All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 141 - Chapter 150
248 Chapters
Chapter 75 B
"Mirip dari segi apanya, Din? Ada-ada aja deh kamu.""Coba deh Aa' perhatikan. Komponen utama dari bubur ayam ini sebenarnya hanya dua hal, bubur nasi dan ayam. Terlepas dari banyaknya toping yang beragam, tetap komponen utamanya ya bubur dan ayam. Bagaimanapun bentuknya, dan bagaimanapun rasanya, selama dua komponen itu tersaji bersamaan di dalam sebuah mangkuk, maka tetap akan disebut sebagai bubur ayam.Sama seperti pernikahan, komponen utamanya hanya ada dua, suami dan istri. Bagaimanapun kondisinya, ketika ada suami dan istri terjalin dalam sebuah hubungan, maka hubungan itu disebut pernikahan. Bener, kan?" jawab Dina membuat Al manggut-manggut paham."Ya ... Bener juga," sahut Al membenarkan."Itu baru satu persamaan. Masih banyak persamaan yang lainnya kalau Aa' mau tahu," ucap Dina membuat Al penasaran."Coba kasih tau saya," pinta Al seraya terus menyuapi Dina. Dina menelan bubur di mulutnya, kemudian lanjut menjelaskan pada Al."Persamaan selanjutnya adalah bagaimana cara k
Read more
Chapter 76 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (76)2 bulan kemudian ...Alfaro dan Addina kembali menjalani kehidupan mereka sebagaimana mestinya. Bahkan, makin hari hubungan mereka semakin harmonis. Walau tetap karakter mereka tidak mengalami perubahan, Al tetap dengan kegengsiannya, sedangkan Dina dengan sifat manjanya. Perpaduan karakter mereka menjadi bumbu yang membuat pernikahan mereka semakin berwarna.Pagi ini, Al dan Dina terlihat sudah siap menyambut kegiatan masing-masing. Seperti biasa, Al sibuk bekerja di kantor, sedangkan Dina, ini hari pertamanya kembali masuk kuliah. Dina sengaja meminta agar cutinya dipercepat, sebab ia tak tahan jika harus berdiam tanpa kegiatan selama tiga bulan."Kamu yakin mau masuk kuliah lagi?" tanya Al pada Dina."Yakin, dong, A', Dina udah bosen banget ini tiap hari cuma gegulingan di kasur," balas Dina manja.Al mengacak kepala Dina yang terbalut jilbab maroon dengan penuh sayang, "Tapi kalau gegulingannya bareng saya nggak bosen, kan?" tanya Al
Read more
Chapter 76 B
"Lalu rencana kamu setelah lulus kuliah nanti apa?" tanya Al membuka pembahasan."Dulu sih Dina pengennya ngajar, A', sambil nulis novel," jawab Dina."Memangnya kamu ingin jadi guru?" "Iya, A', sejak dulu, selain jadi novelis, Dina juga ingin jadi guru. Dina ingin menghabiskan waktu Dina untuk hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, dan khususnya untuk anak-anak Dina."Deg!Jawaban Dina bagai sentilan untuk Al. Sebab, sejak peristiwa keguguran dua bulan lalu, hingga hari ini, mereka tak pernah membahas lagi masalah ini. Semua berjalan, mengalir begitu saja. Hubungan mereka membaik, dan Dina tetap meminum pilnya tepat waktu.Ia kembali bertanya-tanya pada dirinya tentang kesiapan menjadi orang tua. Namun jawaban yang ia dapat masih abu-abu. Satu sisi ia ingin berdamai dengan masa lalu, tapi di sisi lain ia begitu takut.Melihat perubahan mimik wajah suaminya, Dina segera menangkap maksudnya, "sepertinya Aa' Al terganggu dengan ucapanku barusan," batinnya menebak."Oh ya, A', persed
Read more
Chapter 77 A
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (77) - Malam Hari -Selepas sholat isya' dan makan malam, seperti biasa, Al dan Dina akan menghabiskan waktu mereka untuk duduk bersama walau dengan kesibukan masing-masing.Al dengan kesibukannya mengecek laporan via email di ponselnya, juga memantau perkembangan saham-saham yang ia miliki.Sedangkan Dina, sibuk dengan laptopnya, entah apa yang sedang dilakukannya.Sesekali mereka ngobrol, sekedar sharing atau bercanda ringan di tengah kesibukan."Tadi gimana kuliah? Lancar?" tanya Al membuka obrolan."Lancar, A', Alhamdulillah. Kalau soal kerjaan gimana?""Kerjaan ya seperti biasa, cuma tadi ada sedikit kendala di salah satu proyek kita di Malang, jadi memang agak ribet, tapi sudah beres kok," jelas Al."Aa' lagi ada proyek apa di Malang?""Pembangunan Villa," jawab Al yang hanya dianggukkan oleh Dina. Istri Al itu memang tak banyak tahu tentang pekerjaan suaminya. Bahkan ia awam dalam hal urusan arsitektur. Akan tetapi Dina selalu mencoba
Read more
Chapter 77 B
Al segera mengklik file tersebut, kemudian muncul bait-bait berisi sajak yang menyayat hati.Hadirmu adalah harap, Dan pergimu adalah sesal.Kau hadir, memberikan harapan indah tentang masa depan.Namun kau pergi, meninggalkan luka yang membekas entah sampai kapan.Maafkan Bunda yang lalai ini ...Maafkan Bunda yang lemah ini ...Andai Bunda tahu hadirmu hanya untuk pergi ...Maka Bunda akan memilih untuk tak pernah memintamu hadir di dunia ini.Pedih rasanya hati ini melepasmu pergi.Segala andai selalu berkecamuk dalam hati.Andai tidak begini ... Andai tidak begitu ...Tapi, semua itu selamanya hanya akan menjadi sebuah 'andai', sebab kau tak kan pernah kembali.Terima kasih, karena sempat singgah di rahim Bunda.Terima kasih, sudah mengajarkan Bunda arti ikhlas yang sesungguhnya.Sungguh ikhlas itu tak mudah, tapi kamu berhasil mengajarkannya pada Bunda.Dan kamu perlu tahu, Nak ... mungkin kamu gagal hadir di antara Ayah dan Bunda. Tapi kamu akan selalu hadir di hati Bunda. Sela
Read more
Chapter 78 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (78)Dina berjalan memasuki kamarnya dengan senyuman mengembang, seolah tidak terjadi apa-apa pada hatinya. Padahal, baru saja ia mengenang dua bulan kepergian buah hatinya."Aa' ... Dina datang ...," teriak Dina bersemangat seraya membuka pintu kamarnya. Namun pemandangan yang dilihatnya begitu mengejutkan."Lho! Aa' udah tidur?" gumamnya pelan seraya berjalan mendekati Al yang pura-pura memejamkan matanya.Dina meletakkan nampan di nakas, kemudian mengambil posisi di sisi Al, menyugar tipis rambut suaminya."Aa' pasti ketiduran karena Dina kelamaan ya? Maafin Dina ya, A'," gumamnya sangat pelan, tak ingin membangunkan suami dari tidurnya. Akan tetapi, Al yang hanya pura-pura dapat mendengarnya."Selamat istirahat, Sayang, i love you," ucap Dina kemudian mendaratkan sebuah kecupan di kening suaminya. Setelah itu berlalu dan berpindah ke sisi yang lain."Maafkan saya, Din. Saya harus pura-pura tidur seperti ini. Sebab saya nggak sanggup harus
Read more
Chapter 78 B
20 menit kemudian, Al dan Dina sudah duduk di depan meja makan, aroma nasi Mandhi yang kental akan rempah khas arab seperti kapulaga dan jinten membuat Al tak tahan untuk segera menikmati hidangan yang disajikan istrinya."Enak banget aroma makanannya, Din. Masak apa kamu hari ini?" tanya Al."Nasi mandhi, A", Aa' cobain, ya?" ucap Dina seraya menyendokkan nasi berwarna kekuningan itu ke piring suaminya."Berasnya beda ya? Emang besar-besar gini?""Iya, A', ini namanya beras basmati, biasa dikonsumsi oleh orang-orang timur tengah, dan nasi Mandhi ini memang hidangan khas timur tengah, tepatnya berasal dari Hadramaut, Yaman. Ukurannya memang lebih besar dari beras lokal, teksturnya juga lebih enak, pulen tapi nggak lengket, Aa' cobain deh!" jawab Dina seraya menyerahkan sepiring nasi mandhi lengkap dengan ayam goreng, acar dan sambalnya."Oke, saya coba ya," ucap Al seraya menyuapkan sendok pertama dari nasi mandhi di piringnya.Beberapa saat kemudian, ekspresinya berubah jadi penuh
Read more
Chapter 79 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (79)Dina meletakkan sebuah lunch bag di hadapan suaminya. "Ini Aa' bawa, ya!" pinta Dina."Dua-duanya ada di sini?" tanya Al memastikan."Iya, A. Sengaja Dina jadikan satu di sini, ini juga Lunch bag-nya bisa tahan panas. Jadi biar tetap enak di makan nanti siang," jelas Dina."Oke. Terus gimana saya bisa tahu yang mana untuk saya dan yang mana untuk Reno?" tanya Al sekali lagi."Nanti Aa' akan tahu saat Aa' membuka Lunch bag-nya. Bukanya pas mau makan aja ya, biar awet hangat," jawab Dina seraya tersenyum penuh makna."Oke. Hari ini kamu kuliah?""Iya dong, A'," jawab Dina semangat."Ya sudah, buruan siap-siap! Saya ada meeting penting pagi ini," titah Al."Oke, Sayang ...," jawab Dina seraya mengecup singkat pipi suaminya kemudian segera berlalu, meninggalkan Al yang senyam-senyum sendiri bak ABG yang sedang kasmaran.Al meraba pipinya pelan, merasakan sisa hangat bekas kecupan istrinya. "Bocah itu memang paling pinter buat gue bahagia," g
Read more
Chapter 79 B
"Oke, siapa takut?""Oke, kita mulai ya? Kamu tahu nggak persamaan kamu dengan mobil ini?" tanya Al membuat Dina tampak berpikir."Euummm apa, ya?" gumam Dina."Nyerah aja, lah!" sahut Al tak sabaran."Jangan dong, bukan tipe Dina tuh. Teka-teki tuh harus bisa dipecahkan!" sahut Dina percaya diri."Oke, kalau gitu buruan pecahkan! Saya kasih waktu lima detik dari sekarang. Satu ...." Al mulai berhitung."Ih, Aa', kok pakai diwaktu segala sih?" protes Dina dengan wajah bersungut, membuat Al merasa gemas ingin segera menikmati bibirnya yang mengerucut."Dua ...." Al tak menghiraukan protesan Dina."Iiiihh ... Bentar dong, A', jangan cepet-cepet ngitungnya!" Dina kembali memprotes, namun Al tetap tak menghiraukannya."Ti —.""Dina tahu!" sahut Dina cepat sebelum Al menyelesaikan hitungannya."Apa coba?""Sini jawabannya Dina bisikin," ucap Dina meminta agar suaminya mendekat."Ngapain pakai bisik-bisik sih?" gerutu Al."Ntar malu sama Pak Supri, A' ....""Udah jawab aja nggak usah malu!"
Read more
Chapter 80 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (80)Dear My Husband.Note berbentuk hati yang kini berada dalam genggamanmu, dia adalah utusanku untuk menyampaikan bahwa aku sungguh mencintaimu.Warna merah dari box makanan yang baru saja kau sentuh, dia mewakiliku untuk menyampaikan kobaran rindu yang terus bergejolak dalam qalbu.Ketahuilah, mungkin isi dua box itu sama, tetapi makna yang disiratkannya sungguh berbeda.Mungkin jumlah takaran dalam setiap box itu sama, tapi yang engkau perlu ketahui, makanan dalam box berbentuk hati itu benar-benar disiapkan menggunakan hati.Hati yang sama dengan hati yang selalu mencintaimu.Ia juga disiapkan menggunakan sebuah tangan yang sama dengan tangan yang selalu menyampaikan cinta untukmu melalui sentuhannya.Sedangkan di box yang lain, aku sengaja meminta bantuan Bi Ina untuk menyiapkannya. Agar kau tahu, bahwa kaulah the one and only in my heart. So, enjoy your lunch, Honey, love you!Ttd. Bocah tengilmu.Al semakin tak dapat menahan senyumny
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
25
DMCA.com Protection Status