All Chapters of AKU VS AYAH ANAKKU: Chapter 31 - Chapter 40
71 Chapters
TIGA PULUH SATU
Yami mulai ketakutan dan menggoyang tangan ibunya. Ibu Yami tidak gentar. "Kamu berani mengancam hotel kami? Kami sudah berbuat banyak untuk kalian dan ini balasannya?"Reza dan Vivi tidak menjawab.Para staff menatap bodoh keluarga Trisha sementara kedua orang tua Putra saling bertukar kode lewat tatapan mata. Seharusnya tidak berakhir begini. Batin mereka berdua.Di dalam rencana mereka, Putra seharusnya takut identitas terbongkar dan menutup mulut mereka berdua dengan sejumlah harta ditambah suap dari Yami yang belum dibayar. Jika Yami berhasil menundukkan Putra, dia menjanjikan rumah mewah ke mereka berdua dan memberikan uang bulanan yang berarti mereka tidak perlu menjual tubuh atau palak toko-toko lagi lalu bisa hidup mewah seumur hidup.Tapi sekarang apa yang mereka dapatkan? Yami yang melihat ibunya tidak takut dengan ancaman, mulai berani. "Putra, aku memang setiap hari datang untuk melihat kamu tapi aku juga tidak pernah memaksakan diri, aku tidak pernah berani masuk kant
Read more
TIGA PULUH DUA
Kedua orang tua Putra mulai takut dengan ancaman Putra, terutama melihat ibu dan anak Trisha diusir keluar secara kasar.Jika orang kaya yang memberikan mereka berdua kemewahan saja diusir secara tidak hormat begitu, apalagi mereka yang hanya orang biasa.Tapi mereka berdua sepakat tidak akan menunjukannya dan akan melawan, keinginan mereka belum terpenuhi. Sudah terlanjur basah, mereka tidak akan mundur begitu saja.Ibu Putra membuka handphone dan menyalakan acara live di media sosial, ada pelanggan dan teman-teman di sana jadi mereka bisa membantu menyebar luaskan berita ini termasuk bersikap sombong.Ibu Putra mengarahkan handphone ke anaknya lalu membuat narasi palsu dan mengarahkan handphone ke berbagai arah. "Lihat, ada seorang ibu yang ingin mengunjungi anaknya tapi apa yang didapat? Diusir! Kalian bisa melihat sendiri berapa orang yang berdiri untuk mengusir kami?"Ayah Putra tersenyum licik dan memuji istrinya di dalam hati. Petugas keamanan dan Choky yang sudah masuk ke dal
Read more
TIGA PULUH TIGA
"Putra, jika kamu seperti ini- lebih baik ibu mati!" teriak ibu Putra.Putra terlalu lelah menghadapi kedua orang tua sintingnya. "Saya izin pulang, mau istirahat.""Ah, pulanglah. Kamu pasti lelah," kata Vivi yang prihatin. "Besok harus menghadapi pekerjaan yang banyak, jadi jaga dirimu."Putra mengangguk dan balik badan, pergi menuju lift khusus untuk turun ke parkir bawah. Nada mengawasi Putra yang sudah masuk ke dalam lift.Putra menyeringai dan menatap lurus Nada lalu meletakkan jari jempol di sudut bibirnya.Nada jadi teringat dengan Putra yang memainkan dirinya waktu itu, tanpa sadar dia menggigit dalam bibir bawahnya.Pintu lift tertutup. Putra menatap pintu lift yang menunjukkan wajah tampannya dengan raut wajah datar sementara Nada masih bingung dengan situasi ini."Nada," panggil Vivi.Nada mengangkat kepalanya. "Y- ya?"Vivi tersenyum. "Kamu juga pulanglah, pasti memikirkan kakak kamu.""Itu-"Vivi meletakkan jari telunjuk di bibirnya sambil meletakkan kepala di tangan su
Read more
TIGA PULUH EMPAT
Dua hari kemudian, Oza melakukan jumpa pers dengan ditemani Lina. Siaran langsung disiarkan secara online, para penggemar menonton sekaligus melakukan aktifitas seperti biasanya."Seperti yang teman-teman media ketahui, saya memang merahasiakan istri saya selama ini untuk menjaga privasi. Lina juga memintanya, tapi beberapa hari ini Lina ingin memiliki teman di rumah dan mencarikan istri kedua untuk saya."Oza tidak mengatakan mengenai sulitnya Lina mengandung anak, dia tidak mau orang lain menilai buruk istrinya.Lina tersenyum."Lalu masalah Nada yang muncul di media karena saya terlalu akrab dengannya, jangan salahkan dia. Ini murni dari kesalahan saya karena tidak sabar."Para wartawan menjadi heboh. "Maksudnya bagaimana?""Apakah Nada benar-benar kekasih gelap anda?""Lina, tolong ucapkan sesuatu.""Jadi perselingkuhan anda benar?""Apakah anda tidak takut dibenci penggemar?"Oza menepis semua pertanyaan wartawan. "Istri saya minta bantuan guru agama untuk mencari istri kedua dan
Read more
TIGA PULUH LIMA
Putra sesekali mengunjungi rumah Nada sambil membawa makanan, ibunya pun menyambut dan menganggapnya sebagai tetangga baik.Putra juga sesekali mencuri ciuman ke Nada.Kehamilan Nada mulai menonjol sehingga pada tanggal merah memutuskan pergi rumah sakit untuk periksa kehamilan bersama ibunya. Putra pun diberikan foto hasil usg.Awalnya Nada takut karena melakukan hal gila pada Putra tapi setelah melihat anaknya sehat, dia pun bahagia. Ibu Nada tidak berani tanya macam-macam, ikut senang melihat hasil usg cucunya. "Kamu yakin tidak coba mengatakan ke ayahnya?""Ayah?""Ayah anak di perut kamu."Nada yang sedari tadi berjalan sambil melihat hasil usg, berhenti jalan. "Kenapa ibu bertanya seperti itu?""Kamu tidak mungkin membesarkan anak itu sendirian.""Aku bisa merawatnya sendiri, bukankah ini yang ibu inginkan? Seorang cucu?""Ya, tapi bukan begini caranya- ibu ingin kamu menikah dan menimang cucu, kalau kamu punya anak sendirian, bisa susah sendiri.""Ibu selama ini mengurus aku d
Read more
TIGA PULUH ENAM
Nada menatap benci ibunya yang keluar masuk kamar tanpa merasa bersalah. "Ibu tahu perbuatan yang dilakukan ibu sekarang salah?""Ibu adalah orang tua, jangan hanya kamu sudah bekerja jadinya tidak menghargai wanita yang melahirkan kamu.""Bu, kakak masuk penjara karena anak ayah, ayah tidak peduli dan sekarang ibu lebih membela ayah?""Ibu tidak membela, ibu hanya melakukan hal yang semestinya.""Semestinya?" tanya Nada tidak percaya. "Semestinya yang bagaimana?""Nada, ibu tahu di masa lalu telah mengecewakan kalian berdua karena pilih pergi dari rumah dan membesarkan kalian sendiri tapi biar bagaimana pun dia adalah ayah kandung kamu. Dosa anak perempuan masih ditanggung ayahnya jadi kamu harus tunduk dan turut padanya.""Meskipun dia menyuruh aku mati?""Dia tidak mungkin menyuruh kamu mati.""Ibu masih percaya pada ayah setelah apa yang dia lakukan pada ibu?""Tidak peduli apa yang dia lakukan pada ibu, dia tetap ayah kandung kamu.""Bodoh!""Apa?""Kamu wanita bodoh dan tidak me
Read more
TIGA PULUH TUJUH
Choky membuka pintu samping sopir mobil Nanda yang terparkir di pinggir jalan. "Sepertinya yang membawa mobil ini kabur, Nada dan ibunya juga tidak ada di dalam mobil."Putra mendecak kesal lalu mengacak rambutnya. "Sial!"Choky mengambil kunci mobil yang masih terpasang. "Mungkin dia takut begitu melihat kita mengikutinya sehingga tancap gas lalu kabur meninggalkan mobil dan akhirnya pria tadi ingin membawa kabur.""Kamu sudah pakai sarung tangan?""Ya." Choky mengangkat kedua tangannya yang masih memakai sarung tangan kulit. "Kamu ingin aku membawa mobil ini dan cek sidik jarinya?""Ya, aku ingin tahu siapa yang membawanya." Putra melihat jam tangan. "Waktu kita tidak banyak, aku harus cek tempat lain juga.""Apakah kamu akan mengambil cuti untuk mencari Nada?"Putra berhenti lalu menatap bingung Choky. "Tentu saja, memang untuk apa lagi?""Aku ikut minta cuti.""Apa?"Choky nyengir tidak bersalah. "Kelihatannya seru, aku tidak mau ketinggalan.Putra menatap jijik Choky.Sementara d
Read more
TIGA PULUH DELAPAN
Beberapa jam kemudian."Wah, kamu membelikan aku barang sebanyak ini? Darimana?""Kerja dong demi kamu.""Terima kasih ya, sayang.""Sama-sama, semua yang kamu inginkan tinggal bilang saja. Pasti aku kabulkan.""Oke."BRAK! BRAK!Teriakan dari dalam rumah, muncul di mana-mana. Putra maju dan berhadapan dengan teman Adam. "Kamu yang bernama Ali?""I- iya.""Kamu yang menggelapkan mobil kakak Adam serta mencuri kartu debitnya?"Ali jatuh berlutut dan mengangkat kedua tangannya, dia menjawab dengan nada gemetar. "A- Adam yang memberikan ke aku kartu debitnya untuk membayar hutang, tapi masalah mobil itu-"Putra tersenyum licik. "Ingin saya bantu bebas dari penjara?""A- apa?""Kamu masih muda dan saya memikirkan masa depan yang panjang untuk kamu, terutama-" Putra melirik kekasih Ali. "Kalian berdua akan menikah?"Kekasih Ali terkejut lalu menunduk malu, ditatap pria tampan membuat jantungnya berdebar kencang.Putra menatap dingin Ali, kedua tangannya dilipat ke belakang sementara kelua
Read more
TIGA PULUH SEMBILAN
Ibu Nada menangis diam-diam di kamar setelah menghubungi Putra dan mendengar janjinya lalu mengambil handphone Nada di tasnya, sebelum ayah Nada menculik anaknya sendiri, dia berhasil mengamankan handphone Nada. Ketika ayahnya bertanya dimana keberadaan handphone Nada, dia menjawab tidak ada.Ibu Nada belajar dari masa lalu, ketika handphone putrinya tidak ada saat di rumah sakit, tidak lama Nanda mengembalikannya di rumah lewat ibu."Bukankah kamu akan membelikan yang baru?""Tadinya begitu, tapi aku bertemu teman Nada tadi dan dia mengembalikan handphone ini. Katanya terbawa." Bohong Nanda. Handphone itu sebenarnya dikembalikan Putra supaya Nada lebih banyak istirahat."Kalau begitu, ibu berikan ke Nada ya."Nada gembira ketika handphonenya kembali. Saat ditanya, ibu menjawab terbawa Nanda di dalam mobil. Nada pun tidak membahasnya lagi, karena waktu itu memang ke rumah sakit memakai mobil Nanda.Mengingat hal itu, hati ibu Nada dan Nanda menjadi sakit. Kakak dan adik saling melind
Read more
EMPAT PULUH
Keesokan harinya, banyak keluarga dekat kedua belah pihak datang, kecuali keluarga ibu Nada tentunya. Para istri dan anak-anak menyambut tamu sementara ayah Nada tertawa bangga.Akad nikah Oza dan Nada akan dimulai, semua orang sudah duduk di tempat masing-masing.Penghulu dan Oza mulai mengucapkan sumpah nikah, tanpa Nada. Mungkin ini adalah pemandangan aneh bagi sebagian orang, tapi para saksi dan tamu diberitahu mengenai sakitnya Nada sehingga harus mempercepat pernikahan, ketika penghulu bertanya sah.Semua menjawab sah lalu ada yang berteriak kencang tidak sah!Sontak para tamu ribut, siapa yang berani mengganggu janji suci?Putra muncul dan berteriak. "Nada sedang hamil, jadi pernikahannya tidak sah!"Para tamu terkejut dengan ucapan Putra, jika pengantin wanita hamil, itu berarti pernikahan menjadi tidak sah.Oza berdiri dan menatap kesal Putra. "Siapa kamu? Berani menghancurkan pernikahan suci saya?"Putra menjawab dengan lantang. "Saya adalah ayah dari bayi yang di kandung Na
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status