All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 131 - Chapter 140
1347 Chapters
Bab 131
Setelah berpisah dengan Rachel, Eddy pergi ke rumah sakit. Shania masih terkulai lemas di atas ranjang pasien. Wajahnya terlihat sedikit berbinar ketika melihat Eddy yang baru saja masuk.“Eddy, Mama tahu kamu pasti anak yang paling berbakti. Mama bahagia sekali kamu mau datang ke rumah sakit untuk menjenguk Mama. Hal yang paling beruntung dalam hidup Mama adalah sudah melahirkan anak sepintar dan sebaik kamu.”Dia menarik tangan Eddy dan menggosok telapak tangan kecil itu dengan cukup kuat. Eddy yang merasa tidak biasa dan tidak nyaman langsung menarik tangannya dan berkata, “Ma, Mama nggak perlu mikirin urusan di kantor lagi. Mama rawat diri dengan baik.”“Bagaimana mungkin nggak perlu mikirin?” ujar Vrilla yang duduk di samping ranjang pasien.“Eddy, sekarang mama kamu sudah diusir dari Rapat Pemegang Saham, Rachel akan masuk ke perusahaan dengan lancar. Nggak lama lagi, Hutomo Group akan jatuh ke tangan Rachel. Kalau sampai saat itu tiba, nggak akan ada gunanya lagi kita berbuat ap
Read more
Bab 132
Kedua bola mata Shania melebar sambil mengangguk dengan sekuat tenaga. “Mama sangat mencintai Papa kamu dan juga kamu serta Darren. Mama ingin sekali menjadi keluarga kalian semua! Tetapi Papa kamu justru nggak sudi melihat Mama. Mama benar-benar takut dia menikah dengan perempuan lain dan membuat kalian memiliki mama tiri!”“Mama takut nanti mama tiri itu justru menyiksa kalian dan jahat dengan kalian. Dia akan membuat kalian melupakan Mama yang menjadi ibu kandung kalian ….” Kalimat ini merupakan apa yang ada di dalam hati Shania sekarang. Dia menangis sambil mengucapkan kalimat tersebut.“Papa sudah menghabiskan waktu Mama selama lima tahun dan memang itu adalah kesalahan Papa. Hari ini aku akan bicarakan hal ini ke Papa,” ujar Eddy sambil bangkit berdiri dan kembali berkata, “Mama istirahat saja dan tunggu kabar dari aku.”Setelah mengatakan kalimat tersebut, Eddy melangkah keluar dari kamar.Wajah Shania tampak sumringah sambil menggenggam tangan Vrilla dan berkata dengan girang,
Read more
Bab 133
Ronald masuk ke rumah dan disambut oleh pelayan dengan mengambil tas kerja milik lelaki itu.“Pak, Den Darren sedang belajar dan Den Eddy baru saja kembali.”Ronald mengangguk sambil mengganti sepatu kerjanya. Meski dia baru saja kembali dari kantor, lelaki itu tetap masih mempunyai segudang kesibukan untuk diselesaikan. Dia membuka pintu dan menemukan sosok Eddy yang duduk di sofa sambil menunggunya.“Pa, ada waktu buat bicara?” tanya Eddy sambil mengangkat wajahnya.“Kamu mau bicara tentang apa?” tanya Ronald.Putra sulungnya ini sangat mirip dengan dirinya. Baru berusia empat tahun, tetapi sudah menjadi seorang pemimpin yang sangat luar biasa. Dia bisa bersikap begitu sabar menghadapi sikap Shania karena perempuan itu telah memberikannya seorang keturunan yang begitu sempurna.“Aku ingin membicarakan tentang Mama.”Ucapan Eddy membuat wajah Ronald berubah menjadi dingin secara mendadak. Dengan jengah dia membuka ikatan dasi di lehernya dan berkata, “Apa yang harus dibicarakan lagi t
Read more
Bab 134
Eddy yang ada di samping diam-diam menghela napas lega.***Setelah Rachel menjemput kedua anaknya, dia tiba di depan rumah milik keluarga Winata. Setiap minggu di hari jumat, di rumah keluarga tersebut akan ada acara. Oleh karena itu, Rachel sengaja memilih datang di hari kamis.Hanya ada Rima dan Roy yang ada di rumah. Di meja makan sudah tersusun rapi makan malam mereka hari ini.“Nenek, Om,” sapa Michael yang menggandeng Michelle sambil berjalan masuk.Rima mengelus kepala kedua anak kecil itu dan tersenyum lembut sambil berkata, “Michael makin lama makin ganteng. Michelle juga makin cantik.”“Nenek, jangan terlalu memuji,” ujar Rachel.“Sebenarnya Michael anaknya sangat pemalu, setelah masuk sekolah guru-guru dan orang tua murid selalu memuji dia ganteng. Sekarang dia merasa luar biasa bangga,” kata Rachel lagi.“Ma, aku mana ada bangga!” seru Michael dengan wajah memerah.“Iya, kamu nggak bangga. Kamu hanya narsis saja!” balas Rachel sambil terbahak dan mencubit pipi bocah lelaki
Read more
Bab 135                                                                 
Tangan perempuan itu berada di lengan Ronald. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup Rachel, dia berada di satu acara yang sama dengan lelaki itu. Hal ini merupakan sesuatu yang dia impikan selama empat tahun ini. Akhirnya malam ini terkabulkan.Rachel tahu pasti Eddy sudah mencari Ronald dan membicarakannya. Oleh karena itu, lelaki ini membawa Shania menghadiri acara yang begitu penting.Malam ini perempuan itu tampak berdandan secara khusus. Dia mengenakan gaun dengan taburan berlian dan juga kalung berlian edisi terbatas yang baru saja dikeluarkan. Selain itu, tangannya menenteng sebuah tas kulit kecil yang hanya ada satu di dunia ini. Dandanannya membuat dia menjadi perempuan yang paling menarik perhatian dalam acara malam ini.Shania mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan dengan bangga menerima tatapan dari semua orang. Dalam dunia perbisnisan semua orang tahu kalau Ronald tidak begitu suka menghadiri acara formal seperti ini. Meski dia datang, lelaki itu selalu datang seorang dir
Read more
Bab 136
Ronald memperkenalkan klien sepenting ini pada dirinya. Apa maksud dari lelaki itu? Apakah Ronald telah menganggapnya sebagai orang sendiri?Pemikiran tersebut membuat senyuman di bibir Shania semakin lebar. “Pak Alec selain rambutnya yang tipis, sebenarnya pribadinya cukup tampan.”Perempuan itu mulai melayangkan pujian pada lelaki di depannya ini. Alec yang baru saja dipuji oleh perempuan cantik otomatis bahagia hingga rasanya melayang ke langit ke tujuh.“Bu Shania yang merupakan perempuan benar-benar cantik. Aku sering menghadiri banyak acara di Suwanda dan baru pertama kalinya melihat perempuan yang jauh lebih cantik dari bintang dan bulan di angkasa,” ujar Alec balas memuji.Senyuman di bibir perempuan itu membuat kedua matanya semakin menyipit. Perempuan mana yang tidak suka dipuji apalagi oleh seorang pengusaha sukses? Dia menunduk sambil menahan senyum sambil menunjukkan ekspresi malu-malu.Ronald meneguk setengah gelas alkoholnya dan berkata, “Bu Shania baru saja keluar dari
Read more
Bab 137
Ronald berkeliling dari luar dan setelah itu masuk kembali ke dalam ballroom. Pemandangan pertama yang menghampirinya adalah sosok seorang perempuan yang tengah dikelilingi oleh banyak lelaki.Perempuan itu memiliki kulit seputih susu. Cahaya lampu yang menerpa wajahnya menunjukkan rona merah di pipinya dan juga membuat bibir merahnya berkilat. Perempuan itu mengenakan gaun terusan berwarna putih yang simpel dengan model ketat hingga ke daerah pinggang.Kedua kaki jenjangnya berdiri di atas sepatu hak dengan betis yang begitu ramping dan mulus.Sedetik kemudian Ronald paham kenapa orang-orang banyak yang tertarik dengan bagian tungkai milik perempuan. Karena ternyata ada beberapa orang yang memiliki kaki indah hingga membuat orang lain sulit mengalihkan tatapannya.Dia menyesap minumannya dan menarik pandangannya dengan berat hati. Akan tetapi dia menemukan senyuman Rachel yang menghiasi wajah indah perempuan itu. Rachel tengah tersenyum dengan para lelaki yang mengelilingi.Sebersit p
Read more
Bab 138
Rachel terdiam mendengar ucapan lelaki itu. Kalau dia tidak salah mengingatnya, seharusnya Shania cukup mementingkan ketampanan seseorang. Kalau Alec memiliki wajah yang cukup menarik, kemungkinan dia akan sedikit memercayai ucapan Ronald.Akan tetapi, berdasarkan pengetahuan dia akan sosok Shania seharusnya perempuan itu tidak akan tertarik dengan lelaki yang botak. Ronald hanya menatap mata Rachel yang memancarkan sorot curiga.Dia menyesap alkohol tersebut satu teguk kemudian mengalihkan topik dengan berkata, “Bagaimana dengan Michelle?”Waktu itu setelah perempuan ini menggendong anak kecil tersebut, dia sudah tidak pernah menghubunginya lagi. Ronald merasa sedikit khawatir dengan keadaan Michelle. Awalnya Rachel ingin menyahuti lelaki itu bahwa tidak ada hubungannya dengan Ronald.Akan tetapi, lelaki ini lah yang membawa Michelle mandi dan mengganti bajunya.Rachel hanya menjawab dengan datar, “Baik-baik saja.”“Aku kenal dengan dokter spesialis yang khusus mengobati autisme pada
Read more
Bab 139
“Tante Rachel, aku kangen Tante ….”Darren terisak hebat sambil memeluk leher Rachel dengan erat. Dia menyembunyikan wajahnya di bahu perempuan itu dengan tangis yang tidak berhenti. Mendengar suara tangis seseorang membuat Michael berjalan keluar.Ketika dia melihat sosok Darren, sorot matanya berubah dingin dan bertanya, “Kenapa kamu masih nggak pergi?!”Rachel memeluk Darren sambil bertanya dengan kening berkerut, “Ada apa sebenarnya?”“Tante Rachel, aku datang mencari Tante tapi dia nggak mengizinkan aku masuk. Dia mengusirku keluar,” lapor Darren dengan suara yang masih terisak.“Aku kangen sama Tante Rachel, kangen juga sama Michelle, aku hanya ingin datang untuk bertemu kalian dan nggak akan berbuat jahat.”Satu jam yang lalu, Darren mengetuk rumahnya dan memaksa untuk masuk ke dalam. Asisten pamannya sudah diminta pulang oleh Michael sedari tadi. Di rumah hanya tersisa dia dan adiknya saja. Oleh karena itu Michael tidak mungkin membiarkan orang lain masuk ke rumah dengan sembar
Read more
Bab 140
Dia tidak mengerti kenapa Darren selalu menempel pada dirinya. Rachel menatap wajah memelas milik bocah itu dan teringat kembali pada kejadian malam kemarin. Michelle diam-diam kabur dari sekolah demi mencari Ronald, sedangkan sekarang Darren melakukan hal yang sama untuk mencarinya.Ada apa ini sebenarnya?Kepala Rachel nyaris pecah karena bingung dengan pikirannya sendiri. Dia mengelus rambut Darren yang dipenuhi oleh dedaunan dan tanah. Dengan pasrah dia menggendong bocah itu dan berkata,“Papa kamu akan tiba 20 menit lagi. Tante bawa kamu mandi dulu.”Ronald pernah memandikan Michelle, anggap saja dia membalasnya dengan memandikan Darren. Michael mengikuti langkahnya dan berkata, “Ma, dia sudah berusia empat tahun dan sudah bisa mandi sendiri.”Darren menghirup aroma Rachel yang membuatnya sangat tenang hingga tidak rela melepaskan gendongan perempuan itu. Bocah tersebut memeluk leher Rachel dengan erat dan berkata, “Aku nggak bisa mandi dan lepas baju! Tante Rachel bantuin aku!”“
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
135
DMCA.com Protection Status