All Chapters of Istri Kontrak Tuan Nathan: Chapter 81 - Chapter 90
123 Chapters
81. Janda Terhormat
"Kabar baik? Kabar baik apa, Nyonya?"Ainsley menarik napas sejenak sebelum menjawab pertanyaan Philip. "Tunggu, Philip! Mengapa Thomas menyuruhmu untuk menghubungi saya? Bukankah kau adalah kaki tangan Papa Zac?"Ainsley menatap lukisan keluarga sambil berpikir, 'Mungkinkah ada suatu keanehan yang terjadi di keluarga Czarford selama aku pergi?' "Oh, sebagaimana yang Anda tahu, posisi saya di keluarga Czarford adalah sebagai kepala pelayan." Philip menjeda balasannya. Dia mendengar deru napas Ainsley di saluran telepon. "Maka, saya akan melayani seluruh anggota keluarga Czarford, Nyonya."'Masuk akal. Ya, jawaban Philip masuk akal,' gumam Ainsley di dalam hatinya. "Jadi, ada kabar baik apa bagi keluarga Czarford, Nyonya? Apakah kabar ini akan membuat Tuan Besar Zachary bahagia?"Ainsley menangkap makna ketidakpercayaan dari respon Philip barusan. Namun, dia seorang tidak mempermasalahkan."Oke, jawabanmu masuk akal, Philip."Ainsley mencoba tetap menjadi dirinya sendiri. Dia akan te
Read more
82. Misteri Masa Lalu Ainsley
"Tentu saja untuk memperkenalkan Rusia kepadanya," jawab Ellena tegas. "Kini, dia telah menjadi bagian dari keluarga Volkov. Maka sudah semestinya dia tahu banyak tentang Rusia."Nathan menyandarkan punggungnya. 'Jujur saja, ini adalah bagian yang kubenci,' ujarnya geram. "Saya bukan pemandu wisata juga bukan pria pengangguran. Waktu saya terlalu berharga untuk disia-siakan, Nek," sahut Nathan tanpa menatap lawan bicaranya. "Saya sudah selesai sarapan. Terima kasih untuk makanannya."Nathan berdiri dan hendak melangkah pergi. Namun, suara Ellena mengubah niatnya. "Lihatlah, Ainsley!" Tangan kanan Ellena menjulur menunjuk Nathan. "Dia persis Thomas."Ainsley memaksakan senyum. "Bagaimana pun juga, Nathan adalah darah daging Thomas, Ma. Mereka pasti memiliki kesamaan, kan?""Sampai sekarang saya tidak mengerti, mengapa Nenek tidak menyukai Papa? Saya juga telah bertanya tentang hal ini kepada Mama. Namun, tidak ada jawaban yang saya temukan."Nathan tidak bisa lagi memendam perasaannya
Read more
83. Perang Batin Nathan
"Hah?!"Alicia dikejutkan suara bariton Nathan. Dia spontan menoleh ke arah Nathan yang duduk seorang diri. Di belakangnya, Lucky berdiri. "Selamat datang, Nyonya Ainsley dan Nona Alicia," sapa Lucky dengan sangat sopan. Dia membungkuk sambil tersenyum. "Terima kasih, Lucky! Apakah kalian sudah lama menunggu kami?"Ainsley berjalan bersama Alicia menghampiri meja yang sudah tersusun begitu rapi."Tidak juga, Nyonya," jawab Lucky.Nathan menghela napas dengan berat. "Sangat lama sehingga perut saya kelaparan," jawab Nathan ketus. Mendapatkan jawaban yang berbeda, tentu saja membuat Ainsley tertawa. Dia hapal betul kelakuan sang anak. "Ha! Ha! Ha!""Omo! Omo! Omo!" Lucky mendekati Alicia. Dia menyiapkan kursi untuk istri sah tuannya. "Silakan duduk, Nona Alicia! Anda pasti lelah."Nathan mendelik. Dia sangat tidak senang melihat tingkah Lucky. "Lucky, kembali ke tempatmu!" perintahnya tanpa peduli dengan tatapan Ainsley.Setelah memastikan Alicia duduk, Lucky pun kembali berdiri di t
Read more
84. Mariinsky Theatre
"Sejak kapan kau berdiri di sana, Lucky?"Nathan menyimpan kembali ponselnya. Dia geram. Dia membalikkan badan menatap pemandangan kota St Petersburg dari atas balkon. Lucky berjalan mendekati sang tuan. "Hmm, kira-kira sejak 7 menit yang lalu," jawab Lucky. Dia menatap jam mahal hadiah ulang tahun dari Nathan tahun lalu. "Oh, selain hobi bersolek, kau rupanya memiliki hobi mencuri dengar Bos mu," ujar Nathan menuduh sang asisten. "Masih ada lagi, Tuan Muda. Saya juga gemar ikut campur urusan pribadi Anda," timpal Lucky. Dia memainkan rambutnya yang baru saja berganti warna kuning keemasan. "Kapan kau akan mengundurkan diri? Saya akan memberikan uang pesangon untuk kau mengganti kelamin."Nathan memadamkan rokoknya. Dia terlihat begitu frustasi menghadapi sang asisten. "Oh, jangan terburu-buru, Tuan," sahut Lucky bersikap masa bodo. "Setelah nanti Anda benar-benar terlepas dari Nona Xaquila, saat itulah saya akan pensiun menjadi asisten Anda."Nathan menatap Lucky sinis. "Jangan s
Read more
85. Munafik
"Apa?! Katakan dengan jelas dan jangan berbelit-belit!"Lucky tersenyum ketika Nathan menatapnya. "Oke, karena ini adalah permintaan Anda, maka saya tidak akan segan-segan," katanya. Lucky mendekati tuannya. Dia sedikit berjinjit, lalu mendekati telinga Nathan. Dia berbisik, "Anda terlihat seperti seorang Suami yang bucin kepada Istrinya."Dada Nathan bergemuruh. "Benarkah seperti itu, Lucky? Mengapa kau berkata sebelumnya? Saya harus menjaga image di depan Alicia."Lucky menggeleng ketika melihat sang tuan pergi meninggalkan dirinya. "Dan sekarang pun dia pergi setelah saya mengatakan kejujuran," keluh Lucky."Tuan Lucky!" panggil seorang wanita. Lucky menoleh ke seorang wanita berpakaian rapi dengan wajah yang familiar. 'Oh, dia adalah salah satu pelayan keluarga Volkov!' serunya. Lucky berusaha mengatur ritme jantungnya yang berdebar. "Ya? Ada apa, Nona?" tanyanya. Tatapan mata keduanya beradu. Lucky menatap intens si pelayan, begitu juga sebaliknya."AnーAnda ....""Ya?"'Bukan
Read more
86. Dilema Trimester Awal
"Alicia, apa kau lelah? Nathan bisa menggendong mu jika mau."Itu adalah ucapan Ainsley. Setelah 1 jam lamanya mereka berada di dalam Mariinsky Theatre, akhirnya pertunjukan balet Giselle pun berakhir. Ada rasa haru juga kagum yang dirasakan oleh Alicia. "Oh, tiー" Alicia melirik Nathan yang berwajah masam. "Tiーtidak perlu, Ma," jawabnya terbata. Mereka berjalan menyusuri koridor menuju lobi Mariinsky Theatre di mana mobil sudah menunggu. Melihat Nathan diam saja, Lucky segera bertindak."Tuan Muda!" panggil Lucky dengan berbisik.Nathan melirik asistennya. "Kali ini, apa lagi?""Bukankah Anda dan Nona Alicia harus bermain peran di hadapan Nyonya Ainsley? Apa Anda ingin pernikahan kontrak ini terbongkar?" tanya Lucky sekadar mengingatkan sang tuan. "Hmm ...." Nathan mendengus dingin. 'Sudah cukup aku memakaikan mantel di dalam ruang teater tadi. Dan sekarang, apa aku harus bersikap lebih manis lagi?' pikir Nathan. 'Cih! Itu seperti bukan diriku!'Usai mencemooh diri sendiri, Natha
Read more
87. Tiga Poin Tentang Kehamilan
"Dia pergi ...."Alicia berdiri di bawah jendela kamar yang terbuka. Wajahnya pucat. Tubuhnya lemah. Dia juga tidak merias diri sebagaimana biasanya. "Alicia, kau sungguh malang," ucapnya perlahan pada dirinya sendiri. "Dia benar-benar pergi meninggalkan mu, Alicia."Alicia mengecam nasibnya sendiri. Dia menatap kepergian Nathan dengan kedua mata yang basah. "Apa aku dan dia akan berakhir seperti ini? Bagaimana dengan kontrak pernikahan kami?"Alicia mencoba bertahan dengan perasaannya. Lalu, apa yang bisa dilakukannya sekarang?Alicia mulai sibuk menghapus air matanya yang mengalir deras. "Kau bahkan tidak mengatakan apapun sebelum pergi," ucapnya lagi. "Bukan ucapan perpisahan yang ingin kudengar. Namun, ungkapan perasaanmu, Nath ...."Alicia tidak bisa membendung kesedihannya. "Oh, apa yang sebenarnya aku harapkan dari pria dingin sepertimu," ujarnya patah hati. "Aku berjanji akan mempertahankan anak ini meskipun kau tidak menginginkannya. Karena ... karena rasa cintaku padamu yan
Read more
88. Kejutan
"Aku mohon! Jangan, Nath!"Suara-suara itu berasal dari Alicia. Awalnya, Ainsley dan Andrei berpikir bahwa Alicia menyerukan kalimat-kalimat tersebut untuk mereka. Namun, melihat Alicia masih menutup mata, Ainsley dan Andrei pun tahu bahwa Alicia berceloteh di alam bawah sadarnya."Saya akan pergi menghubungi Dokter kandungan Nona Alicia sekarang," kata Andrei. Dia meraih ponsel dari dalam sakunya seraya menjauhkan dirinya dari ranjang. Ainsley hanya mengangguk. Dia tidak kuasa menahan sakit melihat keadaan Alicia."Apa yang terjadi diantara kau dan Nathan, Cia? Kalian bertengkar? Apa dia menyakitimu? Hmm? Katakan, Cia! Saya berjanji akan membantu setiap kesulitanmu ...."Akhirnya, bayang-bayang masa lalu Ainsley muncul. Ketika berusia muda, Ainsley sangat rapuh karena pernikahannya dengan Thomas tidak bahagia. "Kau tidak akan bernasib sama seperti Mama, Cia. Meskipun saya hanyalah Ibu mertuamu, tetapi saya begitu menyayangimu. Karena ...." Ainsley menghentikan bicaranya. Dia mengus
Read more
89. Wanita Hamil
'Ada yang tidak beres di sini,' pikir Lucky. Dia menatap Nathan yang sama sekali terlihat tidak senang dengan kehadiran Xaquila dan Leonardo. Lucky, tersenyum mendekati Nathan. "Tuan Muda, Anda harus segera bersiap!""Ya," sahut Nathan singkat. Lucky menarik tangan Xaquila dari perut Nathan. Dia menjauhkan wanita itu dari tuannya. "Maaf, Nona. Kedatangan Anda sangat mengganggu Tuan saya. Mulai sekarang, tolong jaga jarak aman Anda dan Tuan Nathan!"Lucky selalu memiliki cara tersendiri untuk menjauhi sang mantan kekasih tuannya. Dia tetap tersenyum walaupun Xaquila menatap ke arahnya dengan jijik. Xaquila memegangi perutnya yang terasa sakit. "Hei, asisten bodoh!" panggilnya. "Jangan sentuh saya! Karena anak saya tidak ingin bersentuhan dengan pria lemah gemulai sepertimu."Mendengar tutur kata Xaquila, sontak semua orang menatap bagian perut Xaquila. "Perutmu membesar. Xaquila, kauー"Nathan menatap perut Xaquila dengan tidak percaya. Dia menolak kenyataan di depan matanya. 'Mungki
Read more
90. Godaan Sang Mantan
"Xaquila, kauー" "Oh, tentu saja kau melakukan hubungan intim dengan Istrimu." Xaquila tersenyum ketika mengatakannya. Bukan senyum tulus yang dia perlihatkan, melainkan senyum palsu. 'Apa yang direncanakan wanita ini? Terlepas dari apapun tujuannya, aku akan dengan senang hati mengikutinya,' ungkap hati kecil Nathan. Dia membiarkan Xaquila melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Xaquila melingkarkan kedua tangan di leher Nathan. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga Nathan. "Apakah permainan ranjang Istrimu lebih baik dariku?" tanyanya dengan berbisik. Nathan teringat sosok Alicia yang benar-benar lugu. 'Aku bahkan tidak menyangka bahwa aku adalah pria pertama yang menyentuh Alicia', batin Nathan. 'Dia ... dia jauh lebih baik darimu, Xaquila.' "Nath, mengapa kau hanya diam saja? Oh, apakah kau sedang merindukan Istrimu?" Xaquila menjulurkan lidah, lalu memainkannya di sekitar daun telinga Nathan. "Uhmm, sejak kapan kau luluh dengan seorang wanita, selain aku, Nath?" 'Ya
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status