All Chapters of Lelaki Yang Kau Pamerkan Itu Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20
91 Chapters
Istri Simpanan
“Kamu pikir, Anto pakai nama aku buat dapetin cewek? Ya ampun kamu udah jadi korban sinetron ya. Aku bahkan nggak kepikiran kesitu. Dia udah lama kerja jadi supir di rumah kita loh.”“Bukan aku yang jadi korban sinetron, bisa aja Anto yang jadi korban sinetron. Dia ngikutin adegan sinetron. Nggak ada yang nggak mungkin.”“Udah, jangan suudzon dulu. Nggak usah nebak-nebak, biar nanti aku cari tahu soal ini. Kemarin aku kasih dia libur selama aku disini, mungkin bakalan agak susah ditelepon karena dia bilang katanya mau balik kampung.”Aku merasa bersalah karena sudah menuduh suamiku sendiri selingkuh. Aku memang bodoh karena temakan omongan Desi yang belum tentu pasti kebenarannya. Bisa saja dia juga tidak hamil. Entahlah ….Sekarang yang terpenting aku merasa lega karena Mas Damar tidak selingkuh. Beberapa hari ini aku dibuat tidak tenang dan malam ini bisa tidur dengan nyenyak. Beban berat yang berada dipundak langsung menguap seketika.“Maaf.” Aku menatapnya penuh sesal.Saat melaku
Read more
Dia Suamiku
“Aku mau lihat dong.”Lancang sekali dia mau melihat suamiku.“Udah ya, aku masuk dulu.”Langkahku terayun masuk ke dalam rumah tidak memperdulikan Desi yang terus memanggil.Buru-buru menyambar handuk dari kamar untuk diberikan pada Mas Damar. Salahku sendiri tadi karena menyeretnya ke kamar mandi tanpa membawa handuk.“Lama banget, kamu dari mana?”“Bawa belanjaan di mobil.”Mas Damar menatap curiga, “Nggak ikut ngegosip sama ibu-ibu lain 'kan?”“Kurang kerjaan banget aku ikut ngegosip.”“Ya siapa tahu kamu pengen cari hal yang baru, di kota mana ada waktu kamu buat ngegosip.”“Meskipun ada aku nggak mau, buang-buang waktu buat hal yang nggak penting kayak gitu.”Meninggalkan Mas Damar. Aku ke dapur untuk menatap belanjaan. Kemarin saja aku pergi belanja sendiri karena tidak mau Mas Damar dilihat orang.Pulang kampung ternyata tidak seindah yang ada dalam pikiranku. Setelah kesalahpahaman soal perselingkuhan sekarang malah jadi bahan gosip, salah apa aku pada mereka hingga mereka me
Read more
Gagal Nikah Dengan CEO Akhirnya ....
“Mas, jangan kayak gini dong.”“Berapa kali kamu pernah ketemu saya?”Bola mata Desi bergerak liar, “Sering. Tapi terakhir di hotel itu sekali.”“Sering maksudnya kamu yang melihat saya doang gitu 'kan? Saya juga lihat di video, kamu kayak orang minum.”Desi diam sebentar sebelum menjawab, “karena kamu bilang nggak boleh menegur kalau lagi di kantor biar nggak ketahuan. Di hotel itu kita 'kan minum sama-sama.” Dia malah mendelik padaku.Aku geleng-geleng kepala, menyeringai menatapnya. Mas Damar bukan peminum.“Dasar ular!” Dengan gerakan cepat Desi menjambak rambutku, “kamu bukan istrinya Mas Pras 'kan? Kamu sengaja lakuin ini karena iri.”“Lepas! Jangan sampai saya berbuat kasar sama kamu.” Mas Damar memperingati Desi agar melepaskan tangannya dari rambutku.“Desi, lepas!” Aku meringis saat ia semakin keras menarik rambutku, seolah tidak peduli dengan peringatan Mas Damar.Ibunya Desi bahkan hanya diam seperti mendukung apa yang anaknya itu lakukan, sedangkan orang-orang malah sibuk
Read more
Gagal Nikah? POV Desi
Himpitan ekonomi membuatku mau tidak mau pergi ke kota, ada tawaran untuk menjadi cleaning service disana. Gengsi memang apalagi jika sampai tetanggaku tahu dengan pekerjaanku ini tapi mau bagaimana lagi, aku benar-benar butuh.Mereka taunya aku kerja di kota jadi sekretaris. Tidak peduli mereka percaya atau tidak yang penting aku tidak mau membuat diriku sendiri malu karena pekerjaan ini.Beberapa bulan bekerja disana, ada beberapa lelaki yang mendekati tapi semua kutolak karena mereka karyawan biasa yang tidak memiliki banyak uang. Aku ingin dapat lelaki yang mapan dan tampan, tidak ada yang mustahil bukan.Setidaknya seperti Pak Pras. Aku hanya bisa mengaguminya dari kejauhan, sosok tampan yang menyita perhatianku saat aku pertama kali bekerja. Tubuhnya yang tinggi dengan otot kekar, wajahnya begitu tampan dan tidak membosankan dipandang setiap saat.Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk menggodanya. Pak Kades saja yang seharusnya mengayomi masyarakat bisa kutaklukan apalagi Pak Pras
Read more
Miss Salome Mati Kutu
“Tidur, yuk. Soal Anto biar aku yang urus, aku nggak bakalan biarin dia kabur gitu aja setelah mencoreng nama baik aku.”“Aku masih nggak tenang, Mas.”“Percaya sama aku, Anto bakal dibawa kesini. Aku bayar orang ini nggak murah, mereka orang-orang bagus.”“Alah … tadi aja kamu bilang kayak gitu Anto kabur juga.”“Ya mana aku tahu, sayang.”Aku sangat kesal. Mungkin Anto baru menyadari jika kampung halamanku itu sama dengan Desi.Sepertinya dia juga kaget saat tahu. Kalau tahu dari awal sudah pasti Anto sudah kabur jauh-jauh hari. Dia benar-benar menyusahkan. Apa dia tidak pernah berpikir sebelumnya soal konsekuensi melakukan hal sebesar ini.“Udah dong jangan ngambek gitu, nanti Anto juga bakalan ketemu kok.”Tidak tidur tenang lagi aku malam ini. Kalau sampai Anto tidak ditemukan maka Desi akan terus mengusik Mas Damar dan berpikir jika Mas Damar adalah lelaki yang selama ini berhubungan dengannya. Tapi aku harus bersiap untuk itu, mengibarkan bendera perang. Tak akan kubiarkan dia
Read more
Tahu Fakta Masih Ngeyel
“Des, kartu kamu kebuka semua.”“Semua itu fitnah.” Desi menyangkal dengan cepat.“Mau fitnah atau fakta bukan urusan aku juga sih. Mending kamu terima kenyataan biar nggak semakin dibikin malu. Kamu bisa kayak gini karena kelakuan kamu sendiri, padahal tahu laki-laki beristri masih mau aja dijadiin boneka. Sekarang kamu dapat hasilnya, bukan enak malah sengsara.”“Puas? Kamu emang dari dulu suka banget lihat aku menderita.” Desi beralih menatap Mas Damar, “Mas dari dulu Una kayak gitu ke aku.” Dia mencoba mencari pembelaan.Mas Damar tidak memperdulikan dan memilih masuk ke dalam kamar untuk mengambil kunci mobil.“Nggak usah cari simpati, Des. Kalau kamu terus bersikap kayak gini nggak bakalan ada orang yang peduli. Terima aja, nanti kalau Anto udah ditemukan Mas Damar bakalan desak Anto buat nikahin kamu.”“Nggak usah ceramahain aku! Enak aja aku mau dinikahkan sama Anto, nggak sudi ya. Mending aku nggak nikah-nikah.”“Apa kamu juga bukan hamil anak Anto?” Pertanyaan itu keluar beg
Read more
Reuni Jadi Ajang Pamer
“Lancang kamu ya! Nggak tahu diri! Masih untung Mas Damar bantuin kamu cariin si Anto!” berangku. Habis sudah kesabaran ini karenanya.“Berbagi dikit kali, Na!” Dengan mudahnya dia mengatakan itu seolah-olah suamiku itu barang.Aku menyambar bantal sofa dan melayangkan tepat ke wajah Desi. Untung hanya bantal, kalau kalap bisa saja asbak di meja melayang menghantam kepalanya. Untung saja aku masih bisa berpikir jernih dan tidak mengotori tanganku dengan melakukan kekerasan seperti itu.“Cukup, Desi! Saya coba bantu kamu sebisa saya. Sebenarnya saya bisa aja nggak peduli tapi saya masih punya hati dan rasa kemanusiaan. Jadi terima aja, nanti saat Anto datang kamu akan langsung dia nikahi.”“Mas, ak-”Ucapan Desi terpotong kala tangan bapaknya itu melayang menyentuh pipinya. Tubuh Desi bahkan sampai sedikit terhuyung saking kerasnya tamparan itu. Baru kali ini aku melihat Bapaknya Desi marah, sepertinya kemarahannya sudah melewati batas. Apalagi mengingat banyak sekali masalah yang dibu
Read more
Saat Anto Ditemukan
“Bu Launa itu istrinya Pak Pras, CEO di tempat aku kerja. Ternyata Bu Launa teman istri saya.”Aku lupa siapa nama suaminya Lela ini, dia mungkin mengenalku tapi aku tidak, mungkin lebih tepatnya lupa karena aku jarang sekali datang ke kantor Mas Damar. Paling saat ada acara saja baru aku muncul.Lela terbelalak dengan mulut yang menganga, “a-apa?” Dia menarik suaminya mendekat, “apa CEO di perusahaan kamu itu udah tua?”Meski berbisik sayup-sayup aku masih bisa mendengarnya.“Nggak, masih muda banget. Kenapa emang?”“Masa sih?”“Ya ngapain aku bohong? Pak Pras memang masih muda, tampan. Jadi idola di kantor. Cocoklah sama Bu Launa yang cantik.”Lela sepertinya kecewa karena suamiku tidak seperti yang ada dalam bayangannya. Entah kenapa ada saja orang yang tidak suka melihat orang lain bahagia.Tidak perlu aku yang menjelaskan atau pamer seperti apa suamiku. Tidak ada untungnya melakukan itu, aku bukan orang yang suka pamer.“Ayo duduk, Na.” Maya menarikku menjauh dari Lela.Meninggal
Read more
Sakit Hati Yang Melatarbelakangi
Karena sakit hati atas perkataan Desi yang menghina dan merendahkan membuat Anto nekat melakukan hal gila ini. Lidah memang tak bertulang tapi sakitnya hati dari sebuah ucapan itu bagai ditusuk belati. Aku tidak tahu jelas perkataan seperti apa yang diucapkan Desi tapi sepertinya memang itu sudah melukai hati Anto. Terlihat jelas dari sorot matanya, dia tidak berbohong soal itu. Ungkapan cintanya dibalas dengan begitu kejam dan mungkin menyisakan dendam.Padahal jika memang menolak tinggal bicara baik-baik, tidak perlu sampai menyakiti hati orang. Jika seseorang hatinya sudah terluka maka celaka yang akan didapat oleh si pelaku, sama seperti apa yang didapatkan oleh Desi. Meskipun tidak semua orang pendendam tapi tetap saja setiap perbuatan buruk sekecil apapun akan mendapat balasannya.Kejadian ini memberikan sebuah pelajaran juga untukku agar berhati-hati dalam berucap, jangan sampai ada perkataan yang menyinggung apalagi melukai hati seseorang.“Sayang, bawa Anto ke rumah orang tua
Read more
Desi Kabur
POV Author“Mama … katanya besok udah sampai di Jakarta.”Mata Launa terbelalak, “Mama, kok nggak bilang?”“Ya, ini udah bilanng, sayang.”“Maksud aku, waktu itu 'kan Mama nggak jadi katanya ….”“Kamu kayak nggak tahu Mama aja, ngomongnya nggak jadi tapi tiba-tiba nongol.”“Tapi itu kok ngasih tahu kamu?” Launa bertanya heran.“Bukan Mama yang ngasih tahu tapi Dillan yang bilang, pasti khawatir karena Mama datang sendiri. Besok biar aku suruh Amel jemput Mama di bandara.”Launa manggut-manggut. Sebenarnya kedatangan Bu Nia tidak menjadi masalah untuknya, ia bahkan sangat senang karena begitu merindukan Mama mertuanya setelah satu tahun tak berjumpa. Tapi khawatir nanti jika Bu Nia datang Desi berulah dan mendekati Damar, bisa perang dunia antara Bu Nia dan Desi yang tidak mau saling mengalah. Mungkin jika Launa masih bersikap santai tapi tidak dengan Mama mertuanya, ia tidak akan membiarkan wanita gatel manapun mendekati putranya.“Gimana kalau kita pulang?”Damar mengernyitkan kening
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status