All Chapters of Secret of Five Gods (Princess of the Black Blood): Chapter 91 - Chapter 100
136 Chapters
Act. 90. Lukisan
"Kau akan keluar hari ini?" tanya Anastazja melihat Helio sibuk dengan perlengkapannya memancing. "Ya, aku sedikit bosan dengan daun-daunan hijau atau apa pun itu. Aku mulai merindukan ikan bakar, kau tahu itu kan?" ucapnya riang. Sambil memasukkan beberapa kail memeriksa umpan-umpan yang akan digunakannya nanti, Helio bersenandung bahagia. Membuat Anastazja juga turut merasakan kebahagiaannya tersebut. "Kalau begitu kau harus semangat! Aku akan membersihkan pondok kita setelah kegiatan kita seminggu kemarin ... mungkin kalau ada waktu aku akan menyusulmu nanti," ucapnya sambil memperhatikan sekeliling pondok yang mulai berantakan. Memang seminggu yang lalu hanya mereka gunakan untuk bersantai, saling mengenal, dan berjalan-jalan di daerah sekitar. Mer
Read more
Act. 91. Rindu
"Terima kasih atas makan malam yang sangat lezat, An," ucap Helio membereskan mangkuk dan piring yang ia gunakan. Sementara Anastazja hanya terdiam sambil mengaduk-aduk supnya dengan sendok di tangannya. Seolah dunia menjauh dari matanya, dari pikirannya. Entah apa yang kini berkuasa hingga merajalela di dalam sana. Anastazja bagai tubuh tanpa nyawa, kecuali pergelangan tangannya yang masih sibuk. "Halo ...." Helio melambai-lambaikan kedua telapak tangannya di depan wajah Anastazja. Namun, lagi-lagi gadis itu hanya menghela napas panjang. Seolah Helio transparan. 'Mungkin ada hal yang sedang dipikirkannya,' batin Helio mengangkut piring dan mangkuknya. Helio tahu ini sudah menjadi perjanjian mereka, tetapi menyuruh gadis yang baru dikenalnya beberapa hari untuk mencucikan piring bekas makannya? Hell, nope! Tidak a
Read more
Act. 92. Pelatihan
Helio terjatuh dari atas tempat tidur dengan bunyi debum yang sangat keras. Setelah ia bisa membuka mata dengan sempurna, ia bisa melihat sosok itu berdiri tegak di depannya sambil membawa tebah berbahan rotan yang digunakan olehnya untuk mendorong Helio hingga jatuh. "Argh! Apa yang kau lakukan?" Helio mengelus bagian belakang kepalanya yang di tempeleng dengan pelan oleh Sean. "Aku yang bertanya padamu, bocah tengik! Kenapa kau belum bangun, hah?" Sean berbicara dengan mata yang membola besar. Seolah bola mata itu ingin keluar. "Aku kan tidur larut semalam. Kau terlalu banyak memberiku pekerjaan rumah!" Sean segera menyabetkan rotan itu ke lantai. Sebuah peringatan tanda bahaya bila Helio masih bersantai-santai. Itu sebabnya dia kabur keluar kamar. Tawanya meledak m
Read more
Act. 93. Cerita
"Sudah kubilang bocah itu pasti senang," ucap Ramirez melompat masuk melalui jendela ruang kerja Sean. Sean tidak menggubris Ramirez dan masih setia menatap pintu yang tertutup rapat di hadapannya. "Ohooo ... rupanya master Sean Alastor sangat terharu sampai-sampai tidak bisa mengatakan sepatah kata pun bukaaan? Iya kaaann?" Ramirez menempelkan telunjuknya ke lengan Sean. Membuat dorongan kecil hingga tubuh Sean bergoyang-goyang. Sean yang merasa kesal segera menyingkir dari dekat Ramirez. "Ck! Jangan berpikiran bodoh! Sepertinya hidup terlalu lama membuat kinerja otakmu menurun drastis!" umpat Sean kesal. Mendengar umpatan Sean, Ramirez tidak lagi mengganggu Sean. Pria itu berjalan dan menjatuhkan dirinya di sofa panjang. Matanya seolah menatap jauh p
Read more
Act. 94. Kaukah Gadis Itu?
"Boleh aku duduk di sini?" Gadis itu datang. Dengan rambut merah gelap dan mata hitam pekatnya, gadis itu telah memperdaya Helio kecil sejak perjumpaan pertama mereka. Helio menatap wajah gadis yang samar karena sinar matahari yang menyorot tepat ke arah matanya. Meski ia mengerjap ratusan kali, ia tetap tidak bisa melihat wajah itu. Ia hanya mengangguk, lalu kembali menatap pelabuhan yang mulai ramai tanpa berniat merubah posisinya sedikit pun. Helio bisa merasakan gadis itu sedang melakukan sesuatu. "Apa yang kau lakukan?" "Hm ... hidup." "Hidup?" Gadis itu mengangguk. "Aku ingin hidup." "Bukankah kau
Read more
Act. 95. Semua Tentang Cleon
"Kali ini, aku amat sangat memohon kerja samamu untuk tidak menghancurkan rencana kita lagi, Al," ucap Cleon satu sore dengan ekpresi wajah kecut. Aldephie mengangguk dan menunduk. Penyesalankah yang kini menggerayangi hatinya? Entahlah, dia sendiri tidak mampu menerjemahkan kondisi perasannya yang aneh dan naik-turun begitu saja. Sudah hampir sebulan sejak rencana pelarian pertama mereka yang menghasilkan bonyok di wajah Cleon berakhir gagal. Hingga saat ini, berkat bantuan Cleon, Aldephie tetap berhasil menyamar sebagai Helen—pelayan yang bajunya sempat dicuri dulu—dengan memberikan Helen cuti selama satu bulan untuk kembali ke rumah orang tuanya yang kebetulan sedang sakit dan memberinya uang lebih untuk membayar pengobatan orang tuanya. Agar tidak dicurigai, Aldephie menggunakan lensa k
Read more
Act. 96. Sempurna
"Karena aku tidak suka kesempurnaan." Helio melongo mendengar ucapan Anastazja. Beberapa menit yang lalu, ia dan Anastazja sepakat untuk menceritakan mengenai diri mereka masing-masing. Sayangnya, mereka terlalu bingung dan tidak mengerti bagaimana memulai sebuah pengakuan itu sendiri. Hingga akhirnya tercetuslah dengan melalui media truth or dare. Giliran pertama adalah Helio yang memilih dare ketika pertanyaan yang diajukan lebih memilih memancing atau bersepeda. Helio tidak bisa memilih salah satu karena memang ia suka dengan kegiatan alam. Ia akhirnya memilih dare dan bercerita mengenai hal menyeramkan apa yang ia alami selama ia tinggal di pondok. Helio bercerita mengenai sebuah ruangan aneh yang berada di balik batu air terjun mini belakang pondok. Anastazja awalnya mengira Helio hanya menakut-na
Read more
Act. 97. Dua Orang Kakak-beradik
Aldephie segera mendorong meja saji dorongnya memasuki kamar Cleon. Setelah memastikan pintu tertutup dengan rapat, ia membuka cadarnya, lalu mengambil sesuatu dari dalam kantong apronnya. Cleon menerima pemberian Aldephie. Sebuah barang kecil yang digunakan untuk merekam suara. Beberapa hari yang lalu, Cleon meminta Aldephie untuk menyelinap ke ruang kerja Cesar dan menempelkan alat berbentuk bulat menyerupai logam magnet itu di salah satu barang apa pun yang ada di sana. "Kau melakukan tugasmu dengan baik, Al," puji Cleon sambil mengacungkan jempolnya. Mendengar perkataan Cleon, Aldephie seolah terbang, membumbung menembus awan. Bagaimana tidak? Ini Cleon. Benar! Cleon yang memujinya! Pria paling sempurna dalam hidup Aldephie yang suram dan menyedihkan. Saat itu, baginya tidak masalah dia harus melaj
Read more
Act. 98. Berbeda
"Aku ingin jadi pelukis, tapi sepertinya mimpi itu hanya akan terendam menjadi binasa." Sebait ucapan Anastazja pada Cleon saat Cleon baru saja memasuki tahun pertama kuliah. Cleon sudah tahu bakatnya sejak lama, jadi tentu saja Anastazja tidak akan ragu menceritakannya pada Cleon. Ia tahu bahwa Cleon tidak akan menertawainya. Benar, Cleon tidak akan tertawa mendengar impiannya sekonyol apa pun kedengarannya. "Aku suka lukisanmu. Kupikir, itu memang kau. Maksudku hangat, menenangkan, indah, dan ramah." "Argh, kau harus tahu bagaimana teman-teman kelasku memanggilku. Black Boo. Tidak ada sesuatu yang terasa hangat, indah, dan apalah yang tadi kau bilang dengan dua kata itu," ungkap Anastazja merasa kesal, tetapi ia tidak bisa melakukan apa pun. "Lalu, apa
Read more
Act. 99. Sebuah Kisah
Wangi rempah-rempah yang memenuhi ruangan, juga ikut memenuhi tiap inci indera penciuman Helio. Bunyi makanan yang sedang digoreng seolah merapal kerinduan akan kampung halaman. Helio membuka matanya perlahan. Mendapati dirinya terbaring tak berdaya di sofa dengan selimut dan kompresan handuk masih bertengger cantik di keningnya. Tenggorokannya sakit. Ia mencoba berdeham untuk memperbaiki suaranya yang tidak keluar sebelumnya, tetapi tetap saja hanya suara serak seperti ada sesuatu yang menyumbat kerongkongannya. "Kau sudah bangun? Jangan memaksakan dirimu untuk bicara. Sepertinya kaumengalami radang tenggorokan," ucap Anastazja mematikan kompor, lalu menghampiri Helio. Setelahnya, ia menyodorkan sebuah minuman yang berwarna kuning cerah ke arah Helio. "Itu ekstrak jahe dan jeruk nipis. Saat aku flu da
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status