Semua Bab Tuan Muda Jenius: Bab 111 - Bab 120
305 Bab
Bab 111
PROLOG :Hanz telah berhasil mengentaskan perlawanan Hacker dan Gangster dari kelompok BlackCarbon, lalu berhasil pula mengalahkan gembong teroris, dan terakhir dia berhasil pula membalaskan dendam keluarganya terhadap pembunuh kedua kakaknya, Frank Solonik, yang merupakan mertuanya sendiri.Selain itu, Hanz sukses dalam mengurus perusahaan keluarga, mengembalikan Oilzprom yang sempat dikuasai pemerintah ke Fadeyka Energy, lalu melebarkan sayap hingga ke daratan Britania dan Irlandia. Sejauh ini, Hanz si Tuan Muda memang layak dikatakan Jenius.Namun, petualangan Hanz tidak cukup sampai di sana. Sekarang, dia punya tantangan baru, yakni dia terbang menuju negeri China, mengurus salah satu perusahaan Fadeyka Energy, yakni Yuan You Energy. Kabarnya, Keluarga Yuan akan mengambil alih perusahaan dengan menjadikan mereka sebagai pemilik saham mayoritas.Untuk mengetahui apa permasalahan sebenarnya yang ada di sana, maka Hanz menyamar menjadi seorang OB. Selain itu, dia ingin tahu bagaimana
Baca selengkapnya
Bab 112
Hanz terpana. “Tidak perlu, Nona.” Hanz melihat name tag di bagian dada Mei Yin. “Nona Mei Yin. Nanti tangan mu kotor.”Ketika menyaksikan pemandangan yang amat menjijikkan itu, Li Wei menggerenyotkan bibir, bereaksi seperti mau muntah. “Parah! Kau sekretaris sok baik! Mentang-mentang sekarang ada Tuan Yuan Liu, sekarang kau sok rajin mau membantu tugas OB. Jijik sekali!” damprat wanita itu lalu memutar hitam matanya dengan sangat geram. Matanya yang sipit semakin sipit.Yuan Liu tak bergeming, melangkah panjang, lalu menyepak wadah air pel itu sehingga wadah itu melayang sejauh enam meter, membentur dinding.Bugh!Lantai dan dinding semakin basah.Hanz kaget. Dia pikir, sepakan pertama tadi bisa jadi karena ketidaksengajaan oleh Yuan Liu, tetapi ketika sepakan kedua, itu jelas bukan main-main. Sekilas Hanz memandangi wajah Yuan Liu.Sebelum bekerja, Hanz sudah di-brief oleh Andrey, merupakan pejabat yang di bawah CEO langsung. Di sini, hanya Andrey yang tahu bahwa Hanz melakukan peny
Baca selengkapnya
Bab 113
Karyawan kantor yang umumnya orang China mulai sibuk masing-masing dengan pekerjaannya di kantor Yuan You Energy, di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong. Kota Shenzhen merupakan wilayah Special Economic Zones (SEZ) pertama yang kini menjadi kota industri hardware terbesar di China. Secara georgrafis, pusat bisnis dan investasi asing itu berada di selatan, berdekatan dengan Hongkong.Shenzhen sebelumnya merupakan desa kecil di perbatasan kota, namun pada massa Deng Xiaoping, desa nelayan tersebut berubah menjadi kawasan ekonomi khusus. Perkembangan dan pembangunan yang pesat, menjadikan metropolitan itu sebagai satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama empat puluh tahun terakhir.Selain karena identik dengan gedung pencakar langit yang banyak, Shenzhen ditunjang dengan sistem transportasi dengan teknologi yang sangat baik, seperti kereta cepat dan lainnya. Tak kalah penting, karena terdapat destinasi wisata dan kuliner yang banyak, Shenzhen pun termas
Baca selengkapnya
Bab 114
Hanz mengatakan kepada Yuan Feng bahwa pria tadi tidaklah gila. “Dia sehat dan normal, Tuan Yuan Feng.”“Dia menunggu anaknya yang telah hilang selama dua puluh lima tahun. Tidak ada orang waras yang mau melakukan itu.” Tidak bermaksud menyalahkan dan merendahkan orang lain, Yuan Feng bicara apa adanya. Perkataan Yuan Feng jelas tidak salah, kalau pria tua tadi memang waras dan sehat, mana mungkin dia melakukan hal demikian.“Tetapi, dia bekerja seperti orang pada umumnya, Tuan,” balas Hanz. “Dia juga nyambung kalau diajak bicara. Aku pikir, dia tidak pantas dikatakan sebagai orang gila. Hanya saja, dia masih belum bisa berdamai dengan kepedihan masa lalunya.”Mendengar jawaban yang sangat manusiawi itu, Yuan Feng lantas menerbitkan senyuman respect. “Ya, aku salut pada mu. Bagaimana pun, aku merasa bangga karena punya karyawan seperti mu. Siapa nama mu?”“Henzo, Tuan.”“Oke, Henzo. Sampai ketemu besok di acara hari jadi perusahaan y
Baca selengkapnya
Bab 115
Dii kantor Yuan You Energy, tepatnya di aula yang sangat luas, hampir sama luasnya dengan seperempat lapangan sepak bola, di sanalah sedang berlangsung sebuah pesta untuk memperingati hari jadi Yuan You Energy ke-40.Simon yang menjabat sebagai Presiden Direktur Oilzprom turut hadir dalam acara kali ini, sekaligus mewakili Fadeyka Energy. Dia datang bersama tiga orang petinggi perusahaan lainnya, tampak dia duduk pas di samping Andrey.Berbagai macam hidangan pun tersaji, sebagian besar hidangan khas China tampak di sana, memanjakan lidah para tamu undangan yang hampir selurunya merupakan pegawai Yuan You Energy, baik di kantor maupun di kilang.Yuan Feng dan Yuan Liu tampak gagah dan berwibawa dengan penampilan yang sungguh memukau. Mereka merupakan pembeda, bak Raja dan Pangeran, karena acara pagi hari ini memang milik mereka berdua.“Selamat, Tuan Yuan Feng. Tidak terasa sudah empat puluh tahun Anda mengurus dan memimpin perusahaan besar ini hi
Baca selengkapnya
Bab 116
Tidak mau menyia-nyiakan waktu, Li Wei bergegas menuju aula bagian depan, tepat di mana kekasihnya berada. Di sana, dia melaporkan apa yang barusan terjadi tentu sesuai dengan rekaannya belaka.Mendengar itu, Yuan Liu terperanjat, alisnya bertemu. “Apa?! Kurang ajar sekali si babu sialan itu!” umpatnya murka. Yuan Liu meminta izin kepada ayahnya untuk beberapa saat saja dengan alasan mengurus satu karyawan yang sedang buat ulah terhadap kekasihnya.Tidak lama berselang, Yuan Liu dan Li Wei pun tiba di deretan meja paling belakang, tepatnya di sekitar meja bundar tempat di mana Hanz berada.Pada saat ini, Hanz masih belum beranjak. Baru saja dia menghubungi Arthur via chat agar segera menyiapkan satu pakaian baru.Yuan Liu berdiri terpancang pas di depan mata Hanz yang tengah duduk. “Hei kau Babu sialan! Kau sengaja menumpahkan minuman istriku dengan cara menabrak dia secara sengaja?! Apa kau tidak punya mata? Apa kau tidak tahu kalau dia adalah ke
Baca selengkapnya
Bab 117
Hanz mengedikkan bahu. “Kurir yang mengantar paket ku. Permisi, aku mau ke kamar mandi, mengganti pakaian ku.” Hanz melewati dua orang itu dengan tenang tanpa ada beban mental sedikit pun.Ketika Yuan Liu menanyakannya kepada orang-orang di sekitar tentang siapa pria asing barusan, mereka semua menjawab tidak tahu.“Kami baru sekali itu melihatnya.”“Sepertinya dia orang luar, bukan karyawan perusahaan kita.”“Ya, dia sangat asing.”Di toilet, ketika sedang mengganti pakaian, Hanz mendengar percakapan dua orang di toilet sebelah. Sengaja dia memperlambat hanya untuk mendengarkan apa yang sedang mereka perbincangkan.“Berapa lama lagi?”“Bos bilang sepuluh menit lagi. Persiapkan senjata mu. Setelah sasaran kita terluka atau terbunuh, kita harus segera kabur.“Oke, siap!”Deg!Hanz terkesiap.‘Apa yang sedang mereka rencanakan?”Karena penasaran, Hanz lalu keluar dari sana
Baca selengkapnya
Bab 118
Pada saat mereka melakukan penyerangan mendadak, Hanz langsung berlari lalu melompat jauh, berniat ingin menghalau dua serangan sekaligus. Hanz tidak terlambat, hanya saja satu pelaku sudah lebih cepat dan gesit.Tangan kiri Hanz berhasil mencengkeram satu tangan pelaku yang mau menusuk Yuan Feng dengan pisau, sementara tangan kanan Hanz hanya bisa mendorong satu tangan pelaku lainnya yang bermaksud menusuk Yuan Liu.Pelaku pertama gagal melakukan aksinya terhadap Yuan Feng, namun Yuan Liu harus tertusuk, dan untungnya hanya tertusuk di bagian lengan dan bukan bagian dada kiri, baru saja tangan si pelaku sedikit terdorong sehingga arah tusukannya berubah.“Kalian penjahat!” Hanz menggeram, lalu menyepak tangan si pelaku pertama sehingga pisau yang ada di tangan pria itu harus terpelanting jauh, setelah itu Hanz langsung memberikan pukulan dalam posisi berdiri dan pria itu terguling di bawahnya. Hanz menang telak.Yuan Feng kaget karena dia ti
Baca selengkapnya
Bab 119
Meskipun aula tempat berlangsungnya acara sudah sepi, kecuali para panitia, petugas keamanan, dan petugas kebersihan saja, namun mereka bertiga masih belum bisa meninggalkan tempat acara sampai mereka mendapatkan pelakunya sebelum polisi mengatakan siapa pelakunya.Di depan layar laptop, Hyun Ki sibuk mengutak-atik. “Akses mereka terhenti di sebuah ponsel di dalam toilet tadi. Sepertinya mereka sengaja meninggalkan jejak di sana.”Hanz mengangguk paham. “Ya, biar orang terakhir yang masuk ke toilet itu dianggap sebagai pelakunya.”Touli pun mengagguk. “Ketika orang terakhir masuk ke dalam toilet tersebut, otomatis dia akan memegang ponsel tersebut lalu dianggap sebagai tersangka peledakan.”Hyun Ki tersenyum tipis. “Tapi usaha mereka gagal. Sial! Aku tidak bisa mengejar mereka. Semua terhenti di ponsel ini.” Ketika dia menawarkan kepada Tuoli, Tuoli angkat tangan.“Kau saja tidak bisa, apalagi aku.”Lalu, Hyun Ki dan Tuoli s
Baca selengkapnya
Bab 120
Mengenai pesaing berat Yuan You Energy di China, maka pembahasan tentang Shing Group sudah seyogyanya untuk dibahas. Persaingan bisnis di antara keduanya sudah berlangsung hampir empat periode, semenjak liberalisasi di China telah dibuka secara besar-besaran, atau ketika pada masa 1980-an.“Tuan Muda, Shing Group mendapat suntikan dana dari pebisnis Eropa. Sebagai salah satu importir, Shing Group sebenarnya masih bergantung dengan minyak mentah dari luar negeri, bahkan dari Amerika Serikat,” jelas Andrey. Karena telah mendapatkan perintah khusus dari Tuan Besar Dmitry, Andrey sudah sepantasnya memberikan apa saja yang diminta Hanz.Andrey menampakkan sikap hormat meskipun usianya jauh lebih tua. Sekarang, di hadapannya ialah CEO Fadeyka Energy, itu berarti Yuan You Energy tempat dia bekerja saat ini merupakan salah satu perusahaan yang berada dalam kendali Tuan Muda Hanz.Hanz menghela napas pendek, “Apakah selama ini Shing Group berhasil melampaui pe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
31
DMCA.com Protection Status