All Chapters of Wanita yang Menolak Lamaranku: Chapter 31 - Chapter 40
56 Chapters
Tiga puluh satu
Wanita yang Menolak Lamaranku 31Aku menatap lekat mata lelaki yang kini sudah sah menjadi suamiku ini. "Pinjam? Kamu menanyakan uang mahar yang sudah kamu berikan dan sekarang mau pinjam?" Aku mengulangi pertanyaannya. " Kamu bercanda, kan, Mas?" "Enggak, Sayang. Aku nggak bercanda sekarang katakan di mana uang itu?""Uang itu disimpan Ibu, Mas.""Loh kok ibumu yang simpan?" tanyanya dengan nada tinggi. "Itu, kan uang kamu kenapa menyuruh ibumu untuk menyimpannya?"Aku tersenyum lalu meraih tangannya. "Ibu menggunakan uang itu untuk bayar biaya pernikahan kita. Kamu tahu sendiri kan untuk pernikahan kita ini kami yang tanggung? Dan kamu janji akan menggantinya? Kami bahkan harus memakai gaji karyawan di kandang bebek. Biaya pernikahan kita ini lumayan mahal loh, Mas? Aku pemilih dekor yang terbaik serta MUA profesional dan tentu saja harganya bikin geleng-geleng kepala. Kamu lihat sendiri, kan, kalau hari ini aku terlihat sangat cantik bahkan melebihi kecantikan ratu manapun?""Oh
Read more
Tiga puluh dua
Wanita yang menolak lamaran ku 32"heh ternyata kamu sudah tidak perawan, ya, Cit?" tanya Mas Malik saat kami selesai melakukan hubungan suami istri dan Entah dari mana ia bisa menyimpulkan seperti itu. Aku melotot dan pura-pura kaget. "Kenapa? Benar, kan, kalau kamu memang sudah tidak perawan? Tuh lihat tidak ada noda di sprei kamu? Tapi nggak masalah karena keperawanan bukanlah hal yang utama bagiku." lelaki itu memegang tanganku. Aku mengusap dada perlahan, lega. Aku pikir ia akan marah-marah padaku kalau ia tahu semuanya. Tetapi ternyata aku memang tidak salah pilih orang dia benar-benar baik. Bahkan saat tahu aku tidak perawan saja ia tidak mempermasalahkan. "Kamu enggak marah, Mas, kalau aku sudah enggak perawan?" tanya aku menunduk. Lelaki berhidung mancung Itu tersenyum dan mengangguk. "Kenapa? Apakah kamu sendiri juga sudah tidak perjaka? Kalau begitu kita imbang lah ya? Aku ini cantik, Mas. Wajar jika aku pernah punya pacar sebelumnya dan hal seperti itu sudah biasa
Read more
Tiga puluh tiga
Wanita yang Menolak Lamaranku 33"Serius kamu mau mengajak aku ke rumahmu dengan naik motor?" tanyaku dengan dahi mengernyit."Iya, Sayang. Rumahku itu jauh loh dari sini nggak mungkin jalan kaki. Kalau kamu mau yang lebih romantis lebih irit pakai sepeda ontel juga bisa. Memangnya sepeda ontel nya ada? Nggak ada, kan? Ya udah pakai aja apa yang ada." Mas Malik tersenyum. Ada apa ini? Jangan-jangan apa yang dibilang Vira waktu ditelepon itu benar kalau sebenarnya Mas Malik ini bukan orang kaya. Tapi Vira bilang lelaki itu namanya Reiga. Aku memejamkan mata perlahan mencoba untuk mengingat-ingat sesuatu. "Hei kenapa malah melamun? Mana kuncinya?" Mas Malik menepuk pundakku."Mas, apa boleh aku melihat Kartu Tanda penduduk milikmu?" tanyaku. Aku harus tahu siapa namanya dengan jelas. Iya, saat menikah kemarin, aku tidak membaca dengan cermat dan langsung tanda tangan saja. Bahkan, aku hanya melirik sekilas saja karena sudah terlanjur percaya. Meski awalnya keberatan, akhirnya suamiku
Read more
Tiga puluh empat
Wanita yang Menolak Lamaranku 34Mau tidak mau aku harus ikut naik motor juga karena yang namanya seorang istri harus ikut ke mana pun suami pergi dan apa pun kendaraan yang ditunggangi nya. Kuabaikan kekhawatiran yang melanda. Ini yang namanya harapan tidak sesuai kenyataan. Aku sudah membayangkan kalau saat ke rumah suamiku naik mobil mewah full AC sambil mendengarkan alunan musik yang syahdu yang diputar sehingga aku bisa menikmati sambil memejamkan mata, tetapi kenyataannya malah naik motor dengan alasan romantis.Ih romantis dari mana coba? Apakah saat naik motor kehujanan itu yang disebut romantis? Atau mungkin aku memeluknya dari belakang dan merebahkan kepala di punggungnya yang lebar kemudian rambutku terombang-ambing terkena angin seperti yang ku saksikan dalam film-film itu? Oh tidak, bukan romantis seperti itu yang kuinginkan. "Jangan lupa helmnya dipasang yang benar," kata Mas Malik. Ia memperhatikanku dengan seksama lalu melihat ke sisi bawah helm untuk memeriksa apaka
Read more
Tiga puluh lima
Wanita yang Menolak Lamaranku 35Kamera on"Hai, Guys. Ketemu lagi sama aku Citra Puspita yang cantiknya cetar membahana, no edit, no filter karena memang sudah cantik sejak lahir. Sekarang aku akan menunjukkan rumah suamiku yang sekarang menjadi rumahku juga, yes, Ikutin terus, ya, dan jangan lupa siapkan celemek untuk tempat iler nanti, hahahaha."Aku mengarahkan kamera ponsel ke wajahku setelah itu beralih menuju ruangan. Saat ini aku sedang melakukan live di instagram untuk memberi tahu pada orang-orang kalau aku adalah wanita paling beruntung di dunia. "Ini adalah ruang tamu. Besar dan mewah, bukan? Sofanya lembut banget. Kalau udah duduk di sini, jangan lupa ambil remote control dan hidupkan televisi untuk menikmati tayangan favorit kita. Seperti ini." Aku merebahkan tubuh di sofa lalu menyender sambil mendemonstrasikan cara pegang remote. "Sekarang kita ke kamar, yuk, untuk melihat Seperti apa kamar pengantinku." Aku memutar handle pintu dan memasuki ruangan, seketika bau har
Read more
Tiga puluh enam
Wanita yang Menolak Lamaranku 36Tak kuhiraukan ponsel yang terus menjerit karena ibu mertua terus mengawasiku yang sedang memasak layaknya komentator yang terus mengoceh tiada henti. "Cara mengiris bawang merah yang benar adalah secara melintang dari atas ke bawah jangan mengiris secara diagonal seperti itu karena selain aroma tidak bisa keluar, hasil potongannya juga tidak indah," ucapnya sambil menunjuk tangan kananku yang sedang memegang pisau. Aku menghela napas berat. Cuma memotong bawang aja jadi masalah. Apa mungkin mertuaku ini adalah seorang mantan chef atau mantan juri masak? "Jangan lupa pastikan minyaknya harus benar-benar mendidih sebelum memasukkan bawang," katanya lagi. "Aduk dengan betul-betul setelah bau harum tercium lalu masukkan cabai," ucapnya sambil mengibaskan tangan di depan wajah. Aku cemberut. "Kalau gitu, Ibu saja yang masak. Nih." Aku mengulurkan sutil padanya. "Eh, ini anak dikasih tahu malah marah. Dengar, ya, aku ngasih tahu tuh biar kamu pintar k
Read more
Tiga puluh tujuh
Wanita yang Menolak Lamaranku 37Aku tidur membelakangi Mas Malik dan tidak ada niat sedikit pun untuk melayaninya layaknya pasangan pengantin baru pada umumnya. Seleraku hilang setelah mendapati kenyataan pahit ini. Nyesek. Berulang kali Mas Malik menyentuh pipi kadang juga mencium tapi bukannya membuatku senang, malah semakin kesal. Aku menoleh pada Mas Malik yang tidur di sampingku. Ia sudah mendengkur. Rupanya ia capek dan menyerah Setelah dari tadi mencoba ganggu aku dengan berbagai cara tapi tidak berhasil juga. Malam semakin larut dan sepi. Hanya terdengar dengkuran halus dari lelaki yang kini sudah sah menjadi suamiku ini. Aku hanya bolak-balik mencoba memejamkan mata tapi tidak bisa terlelap karena lapar. Aku terus memeluk perutku yang keroncongan. Semakin lama perut ini semakin melilit. Aku bahkan tidak bisa memejamkan mata barang sedetik pun karena rasa lapar yang mendera ini. Tanpa sadar aku menangis sesenggukan.Ya Tuhan, ini adalah malam paling buruk sepanjang seja
Read more
Tiga puluh delapan
Wanita yang menolak lamaran ku 38 Semua terjadi tidak sesuai ekspektasi, bukan hanya rumah yang seadanya, tetapi Mas Malik juga punya tetangga yang tidak kalah menyebalkan, bahkan melebihi si Yenny.Aku pikir akan tinggal di lingkungan orang-orang kaya yang tidak punya waktu untuk mengurusi hidup orang lain, tetapi kenyataannya... Sudah lah, mungkin memang sudah nasibku begini. Mau protes juga percuma karena ini murni karena kesalahanku sendiri. Coba saja dulu aku tidak gegayaan menolak Elang, pasti tidak akan seperti ini. Akhirnya Mas Malik jadi membuat kamar mandi kecil di rumah dan pengerjaannya juga sendiri agar lebih irit katanya. Tentu saja aku diminta untuk membantu meski hanya sekedar membawakan adukan semen. Sebuah kamar mandi kecil sudah selesai, benar-benar seadanya, lantai dan dindingnya bukan keramik melainkan hanya ditutup semen. Tidak apa-apa lah daripada terus jadi satu dengan tetangga yang terkadang aku harus sering mengalah dan jarang mandi karena malas antri da
Read more
Tiga puluh sembilan
Wanita yang Menolak Lamaranku 39"Citra? Enggak, kamu bukan Citra anakku. Anakku itu cantik, tangannya juga halus beda banget sama kamu yang wajahnya kusam tidak terawat. Enggak, kamu bukan. Citra." Ibu melotot dan menggeleng usai aku mengatakan kalau siapa aku dan seperti yang kuduga, wanita yang sudah melahirkanku itu tidak percaya. Tangan yang sudah mulai berkeriput itu meraba pipiku. Aku memejamkan mata, betapa aku merindukan sentuhan hangat seorang ibu. Lalu ia beralih meraba tanganku lalu telapak tangan. Bahkan Ibu juga melihat tanganku yang melepuh terkena percikan minyak saat menggoreng dua hari yang lalu. "Ini apa? Terkena minyak, kan? Tidak mungkin anakku turun tangan masak sendiri di rumah suaminya. Ia punya suami kaya yang punya asisten rumah tangga sehingga tidak mungkin anakku yang bernama Citra masak sampai tangannya terluka seperti ini." Ia mengamati dengan seksama bekas luka terkena cipratan minyak lalu menghempaskan dengan kasar. "Ibu ini benar-benar aku. Citra."
Read more
Empat puluh
Wanita yang Menolak Lamaran ku 40Saat hendak memasuki toko, aku dikejutkan dengan mobil warna silver yang berhenti di depan toko. Pintu mobil itu terbuka dan keluarlah seorang wanita yang terlihat elegan dengan dress berwarna biru muda. 'Enak sekali jadi orang kaya, bisa nyetir sendiri.' Aku terus bergumam sendiri. Tetapi kemudian aku kaget karena ternyata wanita yang kukagumi itu adalah Vira. Jadi Vira sudah bisa nyetir mobil sendiri? Berarti hadiah mobil di pernikahannya itu bukan hanya bohongan. Kuhela napas kasar, seharusnya aku yang berada di posisinya bukan dia. Aku menelan ludah, dulu aku mengoloknya sampai kapanpun dia tidak akan pernah bisa naik motor dan sekarang ia malah bisa nyetir mobil sedangkan aku belum bisa. Aku memalingkan wajah saat Vira mulai memasuki toko, takut Vira melihat kedatanganku ini.Vira menenteng sebuah rantang susun lalu memasuki toko setelah menganggukkan kepala pada Pak satpam. Dia sama sekali tidak menegurku karena aku membelakanginya. Aku mal
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status