Semua Bab Istri Cantik Pilihan Mamaku: Bab 11 - Bab 20
226 Bab
Obrolan Di Telpon
Masuk di entrance perumahan, Ardhan menyapa para security dan melajukan mobilnya lagi menuju unit huniannya. Alea memperhatikan perumahan itu dan merasa takjub. Ardhan ternyata tinggal di perumahan yang mewah. Seumur-umur, tempat mewah yang pernah Alea kunjungi adalah rumah Hera. Tapi ini lebih terkesan mewah dan modern.“Rumahnya bagus-bagus, Kak?” Alea berkomentar sambil melihat-lihat dari jendela mobil.Ardhan tidak menyahut. Dia ingat kata Nadhim mertuanya, Alea anak rumahan yang lebih nyaman tinggal di rumah dan jarang pergi ke mana-mana. Melihat perumahan begini saja dia sudah terkesan.“Kakak kok tinggal di sini?” tanya Alea asal.Ardhan tidak paham dengan kalimat pertanyaan Alea. “Kamu bertanya atau heran atau bagaimana sih? gak jelas banget!”“Yeee, kan aku cuma nanya!”“Kalau tanya itu diawali dengan kata tanya. Jadi jawabnya juga enak, gak ambigu begitu.”“Tinggal jawab saja bawel!” gumam Alea lirih.Mobil memasuki halaman sebuah rumah. Setelah memarkirkan mobilnya, Ardhan
Baca selengkapnya
Masih Mencintai Naysila
Setelah menyelesaikan meetingnya dan memeriksa beberapa dokumen penting, Ardhan ingat bahwa dia sudah berjanji menghubungi Naysila. Dia pun segera mengambil ponselnya dan menghubungi kekasihnya itu. Panggilan tidak langsung tersambung. Ardhan pun memilih melanjutkan mengerjakan beberapa kerjaannya saja sambil menunggu balasan panggilan.Notifikasi pesan terdengar. Ardhan melirik layar ponselnya dan tersenyum karena Naysila yang mengirim.[Mau aku yang telpon atau kamu yang telpon?]Ardhan kemudian mengambil ponsel itu dan menghubungi Naysila. Panggilan langsung tersambung.“Hallo, sayangku, cintaku…” sapa Naysila renyah membuat sudut bibir Ardhan tertarik ke atas karena senyum terkembang.“Hallo juga, sayang! Apa kabarmu?”“Buruk! Aku sepanjang hari ini merindukanmu, do you miss me too?”“Of course, I miss you so much!” balas Ardhan.“Hmm, aku jadi pengen terbang ke indonesia dan peluk cium kamu”“Kelarin dulu semuanya, aku akan merasa berdosa jika hanya karena kau merindukanku kuliah
Baca selengkapnya
Rumit
Mereka makan malam dengan hening dan hanya sesekali melirik lantas segera membuang muka ketika tatapan itu bertemu. Terlintas dalam benak Alea ingin menanyakan sesuatu, tapi dia tidak berani. Begitu juga Ardhan, dia makan dengan cepat karena mungkin sekaranglah dia harus menyampaikan semuanya pada Alea. Tentang hubungannya dengan Naysila.“Al?” terdengar suara Ardhan.“Ya?”“Hemm, selesaikan makanmu, habis ini kita bicara!”Ardhan bangkit ke ruang tengah dan duduk di sana. Memeriksa ponselnya barangkali ada pesan penting yang luput belum dibacanya. Sementara Alea membereskan meja makan kemudian menghampiri Ardhan.“Duduklah!” Ardhan menepuk tempat kosong di sisinya.Alea beranjak dan duduk di samping Ardhan. Menatap Ardhan yang sepertinya kesulitan memulai kata-katanya.“Kakak mau bicara apa?” Alea tidak sabar menunggu Ardhan yang masih memikirkan sesuatu itu.“Al, sebenarnya aku …” Ardhan terhenti lagi dia menatap Alea dan berpikir apakah gadis ini bisa memahami situasinya? “Kau tahu
Baca selengkapnya
Kawan Lama
Protes karena semua dirasa tidak adil baginya, adalah hal yang sangat ingin dia lakukan. Tapi Alea tentu tidak punya keberanian mengungkapkannya. Dia ingat apa tujuan dirinya dinikahkan dengan Ardhan. Dia juga ingat, betapa sayang dan baiknya Hera pada dirinya. Membuatnya harus menelan pahit semua dan hanya bisa pasrah pada keadaan.Alea sedih atas kenyataan bahwa Ardhan masih mencintai kekasihnya, tapi lebih sedih lagi meratapi betapa malang nasibnya. Sudah harus terpaksa menikah, ternyata sang suami pun sama sekali tidak menginginkannya.Sebagai seorang gadis biasa, Alea juga memiliki mimpi untuk bisa hidup bahagia dengan orang yang dicintainya. Bukannya malah terkungkung dalam keadaan seperti ini. Seandainya pun Ardhan tidak pernah menyentuhnya lalu dikemudian hari menceraikannya, orang tentu akan melihatnya sebagai seorang janda. Saat itu, apa Alea masih bisa mendapatkan seorang suami yang bisa menerimanya dengan baik?Air matanya mengalir lagi karena merindukan sosok ibunya. Dia
Baca selengkapnya
Kantor Ardhan
Devano adalah teman dekat Alea semasa di SMA. Mereka bahkan saling jatuh cinta namun menolak untuk merubah persahabatan mereka menjadi hubungan pacaran. Bagi mereka, pacar bisa putus tapi sahabat tidak ada kata putus. Setidaknya itu prinsip ketika masih duduk di bangku SMA dulu.‘Ehem!’ Ardhan berdehem dan membuat keduanya saling melepas pandang. “Aku sudah lapar, cepat pesan makanan!” tukas Ardhan mengingatkan.Alea mengikuti ucapan Ardhan dan menunjukan menu yang dipesannya. Sambil menunggu menu datang dan mumpung Ardhan sibuk mengangkat telpon, Alea ijin ke toilet sebentar. Sebenarnya dia masih penasaran bagaimana Devano ada di restoran ini.“Kak, permisi, saya temannya Devano, bisa kasih nomor hp saya ke Devano?” tukas Alea pada seorang pelayan yang kebetulan berpapasan.Pelayan itu menatap Alea heran sejenak, lalu tersenyum dan menerima secarik kertas itu. “Iya, akan saya sampaikan, Devano pasti sedang sibuk!”“Oh terima kasih!” tukas Alea sedikit menunduk sopan dan berlalu kelua
Baca selengkapnya
Menduga
“Auh!” Ardhan mengibas-kibaskan tangannya karena merasa sesuatu menusuk jarinya hingga berdarah saat membantu Alea memasukan barang ke dalam rumah.“Ya ampun, kenapa Kak?” Alea panik melihat jari telunjuk Ardhan berdarah. Tahulah dia Ardhan tidak sengaja memegang kotak pisau yang baru dia beli. Mungkin kotaknya rusak dan membuat mata pisau itu keluar.Tiba-tiba Alea menarik jemari Ardhan dan menghisapnya. Ardhan terbengong melihat tindakan Alea. Keduanya saling menatap beberapa saat. Sekarang ganti Alea merasa hatinya-lah yang tertusuk oleh tatapan Ardhan. Dia benar-benar tidak tahu kenapa? “Oh, aku…” Alea tergagap melepaskan jari Ardhan dari mulutnya.“Kaya vampire saja suka menghisap darah!” gumam Ardhan lalu bergegas pergi meninggalkan Alea yang masih bengong itu. Terkesima karena menyadari pria yang menatapnya dalam jarak dekat itu ternyata tampan sekali. ‘Astaga, tatapan pria itu!’ Alea jadi harus meraba jantungnya. Ada apa ini?Pesan dari Devano bahwa dia bisa ikut kelas mas
Baca selengkapnya
Tidak Sengaja
“Sial!”Umpat Ardhan melihat video dan gambar itu. Rahangya mengeras dan tangannya mengepal seolah hendak menghancurkan benda yang ada di hadapannya. Sejenak Ardhan memberikan waktu untuk dirinya sendiri meluapkan emosi. Namun dia masih bisa mengendalikan dirinya dan tampak tenang. Kalau memang Naysila wanita yang seperti itu, bodoh juga dirinya jika masih harus mengeluarkan tenaga untuk sekedar marah-marah. Itu tidak akan ada gunanya. Hal pertama yang akan dia lakukan adalah, mengambil sedikit waktu untuk menenangkan diri lantas menghubungi wanita itu dan bertanya yang sebenarnya. Setelah itu Ardhan akan mengambil sikap. Tidak sulit baginya untuk mengakhiri semua ini, apalagi Ardhan juga sudah memiliki seorang istri. Setidaknya dia tidak perlu repot-repot mencari cara menjelaskan tentang pernikahannya pada Naysila.Padahal selama ini Ardhan pusing mikir perasaan Naysila saat mengetahui dirinya diam-diam sudah menikah, malah kenyataannya Naysila lah yang sudah berselingkuh darinya.“
Baca selengkapnya
Susu Almond
“Ouh! Sakit Kak….” Alea meringis.Saat Alea memukul tadi segera ditangkis dengan lengan Ardhan. Karena reflek merasa dalam bahaya, Ardhan menarik lengan Alea dan memitingnya kebelakang. Wajan Teflon yang dipegangnya pun jatuh.“Gila, mau pukul aku kamu?” ucap Ardhan ditelingga Alea dan membuat gadis itu menahan sakit.“Kaak, tanganku sakiiit!”Ardhan kemudian melepaskan Alea.“Tadi, tadi aku pikir ada maling. Habis Kakak kan bilang pulang nanti sore!” Alea mengelus-elus lengannya yang sakit itu.“Ya sudah, buatin aku sarapan. Aku sudah lapar!” tukas Ardhan mengambil air putih dan balik ke depan.Tidak berapa lama roti panggang, telur ceplok dan juga susu almond sudah terhidang di meja. Ardhan heran menatap Alea yang sudah rapi. Tapi tatapannya jadi tertuju ke dada yang membusung itu. Teringat apa yang sudah dilihatnya sepagi tadi.‘Ck! Bisa-bisanya tubuh kurus itu punya dada yang gede. Ish! Kenapa masih mikirin hal itu?’“Sarapannya, Kak?” Alea menggugah lamunan Ardhan.Ardhan tergaga
Baca selengkapnya
Curhat
Bersepeda motor melintasi jalan raya, membuat Alea kembali teringat masa-masa SMAnya. Dia sering dijemput Devano karena rumah mereka searah menuju sekolahan. Saat lampu merah mereka berhenti tepat disamping mobil mewah. Tiba-tiba kaca jendela mobil turun dan ada dua bocah kecil yang melongok dari dalam.“Kakak, kalian pacaran ya?” celutuk bibir mungil itu.“Hah!” Alea terkejut melihat anak kecil yang lucu itu mengira mereka berpacaran. Ardhan sepertinya hanya tersenyum. Alea bisa melihatnya dari kaca spion meski sebagian mukanya tertutup helm.“Mirip di film-film gang motor itu, lho Kak!” jelas anak satunya lagi. Apakah mereka kembar? Oh lucu sekali anak-anak itu.“Selamat berpacaran, Kak!” Anak yang satu lagi dengan tidak berdosa malah memberikan selamat untuk berpacaran. Ish, jaman apa ini?Seorang pengasuh menutup kaca jendela mobil dan sebelumnya meminta maaf pada Alea. Saat lampu hijau sudah menyala dan mobil itu berlalu, Alea dan Devano tertawa bersama. Anak-anak jaman sekarang
Baca selengkapnya
Saran Valen
Alea masih ingin kangen-kangenan sama Valen, Devano pun meninggalkan Alea di toko Valen sementara dirinya berangkat ke restoran untuk bekerja. Alea merasa sangat senang bisa membantu Valen di tokonya. Karena Valen juga punya karyawan, mereka masih sempat juga berbincang-bincang di sela melayani pelanggan.“Ganteng tidak suami kamu?”“Gantenglah, keren, kamu pasti langsung jatuh cinta melihatnya” tukas Alea. Mengundang heran Valen.“Kamu saja mikir aku langsung jatuh cinta, kok kamu sendiri tidak jatuh cinta?”Alea terdiam sesaat. Kemudian dia pun bercerita, “Dia sudah punya kekasih. Dia bilang tidak bisa memutuskan kekasihnya”“Oh!” Valen terdiam lagi memikirkan hidup Alea yang serba rumit.“Kamu suka tidak sama dia?” tanya Valen kemudian.“Maksudnya?”“Kamunya suka tidak sama dia?”Alea menghela napas panjang. Dia sejak dulu memang sudah suka dengan Ardhan, tapi sebatas suka sebagai seorang adik pada kakaknya. Setiap kali mereka bertemu, Ardhan selalu bersikap baik pada Alea. Dan sek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status