga terkadang aku merasa nggak bisa menanggungnya."

Ada banyak hal yang ingin Tanaya katakan, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana.

Untungnya, selain orang-orang tercela seperti Reiga, Vera dan Janet, Tanaya juga memiliki teman seperti Miguel dan Lydia Mortell yang tidak pernah meninggalkannya.

Miguel mengerutkan kening. "Apa yang terjadi, Naya?"

Tanaya terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Aku baru mengetahui kalau kebaikan Keluarga Mauel terhadapku itu ternyata sebuah kebohongan."

Tanaya tidak mengatakan banyak, tetapi dia yakin Miguel akan mengerti.

Setelah menutup telepon, Tanaya melamun di depan jendela untuk waktu yang lama.

Di kehidupan lampau, Tanaya membantu para penjahat, membunuh keluarganya sendiri. Akhirnya dia pun dimanfaatkan dan dikhianati oleh Keluarga Mauel yang paling dia percayai.

Bagaimana dengan Henry?

Apakah dia takut Tanaya tidak mampu menanggung kejamnya kebenaran, takut Tanaya hidup dalam penyesalan dan kebencian selama sisa hidupnya sehingga Henry tidak pernah menjelaskannya?

Henry rela orang yang dibenci Tanaya adalah dirinya walau dia harus melindungi ketulusan yang Tanaya berikan, serta menciptakan mimpi indah untuk wanita itu.

"Bodoh," gumam Tanaya. Ekor matanya basah.

Setelah beberapa lama, dia mengirim pesan untuk Henry: "Jangan sampai lukanya terkena air. Jangan lupa ganti perban."

Henry, yang sedang menangani dokumen, melihat isi pesan itu lalu terdiam hingga Ethan mengantar beberapa kontrak baru. "Tuan Henry, dokumen-dokumen yang disalin Nona Tanaya dari laptopmu ...."

Ethan tidak menyelesaikan kalimatnya. Bagaimanapun, Henry selalu memperlakukan Tanaya secara berbeda.

Namun, jika Tanaya benar-benar menyerahkan dokumen-dokumen itu kepada Keluarga Mauel, mereka akan rugi besar.

Henry menurunkan kelopak matanya. Bagaimana Tanaya membalut lukanya pun terlintas di benaknya lagi. Sesaat kemudian Henry berkata, "Buat rencana cadangan."

"Baik."

...

Satu minggu kemudian, pesta ulang tahun Tuan Besar Keluarga Davinon diselenggarakan.

Tanaya yang mendapat kartu undangan dari Miguel sudah tiba di tempat.

Di kehidupan lampau, Tanaya tidak datang karena larut dalam kesedihan akibat dilecehkan Henry. Akan tetapi, Tanaya ingat. Di pesta ulang tahun inilah, Keluarga Davinon mengumumkan bahwa Janet adalah putri Lukas dan Helena yang telah lama hilang.

Kini Janet masih ingin menggunakan identitas Tanaya untuk menyakiti keluarganya?

Bermimpilah!

Tempat perjamuan dipilih di hotel internasional Kota Holen. Dekorasinya mengadopsi gaya Eropa yang mewah.

Ketika Tanaya tiba, sudah ada banyak tamu di tempat.

Mereka asyik mengobrol. Begitu ramai.

Tanaya mencari Janet di tengah kerumunan. Tidak lama kemudian, dia melihat seorang wanita yang mengenakan gaun putih sedang memegang gelas anggur sambil mengobrol dengan orang lain.

Tatapan Tanaya agak dingin. Ck, Janet datang dengan persiapan. Dia pasti menghabiskan banyak uang untuk penampilannya.

Ibu Janet meninggal ketika Janet masih kecil, sedangkan ayahnya adalah seorang pecandu alkohol. Kondisi ekonomi keluarganya sulit. Demi masuk ke dalam lingkaran orang kaya, Janet melakukan banyak pekerjaan sampingan. Dia sering membeli barang-barang diskon dari merek-merek terkenal agar dirinya terlihat berasal dari keluarga yang berkecukupan.

Lihat apa yang dia kenakan sekarang. Gaun terbaru dari butik terkenal, beberapa perhiasan indah. Semuanya membuat Janet terlihat anggun dan memiliki selera yang bagus.

Tanaya mengambil segelas sampanye lalu menghabiskannya dalam sekali teguk. Setelah meletakkan kembali gelasnya di nampan, dia berjalan menuju Janet.

"Janet, aku dengar kamu itu putri Keluarga Davinon yang telah lama hilang. Apakah itu benar?" tanya seseorang yang memiliki hubungan baik dengan Janet.

Meskipun semua orang yang hadir tahu bahwa ini adalah pesta ulang tahun Tuan Besar Davinon, beberapa orang telah mendengar rumor tertentu.

Janet tidak menyangkalnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Aku juga nggak menyangka."

Begitu mendengar ucapan Janet, seseorang segera memujinya, "Kamu selalu luar biasa dan memiliki aura yang nggak biasa. Nggak disangka ternyata kamu putrinya Keluarga Davinon. Pantas saja kamu begitu unggul."

"Ya. Setelah kembali ke Keluarga Davinon, jangan melupakan kami ya."

Janet tersenyum, suasana hatinya bagus. "Tentu saja. Kita akan selalu menjadi teman."

Mendengar hal itu, senyuman di wajah beberapa orang tersebut makin lebar. Seseorang berkata, "Ngomong-ngomong, kenapa Tanaya nggak datang? Kamu menemukan kembali orang tua kandungmu adalah hal yang menggembirakan. Kenapa dia nggak menunjukkan batang hidungnya?"

Janet menghela napas lalu berkata dengan sedih, "Mungkin karena identitas kami berbeda. Dia itu putrinya pembantu Keluarga Davinon, sedangkan aku sekarang adalah putrinya Keluarga Davinon. Dia pasti nggak bisa menerimanya."

"Bagaimana boleh dia seperti itu?"

"Tapi dia itu hanya anak haram yang dilahirkan oleh seorang pembantu, yang beruntungnya diadopsi oleh Keluarga Mauel. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan putri orang kaya seperti Janet?"

Janet berkata dengan kecewa, "Meskipun aku nggak mempermasalahkannya, aku nggak menyangka dia akan mempermasalahkannya. Tapi iri itu hal yang wajar. Bagaimanapun dia sombong, tapi dia kalah dariku dalam segala hal. Kini latar belakang pun ...."

Seseorang menimpali, "Tapi dia nggak boleh memperlakukan teman seperti ini juga! Omong-omong, ibunya itu pembantu Keluarga Davinon. Bagaimana kalau suruh dia menjadi pembantumu? Nggak rugi juga."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status