Semua Bab TAMU SELEPAS SUBUH: Bab 81 - Bab 90
180 Bab
Bab 81
Bab 81Pov FikaSebenarnya penyelewengan yang dilakukan lagi oleh Papa ini memang sudah aku duga sebelumnya. Hanya saja saat itu aku menghormati Mama sehingga berusaha membuka hati dan kembali memberikan kepercayaan. Padahal saat itu meski Papa terus merengek, tapi aku tak melihat ketulusan di wajahnya. Semua itu dulu kulakukan hanya demi Mama saja.Sekarang, setelah apa yang aku takutkan terjadi, tentu aku tak bisa menyalahkan Mama sepenuhnya. Karena jika aku seperti itu, itu sama artinya dengan aku yang sama jahatnya dengan Papa. Mamaku adalah seorang wanita tangguh yang baik hati. Sifatnya yang rendah hati dan gampang sekali untuk memandikan, kadang memang disalah gunakan oleh orang lain.Tapi kali ini, aku bisa melihat perubahan pada Mama, meski tak melihat wajah beliau secara langsung. Tapi dari nada bicaranya saja aku sudah bisa mengambil satu kesimpulan. Sebagai seorang anak, tentu adalah tugasku untuk selalu mendukung beliau. "Lagi repot nggak nih, Pa?"Pagi ini, setelah mem
Baca selengkapnya
Bab 82
Bab 82Pov Author "Fik. Belum siap juga dari tadi? Udah siang loh ini. Keburu nanti Pak Bambang marah loh!" Baru saja Fika membalas chat dari Pak Hasan yang menunjukkan bukti transfer, Nesya sudah berdiri di ambang pintu sambil berucap dengan suara cemprengnya.Hal seperti ini memang adalah rutinitas berhari-hari mereka berdua. Nesya memang yang kadang selalu aktif membangunkan atau menjemput Fika.Sebagai seorang gadis yang memang sejak bayi sudah tinggal di panti asuhan, akhirnya menjadikan Nesya pribadi yang mandiri dan cekatan. Berbeda dengan Fika yang terkadang masih bersifat manja."Sudah dong! Malah sudah siap dari tadi kok," jawab Fika yang sebenarnya berusaha sekuat tenaga untuk menekan emosinya.Sebuah hal yang tentunya tidak mudah, ketika harus berdamai dengan pengkhianat yang menusuk tanpa belas kasihan dari belakang."Ya sudah kalau begitu ayo dong." Nesya menarik tangan Fika dan membawa serta tas gadis berkulit putih itu.Hal seperti ini juga sudah biasa dilakukan oleh
Baca selengkapnya
Bab 83
Bab 83Pov Author Hari sudah menjelang magrib saat Fika dan Nesya selesai dari kampus. Hari ini tugas memang sedang banyak sekali, mengharuskan mereka belajar secara kelompok. Pun juga mereka ada kegiatan yang membuat mereka baru akan kembali ke kost ketika kumandang azan magrib mulia terdengar."Mampir masjid kampus dulu yuk, Nes. Setelah itu nanti kita makan, jadi nggak keburu deh soalnya sudah shalat magrib," ucap Fika pada Nesya saat itu.Hari ini, Fika sukses melakonkan perannya menjadi Fika si gadis bodoh yang tak mengerti jika Papanya saat ini menjadi sugar dady bagi temannya itu.Sebisa mungkin Fika bersikap biasa saja, padahal sebenarnya dia telah menyusun rencana yang akan dilakukan untuk terus mengintai pengkhianat itu. Fika bisa mencuri sedikit waktu dan mendapatkan apa yang dia mau. Sebuah kamera kecil yang nanti akan dipasang di kamar kost Nesya."Oke, tapi aku nganterin kamu aja ya. Lagi nggak salat soalnya," jawab Nesya dengan malas.Dalam hati Fika pun langsung terse
Baca selengkapnya
Bab 84
Bab 84Pov NesyaFika, bagiku dia selain sebagai seorang sahabat juga adalah sebagai tangga untuk menuju kesuksesan yang aku impikan selama ini. Mengapa bisa begitu? Karena aku sedang mengejar Papanya yang dua bulan terakhir ini sudah saya menjadi sugar daddy-ku. Jika dulu aku tak kenal dengan Fika dan membuat dia percaya jika aku ini adalah seorang gadis yatim piatu yang baik, tentu saja pasti sampai sekarang aku masih menjadi Nesya yang mengenaskan.Dulu aku selalu berpikiran jika Tuhan itu tak pernah adil padaku. Karena meski sejak kecil aku terus menjadi anak baik dan selalu menurut pada perintah-Nya, nyatanya hidupku tidak pernah bahagia, dan yang pasti tetap saja menderita.Oh iya, perkenalkan nama aku adalah Nesya Minawati dan saat ini aku genap berusia sembilan belas tahun. Usai yang terlalu menggebu untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, begitu sih menurutku.Sejak bayi, aku sudah tinggal di sebuah panti asuhan. Ibu panti bilang dulu ibuku menitipkan saat usiaku baru dua h
Baca selengkapnya
Bab 85
Bab 85Pov NesyaKemarin itu, sungguh memang kami berdua tak lagi bisa menahan hasrat. Malam itu, Om Hasan mengirimkan sebuah chat jika sedang suntuk dengan Bu Dewi. Tentu saja aku mengerti jika seperti itu berarti sugar daddy-ku itu sedang butuh kehangatan.[Ya sudah, sini Om. Aku buat kamu kembali bersemangat lagi.] Sebuah pesan balasan aku kirimkan dengan emot berbunga-bunga.[Mau banget dong. Tapi sepertinya saat ini bukanlah waktu yang tepat. Duh, padahal saat ini aku butuh kehangatan dari kamu loh.] Dengan kilat Om Hasan pun menjawab.Senyum segera berkembang di bibirku, ah siapa sih yang bisa tahan dari godaan gadis cantik dan menggemaskan seperti aku ini?[Pasti ada waktu Om. Lima menit saja susah bisa kok Om. Cepetan masuk kamar, pintunya nggak aku kunci kok Om. Cepetan gih, udah nggak sabar nih!] Rayuan terus aku lancarkan saat ini.Sebenarnya aku bukan ngebet sekali sama lelaki tua itu, tetapi aku berbuat seperti ini karena aku butuh banyak uang. Karena setiap aku selesai m
Baca selengkapnya
Bab 86
Bab 86Pov Nesya Aku tahu saat ini kemungkinan besar juga si Fika ini sudah mengendus kecurangan yang aku lakukan bersama Om Hasan. Oleh karena itu aku harus lebih berhati-hati lagi. Jangan sampai dong aku ketahuan sebelum aku mendapatkan banyak harta dulu. Eh tapi, ambiisiku sebenarnya bukan hanya untuk merusak hubungan dan mengambil harta Saja sih, tetapi aku ingin menjadi istri dari Om Hasan.Kalua hanya sekedar sugar daddy sementara kan dapatnya juga itu-itu saja bukan? Tapi jika jadi istrinya, maka sudah pasti kehidupan ku akan terjamin untuk selamanya. Jadi perempuan di masa kini itu harus smart! Semua harus dilihat dengan uang! Karena hanya dengan uang saja kita bisa merasakan bahagia."Yeay, akhirnya Papa mengirim lagi uang padaku. Lima puluh juta lagi loh, Nes!" teriak Fika riang sambil menunjukkan layar ponselnya padaku."Wah, selamat ya. Kamu memang gadis yang beruntung deh Fika. Memangnya uang seratus juta itu mau kamu gunakan untuk usaha apa?" tanyaku sambil berusaha u
Baca selengkapnya
Bab 87
Bab 87Syukur aku panjatkan lebih banyak hari ini pada sang penguasa jagat raya ini, karena meski belum seberapa, aku sudah bisa menyelamatkan apa yang menjadi hakku dan juga Fika. Terserah saja jika ada orang yang bilang aku ini bukan istri yang baik dan juga wanita yang matre. Tak menjadi soal jika aku mendapatkan cap seperti itu, yang penting adalah ini untuk masa depanku bersama Fika dan Lio.Toh jika nanti misal aku kelaparan atau kemungkinan buruk aku diusir dari rumah ini, tak ada kan orang lain yang akan membantu? Yang ada mereka hanya akan menyoraki dan mencibirku saja. Jadi, aku sekarang tak begitu memikirkan ucapan orang lain. Yang penting bagiku benar ya sudah aku lakukan saja.Kemarin Fika bilang juga akan melancarkan aksinya pada Mas Hasan, tetapi hari ini dia belum memberikan kabar sama sekali. Mungkin saja dia memang masih repot, toh aku juga hari ini sangat sibuk sekali.Ketika menunggu telepon dari Fika, malah saat ini yang menghubungiku adalah Mas Hasan. Segera saja
Baca selengkapnya
Bab 88
Bab 88Pov Author Setelah meletakkan sebuah kamera di kamar kost Nesya, Fika pun langsung pamit. Tentu saja gadis itu sudah tak sabar lagi ingin melihat kelakuan sahabat bermuka duanya itu."Sepertinya aku akan mendapatkan banyak harta karun malam ini!" gumam Fika sambil tersenyum membaringkan tubuhnya di kasur.Dengan segera, Fika pun langsung mengkoneksikan ponselnya dengan kamera yang telah dia tempel di sembarang tempat yang menurutnya aman dan tak dicurigai oleh si pemilik kamar."Tak masalah jika hanya mendengarkan suara saja, yang pasti aku bisa dapat informasi lebih!" Fika tetap optimis saat ini.Ternyata dari kamera pengintai itu, Fika hanya bisa melihat dari sisi ranjang si Nesya saja. Karena memang posisinya pun tak berada di atas.Senyum kecut menghiasi wajah Fika ketika mendengarkan Nesya sedang bertelepon dengan si sugar daddy-nya, siapa lagi kalau bukan Pak Hasan."Dasar ulat bulu! Selama ini aku memang tertipu dengan topeng kamu, tapi setelah ini justru semua akan ber
Baca selengkapnya
Bab 89
Bab 89Pov FikaEntah mengapa rasanya hari ini dan enam bulan yang lalu sangat berbeda sekali. Sungguh sangat jauh berbeda. Dulu, ketika aku pertama mengetahui kenyataan jika Papa punya banyak selingkuhan dan bahkan tega menghabisi nyawa Adelia yang telah melahirkan anaknya. Rasanya aku langsung shock, dunia rasanya berbalik dalam waktu yang singkat!Namun, saat ini entah mengapa aku malah merasa ringan dan seakan tak terjadi apa-apa. Entah mungkin ini karena aku menjadi sudah terbiasa, atau mungkin karena aku ingin tetap waras yang pasti untuk kali ini aku dan Mama akan main cantik.Kejadian enam bulan yang lalu benar-benar menjadi guru yang berharga bagi kami. Ternyata memang kadang memang kita harus menggunakan cara yang licik ketika berhadapan dengan orang-orang yang licik. Karena hal itu justru terasa mengasyikkan.[Fik sebentar ya. Aku sudah siap sih sebenarnya, tetapi rasanya perut aku sakit banget! Jadi aku ke kamar mandi sebentar ya!]Nesya mengirimiku sebuah pesan pagi ini.
Baca selengkapnya
Bab 90
Bab 90Pov FikaTernyata begitu mudah mendapatkan uang dari sertifikat tanah rumah Nesya ini. Karena memang didapatkan dengan cara yang tidak halal, maka tentu akan gampang sekali hilang dong. "Rasain kamu pasti nanti akan nangis-nangis deh, Nes!" ucapku saat menerima uang dari seorang rentenir.Sengaja saat ini aku memilih seorang rentenir yang bersalah dari luar jawa, yang terkenal dengan bunga tinggi dan juga jahat sekali.Jadi, nanti saat dua bulan lagi, sudah kupastikan rumah itu akan jatuh ke tangan sang rentenir."Aku nggak bisa bayangin deh. Bagaimana nanti wajah si Nesya jahat itu! Sebentar lagi kamu pasti akan mendapatkan gelar pelakor yang mengenaskan!" gumamku lirih sambil kembali tersenyum.Selanjutnya seperti instruksi dari Mama, aku pun akan menjual semua perhiasan milik Nesya yang juga hasil rampasan dari Papaku ini. Untuk tugas, tadi aku sudah mengumpulkan lebih dulu. Bisa diatur deh untuk masalah di kampus."Eh tapi, jika nanti Nesya tahu perhiasannya hilang, apa ngga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
18
DMCA.com Protection Status