Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 111 - Bab 120
1347 Bab
Bab 111
Michelle mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Ronald dengan sepasang matanya yang bulat.Gadis kecil itu sangat cantik seperti sebuah boneka, hanya saja boneka itu saat ini terlihat sedikit menyedihkan.Dia telah bersembunyi di balik semak bunga selama dua jam. Gaunnya yang berwarna merah muda, kini telah berubah menjadi kuning terkena lumpur. Bahkan ada beberapa tempat pada gaunnya yang koyak terkena ujung ranting tanaman yang tajam. Begitu juga dengan wajahnya yang oval dan putih kemerah-merahan, kini penuh dengan lumpur. Di atas rambutnya yang halus, tertinggal beberapa helai daun yang berguguran.Dari ujung kepala hingga ujung kaki, hanya sepasang mata gadis kecil itu yang masih jernih dan juga bersih.Raka menarik kerah baju gadis itu dengan jijik. Anak yang sekotor ini, berani-beraninya memeluk Pak Ronald! Kalau orang tuanya ada di sini, mereka bisa bangkrut karena harus membayar ganti rugi yang sangat besar!“Usir dia keluar!” tandas Randi dengan perasaan tidak tega.Gadis k
Baca selengkapnya
Bab 112
Ronald memeluk Michelle, membalikkan badannya dan kembali berjalan masuk ke dalam Gedung Tanjaya Group.Dua jam yang lalu, Randi sudah mengatakan kepadanya bahwa ada seorang gadis kecil yang menerobos masuk ke dalam gedung ini. Kalau saja dia saat itu langsung turun ke bawah, Michelle tidak akan terkejut hingga seperti ini.Gadis kecil yang begitu cantik, hampir saja berubah menjadi pengemis kecil. Semua orang yang berada di depan pintu, saling bertukar pandang kebingungan.“Pak Randi, apa yang terjadi?” tanya Raka dengan mata yang terbelalak kaget. “Pak Ronald membawa anak itu, harusnya nggak akan terjadi sesuatu pada anak itu, kan?”Randi mengingat-ingat kembali raut wajah dan juga suara Ronald ketika menggendong gadis kecil tadi, lalu menggelengkan kepalanya. “Harusnya sih nggak kenapa-kenapa. Tolong kamu perhatikan pintu depan, siapa tahu ada orang tua yang sedang mencari putrinya yang hilang.”Raka buru-buru menganggukkan kepalanya, lalu kembali ke pos jaganya dengan sigap.Randi
Baca selengkapnya
Bab 113
Rachel dan Roy hendak pergi minum kopi seusai mereka membicarakan soal perekrutan, tapi tiba-tiba ponselnya Yuna yang dia letakkan di atas meja bergetar.Yuna pun meliriknya dan mendapati panggilan itu berasal dari Jessy.Anak-anak telah berada di taman kanak-kanak selama beberapa waktu, dan Jessy tidak pernah menghubunginya selama jam pelajaran.Rachel meletakkan cangkirnya dan mengangkat telepon, "Hallo, Bu Jessy?""Bu, gawat .…" kata Jessy dengan suara gemetar, "Michelle menghilang ….""Apa?!"Suara Rachel tiba-tiba meninggi. Dia mencari tempat yang lebih tenang dan mencoba untuk menenangkan diri, "Kok bisa? Bu Jessy tolong pelan sedikit ngomongnya."”Michael dan Michelle menghilang waktu lagi olahraga tadi pagi. Saya sudah periksa CCTV. Di jam 8.40 pagi, Michelle pergi dari area TK sendirian. Sepuluh menit kemudian, Michael juga pergi untuk nyari adiknya ….”Hati Rachel panik, lalu dia pun bertanya, “Jadi, Michelle sudah menghilang selama dua jam?!” Dia menggenggam telepon dengan
Baca selengkapnya
Bab 114
Michael memperbesar gambar mobil tersebut hingga terlihat nomor platnya terlihat dengan jelas. Setelah Rachel melihat plat nomor mobil tersebut dia langsung lemas, karena dia pernah melihat mobil ini sebelumnya, dan itu adalah mobil sport baru Shania.Dalam rekaman, mobil ini kebetulan melewati Michelle ..., Rachel berpikir mungkinkah Michelle dibawa pergi oleh Shania?Rachel menggigit bawah bibirnya sambil mengedipkan matanya yang dipenuhi dengan rasa dendam, "Michael, kamu balik ke TK dan lanjutin kelas dulu, ya."Michael mengelus jarinya dan kemudian berkata, "Ma, aku ingin ikut mencari Michelle." Pada saat yang bersamaan Rachel menggendong Michael masuk ke mobil bersamanya sambil berkata, "Mama harusnya tahu di mana Michelle. Kamu anak yang baik, kembali ke taman kanak-kanak dahulu ya. " Lalu mereka pun segara menuju ke taman kanak-kanak.Michael yang menoleh dan melihat wajah dingin dari ibunya tiba-tiba memiliki perasaan buruk di dalam hatinya. Michael merasa muka ibunya tidak se
Baca selengkapnya
Bab 115
Ponsel Rachel tiba-tiba bergetar, setelah Rachel meliriknya ternyata itu panggilan dari Ronald. Panggilan telepon ini seperti palu yang memukul hati Rachel. Rachel berpikir, jika dia membunuh Shania, maka dia pasti tidak akan bisa lepas dari hukum. Lalu bagaimana dengan Michael? Michael terlahir tanpa ayah, jika sekarang dia juga masuk penjara, Michael akan kehilangan ibunya juga. Ada banyak cara untuk membalas dendam dan dia tidak boleh mengotori tangannya dengan darah! Rachel segera memutar kemudi mobilnya dengan tajam, mobil pun berbelok ke jalan di sebelahnya, dan menyenggol bahu Shania. Shania yang terkejut tidak sengaja terpeleset ke pinggir jalan. Rachel mengendarai mobilnya ke belakang vila, lalu berhenti secara mendadak. Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengangkat ponsel yang dari tadi terus bergetar. "Kamu benar-benar orang yang sibuk, ya. Butuh waktu sangat lama untuk dapat mengangkat teleponku." Suara mengejek dan tidak sabar Ronald datang dari ujung telepon. R
Baca selengkapnya
Bab 116
Rachel menghela napas, kemudian membelai rambut sambil mengusapkan wajahnya ke dahi Michelle.Dia menatap Ronald dan berkata, "Terima kasih, Ronald, karena telah membantuku merawat putriku."Ronald bermain dengan pena di tangannya, dan dengan matanya dingin berkata, "Jika aku tidak bertemu dengannya, putrimu mungkin telah dijual sekarang.""Ronald, putriku ... mengapa dia muncul di Tanjaya Group?" Rachel mengerutkan bibirnya dan bertanya.Michael yang sudah pintar sejak dia masih kecil, dia tidak perlu khawatir jika dia pergi sendirian dengan mobil. Namun Michelle berbeda, dia tidak pernah meninggalkan rumah sendirian, apalagi Michelle juga kesulitan dalam berkomunikasi.Dia benar-benar tidak tahu mengapa Michelle datang ke sini ....Ronald bersandar di kursinya dan berkata dengan suara menguji, "Aku juga ingin menanyakan pertanyaan ini kepadamu. Putrimu masih sangat kecil, mengapa dia bisa datang ke sini sendirian?"Rachel menyipitkan matanya lalu berkata, "Ronald kamu tidak akan berp
Baca selengkapnya
Bab 117
Rachel akhirnya dapat merasa lega setelah membawa Michelle ke bagian bawah gedung.Michele melepaskan pelukannya dari lehernya Rachel dengan ekspresi penuh penyesalan dan rasa bersalah.Rachel bertanya pada Michele dengan suara lembut, "Michelle, beri tahu Mama, mengapa kamu datang ke Tanjaya Group?"Gadis kecil itu membuka matanya lebar-lebar, tidak berbicara sepatah kata pun.Rachel menghela napas, "Kamu hanya perlu menggelengkan kepala atau mengangguk, apakah seseorang membawamu ke sini?"Michelle menggelengkan kepalanya."Jadi, kamu datang ke sini atas inisiatifmu sendiri?"Michelle mengangguk.Rachel mengerutkan bibirnya, dia ingin sekali bertanya pada Michelle mengapa dia datang ke sini, dan bagaimana dia tahu tentang tempat ini, tetapi, Michelle tidak bisa berbicara, jadi percuma saja jika dia bertanya.Dia membelai rambut putrinya tiba-tiba menyadari rok merah muda Michelle pagi tadi telah berganti menjadi celana yang sedikit longgar.Dia mengingat ketika dia baru saja tiba di
Baca selengkapnya
Bab 118
Lupakan saja, bagaimanapun juga dia adalah mitraku, pasti akan ada banyak kesempatan untuk meminta maaf padanya di masa depan.Rachel menempatkan Michelle di kursi belakang, lalu pergi ke kantor polisi untuk menutup kasus ini, kemudian dia pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Michael dari sekolah."Bu, saya benar-benar minta maaf! Ini adalah kelalaian taman kanak-kanak kami. Mulai sekarang, saya akan terus mengawasi Michelle. Kejadian hari ini tidak akan pernah terjadi lagi!" Bu Jessy meminta maaf dengan wajah penuh rasa bersalah.Rachel tahu bahwa dia tidak bisa menyalahkan taman kanak-kanak secara sepihak untuk masalah ini. Dia memegang tangan kedua anak itu dan berkata dengan lembut, "Michael, Michelle, kamu harus mendengarkan Bu Jessy mulai sekarang. Jika ingin pergi ke suatu tempat harus memberi tahu Bu Jessy, jangan menyelinap sendirian lagi, apakah kalian mengerti?"Michael mengangguk, "Jangan khawatir, Ma, aku pasti akan menjaga Michelle dengan baik."Michelle membuka leb
Baca selengkapnya
Bab 119
Di rumah keluarga Hutomo.Shania yang pergelangan kakinya terkilir, menghabiskan waktunya sepanjang sore bekerja di ruang buku.Karena Rachel yang tiba-tiba kembali beberapa waktu yang lalu, semua pikirannya tertuju padahal yang berurusan dengan Rachel, sehingga banyak masalah perusahaan yang terbengkalai.Sekarang Rachel telah kembali, jika dia tidak bekerja keras, kemungkinan besar dia akan digantikan oleh Rachel.Setelah makan malam, Shania lanjut merevisi dokumen proposal penawaran dari Hutomo Group, pihak penawar tender adalah mitra bisnis lama dari Hutomo Group yang telah bekerja sama selama lebih dari sepuluh tahun. Rapat penawaran ini hanyalah sebuah formalitas, karena pada akhirnya hanya Hutomo Group yang akan memenangkan tender ini.Proposal sederhana seperti ini selalu diserahkan kepada Shania, karena proposal seperti ini tidak pernah gagal. Setelah tender berhasil, kontributor terbesar untuk tender ini adalah Shania.Shania bersandar di kursi dan memeriksa proposal penawara
Baca selengkapnya
Bab 120
Terdengar suara batuk, beberapa pegawai wanita di ruang teh gemetar ketakutan.Mereka menoleh perlahan dan melihat Rachel berdiri di belakang mereka dengan setengah tersenyum. Sangat jelas, semua yang baru saja mereka katakan didengar olehnya.Pada saat ini, satu hal yang sangat mereka syukuri adalah mereka tidak berbicara hal yang buruk tentang Rachel.Mereka sangat lega sekali, Jika saja itu adalah Shania yang mendengar percakapan mereka, maka nasib mereka pasti akan dipecat semuanya.“Ra ... Ra .…" Beberapa pegawai wanita terbata-bata seperti tidak tahu cara menyapa.Sandi Hutomo adalah Direktur, Shania adalah CEO, jadi saya harus dipanggil apa?, “Bagaimana kalau memanggil saya Bu Manajer?” Rachel menekuk bibirnya dan tersenyum, “Tidak butuh waktu lama, Saya pasti menjadi manajer departemen pelanggan.”Ketika dia mengatakan ini, beberapa karyawan wanita saling memandang mereka kurang lebih telah mendengar taruhan Rachel dengan rapat pemegang saham.Bode Group yang merupakan perusaha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
135
DMCA.com Protection Status