Semua Bab ARE YOU DONE, MY DEAR?: Bab 51 - Bab 60
93 Bab
LIMA PULUH
POV EDWARD"Kamu sudah besar, kakak pertama juga. Harusnya kamu bisa mengayomi adik-adik kamu sehingga tidak manja."Itu kata mama."Papa, tidak suka melihat kelakukan kamu yang kekanak-kanakan. Mengalah sama kakak-kakak kamu, mereka hidup di luar sana tidak senyaman kamu."Itu kata papa."Anak kecil, tidak perlu ikut campur urusan orang dewasa. Tugas kalian hanya sekolah dan belajar, kalau di bully ya tinggal bully balik."Itu kata bude Ana."Yang benar saja, masa anak laki menangis. Memalukan!"Itu kata pak de Anton."Edward! jaga adik kamu itu! masa kamu sebagai kakak cuma diam baca tanpa melihat adik kamu sedang rebutan mainan dengan Ari!"Itu kata nenek."Dasar sampah!"Itu kata kakek."Hallo, Edward. Panggil aku mami saja ya. Kalau ada apa-apa bisa panggil mami. Oh ya, kamu jangan terlalu sibuk belajar, sekali-kali bermainlah Ah! Edward!""Ada apa Cynthia?""Tidak apa, aku hanya kedorong sedikit."Papa Adit mendorongku hingga terjatuh ke lantai. "Kamu memang susah diatur!""Aku
Baca selengkapnya
LIMA PULUH SATU
Adit ingin gila rasanya melihat laporan rapi Kinara berubah acak-acakan berkat kakak dan ibunya. "Kenapa mereka bisa ikut campur masalah ini? harusnya biarkan saja Kinara bekerja, kalau begini siapa yang mau disalahkan?"Staff keuangan dan manajer operasional diam seribu bahasa, sebenarnya mereka sudah melaporkan hal ini ke Adit dan jawabannya selalu 'biarkan saja kakak dan ibuku, mereka hanya ingin membantu.' Padahal kinerja bu Kinara sangat bagus dan profesional.Benar ya, kalau benci itu selalu menutup mata orang. Mau kinerja bagus seperti apa pun, pasti akan terlihat buruk.Adit pun sebagai kepala keluarga atau pun atasan tidak bisa bertindak tegas dan profesional. Harusnya bisa memisahkan hubungan pribadi dan pekerjaan.Sayang sekali, mereka harus kehilangan orang seperti Kinara.Disaat Adit bingung memecahkan masalah, Kinara dan keluarga kecilnya keluar dari butik mewah dan makan sore bersama di sebuah restoran mewah.Adelio foto kedua tangannya yang terjalin dengan Kinara menggu
Baca selengkapnya
LIMA PULUH DUA
Cynthia keluar dari kamar dan melihat Adit sudah duduk menunggu di ruang tengah. Ana dan Maya menyusul dari belakang.Adit mengulurkan tangan dengan wajah malas. "Ayo."Cynthia menatap kosong tangan Adit. "Jadi, apakah semua pengorbananku selama ini salah?"Adit mengangkat kedua alisnya. "Apa?""Dulu, kamu menyuruhku mengalah karena melihat Kinara membantu kedua orang tua kamu yang kesulitan sementara aku tidak bisa apa-apa karena baru di puncak karier dan harus menjaga nama baik, keluargaku sendiri juga sedang bermasalah."Adit menyipitkan kedua mata. "Kamu saat ini sedang membahas masa lalu?""Kamu menjual semua koleksiku."Adit menatap tajam kakak dan ibunya yang suka ikut campur masalah orang lain, Ana dan Maya yang menyadari itu lari ke lantai dua, tidak berani menatap Adit."Aku- aku mau pulang ke rumah." Cynthia berjalan melewati Adit.Adit menarik tangan Cynthia. "Aku sudah berkorban banyak untuk masa depan kita dan kamu sekarang menyalahkan aku?"Cynthia menatap sedih Adit."
Baca selengkapnya
LIMA PULUH TIGA
Cynthia berteriak histeris dan menunjuk Daichi. "Pembohong! dasar anak nakal! mana security? masa membiarkan anak selundupan masuk kesini?"Daichi menatap murka Cynthia lalu terdiam ketika Kenzi menarik lengan bajunya.Kenzi menggeleng sedih. "Jangan!"Daichi mendadak diam dan menuruti permintaan adik sepupu. "Mana security?" Cynthia menjadi panik dan heboh.Adit tidak berani bergerak karena dua bodyguard di belakang kursi roda Kenzi."Mas, tolong belain aku. Jangan diam begitu, istri kamu sudah dituduh macam-macam!"Adit tidak tahu harus membela siapa, terutama di depan media. Lalu dia menemukan keanehan dari kalimat bocah kecil itu dan tersenyum kecil."Temannya Kenzi, mungkin kamu tidak tahu ini. Tapi istri om tidak pernah menusuk pria lain." Adit berusaha mencairkan suasana. "Bagaimana bisa istri om menusuk om teman Kenzi?"Daichi mengerutkan kening dan bertanya ke Kenzi. "Benarkah?"Kenzi menggeleng tidak mengerti.Cynthia berlindung di belakang Adit sambil menatap rendah dua ana
Baca selengkapnya
LIMA PULUH EMPAT
Adit shock mendengar perkataan putra kedua yang lebih membela kakak tirinya. "Kenzi, bagaimana bisa kamu bilang seperti itu ke papa."Adelio buru-buru membawa masuk Kenzi ke dalam gedung sebelum Kenzi membalas lebih parah lagi. Tadi sperma, selanjutnya apa?Cynthia melirik Daichi yang digendong istri Hendra. Jadi, anak itu juga bagian dari keluarga orang-orang kaya ini?Daichi yang memergoki Cynthia sedang menatap dirinya, langsung menjulurkan lidah. "Weeee-"Istri Hendra dan Hendra bergegas masuk ke dalam gedung sebelum Daichi memperparah keadaan. Sifat Daichi menurun dari Fumiko dan sifat Fumiko sama dengan Kinara yang barbar. "Orang itu menusuk daddy, kenapa tidak dilaporkan ke polisi?" tanya Kenzi sambil mendongak ke belakang melihat daddynya mendorong kursi roda."Belum saatnya." Jawab Adelio yang pusing memikirkan sistem pendidikan Kenzi. "Daddy tanya, kenapa Kenzi tahu soal sperma dan lainnya? daddy paham biologi sebatas sex, sperma dan sel telur saja."Hendra mengeplak belaka
Baca selengkapnya
LIMA PULUH LIMA
Cynthia berteriak kesal. "KINARA, KAMU SUDAH GILA! APA KURANG PUAS KAMU MEMPERMALUKANKU DI PENGADILAN AGAMA SAAT AKU HAMIL? GARA-GARA KAMU, AKU JADI MELAHIRKAN PREMATUR!"Semua orang bisa mendengar teriakan menyayat Cynthia lalu menatap kesal Kinara yang bertindak antagonis.Kinara tertawa lalu menendang punggung Cynthia hingga membungkuk ke depan. "Sekarang, kalian punya bahan berita kan? rekam dan sebar luaskan, foto semuanya! aku bahkan tidak bersimpati pada wanita yang merusak anak-anakku meskipun dia hamil."Adit mengeluh kesakitan sambil menyentuh pinggangnya. "Siapa-" dia terdiam begitu melihat pria yang pernah memukul dirinya habis-habisan, berdiri gagah dengan pakaian rapi.Dimas menyeringai. "Kita bertemu lagi, setelah sekian lama aku memukulmu. Bagaimana? masih sakit? wah, apakah ini make up?"Setelah melihat bengkak di wajahnya sudah mengempis dengan pengobatan semaksimal mungkin, Adit memutuskan menutup luka sisa dengan make up.Adit menunjuk Dimas. "Ka- kamu-"Dimas meng
Baca selengkapnya
LIMA PULUH ENAM
Hendra masih mengizinkan kamera menyiarkan secara live tentang identitas Kinara lalu memutus koneksi ketika para penggemar bersiap melempar batu ke arah tiga orang.Para penggemar Cynthia mulai menangis ketakutan, Kinara ternyata bukan lawan sembarangan. Mereka segera menuruti perintah Kinara untuk melempar ketiga orang dengan batu bawaan sampai habis.Ana, Cynthia dan Adit tidak bisa menghindar. Mereka menjerit ketika batu-batu itu menyentuh tubuh dan wajah mereka.Ayah Adelio bertanya ke Adelio. "Kamu sudah tahu hal ini?""Ya, sejak lama. Dia adalah tunanganku sejak kecil. Ibuku berteman sejak kecil dengan kedua orang tua Nara, jadi aku hanya bisa tertawa ketika ayah menuduh ibu mengambil harta ayah padahal kekayaan ayah tidak ada apa-apanya. Meskipun kekayaan keluarga ibu tidak sampai mendapat peringkat di Indonesia, tapi memiliki hubungan istimewa dengan salah satu orang terkaya di Indonesia bukankah termasuk privileage?""Tapi kenapa kalian hidup sederhana?""Karena hati ibuku te
Baca selengkapnya
LIMA PULUH TUJUH
Pesta amal untuk VIP dimulai, gedung untuk tamu VIP sudah dimulai. Para wartawan dan kameramen bersikap profesional seolah tidak terjadi apa pun. Para penggemar Cynthia juga tidak berani up ke media apa pun karena sadar akan kalah dengan uang.Kinara kesal dengan diamnya Adelio dan bersikap seolah tidak terjadi apa pun, hingga akhirnya dia maju dan membela Vivianne. Untuk meluapkan semua kekesalannya.Nina yang datang belakangan ikut membantu sementara para pria hanya duduk melihat wanitanya maju membela anak kecil yang baru menikah dengan daddy sugarnya."Apa kalian tahu? kalian sangat menjijikan, memanfaatkan kekuatan untuk menekan seorang anak yatim piatu. Apakah kalian bangga dengan perilaku kalian?" tanya Kinara.Almira berdiri dan menunjuk Kinara. "Jangan sembarangan bicara, atas dasar hak apa kamu menghina kami?""Hak? kamu bicara tentang hak? lalu atas dasar hak apa kamu merebut tunangan Vivi padahal kamu tahu Krisna tunangan Vivi!""Krisna mencintaiku dan cinta tidak bisa di
Baca selengkapnya
LIMA PULUH DELAPAN
Beberapa tahun sebelum kedua orang tua Adelio, Adi dan sarah menikah. "Iya, aku mau bertemu calon ibu mertua. Hmm- hotel sih, katanya supaya bisa menenangkan diri. Oke." Sarah keluar dari lift dengan hati riang, sejak kecil dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dan sekarang dia akan memiliki ibu.Mereka berdua pernah bertemu beberapa kali sebelumnya dan yah, pertemuan itu berhasil, bahkan Sarah semakin lengket dengan calon ibu mertuanya."Ibu, Sarah datang bawa kue kesukaan ibu." Sarah membuka pintu kamar hotel ibu mertuanya sambil mengacak isi tas karton di tangannya."Sarah."Sarah mengangkat kepala dan terkejut, dia menjatuhkan semua barang di tangan ketika melihat calon ibu mertuanya duduk di pinggir pegangan balkon tanpa merasa takut, menatap langit dan tersenyum memanggil dirinya."Ibu, apa yang ibu lakukan disini?" Sarah mengulurkan tangan."Sarah anak baik, berhenti disitu."Sarah menghentikan langkah kaki kecilnya sambil menangis. "Ibu, jangan lakukan ini. S
Baca selengkapnya
LIMA PULUH SEMBILAN
Dua hari kemudian.Maya memeluk diri sendiri di kamar rumah sakit dengan Ana dan Anton berkumpul di dekatnya, Cynthia menjerit shock begitu melihat luka-luka di wajah lalu mengutuk Kinara dan melempar berbagai macam benda ke arah cermin kamar mandi, para perawat segera menyeret Cynthia ke tempat tidur dan menalinya."AKU ARTIS! WAJAH ADALAH KEHIDUPANKU! KENAPA KALIAN MERUSAKNYA?!" teriak Cynthia dengan histeris. "LEPASKAN AKU! AKU AKAN MENUNTUT BALASAN KE WANITA ITU!"Adit yang berdiri di depan kamar rumah sakit Cynthia, berkerut jijik. "ARGH!"Adit tanpa sengaja melihat ayah tirinya jalan sambil membawa bodyguard lalu tersenyum. "Ayah-"Adi mengabaikan Adit dan tetap berjalan lurus ke kamar Maya.Adit segera menyusul dengan jarak aman dari bodyguard.Maya tersenyum dan melambaikan tangan begitu melihat pria yang dicintainya masuk ke dalam kamar. "Sayang-"Adi duduk di kursi samping tempat tidur, mengusir Ana. "Kita perjelas sekarang."Senyum Maya menghilang begitu melihat sikap pria
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status