Share

BAB 3 Berhasil Mendapatkan Kontrak Kerja Sama

Tuan Smith sangat marah dengan Arthur, dia membatalkan untuk bekerja sebelum mereka mebicarakannya karena keributan yang dibuat Adelia istri Arthur.

Ayra mengejar tuan Smith yang ingin masuk kedalam mobilnya,"Tuan Smith, saya mohon anda jangan membatalkan kerja sama kita sebelum kita membicarakannya,"

"Maaf nona Ayra, tapi apa yang dilakukan oleh istri tuan Arthur sudah sangat keterlaluan, itu sangat membuat saya malu," tutur tuan Smith.

Ayra menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar, "Baiklah kalau begitu apakah anda mau membicarakan tentang proposal ini, dan kita mencari tempat lain."

"Saya tidak mempunyai waktu banyak, karena waktu saya sudah terbuang sia-sia melihat pertengkaran rumah tangga orang lain," ucap tuan Smith.

Ayra tak habis pikir, Ayra akan melakukan segala cara agar tuan Smith tidak membatalkan kerja samanya.

"Bagaimana kalau kita membicarakannya di dalam mobil tuan Smith? dan setelah selesai anda bisa menurunkan saya di tempat kita selesai membicarakannya, Saya ingin anda mendengarkan dulu persentasi saya baru anda bisa mengatakan membatalkan atau lanjut tanda tangan kontrak," jelas Ayra.

Tuan Smith melihat kedua bola mata Ayra yang hitam dan besar, tuan Smith melihat jika Ayra adalah gadis baik-baik, bukan seperti Sekretaris pada umumnya, yang suka menggoda atasan, "Ternyata kamu gadis pemaksa ya, masuklah kedalam mobil,"

Ayra menundukkan tubuhnya," Terima kasih tuan Smith,"

Ayra menjelaskan tentang isi proposal yang ia bawa, dan menjelaskan keuntungan-keuntungan jika tuan Smith menerima kerja sama ini, dan kedua belah pihak akan sama-sama mendapatkan keuntungan yang sama-sama besar.

Tuan Smith menyukai cara Ayra menyampaikan persentasinya yang singkat, padat, dan jelas. Tidak bertele-tele.

"Baiklah nona Ayra, saya menyetujui kerja sama ini, jadi kamu atur saja kembali jadwal pertemuan kita dengan tuan Arthur, walau bagaimanapun tuan Arthurlah atasan anda dan penanda tanganan kontraknya harus bersama dia," ucap tuan Smith.

Ayra tersenyum, ia sangat merasa senang dengan hasil yang ia dapat, dihari pertamanya kerja dia telah berhasil membuat tuan Smith tidak jadi membatalkan kontrak kerja sama mereka.

Ayra mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan tuan Smith, "Baiklah tuan Smith, nanti saya akan atur jadwal pertemuan kita lagi tuan,"

Tuan Semith tersenyum dan mengulurkan tangannya berjabatan tangan dengan Ayra "Akan saya tunggu nona Ayra,".

Ayra terlalu asyik mengobrol dengan tuan Smith, sehingga tidak menyadari jika tuan Smith telah mengantarnya ke perusahaan Arthur.

"Tuan... ini... ini perusahaan tempat saya bekerja!" ucap Ayra

"Ya, karena saya sangat menyukai persentasimu maka saya akan mengantarkan kamu kembali ke kantor, karena kamu telah ditinggal begitu saja oleh tuan Arthur," ucap tuan Smith.

"Ah tidak papa pak, itu mungkin sudah menjadi resiko seorang sekretaris," ucap Ayra.

Arthur dan Adelia yang baru sampai di perusahaan melihat Ayra berpamitan dengan tuan Smith, Arthur merasa sangat malu jika sampai Ayra menggunakan cara kotor untuk mendekati tuan Smith, bahkan tuan Smith tadi menatap Ayra dengan tatapan yang sulit diartikan.

Apa yang dilakukannya dengan tuan Smith, batin Arthur.

Adelia mencoba memprovokasi Arthur,"Mas, kamu lihatkan perempuan itu suka menggoda pria, aku gak mau ya dia menjadi sekretaris kamu,"

"Adelia diam lah, kamu tahu berapa jumlah kerugian mas karena batal bekerja sama dengan tuan Smith?" tanya Arthur.

Adelia hanya menggelengkan kepalanya.

"Asalkan kamu tahu kerugian mas adalah milyaran rupiah." bentak Arthur.

Arthur meninggalkan Adelia yang mematung mendengar kerugian Arthur sampai milyaran rupiah.

Kalau aku tahu dia sedang bersama rekan bisnisnya yang membicarakan kerja sama yang nominalnya milyaran rupiah, aku akan menahan amarahku sampai di rumah atau di kantor. batin Adelia

Ah ini semua gara-gara mereka yang manas-manasi aku tadi, pikir Adelia.

Adelia melihat jam tangannya. "Ah sudah Jam 13.45 aku harus bertemu dengan teman-temanku,"

Kapan-kapan aja aku kasih pelajaran wanita itu.

Arthur didalam ruangannya merasa sangat kesal dan frustasi.

Kamu benar-benar keterlaluan Adelia, ribut didepan umum dan rekan bisnis mas, batin Arthur.

Tok, tok, tok...

"Masuk" kata Arthur,

"Ada apa?" tanya Arthur dengan dingin dan mata elangnya menatap tajam Ayra.

"Maaf pak saya hanya ingin mengatakan kalau pak Smith ingin bertemu dengan anda sekali lagi untuk menandatangani kontrak." ucap Ayra

Arthur merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya,"Apa!"

Arthur memicingkan matanya melihat Ayra dari atas sampai bawah," Apa kamu mendapatkan persetujuan tuan Arthur dengan menggodanya?"

"Astaghfirullah pak, tega sekali bapak menuduh saya seperti itu," lirih Ayra dengan mata sudah mulai berkaca-kaca

"Tuan Smith itu tidak sembarangan menerima kontrak kerja sama, tapi kamu kok bisa sangat mudah dan diantar sampai ke perusahaan lagi,"

"Terserah bapak mau percaya apa tidak, saya sudah berusaha mendapatkan tanda tangan ini, dan selanjutnya terserah bapak karena saya kesini hanya untuk menanyakan kira-kira kapan bapak bisa menemui tuan Smith kembali" murka Ayra yang langsung keluar dari ruangan Arthur

Ayra kembali keruangannya dengan wajah yang sudah dibasahi oleh air mata.

Aku harus kuat, aku harus kuat, batin Ayra.

Ayra mencuci wajahnya dan memakai make up tipisnya.

"Ah sudah waktunya metting yang kedua," gumam Ayra.

Ayra mengetuk pintu ruangan Arthur namun tidak ada sahutan, namun saat Ayra ingin kembali keruangannya tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Arthur.

Kyak...

Ayra terkejut dan berteriak.

"Kenapa bapak menarik saya, dan memeluk saya" protes Ayra.

"Maafkan saya sudah menuduhmu yang bukan-bukan, saya sudah menghubungi tuan Smith dan tuan Smith sangat menyukai hasil kerjamu ," jelas Arthur

"Terima kasih ya, terima kasih Ayra," ucap Arthur yang masih memeluk Ayra.

"I-iya pak, tapi saya mohon lepaskan saya pak, bapak jangan seperti ini, nanti kalau ada yang lihat maka mereka akan salah paham," ucap Ayra.

Arthur melepaskan pelukkannya," Maafkan saya Ayra, kabar yang kamu berikan ini sangat membahagiakan saya,"

"Sama-sama pak," ucap Ayra.

"Ah iya pak, sekarang waktunya untuk meeting lagi pak," ucap Ayra.

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang," ajak Arthur.

Ayrapun menganggukkan kepalanya dan mengikuti bosnya yang sudah berjalan terlebih dulu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status