All Chapters of Tuan Muda Jenius: Chapter 81 - Chapter 90
305 Chapters
Bab 81
Ponsel Hanz berdering dan bergetar.Panggilan masuk dari Avraam.Hanz menekan mengusap warna hijau.Avraam buru-buru bicara. “Hanz! Kau dengarkan aku! Jauhi Alicia sekarang! Wanita itu berbahaya! Gara-gara dialah Julya hampir mati!”“Kau bicara apa, Avraam?!” Hanz terperanjat.Hanz memegang cangkir kopinya dan mencium aromanya.“Kami barusan dari rumah Julya. Dia sakit gara-gara Alicia menyemprotkan merkuri ke dalam mobil Julya.”Hanz menutup hidung. Lantas dia berdiri, lalu mengambil kotak sampah tak jauh dari meja kerjanya. Dia dekatkan wajahnya pada kotak sampah tersebut sambil mendengus, mengeluarkan udara berkali-kali dari hidungnya. Dia meludah.“Cuh!”“Hanz!” Suara Avraam terdengar samar-samar.Alicia tersentak. “Ada apa, Tuan Hanz? Ada yang bisa saya bantu?”Hanz berdiri lagi. Dia menatap mata Alicia lurus-lurus. “Aku sarj
Read more
Bab 82
Di apartemennya, Hanz tengah berada di warnet mini. Sudah dua jam dia nangkring di depan layar-layar komputernya, mencari tahu informasi dari sisa-sisa ampas BlackCarbon. Rupanya Villa Cheryy masih akitf. Hanz terkejut mendengarnya. Setelah dilakukan investigasi melalui dunia maya, akhirnya keberadaan Lev dan Sergey pun terkuak. Hanz mampu mengendus aroma tak terlihat itu. Untuk mengetahui lebih dalam, terpaksa Hanz menyadap apa saja yang ada di Villa Chernyy. Ada satu organsisasi hacker yang paling ditakuti dunia, milik Israel, Unit 8200. Nah, katanya, mereka bisa meretas apa saja di dunia ini selagi tempat atau alat tersebut tersambung dengan internet. Misal, mereka bisa mengendalikan sebuah mobil canggih di era sekarang yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Bahkan mereka bisa mengendalikan air, listrik, dan nuklir, selagi tempat atau alat tersebut tersambung dengan internet. Hanz sangat terinspirasi dengan prinsip kerja dalam dunia hacking seperti itu, makanya dia akan p
Read more
Bab 83
Pagi ini di ETH atau Institut Teknologi Konfederasi Zurich. Semenjak awal masuk di ETH enam tahun lalu hingga sekarang, Hanz tidak pernah mengubah tampilannya, hanya memakai sweater polos dan celana chionos, terus sepatu kets, itu saja. Namun, dalam waktu lebih dari satu setengah tahun terakhir semua persepsi dan cap jelek terhadapnya mesti dihilangkan sebab hampir semua dosen, staf, dan mahasiswa ETH, tahu bahwa Hanz merupakan seorang Hacker handal dan telah menjadi CEO Fadeyka Energy di Rusia. Dan harus diingat adalah Hanz merupakan penerus utama Keluarga Fadeyka dan pewaris utama dari Tuan Dmitry Fadeyka, orang terkaya di dunia, total kekayaannya lebih dari 10.000 triliun rupiah. Angka yang sangat fantastis. Hanz memarkirkan sepedanya di halaman parkir mahasiswa. Begitu juga Avraam. “Kenapa tidak diantar pakai mobil saja?” keluh Avraam. “Hari ini terakhir kita berangkat ke kampus hanya untuk mengurus berkas terakhir saja.” Hanz menudungkan kepalanya, memasukkan tangannya ke kan
Read more
Bab 84
“Pria bernama Avraam patut diwaspadai,” ujar Lev sambil mengangkat kakinya dengan gagah. “Kita semua sudah tahu bahwa dia merupakan kepala tim keamanan Fadeyka,” Sergey meneguk vodaknya tiga kali. Jangan pikir bahwa turunan dari Tuan Wilson akan diam saja. Mereka berdua ingat, dulu sekitar dua tahun lalu ayahnya dipecat secara tidak hormat di tempat ini, ketika acara pertunangan Stefan. Lev dan Sergey tidak mungkin melupakan peristiwa bersejarah tersebut. Meskipun Lev dan Sergey tidak punya skill, keberanian, dan network luas seperti Tuan Wilson, tapi tetap dua pemuda hedon jangan pernah diremehkan. Karena mereka punya banyak. Dengan uang mereka bisa berbuat semaunya, termasuk membalaskan dengan mereka dan ayahnya. Sejak Alicia masuk penjara sekitar satu tahun yang lalu, dua kakak beradik itu mencari berbagai macam cara untuk bisa menyerang Keluarga Fadeyka dan bisnisnya. Berulang kali Lev dan Sergey memberikan penawaran kepada pembunuh bayara
Read more
Bab 85
Sergey terus melangkah mendekati Hanz secara perlahan, melewati meja-meja makan, dan semakin dekat. Karena terhuyung-huyung dan tidak bisa menjaga keseimbangan, kaki Sergey tersangkut di salah satu kaki kursi. Grreett!! Sergey nyaris terjatuh. Tapi dengan segera dia bangkit, lalu terus mendekati Hanz. Suara kursi tadi menjadi perhatian para pengunjung restoran. Termasuk Hanz. Dia menoleh ke belakang dan mendapati seorang pria yang tidak asing baginya. Sergey anaknya Tuan Wilson! Hanz terbelalak. Sepertinya Hanz mencium aroma tidak bagus sekarang ini. “Julya, lari dari sini!” Hanz mendorong Julya agar segera bangkit dan lari. Hanz berdiri tegak dan siap dengan ancang-ancang. Dia tahu kalau Sergey memegang sesuatu di balik punggungnya. Sementara suasana di resto tidak begitu ramai, hanya segelintir orang saja. Sergey berlari sambil menodongkan pisau dan akan menancapkannya ke dada Hanz. Tapi Hanz tetap tenang. Julya
Read more
Bab 86
Frank Solonik. Sekitar dua puluh lima tahun yang lalu namanya melambung tinggi di angkasa bagi para semua napi atau penghuni penjara seram Tripoli. Semua tahanan mengagungkan nama Frank. Betapa tidak, pria ini berani membunuh Feofan Fadeyka, anak kandung dari Tuan Dmitry Fadeyka, lantaran masalah sepele yakni di-PHK secara tidak hormat plus dihina dengan sebutan Komunis Miskin. Namun, seketika itu juga harga diri Frank begitu tercabik-cabik dan hatinya hancur luluh lantak. Oleh sebab itu amarahnya memuncak lalu dengan keji menghabisi anak usia enam tahun yang tidak berdosa demi melampiaskan semua dendamnya dan memuaskan jiwanya. Sejak awal masuk penjara, Frank dihormati dan ditakuti oleh orang-orang di Tripoli. Frank bak seorang raja di sana. Kepala dari semua Kepala Kamar! Sebuah jabatan yang begitu prestisius. Frank tidak betah selama di penjara, tapi dia merasakan kenyamanan. Begitu keluar dari sana, dia malah kembali berurusan dengan Keluarga Fadeyk
Read more
Bab 87
Hanz kedatangan tamu yang cukup istimewa hari ini. Siapakah mereka? Mark dan Gerald! Dua orang yang dulu sering membully dan menyakiti Hanz. Ada perlu apa mereka ke kantor pusat Fadeyka Energy? Apa mereka masih ingin membully? Dua orang itu dipersilakan masuk dan duduk di ruang kerja CEO Fadeyka Energy. Ya, ruangan kerja Hanz sendiri. Hanz duduk tegap dan menegakkan bahu. “Oh, teman lama. Apa kabar kalian berdua?” Bukankah dua orang ini dulunya akan menawarkan pekerjaan kepada Hanz di Oilzprom? Hanz tidak mungkin pernah lupa. “Baik, Hanz,” jawab mereka nyaris berbarengan. Mereka menatap seperti memelas. Nada bicara seperti orang belum makan seharian. Lemas. Atau mungkin mereka ada sebuah maksud. “Ada perlu apa kalian berdua? Bukannya orang tua kalian akan memasukkan kalian ke Oilzprom?” Hanz menatap tegas. Nada bicarnya juga tegas. Walaupun bisa saja Hanz ingin membalaskan dendamnya, tapi dia tidak mau, karena dua
Read more
Bab 88
Semilir angin cukup kencang petang hari ini. Deburan ombak menyapu butiran-butiran pasir di pinggir Pantai Kuta, Bali. Sementara di langit, jingga berpendar-pendar, gumpalan awan putih yang menghiasi jagat. Sebentar lagi, temaram malam akan menyergap. Mempesona, matahari yang tenggelam di sisi barat bumi begitu memikat hati. Cahayanya membias di hamparan air laut yang bergelombang-gelombang. Sebuah pemandangan yang sulit dilupakan. Hanz melangkah pelan di pinggiran pantai. Setelan hawaii-nya berkibar-kibar disepak angin. Dipandanginya sunset yang begitu indah. Pasir-pasir halus menempel di kakinya. Sementara tangannya tak lepas menggenggam erat tangan Julya. Wanita itu pun serasa tidak ingin genggaman itu terlepas. Sesekali manik matanya menangkap wajah yang punya dagu tirus pas di sampingnya. “Ayo berenang!” pekik Avraam sembari melambai-lambaikan tangannya. Badannya sudah tenggelam separuh. Di sebelahnya ada Zahid dan empat orang lainnya.
Read more
Bab 89
Hanz melangkah lebar di atas air. Tiba-tiba ada seringai terbit di wajahnya. Sorot matanya tak henti mengawasi dua pria yang sedang menggoda Julya. Lalu Hanz mendorong dua tu cukup keras. “Wanita ini istri temanku,” kata Zahid pakai bahasa Indonesia yang jelas. Sengaja Zahid maju juga. Hanz mencekik leher salah satu dari mereka, namun Zahid segera melerainya. “Sabar, Hanz.” “Maaf, kami tidak tahu kalau dia pergi bersama kalian,” ucap salah satu dari mereka dengan lemah. “Kami kira dia memang sendirian,” timpal yang lainnya. Keributan kecil ini menyita perhatian orang-orang di sekitar. Belasan orang mengerumuni. Avraam berlarian mendekati. “Kenapa Hanz?” Avraam terengah-engah. Zahid langsung mencerocos. “Sabar. Hanya salah paham. Mereka berdua tidak tahu kok kalau Julya bersama kita.” Avraam meremas-remas jari-jemarinya dan siap memukul. Sementara Hanz melepaskan genggaman tangannya dari pria it
Read more
Bab 90
Flashback. Sekitar empat bulan lalu. Berlatar di University College London, UK. Misha sudah berumur delapan belas tahun. Meskipun tidak pernah mengikuti pendidikan formal seperti orang pada umumnya, Misha masuk pengecualian dari sistem. Dengan bermodalkan ijazah nembak, kalau di Indonesia disebut paket c, kemudian memang orangnya cerdas, dan faktor paling berpengaruh adalah dia merupakan anaknya Tuan Dmitry Fadeyka. Kali pertama Misha merasakan dunia pergaulan seperti apa karena selama delapan belas tahun dia hanya terbenam di dalam istana, hanya berinteraksi dengan ayah, kakak, guru privat, dan pekerja istana. Hanz berulang kali meminta agar Misha menempuh pendidikan di Swiss, namun wanita yang mulai beranjak dewasa itu sudah termakan isu di internet dan media sosial, bahwa UK terutama Inggris, merupakan tempat paling populer di seluruh Eropa. Maksud hati Hanz menyuruhnya di kuliah di Swiss adalah suasanya yang tenang dan nyaman. Sw
Read more
PREV
1
...
7891011
...
31
DMCA.com Protection Status