All Chapters of SAYUR KENTANG LIMA RIBU: Chapter 41 - Chapter 50
92 Chapters
PELAMPIASAN
Udara benar-benar terasa sejuk saat Ari membonceng adiknya melewati jalan kecil dengan pemandangan sawah dan gunung di kanan kirinya. Kabut tipis dan harum embun benar-benar terasa saat tiupan angin kecil menerpa wajahnya. Pagi sekali Ari berniat mengunjungi Ayah sebelum ia kembali ke kota. Seharusnya ia bisa ke sana sejak kemarin tapi lagi-lagi karena masalah Juwita, ia menjadi malas melakukan apa-apa.“Kak, istri Bapak galak enggak, ya?” bisik Bagus menempelkan dagunya pada pundak kakaknya.“Enggak lah, kalo galak ya kita langsung pulang saja. Lagian kita ke sana juga atas undangan Bapak.”Saat melayat Bu Riyati memang Budi sempat bertemu Ari dan memerintahkan ia untuk berkunjung ke rumahnya karena selama Budi pulang dari luar negeri, kedua anaknya belum pernah mengunjunginya. “Nanti kita panggil apa sama istrinya Bapak?” “Ya tergantung nanti.”“Berarti kita punya dua Bapak sama dua mama ya, kak?”“Ya mau bagaimana lagi, udah takdirnya kayak gitu.”Tak ada seorang pun anak yang in
Read more
PURA-PURA
Tanto mengernyit heran saat melihat wajah istrinya yang terlihat muram. Televisi besar yang menyala di depannya sama sekali tak diperhatikan. Biasanya sepulang kerja Tanto langsung disambut oleh suara merdu Rini yang selalu menanyakan segala hal tentang hari yang dilaluinya, tapi sekarang berbeda karena sedari tadi Rini hanya bicara seperlunya.“Kamu sakit?” Tanto menempelkan telapak tangannya di dahi Rini.“Enggak, Mas, cuma capek aja.”“Capek ngurusin Rafif, ya?” Rafif memang sekarang sedang aktif-aktifnya. Bocah yang baru dua bulan ini bisa berjalan terus saja bergerak dan tak membiarkan Rini beristirahat. Ia hanya akan berhenti saat di gendong atau saat tidur dan hal itulah yang membuat Rini cukup kewalahan.“Bukan capek ngurusin Rafif, tapi aku pusing mikirin Ari.”“Memangnya Ari kenapa? Perasaan enggak ada yang berubah sama kelakuannya.”Akhirnya Rini menceritakan semua hal yang ia tahu tentang perilaku Ari. Juga tentang sikapnya yang mulai mempermainkan seorang gadis. Sebenarn
Read more
MENCINTAI ATAU DICINTAI 1
“Hay, kak,” sapa Juwita pada Fira yang baru saja duduk di jok depan. Gadis berpakaian kaos berwarna soft pink dipadukan celana jeans panjang itu sedikit terkejut karena Ari membawa cewek lain di mobilnya. Wajah yang tadi dihiasi senyum manis berubah datar dan berganti dengan senyum canggung.“Oh, iya, kenalin ini Juwita, anaknya Om Romi dan Tante Dwi. Kebetulan dia sedang liburan di sini. Kamu enggak keberatan, kan, kalo dia ikut. Kasihan tiga hari di sini Cuma di dalam rumah aja,” ucap Ari yang mulai melajukan mobilnya.“Hay, aku Safira, panggil aja Fira.” Dengan sigap Fira mengajak Juwita bersalaman. Ia telah salah sangka karena mengira Juwita adalah selingkuhan Ari.“Ju-juwita.”“Kenapa enggak bilang dari kemarin kalo keponakanmu datang? Kan aku bisa ngajak jalan dari pada di rumah terus. Besok kalo mau kemana-mana ngajak aku aja. Minta nomorku sama Ari.” “I-iya, Fira.” Sejak berpacaran dengan Ari, Fira mulai sedikit pandai berbicara. Tak seperti dulu yang hanya membuka mulut s
Read more
MENCINTAI ATAU DICINTAI 2
Ari melajukan motornya di tengah keramaian jalan yang penuh sorot lampu di kanan kirinya. Demi menemui Fira, ia rela keluar malam dan menerobos udara dingin yang begitu menusuk tulang. Ari memarkirkan motornya di tepi jalan, dan bergegas menghampiri wanita berjaket putih yang sedang menunggunya di bangku sebuah taman kota. “Tumben minta ketemu di sini. Ke Cafe aja, yuk! Dingin banget di sini,” ucap Ari setelah menjatuhkan bobotnya di samping wanita itu.“Pengin suasana baru aja.” Fira mengeratkan jaketnya sembari mengamati beberapa pasangan yang berlalu-lalang di sekitar mereka.Ari merasa ada yang aneh dengan sikap Fira malam ini. Wajahnya yang biasanya berbinar saat bertemu, kini terlihat kusut dan terlihat cuek.“Ada masalah apa?” tanya Ari.“Tak ada apa-apa.”“Jujur saja.” Enam tahun lebih menjadi sepasang kekasih, membuat Ari sedikit paham dengan perubahan sikap Fira. Setiap ada masalah, ia tak mau langsung bicara tanpa Ari memaksanya lebih dulu.“Lebih baik mulai saat ini kita
Read more
JAWABAN
Ari baru saja membuang puntung kelimanya sebelum beranjak ke tempat tidur. Semenjak pagi tak kurang dari dua bungkus rokok habis ia hisap. Baru saja tiga hari Fira tak menghubungi, tapi ia sudah kelimpungan bak kehilangan setengah nyawa. Ari berbaring sambil memandang langit kamarnya, mengingat-ingat semua kenangan yang telah ia lalui bersama Fira. Ia ingat betul saat pertama kali memutuskan mendekati gadis berkaca mata itu, hingga ia terjebak dalam manisnya hubungan yang tak bertujuan.Ari mencoba memejamkan mata, ia ingin segera beristirahat dan sejenak melupakan perkara yang sedang di hadapinya. Ia tak menyangka bisa dibuat lelah jiwa dan raga hanya karena wanita. Gagal tertidur Ari memutuskan turun ke bawah untuk mengambil segelas air.“Kamu belum tidur?” tanya Rini yang membuat Ari terperanjat.“Belum, Ma.”“Mama lihat beberapa hari ini kamu kusut banget. Ada masalah apa? Kamu sama Fira baik-baik aja, kan?”Ari menggeleng lalu duduk dibangku yang terletak persis di samping Rini
Read more
ORANG TUA
Budi terus menatap mobil yang baru saja pergi dari halaman rumahnya hingga menghilang di belokan. Ia beralih melihat benda putih di tangan dan meremasnya perlahan. Dengan tangan gemetar ia menyobek sedikit ujung benda itu yang langsung menampakkan setumpuk uang berwarna merah yang ditaksir lebih dari dua puluh lembar.Sejam yang lalu Ari datang bersama Bagus untuk meminta restu jika ia akan menikah. Sebagai orang tua ia pasti sangat bahagia dan mendoakan untuk kebaikan anaknya. Namun bukan hanya sekedar doa yang anak sulungnya inginkan, ia juga menginginkan kehadirannya juga Ningsih dan Rio untuk datang ke resepsi pernikahannya.Awalnya Budi menolak dengan berbagai alasan, ia malu karena dengan masa lalunya dengan Rini, apalagi sekarang taraf hidupnya jauh di bawah mantan istrinya. Namun Ari terus memaksanya datang dan malah memberinya sejumlah uang untuk ongkos perjalanan, hal itu membuat Budi merasa sangat malu dan tak berguna. Saat orang tua pada umumnya tak segan menghabiskan uang
Read more
AKHIR
Suara sound menggema dalam ruangan aula yang biasanya di pakai untuk lapangan olah raga. Dekorasi berwarna dasar putih terbentang indah di depan disertai kelambu dan hiasan bunga yang hampir memenuhi semua sudut ruangan. Kursi-kursi berwarna putih telah di susun rapi di kelilingi beberapa stand makanan yang telah dipersiapkan pihak penyelenggara pernikahan.Hari ini tak kurang dari lima ratus undangan akan datang menghadiri acara yang diselenggarakan Rini dan Tanto. Mereka terdiri dari keluarga besar, tetangga juga teman kerja Ari dan Tanto yang kemarin tak menghadiri resepsi di rumah Fira.“Kamu cantik,” bisik Ari pada Fira yang kini tengah berjalan beriringan menuju pelaminan.Fira melirik pada laki-laki yang baru beberapa hari menjadi suaminya lalu melayangkan senyum menggoda. Fira yang mengenakan gaun panjang berwarna putih serta rambut yang dicepol tinggi memperlihatkan kalung di lehernya juga wajah bermake up natural tanpa kacamata membuatnya terlihat sangat anggun. Sedangkan A
Read more
TRAUMA
“Mama, kakak kapan pulang?”Sebuah pertanyaan yang setiap hari tak pernah absen keluar dari mulut Rafif. Semenjak Bagus kuliah, memang hanya dia sendiri yang kini tinggal di rumah bersama Rini dan Tanto. Meski mamanya telah menyertakan Rafif pada berbagai kegiatan ekstrakurikuler agar mempunyai banyak aktivitas, namun tetap saja setiap berada di rumah anak itu akan merasa kesepian. Meski Bagus diterima di perguruan tinggi yang hanya berjarak dua jam dari rumah, namun tak membuat anak itu sering pulang ke rumah dan hanya akan pulang paling cepat dua minggu sekali bahkan pernah sebulan sekali. Hal itu dikarenakan ia mengikuti banyak kegiatan di kampus termasuk olahraga futsal yang mengharuskan ia mengikuti pertandingan atau latihan di akhir pekan.Yang menjadi obat rindu satu-satunya untuk Rafif adalah kedatangan kakak pertamanya yang selalu berkunjung setiap sabtu sore. Biasanya selepas menjemput Fira pulang kerja, Ari selalu menyempatkan diri untuk mampir walau hanya beberapa jam.“M
Read more
CEWEK ABSURD
“Masih mikirin Bagus?” tanya Tanto seraya duduk di samping Rini.Setelah makan malam, biasanya mereka berkumpul di ruang keluarga bersama Rafif untuk mengobrol atau sekedar menonton televisi, namun kali ini Rini memilih untuk masuk ke dalam kamar karena merasa sedikit tak enak badan. Alhasil Tanto terpaksa menyusulnya dan membiarkan Rafif bermain ponsel sendirian di sana. Jurus pamungkas agar anak itu tak selalu berteriak saat merasa sepi di rumah.Rini hanya menganggukkan kepala, setelah mendengar pengakuan anaknya tempo hari, hari-harinya dipenuhi perasaan tak tenang. Ia begitu takut anaknya terus dihantui rasa takut akibat masa lalu. Tak hanya masalah Bagus, Rini juga memikirkan perihal rencana Ari dalam menunda memiliki anak. Ia takut keputusan anak sulungnya itu juga didasari ketakutan akan permasalahan yang bisa saja menimpa keluarga mereka. “Ini semua salahku, Mas,” gumam Rini.“Tak ada yang salah dalam hal ini, semua sudah takdir.” Tanto membawa Rini ke pelukannya. Ia tahu k
Read more
LUCU
Pertandingan baru saja selesai beberapa saat yang lalu dengan hasil yang cukup memuaskan. Meski hanya unggul dua gol, namun Bagus merasa lega karena timnya bisa melaju ke babak selanjutnya.“Aku pulang dulu, ya!” Bagus berpamitan pada semua temannya yang masih mengobrol di parkiran.Bagus segera menutup kaca helmnya dan bersiap menyalakan motor besar selalu menemani hari-harinya yang tak lain adalah motor bekas milik kakaknya. Meski beberapa kali Ayahnya menawari untuk membeli motor baru, namun ia selalu menolaknya karena tak mau terus membebani Ayah sambungnya. Ia bahkan sudah sangat bersyukur bisa berkuliah, sebuah hal yang mustahil baginya jika mamanya tak menikah lagi dengan Ayahnya saat ini.“Bagus selamat, ya!” Bagus menunda menyalakan motonya saat Andin tiba-tiba berdiri di hadapannya. Seperti biasa gadis itu berpenampilan cantik dan selalu mengumbar senyum manis di hadapannya.“Terima kasih, tapi lain kali enggak usah teriak-teriak bisa, enggak? Malu-maluin tahu!” jawab Bagus
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status