All Chapters of Kepincut Suami Kontrak Ku: Chapter 81 - Chapter 90
100 Chapters
81 Pindahan
Acara pindahan mereka sebenarnya tidak terlalu repot karena tidak membawa banyak peralatan rumah. Setelah sampai langsung membersihkan kontrakan terlebih dahulu, setelah itu beres-beres barang. "Kayanya kita butuh lemari baru," ucap Kayla. "Ah iya benar, kalau sama aku gak bakal cukup.""Hehe maaf ya, baju aku kebanyakan sampai yang kamu gak muat banyak.""Gak papa, nanti kita belanja ya.""Iya."Sebenarnya kontrakannya bersih dan terang juga, hanya saja memang untuk ukuran mereka yang dulu tinggal di apartemen merasa sedikit sempit. Tetapi dari semua kontrakan yang sudah mereka datangi kemarin, yang ini memang paling bagus. "Maaf ya Kay," ucap Adrian tiba-tiba. "Maaf kenapa?" tanya Kayla bingung. "Nanti kalau semisal aku punya uang lebih, kita bisa pindah ke apartemen lagi. Aku juga pengen nabung uang, semoga dalam waktu dekat ini kita bisa punya rumah."Mendengar perkataan tulus itu, tidak bisa berbohong membuat Kayla terharu. Ia pun mendekati suaminya itu dan memeluknya bebera
Read more
82 Ibu Mengetahuinya Juga
Saat sedang membereskan kamarnya, perhatian Kayla teralih mendengar nada dering di ponselnya. Melihat jika Ibunya lah yang menghubungi, membuatnya tersenyum dan langsung mengangkat. "Hallo Bu, aku dan Adrian sudah selesai belanja kebutuhan barang di kontrakan. Ternyata banyak juga ya, apalagi untuk di dapur. Tapi tadi pas belanja seru banget, bener-bener ngerasa kaya istri beneran."["Memangnya selama ini kamu merasa bukan menjadi istri?"]Kernyitan terlihat di kening Kayla mendengar perkataan Ibunya yang cukup ambigu, "Ya enggak juga, cuma tadi kan baru pertama kali kita belanja."["Malam ini datang lah ke rumah, ada yang ingin Ibu bicarakan dengan kalian."]"Memangnya apa? Tidak bisa besok saja? Aku dan Adrian merasa capek."["Tidak bisa, Ibu butuh penjelasan dari kalian sekarang. Ibu tunggu."]Panggilan pun di akhiri begitu saja oleh Ibunya, membuat Kayla bingung dan merasa sikap Hana sedikit berbeda malam ini. Nada bicaranya pun terdengar ketus, Ibunya itu Baik-baik saja kan? "S
Read more
83 Niat Awal Yang Salah
"Kenapa Ibu tahu sih?" kesal Kayla sambil mengusap wajahnya kasar. "Kayanya ini salah aku."Kayla langsung menatap suaminya itu, "Maksudnya?""Aku lupa nyimpan kontrak itu di sana, sampai gak dibawa pas pindahan.""Gimana kamu sampai lupa sih? Kan itu barang penting, kamu aja selalu ingetin aku takut ada yang ketinggalan.""Aku minta maaf.""Ibu sudah tahu sekarang, dan dia gak mau dengerin penjelasan apapun dari kita. Sekarang harus bagaimana?"Adrian lalu berdiri dari duduknya, "Aku akan bicara berdua dengan Ibu, semoga saja dia berkenan.""Kamu yakin?""Iya Kay, Ibu harus tahu kalau sekarang kita sudah menjadi pasangan sungguhan.""Aku minta bantuan kamu untuk yakinkan Ibu ya Adrian.""Iya."Adrian yakin Ibu mertuanya itu ada di kamarnya, membuatnya langsung kesana untuk bertemu. Setelah mengatur nafasnya beberapa kali, Adrian pun baru memberanikan diri mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Hana dari dalam dengan suara seraknya. "Ini saya Bu, saya ingin bicara.""Tidak ada, tinggalkan
Read more
84 Ingin Di Pertahankan
Kayla menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil menangis terisak. Rasanya sedih sekali karena menganggap Adrian terlalu mudah melepaskannya, Kayla ingin di pertahankan dan di perjuangkan. Perempuan itu jadi meragukan, apakah pria itu benar mencintainya? "Hiks padahal aku sudah jatuh cinta pada dia, tapi.. Tapi kenapa jatuh cinta harus sesakit ini?" isaknya. Padahal mereka sudah merencanakan banyak hal di masa depan, hidup bersama dengan bahagia sebagai pasangan suami istri. Memang selalu saja ada cobaannya, sebelum-sebelumnya tidak pernah sampai serumit ini. Tok tok! "Kay, aku boleh masuk?"Tangisan Kayla malah semakin keras mendengar suara Adrian di luar kamar. Untuk meredam suara tangisannya itu, Kayla sampai menutup wajahnya dengan bantal. Perempuan itu sampai tidak sadar jika Adrian sudah masuk dan duduk di sebelahnya. "Kay, aku minta maaf," ucap Adrian lirih. Melihat perempuan itu yang langsung menghentikan tangisan saat mendengarnya, membuat Adrian dilanda rasa gugup. Apakah
Read more
85 Sudah Memutuskan
Saat terbangun, Kayla merasakan pusing di kepalanya. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul dua belas siang, ternyata Ia lama juga tidur. Kayla lalu bangun menjadi duduk sambil menyenderkan punggungnya. "Astaga mataku sampai bengkak," ringisnya melihat bayangan wajah sendiri di cermin. Bagaimana tidak bengkak jika terus menangis, bahkan dari semalam pun tidak berhenti. Sepertinya baru kali ini Kayla menangis karena cinta, kalau di bandingkan dengan saat bersama Abimanyu tentu tidak ada bandingannya. "Adrian dimana yah?" tanyanya seorang diri, "Huh kenapa juga aku memikirkan dia?"Seharusnya kan Kayla bersikap acuh dan tidak peduli, Ia akan bersikap dingin menghadapi pria itu nanti. Kayla keluar kamarnya sambil memperhatikan rumahnya yang sepi, berharap di dalam hati semoga tidak bertemu dulu dengan Adrian. "Kamu dari mana saja?"Perlahan Kayla menoleh ke asal suara, terlihat Ibunya yang baru keluar kamar. Kayla berusaha mengabaikan dan melanjutkan langkahnya menuju dap
Read more
86 Tidak Bisa Jadi Alasan
"Kamu kenapa di luar? Ayo masuk, waktunya makan."Kayla hanya menoleh sekilas melihat Ibunya itu, tanpa berniat mendengarkan perintahnya. Entah sudah berapa lama Kayla duduk di bangku depan rumahnya, Ia hanya menunggu seseorang. "Memangnya Adrian gak ngabarin ke kamu dia kemana?" tanya Ibunya yang duduk si sebelahnya. "Enggak.""Ya sudah, kamu aja kalau gitu yang hubungi dia.""Gak mau.""Kenapa?"Tentu saja Kayla gengsi jika harus menghubungi Adrian lebih dulu, nanti terkesan khawatir dan takut ditinggalkan. Bukankah laki-laki itu yang seharusnya lebih peka? Bukan dirinya. Kayla ingin dihubungi duluan. "Nanti juga Adrian pasti pulang, percaya sama Ibu.""Hm.""Kamu dari kemarin cuek banget sama Ibu, masih marah ya?""Enggak tuh! ""Masa? Terus kenapa nada bicaranya ketus gitu?""Biasa aja."Hana menghela nafasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap putrinya. Ia tahu Kayla pasti sedikit marah kepadanya karena meminta berpisah dengan suaminya itu. Tetapi Hana juga kan m
Read more
87 Keseharian Baru
Walaupun kamar yang Adrian tempati sangat bagus dan nyaman, tapi tidak membuat pria itu dengan mudah terlelap tidur. Setiap memejamkan mata, yang selalu dipikirkannya adalah Kayla. Kira-kira istrinya menunggunya tidak ya? "Aku gak ngabarin apapun ke Kayla, semoga dia gak nungguin aku."Adrian tidak mau terlalu percaya diri menganggap Kayla sedang menunggunya pulang. Toh Ia kan sudah membuat perempuan itu menangis karena mereka akan berpisah. Tetapi semoga saja Kayla itu tidak sampai ke tahap benci kepadanya. "Padahal nanti juga kita akan bersama lagi, tapi kenapa Kayla tidak mau berpisah sebentar ya?" gumam Adrian, "Seharusnya kan aku yang khawatir jika dia ke lain hati."Melihat waktu yang sudah menunjukan pukul dua belas malam, membuat Adrian memaksakan diri untuk tidur. Awalnya cukup sulit, tapi akhirnya Ia bisa juga terlelap. Di besok paginya pukul tujuh an, Adrian baru bangun. "Hoam enak juga tidur di sini," ucap Adrian sambil menguap lebar. Adrian memang masih mengantuk, tap
Read more
88 Calon Penerus
"Terima kasih kepada semuanya yang sudah berkumpul di sini, menyisihkan pekerjaannya sejenak," ucap Agung membuka pertemuan. Beberapa pria paruh baya yang berada di ruangan itu mengangguk pelan sambil tersenyum. Tentu mereka akan selalu menuruti perintah dari atasannya itu, sepertinya pertemuan tiba-tiba ini pun penting. "Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian, di luar tentang pekerjaan."Terlihat kebingungan dari mereka semua yang berkumpul di sana, jika di luar pekerjaan lalu apa? Tetapi ada juga beberapa yang bisa menyimpulkan saat melihat seorang pria muda yang duduk bersebelahan dengan Agung. Dari tadi dibuat bingung, Kira-kira siapa pria muda itu? "Adrian, ayo kenalkan diri kamu," perintah Agung. Adrian mengangguk lalu berdiri dari duduknya sambil sedikit merapihkan jas. Ia berdehem pelan menghilangkan gugup, kini dirinya lah yang menjadi pusat perhatian di ruangan itu. Adrian harus bersikap tenang dan profesional. "Perkenalkan nama saya Adrian Bagaskoro, mohon
Read more
89 Pamit Pergi
Memasuki kontrakannya yang sepi, membuat Kayla menghela nafas berat. Padahal Ia sempat menduga jika Adrian ada di sini, membuatnya memutuskan pulang dari rumah Ibunya. Tetapi ternyata harapannya terlalu tinggi. "Dia sebenarnya dimana sih?" tanya Kayla kesal sendiri. Tidak ada kabar juga dari Adrian, sekedar pesan ataupun telpon, membuat Kayla frustasi. Kayla juga tidak mau menghubungi pria itu duluan, Ia terlalu gengsi. Lagi pula yang seharusnya minta maaf kan Adrian. "Apa ini?" tanya Kayla melihat sesuatu di atas ranjang. Ia pun duduk di sana sambil membaca tulisan di kertas itu. [Ini adalah keputusan yang berat untuk kita berdua, tapi percayalah hanya sebentar saja. Tunggu aku ya, kita pasti akan bersama lagi. Terima kasih untuk semuanya, bertemu dengan kamu adalah takdir terindah yang pernah aku temui. Percayalah Kay, aku pergi bukan karena tidak mau memperjuangkan cinta kita. Aku akan kembali, semoga hati kamu masih tetap untuk aku. Aku mencintaimu.]Perlahan kedua mata Kayla
Read more
90 Berat Melepaskannya
Sudah sepekan lamanya Kayla menjalani hari sendirian, tidak ada lagi ada Adrian di sampingnya. Surat gugatan cerai yang pria itu berikan pun sudah di proses, sebentar lagi Ia dan Adrian benar-benar akan berpisah. "Terima kasih banyak Pak karena saya sudah diberikan kesempatan untuk bekerja di sini. Saya akan bekerja dengan baik dan rajin," ucap Kayla semangat. "Sama-sama, apalagi pengalaman kerja kamu sangat bagus. Semoga betah ya bekerja di sini.""Iya."Setelah melamar bekerja ke berbagai tempat, Kayla memutuskan bekerja di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta. Ia terbilang cukup mudah diterima, bahkan lamaran pekerjaannya pun diterima semua. Tetapi Kayla tentu harus memilih-milih mana yang paling terbaik. "Besok mulai kerja lagi, ayo semangat Kayla," gumamnya. Saat sedang asik menyemil jajanannya, perhatian Kayla teralih mendengar nada pemberitahuan penting di ponselnya. Itu dari bank yang memberitahu jika ada uang masuk ke kartu ATM nya senilai lima juta rupiah. "Ini pasti d
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status