Share

Bab 7

Henry tidak bersuara. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

Tanaya menarik kembali pandangannya, lalu buru-buru pergi seolah melarikan diri.

Memalukan!

Sialnya begitu Tanaya berjalan keluar, dia melihat Romeo berjongkok di depan pintu sambil merokok. Matanya yang indah menunjukkan tatapan malas.

Begitu mendengar suara, dia melirik Tanaya sekilas.

Melihat itu Tanaya, Romeo mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum penuh makna. "Ck, cepat sekali. Tampaknya Paman nggak sanggup."

Wajah Tanaya memerah. Ingin rasanya dia menghilang.

Benar-benar memalukan!

Romeo terkekeh sambil mematikan rokoknya. Setelah Tanaya pergi, dia baru masuk ke dalam rumah.

"Kupikir kenapa kamu dengan bodohnya merugikan diri sendiri, ternyata karena seorang wanita," canda Romeo tanpa sungkan.

Tatapan Henry tidak berubah. Dia berkata, "Diam saja kalau kamu nggak bisa bicara."

Romeo mengangkat sebelah alisnya lalu berkata, "Apa sebenarnya rencanamu untuk proyek Kota Lumina? Mendengar kamu akan menggantikan Keluarga Davinon menjadi Keluarga Mauel sebagai mitra kerja sama, para dewan direksi hampir saja mengamuk. Tapi mereka nggak berani bertanya padamu, jadi aku yang disuruh bertanya."

Membahas hal ini, Henry pun terdiam sejenak.

Kata-kata Tanaya muncul di benaknya.

Beberapa detik kemudian, Henry berujar, "Nggak jadi ganti."

Mendengar hal itu, Romeo tersenyum lalu berkata, "Oke, kalau begitu semuanya bisa tenang. Tapi Paman, bisa-bisanya kamu mengingkari janji setelah memakan wanita itu. Ck, jahat sekali."

Henry melempar Romeo dengan apel yang ada di atas meja kopi. "Diam."

Romeo tidak marah. Dia menangkap apel yang dilempar. "Tenanglah. Putri asuh Keluarga Mauel itu memang cantik. Tapi untuk menjadi tanteku, dia mungkin nggak pantas."

"Pergilah!"

Romeo melihat Henry sekilas, kemudian tersenyum sambil membawa apel pergi.

Bukan salah Romeo berpikir jauh. Walaupun Henry itu pamannya, usia mereka tidak terpaut jauh. Selama ini Henry menjadi tidak normal bila itu menyangkut urusan Tanaya.

Kenapa bisa dibilang tidak normal?

Romeo tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Namun, kira-kira seperti seorang genius yang tiba-tiba menjadi idiot.

...

Sekembalinya Tanaya, dia melihat panggilan telepon Reiga yang kesekian kalinya, tetapi dia mengabaikannya.

Setelah dia mandi dan berberes, Tanaya membuka laptop untuk melihat dokumen yang dia salin dari laptop Henry, kemudian dia menghapus dan mengubah isinya.

Tanaya ingat bahwa tanah di Jalan Slomka dibeli oleh Keluarga Cheatum di kehidupan lampau. Mereka berinvestasi untuk membangun pusat perbelanjaan. Alhasil, mereka rugi modal karena ada perbaikan kereta bawah tanah.

Hm, Tanaya akan menjadi orang baik dengan memberikannya kepada Keluarga Mauel.

Tanaya menyusun isi penawaran untuk tanah di Jalan Slomka ke dalam dokumen lalu menambahkannya ke dalam proyek target Henry.

Hm, resor di Pulau Macrina sepertinya jatuh ke tangan Keluarga Lopatin di kehidupan lampau.

Pulau Macrina dihuni oleh sejumlah burung kuntul setiap tahunnya sehingga hal ini sudah sangat dinantikan sejak berdirinya proyek resor. Sayangnya, saat Keluarga Lopatin sedang penuh ambisi dan siap pamer talenta, ada masalah dengan air di Pulau Macrina.

Ratusan burung kuntul mati secara tragis di Pulau Macrina, lalu proyek resor di Pulau Macrina pun ludes.

Hm, berikan juga kepada Keluarga Mauel. Jadi orang harus tahu balas budi.

Setelah menambahkan proyek Pulau Macrina ke dalam daftar, Tanaya memperhatikan bahwa dalam proyek Henry ada perusahaan teknologi bernama Glazner yang berfokus pada inovasi perlindungan lingkungan.

Glazner tidak terkenal, tetapi peralatan pemurnian limbah yang dikembangkannya meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi biaya. Oleh karena itu, setelah menerima investasi dari Henry dan dipromosikan. Perusahaan tersebut dengan cepat mengganti limbah pasar dan untung besar.

Selain Glazner, ada juga perusahaan perlindungan lingkungan bernama Teknologi Drexel. Pendirinya, Drexel Guido, terkenal karena menanggapi panggilan negara dan pandai dalam pemasaran.

Sayangnya, orang ini suka berkoar-koar. Barang yang dia produksi itu bagus tetapi tidak awet. Dia menipu banyak orang.

Tanaya ingat bahwa Theo ingin berinvestasi di Teknologi Drexel pada kehidupan lampau. Sayangnya dia kalah bersaing dengan Keluarga Grodin. Setelah Teknologi Drexel terungkap bangkrut, Keluarga Mauel senang untuk waktu yang lama.

Tanpa ragu, Tanaya mengubah rencana investasi Henry terhadap Glazner menjadi Teknologi Drexel.

Hm, jadi orang juga harus mengumpulkan kebajikan dan beramal saleh.

Setelah sibuk beberapa jam, Tanaya melihat dokumen yang telah diubah dengan puas. Tanaya menolak panggilan telepon Reiga yang kesekian kali, kemudian langsung mengirim dokumen tersebut ke surelnya.

Tanaya melihat ponselnya yang berhenti berdering dengan tatapan dingin.

Dengan adanya proyek-proyek ini, Keluarga Mauel pasti akan mampus.

Di kehidupan ini, Tanaya tidak akan membiarkan mereka hidup tenang!

...

Tak lama kemudian ponsel Tanaya berdering lagi. Dia pikir itu Reiga, begitu dilihat, ternyata Janet Darwin.

Tanaya terdiam sejenak lalu tatapan sinis melintas di matanya.

Janet adalah sahabatnya di kehidupan lampau.

Wanita itu menyamar sebagai Tanaya, menyakiti keluarga Tanaya, bahkan berselingkuh dengan Reiga di belakang Tanaya.

Tanaya mengangkat telepon.

"Naya, kenapa kamu baru angkat telepon? Bagaimana kondisimu? Aku dengar tadi malam kamu di ... di ...."

Suara Janet terdengar seperti akan menangis. Akan tetapi, jika didengar dengan saksama, ada nada senang yang tidak begitu jelas.

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Tanaya dengan santai.

Janet terdiam. Mendengar nada dingin Tanaya, dia berpikir Tanaya hanya dalam suasana hati buruk setelah dilecehkan.

"Aku mendengarnya dari Reiga. Naya, kenapa bisa terjadi hal seperti itu? Bagaimana kondisimu? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku tahu kamu sedang sedih. Aku akan pergi menemanimu setelah pulang kerja."

"Besok malam saja. Aku ingin sendiri," ucap Tanaya dengan nada lemah yang dibuat-buat. Tatapannya dingin.

Mendengar hal itu, Janet berkata, "Oke. Kalau begitu besok aku baru menemanimu. Naya, masalah ini bukan apa-apa. Anggap saja digigit anjing. Reiga nggak akan mempermasalahkannya. Kamu harus segera bangkit. Kami semua akan membalas dendam untukmu."

Mendengar Janet terus membahas hal ini, tatapan sinis melintas di mata Tanaya.

Di kehidupan lampau, Tanaya mengira dirinya dan Henry berhubungan intim sehingga suasana hatinya sangat buruk. Dia sama sekali tidak memperhatikan reaksi Janet.

Namun, sekarang kalau dilihat-lihat, sebenarnya ada banyak cela.

Setelah menutup telepon, Tanaya teringat sesuatu lalu dia mengeluarkan liontin berlian yang sangat bagus dari laci.

Liontin berlian diukir dalam bentuk kunci, dengan gumpalan warna hijau mengambang di atasnya. Pemandangan yang menyenangkan diukir dengan hati-hati.

Ujung jari Tanaya menyentuh burung murai yang terukir di belakang liontin. Rasanya dingin dan halus.

Liontin berlian adalah satu-satunya barang yang Tanaya miliki ketika dia tinggal di panti asuhan. Liontin ini juga merupakan bukti identitas Tanaya sebelumnya. Tak lama setelah Janet mengunjunginya, Tanaya menemukan bahwa liontinnya hilang.

Awalnya dia tidak terlalu memikirkannya. Namun, setelah Tanaya tahu bahwa Lukas dan Helena adalah orang tua kandungnya, lalu mengingat Janet tiba-tiba menjadi putri Keluarga Davinon yang hilang. Tanya pun telah memahami semuanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status