All Chapters of KISAH CINTA YANG TERNODA : Chapter 71 - Chapter 80
117 Chapters
Bab. 71
Sawitri mengeluarkan buah dan kue kering yang tadi dibawa dari desa. Ia tiba di rumah tadi pukul sebelas siang. Setelah beristirahat sebentar, ia langsung membersihkan rumah dan segera mengirim pesan pada bu Sukma jika dirinya sudah sampai di kota.Tak disangka oleh Sawitri, sebab bu Sukam bersama putra dan cucunya datang berkunjung sore ini. Bahkan Shafiya yang semalam demam, tak ingin turun dari pangkuan Sawitri.Mereka duduk di ruang tamu rumah sederhana itu, beralaskan karpet malaysia yang lumayan empuk. Sawitri beli saat pertama kali pindah di rumah ini.Tak ada yang tahu bila Sawitri dulu saat menjadi istri Burhan selama dua tahun, ia ada menyimpan uang di celengan. Saat keluar dari rumah mantan suaminya, celengan itu yang Sawitri ingat untuk ia bawa setelah ijazahnya.Syukur alhamdulillah, sehari setelah pengumuman hasil tes CPNS, Sawitri buka dan hitung celenagnnya selama dua tahun ini, meski isinya kebanyakan pecahan dua puluh dan lima puluh, namun isinya hampir sampai delapa
Read more
Bab. 72
Nuri dan pak Gunadi telah melangsungkan pernikahan. setelah keduanya pulang dan menyambangi desa orang tua angkat Nuri. Tentu saja Anita tak mempersulit proses cerai dirinya dan pak Gunadi, sebab Anita juga tak sabar menikah dan bersatu dengan ayah dari anak-anaknya. Rumit sekali percintaan orang kaya ini. Rasa haru meliputi mereka saat itu, sebab ternyata Nuri ini, orang tua kandungnya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan, suami istri yang menolong dirinya juga bukanlah orang berada, namun warga miskin yang harus bekerja siang malam halal dan haram agar Nuri dan anak laki-laki mereka yang masih bayi saat itu tetap bisa makan. Nuri tersedu hebat di pelukan pak Gunadi saat mendengar kisah hidupnya. Bahkan kedua orang tua angkatnya juga meminta maaf pada Nuri, sebab kesannya selama ini mereka memanfaatkan Nuri saja dengan meminta uang secara berlebihan. Sebab utang yang menggunung pada rentenir dan utang judi yang ayahnya lakukan. Dari hasil judi biasanya pak Gustan gunakan untuk b
Read more
Bab. 73
Sawitri sedikit enggan menyapa, maksudnya, Sawitri sebenarnya sudah tak mau bertemu muka dengan keluarga mantan suaminya, bila harus berpapasan, maka Sawitri akan menghindar, memilih jalan yang lain.Lalu sore ini, tiba-tiba saja mantan mertuanya itu datang dan sudah berdiri di hadapannya.“Oh, ada apa ya, Bu?” tanya Sawitri tanpa mempersilahkan bu Masita masuk.Bu Masita yang masih berdiri di depan rumah guru sederhana itu, mengedarkan pandangan matanya di tembok rumah bercat putih itu. Ia melihat Sawitri sebuah potret dengan senyum bahagia Sawitri dengan pak Saleh yang duduk di kursi. Terlihat di foto itu Sawitri sudah mengenakan baju kheki, seragam PNS. Ada lagi foto dengan rekan-rekan yang memakai baju serupa, bahkan ada foto sebesar lima R, foto Sawitri dan Shafiya. Bu Masita juga mengenal anak ini. Cucunya bu Sukma. Belum lagi dua karung beras Bulog ukuran 50 kg masih utuh Sawitri sandarkan pada pojok sebelah kiri dinding rumahnya, buat mata bu Masita nyaris terbelalak. Sawitri
Read more
Bab. 74
Tiga bulan berlalu sejak kecelakaan yang menimpa Burhan, buat kondisi tubuhnya sudah pulih, meski bekas luka di pelipisnya sudah tak bisa hilang, hanya bisa disamarkan dengan salep khusus, begitupun dengan bekas luka di paha dan lengannya.Tiga bulan tanpa aktivitas yang berarti, hanya di dalam rumah dan sesekali membantu ibunya di kebun belakang, buat tubuhnya kembali berisi dan kulitnya mulai terang.Tiga bulan itu juga, Verli diam-diam mengirimkan uang pengobatan pada Burhan, meski tak pernah mengunjunginya di rumah, namun Verli rajin menanyakan kabar dan kondisi Burhan, wanita ini benar-benar bertanggungjawab atas kecelakaan yang menimpa Burhan.Pernah juga mereka sekali bertemu saat Burhan harus kontrol ke rumah sakit, bu Masita yang mengantarnya pagi itu, sempat bertemu Verli. Tak disangka yang menabrak anaknya adalah orang kaya.Bahkan ketakutan bu Masita saat mendengar kabar Burhan di tabrak, kini sudah lenyap, sebab tiga bulan ini meski Burhan tak bekerja namun semua kebutuha
Read more
Bab. 75
“Melamun apa?” Gunadi mendekati istrinya yang wajahnya terlihat sendu.“Mas, maaf, aku nggak dengar kamu pulang.” Nuri langsung membalikkan badan dan masuk kedalam pelukan suaminya. Mereka sekarang sudah tak di pulau jawa lagi. Gunadi membawa Nuri untuk kembali ke kampung halaman ibunya, di kota batubara. Meninggalkan semua kenangan buruk yang pernah terjadi yang dulu mereka lakukan. Gunadi yang sudah hampir lima puluh tahun, bukan dengan tangan kosong mengajak Nuri untuk memulai hidup baru di kota ini.Rumah dua lantai yang ia bangun tepat di samping rumah ibunya, dua usaha air minum isi ulang dan juga rumah petakan dua belas pintu sudah Gunadi siapkan untuk hari-harinya bersama Nuri. Meski pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal dalam hidupnya, namun membahagian Nuri di hari tuanya adalah impian yang berusaha ia wujudkan. Wanita ini mungkin bukan wanita suci dan dari keluarga baik, namun perlakuan Nuri yang menjadikannya raja kala menjalin kasih dulu, benar-benar menawan hati p
Read more
Bab. 76
Verli dan Burhan Sudah sebulan ini mereka berdua menjadi sepasang kekasih gelap. Tepatnya Burhan menjadi pria simpanan Verli. Kemampuan Burhan memuaskan birahi Verli diatas ranjang buat wanita itu tak segan mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan Burhan. Bahkan kepergian suaminya berbulan-bulan sudah tak ia pusingkan lagi. Ia ingin menikmati hidupnya, ingin merasakan hubungan yang nikmat juga.Hidup Burhan dan ibunya semakin tercukupi, bukan hanya ibunya namun juga Aisyah sekarang ia tanggung. Sebab Aisya akhirnya memutuskan bercerai dari Dion.Motor keluaran terbaru, ponsel mahal, pakaian bagus dan kebutuhan sehari-hari sekarang Burhan miliki semuanya, dari hasilnya menjual kenikmatan pada Verli. Rasanya ia seperti Nuri dulu, dalam versi laki-laki. Sekarang ia merasakan dan alami, apa yang menyebabkan Nuri menjual harga dirinya.Pada tetangga dan ibunya, Burhan mengaku bekerja sebagai makelar rumah.Lalu bagaimana dengan bu Masita? Sebab kebutuhan pokoknya sudah
Read more
Bab. 77
Sawitri bersiap untuk mengantar putra bungsunya ke rumah sakit untuk mendapatkan imuniasi lanjutan. Aaraf sekarang sudah sepuluh bulan, sudah belajar berjalan. Kadang-kadang sedikit merepotkan sebab Aaraf sudah pandai menjangkau benda-benda di sekelilingnya yang membuat bayi gembul itu penasaran. Bahkan kedua kakaknya sering dibuat gemas. Sesekali juga keduanya harus mengalah, terutama Safiya, sebab adiknya lebih butuh perhatian. Namun di antara ketiganya, Aidin lah yang paling sering membuat drama. Selalu ada rasa cemburu di hatinya, bila sang adik yang lebih sering digendong.“Abang, kan sudah besar. KashHan bundanya kalau Abang sering minta digendong,” bujuk Safar pada putranya, saat anak itu merajuk sebab Sawitri hanya menggedongnya sebentar. Sementara Aaraf juga sedang rewel karna bayi itu sedang tumbuh gigi.Namun sebisa mungkin Sawitri menyamakan perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada ketiga anak-anaknya.Pada Safiya yang beranjak remaja juga Sawitri selalu meluangkan
Read more
Bab. 78
“Kak, itu kayanya mama Liana, Ya?” Sawitri mengguncang pelan bahu Safiya kemudian menunjukkan ke arah poli anak. Tampak Liana yang sedang duduk memangku Eldrik yang menggunakan bye bye fever di dahinya.“Iya, itu mama, Bunda. Sama adek Edrik kayanya,” sahut Safiya mengikuti arah pandangan ibu sambungnya.“Ayo kita sapa!” ajak Sawitri. “Mas, itu mbak Liana kayanya anaknya lagi sakit,” ucap Sawitri lagi.Kemudian Safar berbalik dan melihat mantan istrinya itu sedang duduk memangku anaknya. Namun ia tak melihat Daren. Apa suami Liana itu tak menemani?“Nggak ambil nomor antrian dulu ka, Sayang? Biar nggak terlalu jauh dapatnya,” tanya Safar mengingat waktu hampir siang. Pria ini juga sebenarnya tak enak menyapa Liana bila suaminya tak ada. Meski ada Sawitri namun ia merasa lain saja. Meski mengatakan sudah tak ada perasaan apapun, namun namanya dua manusia dewasa pernah bersama di masa lalu pasti tetap ada rasa lain. Entah itu perasaan suka yang masih tersisa, atau perasaan kecewa dan be
Read more
Bab. 79_Kisah Cinta Yang Ternoda Season 2
Mendung kembali memayungi langit sore. Mendung gelap yang menutupi rona jingga di ufuk barat juga membawa angin yang meniupkan daun-daun yang mulai bersemi. Bukan hanya dedauna yang kering yang gugur namun juga dedaunan yang hijau jatuh terhempas ke bumi yang mulai basah karna rintik hujan. Butiran bening yang jatuh dari langit itu laksana mutiara yang terlepas dari tali gelang yang putus. Jatuh satu-satu dan pecah di atas tanah hingga partikelnya membuat jalanan batako di depan rumah bu Mutia menjadi basah. Sesekali sang nyonya rumah melirik keluar dari balik jendela. Melihat hujan yang mulai deras dan iringan petir yang mengaum di atas langit, membuat bu Mutia sedikit khawatir menunggu kepulangan pak Cipto. Sudah beberapa kali wanita ayu ini menghubungi nomor ponsel suaminya, tapi tak aktif. Bu Mutia berharap agar suaminya tak menyetir sendiri, sebab pandangannya akan terbatas oleh derasnya hujan yang sudah sangat curah. Hampir magrib namun pak Cipto belum juga tiba di rumah. I
Read more
Bab. 80
“Astagfirullah! Mas!” bu Mutia terperanjat kaget dari tidurnya. Gelegar petir yang cukup keras disertai cahaya kilat yang menembus di celah jendela kamar besar itu, membuatnya terjaga. Juga karna elusan di pipinya dari sebuah tangan yang terasa cukup dingin. “Maaf, Sayang. Mas bikin kamu kaget. Capek nunggu, ya?” pak Cipto mendekat lalu ikut naik keatas pembaringan kemudian merebahkan dirinya di samping istrinya yang lelah menunggunya pulang. “Iya, Mas. Nggak biasanya kamu telat pulang kaya gini. Telepon juga nggak aktif,” sahut bu Mutia memberikan punggung pada suaminya. Lelakinya itu sudah mandi, wangi sabun menguar dari tubuh yang masih cukup kekar itu. bahkan terlihat pak Cipto baru selesai menunaikan sholat isya. Terlihat dari sarung shalat yang masih ia pakai, hanya atasannya saja yang sudah pak cipto buka. Lelaki ini hanya menggunakan kaos singlet putih saja. Kemudian pak Cipto memeluk erat tubuh yang tiap malam memberinya kehangatan, lalu ia layangkan kecupan berulang dan d
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status