Share

Bab 36

Bu Hindun dan Wiwin mendengarkannya. Heran, kenapa suka banget bergosip di warungku, sih?

"Bu, jangan gosip di sini, dong!"

"Pesan mie rebus satu, Fir!"

"Ngokey!"

Aku pun ke belakang sambil membawa sebungkus mie. Kalau sambil beli sih, gapapa, wkwkaak.

Saat membawa mie ke depan, kulihat keluarga Mas Helmi sudah selesai berkemas dan hendak ke rumah Mbak Imah.

"Nih, Bu. Saya mau ke dalam dulu," ucapku pada mereka.

"Mas, sudah selesai?"

"Senang, kan, kamu, Fir? Aku dan Mas Helmi pergi dari sini? Mana Mbak Imah orangnya bawel," gerutu Mbak Imah.

"Udah sih, Mbak. Kan di sana juga sementara. Kalian nantinya bakal ngontrak."

Mbak Ambar masih saja memajukan bibirnya, sementara aku hanya bisa menggelengkan kepala. Kuambil dompet dan mengambil tiga lembar uang.

"Nih, Mas, buat pegangan. Semoga kalian betah. Kalau mau main, main aja. Naura, kapan-kapan nginep di Tante, ya?"

"Oke, Tan."

Aku keluar dan menghampiri Mas Lian yang sedang menutup bengkel.

"Mas, anterin mereka ke rumah Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status