Semua Bab Tuan Muda Jenius: Bab 91 - Bab 100
305 Bab
Bab 91
Hanz dan Julya baru saja tiba di istana. Kedatangan mereka disambut dua orang penjaga. Hanz mengerling mengawasi situasi di dalam istana. Tapi, tidak ada masalah besar yang tampak. “Tuan Hanz. Segera ke kamar Misha, Tuan,” ucap seorang pelayan istana. Hanz dan Julya melangkah cepat, naik ke lantai dua, lalu mengetuk-ngetuk pintu kamar Misha. “Misha, buka pintunya. Ini Kakak.” Tak ada jawaban. Tok! Tok! Tok! “Misha, kami ingin masuk,” timpal Julya. Tak lama berselang Tuan Dmitry menghampiri. Wajahnya berubah emosi. “Hanz, kau cari tahu pria itu. Dia sudah kurang ajar.” Hanz terbengong. Hingga saat ini dia belum tahu duduk persoalannya seperti apa. Tiba-tiba disuruh ayahnya mencari pria kurang ajar. Siapa memangnya? Perlahan isak tangis pecah dari dalam kamar. Namun, Misha masih tidak mau membuka pintu kamarnya. Di ruang keluarga yang tertutup, barulah Tuan Dmitry menceritakan semua mas
Baca selengkapnya
Bab 92
Hanz bilang pada ayahnya, percuma saja menuntut dan menghajar keluarga Nathan, sementara Misha juga akhirnya akan tetap melahirnya anak itu. Hanz berjam-jam memikirkan persoalan ini, kira-kira apa solusi terbaik yang mesti diambil. Jika melakukan tindakan buruk dengan memberi perhitungan terhadap keluarga Nathan, apa akan menyelesaikan masalah? Hanz juga memahami perasaan adiknya Misha. Memang sangat disayangkan dan disesalkan Misha jatuh ke dalam jurang yang salah, namun harus bagaimana lagi. Sekarang Hanz sebagai salah satu anggota Keluarga Fadeyka, apalagi melihat kondisi ayahnya yang sedang tidak begitu sehat, tentu harus mengambil langkah bijak. Benar-benar di luar perkiraan, Nathan merupakan anak dari Thommas Anderson, seorang pejabat di British Oil yang cukup punya peran sentral di perusahaan milik negara tersebut. Kabarnya, Britis Oil, sebagai perusahaan pemasok minyak tersbesar di UK, meliputi empat negara sekaligus, Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlan
Baca selengkapnya
Bab 93
Di London. Masih belum hilang kekesalan Thommas pada Nathan meskipun sepulang dari pertemuan dengan Keluarga Fadeyka fisiknya masih sempurna hingga saat ini. Sebab, dalam perkiraannya sebelum berangkat, dia akan dihajar oleh anak buah Tuan Dmitry. Meskipun demikian, Thommas tetap menanggung beban yang amat berat supaya dia dan keluarganya tetap selamat. Begitu sampai di rumah, Thommas langsung mencecar habis putranya, “Kau harus berhenti kuliah, Nathan!” Nathan tercekat. “Bagaimana bisa, Ayah? Sementara aku baru masuk kuliah.” Thommas menatapnya lurus-lurus. “Pakai apa kau menafkahi istrimu kalau kau tidak bekerja? Kau mau minta uang sama orang tua? Dari mana kau mendapatkan uang, Nathan?” Nathan tak mampu menjawab. Evelyn, mamanya Nathan, menyabarkan putranya. “Kau harus menuruti apa kata papamu, Nathan. Apa yang papa perintah, kau tidak boleh menolaknya. Lihatlah, papa sudah berjuang untuk keselamatan keluarga kita.”
Baca selengkapnya
Bab 94
Seusai disibukkan oleh acara pernikahan anaknya yang amat memalukan, Thommas langsung memutar otaknya lagi secepat mungkin, karena jika tidak, Keluarga Fadeyka akan kembali memisahkan hubungan Nathan dan Misha, lalu memberikan perhitungan pada keluarganya. Itulah ancaman dari Tuan Dmtry padanya. Sungguh membuatnya pusing. Sejak dari awal Thommas sudah mengira bahwa dia telah masuk ke dalam lubang buaya. Tak ada jalan keluar, selain bertarung untuk menyelamatkan diri. Dan cara bertarungnya adalah mengikuti aturan main dari mereka. Maka malam ini juga, meskipun dalam keadaan capek baik badan maupun pikiran, Thommas membuka lobian pertamanya. Rekan sesama direktur pun dihubunginya. “Halo Mr.Richard?” sapa Thommas sambil mengatur napasnya, suaranya agak parau. “Halo juga Mr.Thommas. Ada keperluan apa kira-kira malam-malam ini telepon?” “Bukankah posisi kita sedang tekarena belum bisa membenahi keterpurukan yang sedang melanda British Oil
Baca selengkapnya
Bab 95
Menegangkan, di kediaman Thommas sedang ada perbincangan seru antara orang tua dan anak. Thommas sangat menghargai kedewasaan dari Jimmy karena menilai berdasarkan usia, kematangan, pola pikir, dan pengalaman di militer. Jika Jimmy memberikan sebuah saran, Thommas akan mempertimbangkannya. Jimmy melipat tangan di dada, lalu berkata, “Kenapa Papa susah-susah memikirkan Nathan? Papa akhir-akhir ini kelihatannya kurang tidur karena mengurusi dia, sementara dia sekarang bersenang-senang di istananya Tuan Dmitry.” Thommas meletakkan ponselnya di atas meja ruang keluarga. “Meskipun dia buat ulah yang sangat memalukan, bagaimanapun dia tetap anak Papa dan bagian dari keluarga kita.” “Biarkanlah dia, Pa. Dia sudah besar. Jika nanti Tuan Dmitry ingin menuntut, ya sudah biar dia saja yang dihukum, biar tahu rasa. Kenapa kita satu keluarga yang repot?” Thommas mengalihkan pandangannya ke arah Jimmy. “Apa yang Papa lakukan ini juga demi kepentingan pekerj
Baca selengkapnya
Bab 96
Hanz cukup tahu tentang sosok Niels yang sudah sangat lama bertugas di kerajaan. Sebelumnya, ayahnya beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Niels membahas soal bisnis Fadeyka Energy di sana. Selama ini, Niels termasuk salah satu orang yang membatasi ruang gerak Fadeyka Energy di UK. Kedatangan Niels ke kantor Fadeyka Energy disambut baik oleh Hanz dan beberapa jajaran lain. Semua orang agak terkejut, kenapa bisa orang penting kerajaan ini mau datang ke Fadeyka Energy, karena biasanya dulu Tuan Dmitry cukup susah bertemu dengan Niels alasannya terlalu sibuk. Niels merapikan posisi duduknya. Sebelumnya barusan dia mengerling ke sekitaran ruang kerja Hanz yang tampak minimalis. Jauh dari kesan sombong. “Terima kasih telah menerima kedatangan saya ke sini.” Hanz agak terkejut. Dia kira yang akan datang adalah Thommas atau rekannya untuk memberikan laporan soal perkembangan dan nasib British Oil, kenapa malah orang penting ini, yang jika ada perusahaan ya
Baca selengkapnya
Bab 97
Ketika baru saja keluar dar kantor istana, Jimmy langsung menghadang Moses, bermaksud menanyakan pembicaraan barusan. “Aku ingin bertemu dengan papamu, Jimmy,” ujar Moses sembari mengeluarkan napas lelah. “Pak Moses ada maksud ada mau ketemu papaku?” tanya Jimmy penasaran, menatap tajam. “Jika Pak Jimmy ingin mengikuti jejak papaku, percuma, justru akan buat malu kerajaan dan masyarakat Inggris.” Jimmy bicara tidak berpikir lagi. Dia tidak tahu sekarang berhadapan dengan siapa. Moses sudah lebih dari tiga puluh tahun berkecimpung di British Oil, tahu semua seluk beluknya. Jika Moses didepak, jatah posisi untuk anaknya kelak di British Oil jelas akan tidak ada. Moses sudah tidak peduli, British Oil dimiliki oleh negara atau dimiliki oleh asing, sama saja baginya, yang penting bisa bekerja dan menjadi kaya. Jiwa konservatif dan kesetiaan terhadap Raja hanya akan menyusahkan dirinya pribadi dan keluarganya juga. Oleh sebab itu, berpaling adalah o
Baca selengkapnya
Bab 98
Jimmy keluar dari dalam mobil dan menutup pintunya. Kemudian Moses melajukan mobilnya, meninggalkan halaman kediaman Thommas. Selama dalam perjalanan pulang, tidak ada yang mengganjal sedikit saja di kepala Moses terkait apa yang disampaikan oleh Jimmy barusan. Alasannya adalah tidak ada pengaruhnya bagi Moses jika memang pernikahan Natahan dan Misha ada hubungan dengan syarat yang telah diberikan oleh Tuan Dmitry kepada Thommas. Apa peduli Moses? Sebab yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya posisinya tetap aman di perusahaan. Keesokan harinya, Moses, Thommas, Richard, dan Ferdian benar-benar menuju istana menemui Raja. Mereka berempat tidak peduli lagi dengan sosok Niels yang selalu tampil sok fasis di hadapan Raja. Mereka berempat bertekad keras untuk memperbaiki harga diri masing-masing. Di sebuah ruangan tertutup, Raja menyambut baik kedatangan mereka berempat. “Jika masukan dari kalian tidak membawa perubahan, saya yang akan turun tangan
Baca selengkapnya
Bab 99
Thommas terpaksa meninggalkan pekerjaannya lagi lalu terbang ke Rusia karena mendapat panggilan penting dari Tuan Dmitry. Setibanya di Istana Valaam, dia langsung dicecar pertanyaan. “Sudah sampai mana lobianmu?” tanya Tuan Dmitry tegas. “Hm.” Thommas mengatus napas. Perlahan melihat raut wajah serius itu. “Maaf, Tuan. Seharusnya hari ini saya bersama Ferdian orang dari kementerian untuk membahas pengambilalihan British Oil, namun karena Niels, dia mengagalkan semuanya.” Belum Tuan Dmitry bicara, Hanz duluan berkata, “Saya menghormati Pak Thommas selaku mertua dari adik saya. Tapi tidak untuk perkara bisnis. Kami sudah memberikan kesempatan dan peluang emas. Bahkan kami menawarkan banyak keuntungan. Kenapa bisa belum berhasil?” Thommas menceritakan semuanya dari awal sampai ke pertemuan terakhir kemarin. Namun, jawaban yang dia berikan tidak memberikan kepuasan terhadap Tuan Dmitry dan Hanz. Tuan Dmitry berkata, “Saat ini Nathan kami
Baca selengkapnya
Bab 100
Jika telat start, Fadeyka Energy akan sangat sulit untuk melakukan lobian selanjutnya, dan jika memang terjadi, tentu kesempatan kedua tidak tahu kapan lagi datangnya. Oleh sebab itu, Tuan Besar Dmitry Fadeyka harus segera turun gunung. Apakah beliau akan menghubungi George, supaya lobian dari Niels segera dibatalkan? Tidak, sama sekali tidak! Sebab, George hanya seperti tai kuku bagi Tuan Dmitry, posisi manager teknik sangat tidak berarti bagi Tuan Dmitry. Lantas siapa yang beliau hubungi? Presiden! Bukankah Amerika Serikat akan benci jika Rusia menyuplai minyak mentah dengan jumlah besar ke Inggris? Bukankah Amerika Serikat lawan dalam perang dinginnya Rusia selama puluhan tahun? Lihat langkah apa yang akan ditempuh oleh orang yang sangat berpengalaman seperti Tuan Dmitry. Ingat, beliau sudah puluhan kali melobi orang besar agar bisa mengguritai bisnisnya, tentu ilmu ayahnya Mendiang Tuan Fadeyka melekat di jiwanya. “Apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
31
DMCA.com Protection Status