Semua Bab Devil Heart Angel: Bab 41 - Bab 50
75 Bab
41. Kutukan
Bab 41 Setelah David meninggalkan perusahaan, Anesia juga melakukannya, ia sangat khawatir dengan kakaknya Felisia dan itu berakibat Alex harus kembali ke perusahaan untuk menghandle semuanya. Sesampainya ia di depan rumah. Raut khawatir semakin nampak jelas di wajahnya. Bagaimana tidak, Anesia mendengar suara Felisia yang terus berteriak dengan mengatakan ia sangat membenci Anesia. "Akhhh" "Aku membencimu Anesia." Tak ada tangis kepiluan yang terdengar, hanya amarah yang meledak ledak. Anesia melangkahkan kakinya, berjalan dengan perlahan, air mata mulai menetes di pelupuk matanya. 'Aku sangat bodoh, bagaimana bisa aku tidak berpikir sampai disini, lihatlah sekarang! Kak Felis harus menderita karenaku' batin Anesia menangis 'Kau bodoh! Sangat bodoh!" Retina Anesia memandang sekeliling dengan detail. setiap langkah yang diambil rasanya sangat menyayat, semua barang, dari ruang tamu sampai ke kamar telah hancur b
Baca selengkapnya
42. Petisi
Bab 42 "Baik Tuan, aku akan membebaskannya." Sedikit saja Tuannya lambat, maka Felisia akan dihabisi oleh anak buahnya. "Brengs*k, lepasin gue, siapa yang nyuruh kalian! Apakah David yang nyuruh kalian? Jalang itu, pasti dia udah ngelaporin gue ke David. Ia kan? Jawab!!" Felisia terus saja berteriak. "Lepasin dia!" "Baik Tuan." "Kenapa, apa kalian takut membunuh gue? Dasar pengecut?" Setelah melepaskan Felisia, mereka langsung menghempaskannya tanpa mengantarnya untuk pulang. "Heyy, kemana kalian? Antar gue pulang brengsek, kalian yang bawa gue kemari, jadi kalian harus ngantar gue pulang." Tak ada yang menghiraukan ucapan Felisia. Mereka langsung pergi meninggalkan Felisia. "Ahhh, dasar bajingan, bangsat.aku akan balas dendam padamu Anesia.David Akan tetap menjadi milikku,"teriaknya. ***** Di Kediaman Edward Family. Alice terus saja monar mandir membuat Grandmanya merasa pusing.
Baca selengkapnya
43. Flashback
Bab 43 David memandang Anesia dengan tatapan menyidik. Keningnya berkerut dan sebelah alisnya terangkat. "Apa kau bilang. Maksudmu merubahnya? Untukmu?" Seketika Anesia teringat dengan status barunya diperusahaan itu. Didepan umum ia akan menjadi pacar dari lelaki itu. Ia bisa memanfaatkan keadaan itu. "Ya, kau mau kan sayangg???" Anesia memasang wajah imut sambil mengedip ngedipkan matanya. David yang melihat menahan tawanya.rasanya sangat lucu, melihat orang yang selalu berseteru dengannya tiba tiba seperti itu. 'Ohh, kau memanfaatkan kedudukanku yah? Baiklah, ayo kita ikuti permainanmu,'batin David. "Hmm, gimana yah? Aku masih memikirkannya. Mungkin kau bisa memujiku atau menciumku gitu? Mungkin saja aku bisa berubah pikiran." Anesia yang mendengarnya, memelototkan matanya. 'Apa yang dikatakan lelaki gila ini, dasar tidak waras,' batin Anesia. Anesia langsung bergelayut manja pada David, bukan dengan maksud apapun, m
Baca selengkapnya
44. Kisah Hidup
  *Flashback "ia kak An, itu kak David. Lucu kan? Tapi sekarang senyum itu udah nggak ada lagi." Alice langsung menundukkan wajahnya merasa sangat sedih. Ia menceritakan semuanya. "Dulu, hidup kami penuh dengan kebahagiaan. walau sederhana, tapi kebahagiaan kami tidak kurang sedikitpun, Mom and Dad sangat menyayangi kami. "Dulu, kami tidak sekaya seperti saat ini!! Rumah kami hanya rumah papan dan bahkan, papannya sudah cenderung rusak dimakan rayap." Alice tertawa saat mengingatnya. "Tetapi, rasanya itu semua tidaklah penting, karena apa? Karena yang terpenting dan kebahagiaan utama kami hanyalah sebuah kasih sayang yang diberikan oleh Mom and Dad. Mereka sangat menyayangi kami.  "Kami sangat bahagia, begitupun kak David, ia sangatlah manja dan ceria. Senyum manis selalu nampak di wajahnya, seperti di foto ini." Alice kembali melihat foto yang sempat mereka tertawakan beberapa menit yang lalu.
Baca selengkapnya
45. Ia Memelukku? Mengapa?
Bab 45 "Yah, karena kak David nggak jagain aku dengan baik dan juga, setelah di cek, ternyata yang ngebuli aku itu, fans kak David. Dia sakit hati banget sama aku, karena aku makan coklat pemberiannya untuk kak David. "Sebenarnya..... kak David selalu ingetin aku untuk tidak menggunakan barang atau memakan apaoun yang diberikan oleh irang lain dan langsung membuangnya. Tetapi... aku sangat merasa sayang dengan coklat itu, soalny itu coklat luar negeri, dan harganya sangat mahal dan juga nikmat. Jadi aku memakannya tanpa sepengetahuan kak David." "Kamu sih.. udh diingetin juga."Anesia menjitak kepala Alice dengan pelan. "Aww,maaf maaff, mana tahu aku jadinya kaya gini." Alice mengusap kepalqnya yang kena jitakan Anesia. "Setelah itu, karena aku. Mom and Dad memisahkan kami, aku bersekolah diluar negeri. Itu membuat kak David semakin marah dan menjadi jadi. "Ia bahkan hampir membunuh wanita yang membuliku itu, tetapi tidak berhasil. Wani
Baca selengkapnya
46. Salah Paham
Bab 46******Tubuh Anesia mendadak kaku, bibirnya kelu tanpa bisa mengucap apapun. Ia, bingung? Mengapa? Mengapa David memeluknya. Jiwa dan raganya bahkan tidak menduga hal itu akan terjadi, dan apa yang Anesia rasakan? Tanpa sadar ia bahkan merasakan kehangatan. Ia menyukai pelukan itu. Ada apa ini?Setelah hening beberapa saat, Anesia tersadar akan semuanya.Ia kemudian ingin mendorong David yang dengan seenaknya memeluknya. Rasanya, ia menyesal berpamitan secara baik baik seperti ini, nyatanya David memang tidak akan paham dengan itu semua dan hanya mementingkan diri, ego dan keangkuhannya.'Lelaki brengsek' batin Anesia.Setelah ia hendak mendorong David. Tiba tiba David berbisik halus di telinganya, "Sutt, jangan bergerak, di belakang  kamu ada Alice."Ternyata, itulah alasan mengapa David memeluknya. Mengapa rasanya ia tidak suka dengan alasan itu dan mengapa David harus memeluknya, tanpa pelukan pun, semua sandiwara itu b
Baca selengkapnya
47. Laura Kembali
Bab 47******Setelah mendengar dan melihat apa yang ada di hadapannya, rasanya Alice tidak dapat menerima. Ia mencoba berpikir positif atas segalanya, tetapi semua yang dilihat dan didengarnya seolah menepis pikiran positif itu. Batinnya bergejolak. Otak rasanya berhenti berfungsi dengan baik.Ia langsung pergi meninggalkan Anesia yang terus memanggilnya.ia berlari dengan sangat cepat, agar Anesia tidak dapat mengikutinya.Ia masuk kamar dan langsung mengunci pintu. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya."Al!...Alice, bukain kak An. Ini nggak seperti yang kamu bayangin. Kak An bisa jelasin." Anesia terus menggedor pintu itu, ia tidak ingin Alice salah paham padanya."Jelasin apa kak? Sebaiknya kakak pergi. Aku ingin sendiri dulu! Jangan menggangguku!!" Samar, namun Anesia masih dapat mendengarnya."Baiklah, nanti jika kau sudah merasa tenang, kuharap kau mau mendengar penjelasanku."Anesia melangkahkan kakinya menjauh. Ia, tid
Baca selengkapnya
48. Rencana Laura
Bab 48*****"Kalau begitu, kau berdirilah! Naiklah sendiri ke atas, aku tahu kau hanya berbohong!"seketika Laura terjatuh karena dilepas oleh David. Dia tidak lagi berada di gendongan David.Sebenarnya, David tidak sekejam itu. Ia bahkan melepaskan Laura dengan perlahan.Namun karena Laura terus ingin digendong oleh David. Ia berteriak dengan kencang."Auwww, Sakit David. Kau sangat tega hiks hiks hikss, aku tau aku memang tidak pantas berada disini, aku akan pergi!" Laura berdiri seketika untuk membuktikan ucapannya, namun ia langsung terjatuh sempoyongan. "David, tolong dia!! Kenapa kau seperti ini?" ucap Grandma dengan sedikit kemarahan sedangkan Anesia menolong Laura yang lemah."Grandma, dia itu..." ucap David terpotong."Shut, nggak usah ngebantah, ayo angkat dia!""Ayo, cepatlah David. Lihatlah, dia sangat lemah! Apa kau tidak kasihan sedikit saja? dia baru saja dilecehkan oleh seseorang. Bagaimana bisa kau
Baca selengkapnya
49. Kecelakaan
Bab 49****Laura telah membawa Anesia menuju kamar."Anesia, apa kau tahu, sebelumnya aku sangat mencintai David. Dulu kami saling mencintai. Sampai suatu saat, David salah paham padaku. Dia menyangka aku menyelingkuhinya. aku sangat sedih saat ia menjauh dariku."Rasanya aku tidak bisa hidup tanpanya. Sampai akhirnya ia kembali kesini dan meninggalkanku di swiss." Laura berhenti bicara dan kemudian meneguk minuman yang ada di meja tempat duduk mereka. Anesia hanya mendengarkan. Bahkan pikirannya sudah berkelana. Cara apalagi yang harus ia lakukan untuk membujuk Alice. Sebentar lagi David pasti akan marah padanya."Anesia, hey. Apa kau mendengarku?""Ahh, yahh.. maaf kamu tadi ngomong apa?"'Dasar wanita ini, sejak tadi aku bicara padanya. Tapi dia hanya terus melamun. Pasti dia terus berpikir cara untuk bisa dimaafkan oleh Alice. Itu nggak akan terjadi. Bahkan jika harus berbicara sampai berbusa pun akan aku lakuin, bia
Baca selengkapnya
50. Kemarahan David
Bab 50 ****** Anesia berdiri di ujung tangga dengan perasaan syok, dalam sekejap wanita yang mereka sebut Grandma itu terguling dengan berlumuran darah akibat benturan itu. Ia terdiam dan menutup mulut dengan kedua tangannya. Ia syok sampai tak  bisa berkata atau berteriak. Sedang Alice yang datang dengan tergesa gesa dari dalam kamarnya, sangat kaget. Ia berteriak histeris. Dilihatnya, Grandma terkapar tak berdaya di lantai ujung tangga. Bajunya yang berwarna putih itu, sudah berubah merah. sebanyak itu darah yang keluar. sepanjang anak tangga terlihat darah segar wanita itu. Yang paling mengejutkan. Anesia, wanita yang bahkan belum mendapat maafnya kini berdiri di ujung tangga atas dengan tampak syok. Alice langsung berlari dengan air mata yang langsung membanjiri. Ia memeluk Grandma sambil berteriak-teriak histeris. Semua pembantu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status