Semua Bab Legenda Galuh Tapa: Bab 71 - Bab 80
244 Bab
71. Menarik Energi Panas Pedang Pusaka
Dia adalah musuh kegelapan, " hanya dengan kekuatan ini, apakah kau ingin membunuhku dengan teknik pedang penjuru dengan menggunakan pedang pusaka yang kau punya, "ucap Sugani." Tidak ini lebih kuat, " jawab Galuh Tapa.Sugani sama sekali tidak merasa takut, lalu dia mengeluarkan jurus terkuat yang dimiliki sekarang.''Angkara Naga Merah Bayang''.Kemudian pria itu mengeluarkan jurus naga merah Bayang, ilmu yang digunakan memancarkan cahaya yang membentuk naga.Galuh Tapa sedikit terkejut, karena sugani memiliki jurus bayang, sebab jurus itu adalah sangat kuat, jadi seperti apa jika energi itu telah sempurna, tentu sangat dahsyat.''Aku harus berhati-hati melawan pria ini!, ucap dalam hati Galuh Tapa, ''auranya sangat kuat dan kekuatannya sangat besar''.DIbawah sana, Kinanti dan teman-temannya, bersembunyi dibalik tembok yang tebal, sebab energi panas dan tekanan kuat dari naga milik Sugani membuat dirinya kesulitan bernapas.Gadis itu dan ketiga temannya hanya memiliki beberapa pe
Baca selengkapnya
72. Berambisi
Sementara Galuh Tapa menyadari Sutantri sedang pergi kearahnya, dia menatap Kinanti dan Ayu Andira, serta kedua lelaki yang sedang terluka didekat mereka sembari senyum kecil,'' Pergilah kalian dari sini, dia datang menuntut balas, ''ucap Galuh Tapa sembari mengingatkan.'' Aku tidak akan meninggalkan dirimu, ''jawap Kinanti.''Kalian pergilah, aku mohon sebelum semua ini terlambat, '' sambung Galuh Tapa.Ke empat orang itu tidak berkata apapun, bahkan Kinanti mengerti bahwa dirinya hanya mengganggu pertarungan saja, lalu dia menatap Galuh Tapa dengan wajah yang tidak tega meninggalkan dia sendiri disini.'' Kembalilah dengan selamat, ''ucap Kinanti dengan pelan.Mendengar ucapan wanita itu, Galuh tapa hanya mengangguk, tapi dia tidak dapat berjanji untuk memenuhi permintaan Kinanti.Setelah kepergian Kinanti dan ketiga temannya, Galuh Tapa mengeratkan gengaman pedang seketika batu pusaka yang dihuni eyang Saga, lasung menyatu.Bukan itu saja teknik pedang bayangan dengan menggunak
Baca selengkapnya
73. Sutantri Meringek Kesakitan
Dengan kekuatannya saat ini Galuh Tapa tidak mampu melawan kekuatan kegelapan Sutantri.'' Jika seperti ini terus, aku tidak memiliki kesempatan, '' rintih Galuh Tapa, '' aku harus melampaui kekuatanku''.Lalu Sutanti mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, sebuah pedang pendek yang beraura gelap.Sebuah pedang kegelapan yang sangat hebat, bahkan lebih berat dari aura energi yang dipancarkan oleh sutantri itu sendiri.Beberapa menit kemudian, pertarungan kembali dilanjutkan, Galuh Tapa telah mencapai batasannya, jadi setiap serangan yang dikeluarkan lebih mudah dihindari dan kurang bertenaga.Hingga setiap detik tempo yang dikeluarkan pemuda itu semakin lambat, dan mudah untuk dibaca.SeteIah itu Galuh Tapa tidak sanggup untuk mengeluarkan jurus tingkat tingginya, jurus itu menggunakan gerakan yang rumit dan lentur, dia tidak sanggup lagi melakukan hal itu.Dia melepaskan aura energi panas yang tersisa ditubuhnya dan kemudian cahaya terang menyelimuti pedang pusaka Lintang Kuning
Baca selengkapnya
74. Tidak Ada Pilihan
Mata sutantri melotot terkejut saking terkejutnya, sekarang ini dia menyadari sesuatu, pedang itu bukan ingin membunuh Galuh Tapa atau juga melahap darah panas dilengan kanan pemuda itu, tetapi sesuatu yang lain.'' Dia ingin menyatu dengan pemuda itu, ''ucap Sutantri, '' aku tidak pernah mendengar sebuah pusaka menyatu dengan tuannya, tapi aku yakin pedang itu berusaha menyatukan diri dengannya, ini gawat''.Setelah banyak melahap darah, tiba-tiba saja pedang itu bersinar terang menyilaukan mata.Tempat itu menjadi terang dan sangat menggangu pergerakkan lawan.Sementara itu Galuh Tapa sudah tidak sadarkan diri, dia sudah pingsan dua menit yang lalu, karena tidak tahan dengan rasa sakit yang dideritanya.Kinanti menatap Galuh Tapa dengan mata berkaca, dia berusaha mendekati tapi energi bening menghalangi, lagi pula cahaya terang membuatnya kesulitan untuk memastikan kondisi pemuda itu.'' Apa yang harus aku lakukan?, '' Gumam Sutantri dalam benahnya.Setelah itu, cahaya terang menyi
Baca selengkapnya
75.Tidak Menyangka Musuh Masih Ada
Sutantri hanya menggit bibirnya, dia menyadari kemampuan Galuh Tapa yang tidak masuk akal bagi dirininya''Aku harus mengalahkan pemuda itu jika tidak aku yang akan mati disini, ''gumam Sutantri. Dia beberapa kali mengupat serapah jiwa roh yang ada pada pedang pusaka Lintang kuning, yang bergabung dengan pemuda itu, jika bukan karna itu mungkin Galuh Tapa, sudah dari sejam yang lalu terbunuh. Sutantri tersenyum pahit, dia berharap serangan yang akan datang mampu melukai Galuh Tapa tapi rupanya tidak.Galuh Tapa berhasil menangkap pedang kegelapan milik Sutantri yang menyerangnya dari sisi belakang.Sebelumnya pedang itu sempat dilempar Sutantri sebagai peralihan, Galuh Tapa tidak menyangka akan hal itu, dan pedang kegelapan bisa kembali lagi.Setelah itu senjata lekas dikembalikan lagi kepada Sutantri dengan sangat kuat, dia tidak bisa menghindari lemparan Galuh Tapa yang cepat, apalagi dengan keadaan matanya sekarang yang buta, pedang itu tertancap ditubuhnya dan bahkan menem
Baca selengkapnya
76. Sentuhan Membusuk
Mendengar nama itu semua orang terpaku hampir tidak percaya, guru Ratika menelan luda beberapakali, menyadari bahwa semua ini akan segera berakhir.Jika hanya mengalahkan satu komandan pemimpin saja mereka tidak sanggup apalagi menghadapi komandan lain, yang bahkan lebih kuat dari sutantri.Hingga ada sesuatu melayang kearah mereka, dan mendarat kasar didepan Tiran Putih, itu adalah pendekar yang ditugaskan berjaga dalam hutan.Tubuhnya hanya terlihat tulang belulang, satu-satunya yang membuat mereka mengetahui lelaki itu adalah pendekar lembah Teratai Putih hanya pakaian dan lencana teratai yang berada disakunya.''Dia melemparkan mayat ini didalam hutan sana!, '' Cagar Alam tidak bisa menahan kakinya untuk tetap berdiri, akhirnya tubuhnya jatuh ketanah.Hingga beberapa menit kemudiaan, terdengar suara pekikan kuda didalam hutan, lalu beberapa ekor mayat kuda terlempar kearah mereka, bahkan ada yang hampir mengenai Tiran Putih.Setelah itu hening cukup lama dan tidak nampak lagi ma
Baca selengkapnya
77. Teknik Yang Rumit
Zhambi menduga Galingga Tirta adalah pendekar muda yang terhebat saat ini, bisa saja lebih hebat dari Galuh Tapa, dari tenaga dia rasakan pemuda itu hampir setara dengan ayahnya.Dia pernah mendengar ada pemuda dari bukit perak yang berhasil membuka tibB!ga cakra dengan usianya yang sangat muda.Awalnya semua orang itu tidak ada yang percaya, tetapi setelah melihat kemampuannya secara langsung, semua orang hanya terdiam dan terpukau, bahkan Cagar Alam tidak bisa menutup mulutnya yang ternganga dalam beberapa menit.Sedangkan ayahnya, Damar Tirta, dia telah berhasil membuka lima cakra dalam tubuhnya, bahkan Ki Santa belum sanggup membuka cakra itu dengan usianya yang telah tua.Ki Santa dikabarkan berhasil membuka empat cakra saat ini, satu-satunya yang membuat Damar Tirta, masih dibawah aki itu, karena teknik pedang penjuru bisa memadatkan energi pada setiap tebasannya.Namun untuk melampawi Ki Santa tidak butuh lama bagi Damar Tirta, sebab usia yang muda jadi mudal bagi dirinnya, p
Baca selengkapnya
78. Kejutan Yang Paling Besar
'' Kenapa wajahmu menjadi murung?, ''tanya Cagar Alam, ''padahal kita memenangkan perang ini!Mendengar ucapan kekasihnya Selasih mencubit perutnya, sambil menggelengkan kepalah, ''dasar pria sama saja, ''ucap Selasih, ''tidak usah mengkhawatirkan Galuh Tapa, aku yakin dia akan baik-baik saja, karna dia pendekar hebat bukan begitu!.''Galuh Tapa?, tanpa diduga mereka bertiga, Galingga Tirta mendengar perbincangan itu, '' apa dia sehebat itu? aku rasa tidak, mungkin aku akan mencoba ilmu kanuragannya suatu saat nanti''.Satu Jagat sudah dari satu jam telah sadarkan diri, dia sudah cepat pulih berkat bantuan pendekar pengobatan dari bukit perak, meski dari beberapa sendinya masih terasa ngilu saat digerakkan.'' Satu Jagat'', ucap Damar Tirta menemui pimpinan lembah Teratai Putih didalam tenda pengungsi yang dibuat yang tidak jauh dari wilayah itu, ''kau sudah terlihat lebih baik dari pertama kali aku melihatmu. Kami datang sedikit terlambat, jadi mungkin tidak terlalu membantu''.''
Baca selengkapnya
79. Pendekar Keras Kepalah
Sebenarnya mereka berdua tidak tahu harus melakukan apa, setelah berhasil merebut kembali lembah Teratai Putih.Jika mereka tetap tinggal ditempat ini, kemungkinan akan mendapat serangan balasan dari kelompok Kelabang Iblis dan mungkin dalam jumlah besar. ''Jadi jika begitu kenapa tidak tinggal dulu diperguruan Bukit Perak?, ''Damar Tirta memberikan penawaran kepada pimpinan lembah Teratai Putih hingga membuat mereka sangat terkejut. ''kalian tentu menyadari situasi ini belum sepenuhnya baik, Jika kalian tidak keberatan tinggal didalam Jungku Bukit Perak, karena wilayah kami juga boleh dikatakan sangat luas''.Hingga Satu Jagat kembali menatap guru Ratika, wanita itu terlihat setuju dengan tawaran yang diberikan Damar Tirta, bagaimanapun untuk sekarang mencari makan akan kesulitan, sebab tanah pertanian mereka sekarang sudah menjadi medan pertempuran.Kini satu-satunya yang dapat mereka lakukan ditempat ini hanya menangkap ikan ataupun berburu, dan harusnya Satu Jagat mengetahui ba
Baca selengkapnya
80. Berpikir Sejenak
Galuh Tapa beranjak ketika suara mendengus berada didekatnya, dia mundur beberapa langkah, sementara ada gerakan dibalik rumput ilalang yang membentuk gelombang yang menuju dirinya.Namun rasa keterkejutan hilang setelah melihat beberapa Merang, menampakan diri, melihat pemuda itu, hewan pemakan ikan memutar arah dan masuk kedalam sebuah danau yang luas berwarna kebiruan.Tanpa disadari tubuhnya menyerap sebuah energi yang mungkin dibantu Eyang Saga yang ada dalam tubuhnya, dia baru sadar setelah ada cahaya keemasan yang terpancar didalam dada pemuda ini.Dia Sangat tekejut setelah tubuhnya merasakan kekuatan dan energi baru dengan sinar terang menyinari sekitar itu. '' Sebenarnya apa yang terjadi denganku, ''ucap Galuh Tapa, dia berusaha menciptakan kekuatannya, tapi tidak bisa, ''ini aneh?, kenapa bisa seperti ini? persaanku seperti sedang bermimpi ketika mengejar Sutantri''.Dia meraba seluruh tubuhnya yang dipenuhi banyak luka, sekarang yang mulai berhenti berdarah, tapi seket
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status