All Chapters of Legenda Galuh Tapa: Chapter 91 - Chapter 100
244 Chapters
91. Tanaman Yang Kerdil
Tujuan Resi Sembadah adalah agar menghilangkan ambisi muridnya dari tempat ini, agar bisa bertahan hidup.Namun tempat ini dunia goib dan penuh misteri bagi Galuh Tapa, bahkan cahaya matahari didunia ini adalah palsu.Galuh Tapa tidak begitu paham, tapi dia yakin semua orang ditempat ini tidak pernah menyadarinya, selain Resi Sembadah.''Nampaknya waktu bagi kami akan tiba...'' Resi Sembadah kemudian menatap seluruh anak muridnya, ''yang dikatakan pemuda ini benar, kita tidak bisa keluar dari tempat ini secara hidup-hidup, kecuali tidak memiliki tenaga dalam, lalu bagaimana caramu membebaskan kami dari tempat ini?''''Dengan mengambil kitab pedang bayangan yang berada pada goa diatas puncak kawah gunung dempo. ''ucap Galuh Tapa dengan tegas.membuat semua orang tersentak terdiam, dan pandangan mata mereka melotot nyaris keluar dari kelopaknya.Melihat pemandangan itu, Andaran tersenyum kecil, dia pernah berada diposisi yang sama seperti mereka.''Apakah kau berniat mengambilnya? ''ta
Read more
92. Mencari Tempat Bermalam
Lalu Galuh Tapa berjalan dengan pelan, menelusuri hutan rimba belantara dengan pohon yang berwarna putih besar dan tinggi.Jika pemuda ini memperhatikan tidak ada warna lain batang pohon ditempat itu, selain warna putih perak dan daun kecil berwarna unggu.Hingga beberapa saat kemudian perjalanan pemuda itu sudah semakin jauh, tapi dia belum menemukan satu tumbuhan yang berjenis seperti yang disebutkan,Andaran, ini lagi-lagi membuatnya sedikit kesal.''Apa kau tahu dimana kita harus menemukannya?, ''ucapan Galuh Tapa, tapi dibalas geraman oleh panglima kumbang, ''aku anggap tidak dan berhentilah menggeram kearahku! itu menjengkelkan.''Kini perjalanan Galuh Tapa semakin jauh, bahkan lebih jauh masuk kedalam hutan belantara, sekarang dia mulai merasakan beberapa energi yang berada didekatnya, mungkin para aura yang sedang berpatroli.Hal itu membuat panglima kumbang menunjukan eksprisi wajah yang gusar, dia mulai mengendus dengan berjalan dengan mengendap-endap dibalik semak yang lebat
Read more
93. Berniat Menjinakkan Binatang Buas
Melihat itu Galuh Tapa tertawa cekikan, tidak menduga kalau macan hitam memiliki sisi takut diwajahnya yang menyeramkan.Setelah memastikan tidak ada satupun mahluk yang mereka temukan ditempat itu, Galuh Tapa mulai menutup pintu sarang dengan serpihan kayu, dan juga ranting kasar, lalu kemudian menutup dengan rumput ilalang.Dia menggunakan batu pusaka sebagai tempat penerangan ditempat itu, dan diluar sana Galuh Tapa mendengar tawa cekikikan dari ratusan anak yang terbang yang mengitari mereka.''Apa mereka mengetahui keberadaan kita? ''tanya Galuh Tapa sembari mulai memegang pedang Lintang Kuning.Dugaan Galuh Tapa sementara ini, mereka tidak akan mengetahui keberadaannya karena dia hanya menyimpan satu persen dari tenaga dalamnya. Jika benar, mungkin mereka bergerak dengan mengikuti tenaga dalam seseorang. Jadi sekarang mungkin Andaran yang jadi sasaran.''Gerr'' panglima kumbang menggelengkan kepalah.''Begitukah? jadi mereka tidak akan mengetahui... perkataan Galuh Tapa terhenti
Read more
94. Belum Menemukan Apapun
Melihat yang dilakukan Galuh Tapa panglima Kumbang beberpa kali menggelingkan kepala.''Sudah kuduga buah ini tidak beracun, ''ucap Galuh Tapa sambil mencicipi satu buah, ''rasanya sedikit masam tapi cukup segar.''Pemuda itu merasakan buah itu cukup enak, hingga dia mengambil kembali beberapa buah yang ada.Namun panglima kumbang mengkahawatirkan keadaan pemuda itu, karena telah banyak menghabisi buah energi saat ini.''Gerr...gerr. ''gram panglima kumbang, sambil menirukan gerakan orang yang sedang memutahkan isi perutnya.''Ada apa teman, apa kau mau buah ini, tapi sayang sekali...''Tiba-tiba dalam beberapa menit Galuh Tapa merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.''Ah, apa yang terjadi dengan perutku, aku merasakan sakit yang semakin lama semakin menjalar, ''Galuh Tapa sambil memegang perutnya.Galuh Tapa, belum pernah merasakan rasa sakit seperti itu, walaupun dia pernah terluka dan bahkan luka dalam sekaligus.Pemuda itu nyaris saja tidak mengeluarkan suara, dia hanya memegan
Read more
95. Menyerang Secara Brutal.
Ada dua orang menemui salah satu sesepuh, rumah yang paling ujung dan terlihat yang paling mewah diantara yang lainnya.Rumah itu adalah rumah Gening jati, sesepuh yang kekuatannya hampir menyetarai Resi Sembadah.''Guru, apa kita tetap diam saja, sementara ada pemuda asing yang akan mengambil kitab pedang bayangan? ''salah satu dari muritnya yang bernama Surgantara berkata pelan kepada Gening Jati.''Benar guru! sepertinya Resi Sembadah sekarang sudah mulai gila, ''sambung Prahmana teman dari Surgantara, '' hal itu bisa mencoreng pedepokan pedang bayangan, dan kesempatan guru untuk memimpin tempat ini akan lebih kecil.''Mendengar ucapan kedua anak muritnya membuat Gening Jati menjadi sedikit geram.''Diam Kalian berdua ''bentak Gening Jati, sembari memijat keningnya yang mulai terasa sakit.''Aku tahu bagaimana situasinya saat ini, akan tetapi kalian harus sadar tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan kitab itu, tidak seorangpun yang berhasil meski sudah melakukan banyak
Read more
96. Mengetahui Sarang Mahluk.
Disisi lain panglima kumbang terpental beberapa kali, dalam pertarungan yang mungkin baru berjalan beberapa menit yang lalu.Macan hitam tidak bisa mencakar mangsa atau menancapkan taring pada mereka.Pergerakkan mahluk aura semakin cepat setiap waktunya melayang terbang keatas dan menukik kebawah dengan cakaran.Namun bagian terburuknya akan segera datang dengan cepat, saat serangan itu mulai menyerang.Bukan hanya berjalan, mahluk itu bisa menciptakan senjata, tongkat yang berbentuk seperti sekop berjari yang tajam, dengan gagang hitam buram, itu seperti senjata para siluman.Nampaknya mereka akan bertarung dalam jarak yang dekat, tapi itu bukan masalah bagi Galuh Tapa, sebelum dia mengayunkan pedang pusaka Lintang Kuning dengan menggunakan jarinya pada mahluk aura yang sedang melawan panglima kumbang.Dia berhasil menancapkan pedang itu, pada bagian kepala tepat sebelum mahluk aura mencengkram dan menusukkan kuku tajamnya kemata panglima kumbang.''Gerr ''geram macan itu.Sekarang
Read more
97. Kesal Setengah Mati
Pada beberapa saat kemudian mereka dikejutkan dengan gerak dan suara gemerisik dari dari dahan kayu diatas pohon, tapi tidak berlangsung lama, Galuh Tapa tersenyum kecil dan menggelengkan kepalah.''Kau mengejutkan kami paman dan bahkan membuat kami berdua takut, ucap Galuh Tapa, ''Sejak kapan kau diatas sana seperti seekor monyet.''Lalu kemudian Andaran terjun turun dari atas pohon tersebut, ''Aku mendengar suara pertarungan, jadi saya cepat-cepat datang kesini, tapi nampaknya aku melewatkan pestanya''.Mendengar itu, Galuh Tapa menganggukkan kepalanya, menaikan alis dan menoleh macan hitam besar yang penuh makna.Galuh Tapa tidak menyadari kedatangan Andaran sebab dia pokos memainkan pedang pusaka Lintang Kuning saat itu.Namun Galuh Tapa yakin, pria berbadan kekar itu telah melihat dia memainkan teknik pedang perak.''Apa kau menguasai teknik pedang perak, jurus pengejar bayangan? ''tanya Andaran, senyum dibibirnya tiba-tiba hilang menjadi tatapan serius.''Meski aku tidak pernah
Read more
98. Sebenarnya Siapa Anak Mudah lni
Sehingga Andaran mengatakan setiap rasa sakit tra setara dengan rasa sakit puluhan tahun lamanya.''Kalau begitu persiapakan segalah sesuatu, ''ucap Resi Sembadah.''Tunggu sebentar, ''ucap Galuh Tapa, membuat Andaran terkejut dengan perkataan pemuda ini, ''apa aku boleh berbicara dengan anda''.Resi Sembadah tersenyum kecil, dia tahu ada hal yang mengganjal dipikiran anak muda itu.Kemampuan Resi Sembadah tidak mampu menembus pikiran Galuh Tapa seolah ada energi yang melindungi otak pemuda tersebut.''Benar juga dari tadi kau berkata tidak karuan, aku juga penasaran hal apa itu, hingga kau berniat berkata secara langsung kepada Resi Sembadah tanpa melalui diriku, ''ucap Andaran sambil mengelus dagunya yang berjenggut tipis.Galuh Tapa menjelaskan tentang perihal telaga biru yang ada ditengah hutan, ini baru dugaannya saja, tapi dugaan pemuda itu memeliki dasar-dasar untuk dikemukakan.Dimana telaga biru ada kaitannya dengan sugani, mahluk aura dan juga sesepuh hebat dalam pedepokan p
Read more
99. Kemunculan Penghuni Batu Pusaka
Hingga membuat mereka berdua saling pandang-memandang dalam waktu cukup lama sebelum kembali menatap Galuh Tapa meminta kejelasan, ketika mereka terdiam tadi, Andaran mengeluarkan keringat dari setiap pori-porinya.''Kenapa kau menghubungkan hal itu dengan mahluk aura? "Tanya Andaran terlihat lebih bingung lagi dari sebelumnya.Setelah itu, Galuh Tapa melanjutkan kembali perkataannya, menurut pemuda ini disaat dia menyerang telaga biru dengan pedang pusaka Lintang Kuning, ia bisa melihat beberapa saat, ketika mereka mengendalikan mahluk itu.Orang itu mengumpulkan aura yang tersebar kedalam sebuah kendi yang berukuran cukup besar yang terhubung dengan telaga biru ditengah hutan itu.Dan secara rutin memberi darah segar dalam kendi itu sebagai makanan dan minuman mereka, Galuh Tapa yakin itu adalah darah hewan apapun.''Itu hanya penglihatan aku secara sepintas, tapi aku bisa tahu dengan darah itu, mahluk aura diperintahkan untuk menghancurkan segel mustika merah delima. ''Ucap Galuh T
Read more
100. Merasakan Sakit Luar Biasa
mendengar ucapan Galuh Tapa, Resi Sembadah berniat untuk melakukannya.''Tentu saja, aku memiliki tanggung jawab untuk mengantarmu, kejalan yang lebih tinggi, ''ucap Resi Sembadah dengan rasa semangat sekali, ''kita terlalu banyak bicara, sekarang ikut aku menuju telaga cahaya kehidupan.''Sehingga Resi Sembadah berjalan lebih dahulu yang diiringi Galuh Tapa dan Andaran.Mereka menuju pada sebuah rumah batu, tidak terlalu besar ataupun kecil, cukup untuk menampung beberapa orang masuk dalam rumah itu.Galuh Tapa mendapati sebuah air telaga kecil dan jernih, diseluruh tepi telaga ditulisi dengan mantra kono yang berhurup sangsekerta, dan nampaknya telaga itu hanya bermuatan satu orang dalam posisi berdiri.Dari dasar telaga tampak tanaman yang menjalar yang berbentuk seperti tanaman karnivora.Resi melihat tanaman yang didapat Galuh Tapa dan rekannya yaitu Panglima kumbang, lalu memberikan seluruh tanaman yang didapat kepada tumbuhan akar menjalar itu.''Oh, kau mendapatkan tambuhan in
Read more
PREV
1
...
89101112
...
25
DMCA.com Protection Status