All Chapters of Jerat Cinta Sang Duda: Chapter 61 - Chapter 70
132 Chapters
BAB 61 Aku Tidak Mau Pergi
Sela merasa menang bisa membuat hati Dara panas, dia ingin menunjukkan pada Dara kalau dia adalah pemenang sesungguhnya. Membuat hubungan mereka retak adalah tujuannya.“Aku tahu kalau kamu masuk tanpa diundang ke sini, ‘kan?” balas Dara lalu dia duduk di sofa.“Kamu ini terlalu bodoh, tentu saja aku baru saja melayaninya. Dia sekarang sedang mandi karena di tubuhnya mengeluarkan keringat yang banyak,” ucap Sela.Sela semakin menjadi ingin meruntuhkan kepercayaan Dara pada Bima. Dia ingin mereka secepatnya berpisah. Tersirat raut wajah kekesalan di benak Dara tapi dia harus tahan agar bisa mendapatkan fakta yang sesungguhnya. Bisa saja Sela hanya omong kosong belaka.“Kenapa diam saja di situ, pergi saja. Bima tidak membutuhkanmu di sini,” ucap Sela.“Aku tidak mau pergi jika tidak Bima yang mengusirku,” balas Dara.Sela menarik lengan tangan Dara dan menariknya agar berdiri dan keluar dari kamar hotel itu. Hanya dia yang boleh melayani Bima saat ini. Tidak boleh Dara atau wanita lain
Read more
Bab 62 Sebentar Saja, Dara.
Bima hanya berpura-pura. Dia ingin dimanja oleh Dara saja. Dara yang panik langsung duduk di sampingnya, mengecek kening Bima panas atau dingin lalu dia mengambil termometer di tasnya."Kita cek suhu tubumu dulu," ucap Dara."Sebenarnya kamu ini kenapa?"tanya Dara."Rasa itu muncul lagi," jawab Bima sambil menatap Dara.Tatapan Bima terlihat sendu, Dara sampai merinding dibuatnya. Sebenarnya rasa apa yang muncul lagi."Ra-sa apa?" tanya Dara yang tak mengerti."Rasa ingin bercinta," jawab Bima lalu meraih tubuh Dara dan mencium bibirnya.Bima sudah lama menahan rasa itu dan kini dia tak kuat untuk menahan lagi. Bima menjatuhkan Dara ke sofa dan dia memegang kendalo atas Dara.Krieettt ... Pintu terbuka, dia adalah Romi membuat Bima dan Dara terkejut dan salah tingkah dibuatnya kini mereka duduk bersebelahan karena ada Romi."Maafkan aku, sepertinya aku salah waktu," ucap Romi sambil menutup matanya."Ini bukan seperti yang kamu pikirkan," balas Dara canggung."Ada apa Romi?" tanya Bim
Read more
Bab 63 Waktu Mempertemukan Kita Kembali.
Dara sangat malu terlihat orang seperti ini. Bima tidur dalam pelukannya hal seperti ini akan membuat orang salah paham."A-ku," ucap Dara tertatih."Kamu sungguh murahan!" teriak orang itu."Sekretaris Caca, bukan seperti yang kamu lihat," balas Dara.Mendengar suara berisik membuat Bima terbangun, padahal dia baru saja merasakan kenyamanan tidur di pelukan Dara. "Ada apa ribut-ribut?" keluh Bima sambil mengucek matanya."Ada dia," jawab Dara.Bima melihat ke telunjuk Dara. Ternyata itu sekretarisnya. Dia melotot ke arah wanita itu karena telah mengganggu ketentramannya."Ada apa. Siapa yang memberimu akses masuk?" gertak Bima."Sa-ya, maafkan saya," jawab Sekretaris Chaca lalu menunduk."Pak Romi yang memberi saya akses karena ini sangat penting," imbuh Sekretaris Chaca.Bima melihat ke arah wanita itu dengan kesal. Kenapa dia tidak memencet bel dulu. Pasti dia melihat apa yang telah terjadi dan membuat Dara canggung. Tidak mungkin dia tidak bergosip di perusahaan nanti saat kembal
Read more
Bab 64 Percikkan Sedikit Bumbu
Bima termenung mendengar pertanyaan itu, dia bingung harus menjawab apa. Kalau dijawab kelilipan pasti dia tidak akan mempercayainya. Dia lebih mengekpresikan kemarahannya kepada Romi yang berada di samping Brian, matanya melotot menunjukkan kemarahan.“Tante hanya kepikiran ayah dan ibu Tante di kampung halaman,” jawab Dara sambil mengelap air matanya.“Apakah seperti itu?” tanya Brian lalu mendekat ke Dara.“Iya, Tante kangen mereka,” jawab Dara pelan.“Kalau begitu, kita ke kampung halaman Tante saja,” ucap Brian sambil tersenyum.Dara mengecup kening Brian dengan lembut, tapi kalau dia pulang kampung dengan membawa Bima dan Brian dan bertemu dengan orang tuanya. Pasti akan banyak pertanyaan yang dia dapatkan. Dara sudah terlanjur mengatakan itu sebagai alasan bagaimana dia harus membuat alsan lagi, dia menjadi canggung sendiri.“Brian, kita akan pulang ke kampung halaman Tante Dara kalau waktunya sudah tepat, ya,” bisik Bima.“Tante Dara menangis karena merindukan orang tuanya, Ya
Read more
BAB 65 Tentu Saja Buat Si Jalang itu
Rizal masih mengepalkan tangannya, dia merasa kalau Rizal tak bisa mendapatkan Dara semua lelaki tidak boleh mendapatkannya.“Aku akan melakukannya segera mungkin,” ucap Rizal.“Aku akan mendukungmu segenap hati,” balas Irma.Rizal tidak tahu perasaannya kini. Dia dan Irma hanya hubungan yang saling menguntungkan belaka. Hatinya tetap ingin bersama Dara. Dia malah ingin menjadikan Dara sebagai selir saat sudah menikah dengan Irma bagaimanapun mereka telah bersama selama tujuh tahun lamanya menjalin cinta.“Irma, aku sedang tidak mood melakukan itu,” ucap Rizal sambil mendorong Irma.“Kenapa? Biasanya kamu selalu bergairah saat bersamaku?” tanya Irma sambil memeluk Rizal.“Kali ini aku sedang lelah, besok saja,” jawab Rizal lalu meninggalkan ranjangnya.Rizal pergi ke kamar mandi dan mendinginkan tubuhnya. Guyuran air shower membuat tubuhnya rilex. Irma yang sudah bergairah tiba-tiba ditinggal membuat dia sangat kesal. Dia mengambil ponselnya dan menelpon Sela.***“Apa kamu butuh bant
Read more
BAB 66 Bertengkar di Pagi hari tidak dapat makanan
Bima tidak menjawabnya dia berlalu begitu saja dan duduk di meja makan. Brian membuntutinya karena belum mendapat jawaban. Dia duduk di kursi makan juga lalu memelototi ayahnya. Bima kemudian meletakkan ponsel di meja dan menatap Brian. “Kenapa tertawa melihat Tante Dara yang malu?” tanya Brian sekali lagi. “Ini urusan orang dewasa, anak kecil tidak perlu tahu,” jawab Bima lalu menyandarkan punggungnya pada kursi. “Ayah, Tante Dara itu ibu aku, kalau ayah berani mempermainkannya aku akan memukul ayah,” tegas Brian. Bima tertawa terbahak-bahak, baru kali ini dia tertawa lepas seperti ini. Dahulu mana pernah Bima tertawa riang begini, pembatu yang sedang bekerja membersihkan rumah jadi kaget melihat ekpresi Bima. Menyadari banyak yang melihatnya Bima langsung memasang wajah dingin lagi. “Brian, kamu tidak bisa memukul ayah,” ucap Bima. “Aku akan tetap memukul ayah kalau berani menyakiti Tante Dara,” balas Brian. “Kamu harus banyak berlatih dan tumbuh tinggi dulu untuk bisa memukul
Read more
BAB 67 Cinta Mengalahkan segalanya
Brian juga menatap Dara tajam, memangnya Tante Dara kesayangannya itu mau ijin kemana. Dia tidak ingin ditinggal sama Dara walau sedetik saja.“Aku ikut,” ucap Brian.“Kamu harus sekolah,” ucap Dara.“Tante hanya ingin ke pusat grosir saja,” imbuh Dara.“Pusat grosir apa?” tanya Bima penasaran, dia memicingkan matanya karena memang tidak pernah ke pusat grosir seperti itu.“Aku ingin membuat karya tangan, jadi aku butuh kain flannel,” jawab Dara.Tapi kalau ke pusat grosir bukankah akan bertemu dengan banyak orang, lalu suasana di sana itu penuh dan desak-desakan. Tidak ada pendingin ruangan, panas, nanti akan bau keringat dan banyak copet. Bima tidak mengijinkan Dara ke pusat grosir karena akan membahayakan dirinya.“Beli online saja memangnya tidak bisa?” tanya Bima.“Aku ingin sekalian jalan-jalan,” jawab Dara.“Beli di mall saja,” balas Bima.“Bima, kamu ini kenapa sih. Kenapa tidak membiarkan aku berekspresi,” bentak Dara.Bima melihat ekspresi wajah Dara, dia sepertinya kesal te
Read more
Bab 68 Datang ke hotel XXX
Mana Bima tahu dia akan pergi dengan siapa dia hanya minta ijin akan pergi ke pusat grosir saja. Dia ingin membeli kain flanel dan pernak perniknya."Kamu cari saja di pusat grosir dan awasi dia," jawab Bima."Baik," ucap Romi lalu mematikan telepon.Bima melajukan mobilnya ke kantor. Sepertinya suasana hatinya sedang buruk. Dari pagi sampai sore hari dia terus marah dan membuat karyawannya serba salah.***"Sekretaris Chaca sebenarnya ada apa dengan bos?" tanya karyawan."Aku tidak tahu. Bukannya memang sudah biasa seperti ini," jawab Sekretaris Chaca."Hais aku kira kamu ini bisa menenangkan hati bos. Ternyata rumornya berbeda," ledek Karyawan itu lagi.Sekretaris Chaca diam saja dan kembali bekerja dia hanya sekretaris dan bukan kekasih bos. Lebih baik diam saja kalau salah ngomong bos akan lebih marah."Apa aku telepon Dara saja," gumam Sekretaris Chaca. Tapi dia tak tahu nomor teleponnya, melihat kejadian kemarin sepertinya ucapan Dara akan didengar oleh bos dia.***"Dara, sudah
Read more
BAB 69 Tunjukkan Jalannya.
Dara mengambil ponselnya untuk menghubungi Bima, tapi niat itu dia urungkan karena saat memengang ponsel melihat jam sudah saatnya menjemput Brian, dia buru-buru ke rumah dan meminta sopir untuk mengantarnya ke sekolah Brian.“Bima, sepertinya kekasihmu tidak tahu menahu soal hotel XXX itu,” ucap Romi lewat sambungan telepon.“Jadi maksudmu seseorang ingin mengadu domba hubunganku?” tanya Bima.“Bukan dia tujuanmu tapi Dara,” jawab Romi.Bima mengerti sekarang, jadi firasatnya akan terjadi sesuatu itu memang benarnya. Dia menutup telepon setelah memberikan perintah pada Romi. Bima menjadi banyak pikiran dan tidak fokus bekerja.***“Pak, masih ada satu rapat lagi hari ini,” ucap Sekretaris Chaca.“Apa tidak bisa ditunda?” tanya Bima.“Tidak bisa, karena ini hal yang penting,” jawab Chaca.Bima termenung sebentar, dia bimbang mau rapat atau pulang bertemu Dara untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Bima mencoba fokus dan akhirnya dia pergi ke ruang rapat bersama Sekretaris Chaca.
Read more
Bab 70 Sabarlah Kita Akan bertemu Dara.
Irma dan Lasmi sangat kegirangan, kali ini pasti Bima akan meninggalkan Dara. Lelaki mana yang masih menerima wanita yang ternoda oleh lelaki lain."Ikuti jalannya, Pak," ucap Irma."Sebelah sini," balas Lasmi.Bima sebenarnya merasa jijik saat Irma menggenggam tangannya. Dia ingin segera mengusirnya tapi dia masih bertahan karena harus mengikuti alur cerita yang dibuat oleh Irma."Apa masih lama?" tanya Bima."Sebentar lagi akan sampai," jawab irma."Sabarlah, kita akan segera bertemu dengan, Dara," balas Lasmi.Mereka bertiga berjalan dan sampailan di depan kamar dimana Dara dijebloskan dan disekap oleh Irma dan Lasmi."Di dalam sini," ucap Lasmi sambil menunjuk sebuah kamar."Benar, tadi kami mengantar dia ke dalam sini," imbuh Irma.Irma langsung menempelkan akses pintu dan membuka perlahan. Berharap sebuah pertunjukan menarik dapat Bima lihat.Lasmi juga sudah cengar cengir menantikan tubuh Dara yang dinikmati beberapa orang sekaligus. "Lihat saja, Dara. Malam ini tamat riwayatm
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status