All Chapters of Sugar Baby for Sugar Mommy (Pacar Kontrak): Chapter 81 - Chapter 90
100 Chapters
BAB 81 || Siapa itu Airish?
Dengan sekali gerakan, kini Juna sudah melingkarkan jemarinya di lengan wanita tersebut. Matanya yang nanar menjadi saksi bisu betapa terluka hatinya melihat sosok wanita yang sekarang tengah menatapnya ambigu. Seperti tatapan bingung, tapi juga bercampur kekesalan.Entah apa alasannya, yang pasti Juna tidak peduli. Ia merasa sesak melihat wanita yang selama ini menghilang dari kehidupannya tanpa sebab.“Seharusnya kamu memeluk Shandy,” ucap Juna dengan suara tercekat. Tenggorokannya terasa sangat sakit, seperti terhimpit batu besar.Airish yang tidak mengerti apa-apa hanya membalas ucapan Juna dengan alis mengernyit. Bingung. Ia butuh penjelasan.“CUT!” pekik sutradara yang berada beberapa meter dari mereka. “Apa-apaan ini?! Bukankah yang tidak berkepentingan dimohon untuk menonton dari jauh?” ucapnya tegas. Atau mungkin sedang marah?“Siapa laki-laki itu? kenapa dia tiba-tiba merusak semuanya?” tanya kameramen.Airish menggeleng kikuk. “Aku juga nggak tahu,” sahutnya.Juna menyelami
Read more
BAB 82 || Puisi untuk Ayah
“Tante Kinan, kenapa jam segini Ayah belum pulang?”Kinan menatap gadis berkulit putih susu yang barusan melontarkan pertanyaan padanya. Sesaat kemudian, matanya beralih melirik jam yang digantung di dinding. Menunjukkan pukul delapan malam. Seharusnya laki-laki itu sudah berada di rumah sejak tiga jam yang lalu. Tapi hal apa yang membuatnya masih belum pulang juga sampai sekarang?“Enggak lama lagi ayahmu pasti akan pulang,” sahut Kinan seraya mengelus rambut Shandy. Sesekali anak itu menguap, kelopak matanya terlihat berat menahan kantuk. “Mendingan Shandy tidur di kamar. Tante temenin sampai Ayah pulang,” tambahnya.“Tapi Ayah gak kenapa-napa, ‘kan?”Kinan tersenyum, mencoba meyakinkan Shandy bahwa tidak ada sesuatu yang buruk pada ayahnya. “Ayah selalu baik-baik saja, karena dia mau menjaga Shandy setiap waktu,” jawabnya.Kali ini Shandy mengembuskan napas panjang. Berharap apa yang Kinan katakan memang benar. Juna baik-baik saja dan tidak akan pernah berhenti menjaganya sampai di
Read more
BAB 83 || Pertemuan Airish dengan Shandy
Jadi, kamu mau ketemu dengan pemeran di sinetron, ‘Cinta dalam Do’a’?” tanya salah satu gadis seusia Shandy.“Benar. Aku akan pergi ke lokasi syuting sepulang sekolah bersama ibuku,” jawab anak yang tadi ditanya.“Wow! Itu keren,” sambar yang lainnya. Dan anak itu—yang katanya akan datang ke lokasi syuting—tampak menyunggingkan senyuman bangga. Merasa sangat senang karena dirinya akan bertemu dengan artis-artis yang tengah naik daun.“Nela, apa aku boleh ikut ke lokasi syuting? Aku mau bertemu dengan pemeran ‘Luna’.”Beberapa gadis kecil yang sedang santai dengan percakapan mereka pun kini melirik garang ke arah Shandy. Merasa tidak senang karena Shandy menyambar percakapan mereka.“Aku enggak mau ngajak kamu. Dasar anak kampung!” Lalu mereka tertawa bersama. Menganggap itu adalah lelucon, meskipun mereka sadar bahwa Shandy bisa saja terluka karena ucapan itu.“Mendingan kamu pergi sama guru-guru aja. Bukannya kamu anak emas mereka?” ucap siswi lainnya.Itulah alasan mengapa sebagian
Read more
BAB 84 || Kamu Bahagia, Rish?
Juna membungkukkan badan seraya menyatukan kedua alis saat menemukan sesuatu di bawah sana. Mengulurkan tangan, mengambil kertas tipis yang setelah dibaca olehnya, ternyata itu merupakan kartu nama Airish. Sebuah alamat dan nomor telepon tertera di sana. Juna terdenyum.Mungkinkah ini cara Tuhan untuk mendekatkan dirinya dengan Airish?***Juna mengundang Kinan makan malam di rumahnya. Dengan beberapa menu makanan seadanya di atas meja, Juna berharap Kinan menikmatinya dengan senang hati.Juna melirik Kinan dan Shandy silih berganti. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyuman manis. Jika saja wanita yang duduk di sebelah kursi Shandy itu adalah Airish, maka Juna tak perlu lagi merasakan luka di hatinya.“Gimana rasanya?” Pertanyaan itu meluncur dari bibir Juna untuk Kinan.Kinan menebarkan ekspresi seperti sedang meresapi masakan Juna. “Enak,” gumamnya sedikit tersenyum.“Masakan Ayah selalu yang paling enak,” sambar Shandy.Juna cukup senang mendengarnya. Untung saja dia bisa masak, sehi
Read more
BAB 85 || Patah Hati Juna
Sayang sekali, Airish malah memilih jawaban berbeda dari yang Juna pikirkan. “Dia mengangkat teleponku saat kamu meninggalkan dompet di taksi. Dan aku bisa menebak kalau anak itu pintar. Anakmu sangat pandai bicara,” jelasnya.Pupus sudah harapan Juna yang mengira kalau Airish ingat masa lalunya. Sudahlah. Wanita itu mungkin sudah muak hidup miskin bersamanya.Menyembunyikan kekecewaannya, Juna memilih tersenyum. “Dia pintar seperti ibunya.” Begitu katanya. Airish hanya manggut-manggut.“Kamu mau menemuinya sebentar?”Pertanyaan Juna menimbulkan kernyitan pada kening Airish. Kenapa juga ia harus menemui Shandy?Juna sadar atas apa yang ia ucapkan barusan, lalu segera menepis setitik air yang keluar dari ujung matanya. “Maksudku, Shandy pasti akan sangat bahagia bertemu denganmu, karena dia menyukai sinetronmu,” alibinya. Menyelipkan kekehan ringan agar Airish tidak melihat kesedihannya.“Hey ... kamu nangis lagi?” Airish yang sudah terlanjur melihat Juna menepis air mata, kini menyipi
Read more
BAB 86 || Kecelakaan
BRAK!Shandy terkejut atas apa yang baru saja dilakukan teman sekelasnya, yaitu saat gadis ber-nametag ‘Nela Arleta’ secara sengaja menggebrak meja sekaligus menyerahkan sebuah majalah di hadapannya. Tatapan tajamnya memandang geram wajah Shandy. Dan beberapa teman yang lain bersedekap tangan di samping Nela.“Lihat apa yang dilakukan ayahmu! Dia mengaku sebagai suami dari artis cantik favoritku. Kalau aku jadi kamu, aku nggak bakalan berani keluar rumah. Bikin malu!”Itulah kalimat yang dilontarkan Nela kepada Shandy, yang mendapat balasan dari Shandy dengan menatap majalah di atas meja. Melihat sebuah gambar di majalah, yang mana terlihat ayahnya sedang mencengkeram lengan Airish ketika wanita itu sedang memeluk gadis kecil yang berperan sebagai ‘Luna’.Dan di atas majalah tersebut tertulis sebuah judul, ‘Benarkah Reina Istri dari Arjuna Basupati?’Belum sampai Shandy membuka suara, Nela kembali berucap, “Apakah kamu dan ayahmu hidup terlalu miskin, sampai melakukan sensasi untuk me
Read more
BAB 87 || Berjuang
Juna menggenggam erat telapak tangan putri tercintanya. Mencoba menyunggingkan senyuman kecil, walau sebenarnya ia tahu itu tidak berarti apa-apa untuk membuat Shandy terbangun dari koma.“Alasan kenapa Ayah harus tetap berkerja, itu karena kamu. Ayah nggak tahu harus melakukan apa tanpa kamu. Jadi, untuk itu … kamu harus bangun! Kamu adalah putri kecil Ayah yang sangat manis dan pintar. Jangan pernah tinggalin Ayah seperti yang dilakukan Bunda terhadap kita. Sekarang Ayah sudah mulai terbiasa meskipun tanpa Bunda. Jadi, Shandy ...”—sejenak Juna menunda ucapannya untuk mengambil napas—“bangun dan tataplah Ayah! Tersenyumlah bersama Ayah. Kita lewati kesulitan ini dengan canda tawa yang tersisa. Karena Ayah … nggak butuh yang lainnya saat ada di dekatmu.”Juna menangis. Sedih, khawatir, cemas, takut, panik dan masih banyak perasaan lain untuk menggambarkan suasana hati Juna saat ini. Air matanya meluncur bersama isakan-isakan kecil yang semakin tak tertahankan. Ia menunduk lemah seraya
Read more
BAB 88 || Pertemuan di Acara Talkshow
Airish membaca lirik lagu yang diberikan oleh seorang produser musik padanya. Sebuah lagu dengan judul, ‘Untukmu Aku Bertahan’. Airish diminta untuk mempopulerkan lagu tersebut. Lalu ia menatap sang produser sesaat. “Gimana nadanya?”Laki-laki itu, Reno menyodorkan recorder kepada Airish. Meminta wanita itu untuk memutar rekaman yang sudah diabadikan olehnya, saat sang pencipta lagu, Juna menyanyikannya di café.Airish memutar rekaman tersebut. Mendengarkan suara lembut dengan iringan musik yang begitu menghanyutkan. Tiba-tiba saja … satu hal yang Airish tidak mengerti, yaitu saat kedua matanya terpejam seraya menikmati musik yang mengalun dari recorder tersebut, lalu kepalanya terasa sedikit berat. Pusing.Samar-samar Airish melihat seorang pria yang sedang memainkan gitar sambil menyanyikan lagu dengan penuh perasaan. Seakan-akan lagu itu sengaja dipersembahkan untuknya.Airish meringis. Siapa laki-laki itu?Mata Airish masih tertutup rapat. Ia sudah mencoba mengingat baik-baik siap
Read more
BAB 89 || Mulai Ingat
“Halo, apa kabar?” Host laki-laki itu tersenyum menjabat tangan Juna.Juna balas tersenyum seraya menyahut, “Kabar baik.” Setelah itu, atas permintaan host, Juna diperkenankan duduk di sebelah Airish.“Nama lengkap Anda Arjuna Basupati, benar?” tanya host memastikan. “Anda adalah mantan aktor beberapa tahun yang lalu, 'kan?”Juna mengangguk dengan kedua tangan saling bertautan di antara lututnya. “Benar.”Sedangkan, wanita yang ada di samping Juna tampak memasang ekspresi tidak percaya. Rupanya pencipta lagu itu adalah Juna. Dan sekarang ada beberapa hal yang membuatnya tidak tenang.Pertama, Alan pasti akan sangat marah jika tahu kalau tamu kejutan untuknya adalah Juna.Kedua, ini tayang secara live, pasti banyak masyarakat yang tak asing lagi melihat paras tampan Juna. Gosip itu … ah, kalangan publik pasti berpikir yang bukan-bukan tentang mereka. Mungkin mengira kalau Juna benar-benar suaminya. Atau bahkan mulai percaya bahwa Reina sebenarnya adalah Airish.“Reina, apa yang ingin A
Read more
BAB 90 || Tanya di Benak Airish
"Oh, iya, aku punya satu lagu yang aku ciptain khusus buat kamu. Mau denger gak?""Lagu apa, Sayang? Sejak kapan kamu bisa bikin lagu?""Ini lagu hasil kegabutan aku di saat kamu memutuskan untuk cerai dari aku.""Kamu bikin lagu itu untuk aku?""Iya. Gimana? Kamu suka gak? Tapi kamu kenapa malah nangis, sih? Lagunya bikin sedih, ya?""Aku cuma terharu aja. Ternyata selama kita berada pada jalan masing-masing, kamu masih mikirin aku ya?""Pastinya aku sangat memikirkan kamu. Kamu sendiri, gimana? Apa kamu masih mikirin aku selama memilih tinggal di rumah Mama Elena sejak kejadian itu?""Tentu. Meskipun aku bersikeras mau menggugat cerai kamu, nyatanya hati aku sakit banget setiap kali ingat tentang kamu.""Uluh, uluh .... Ternyata ada yang masih cinta sama aku meskipun mau minta cerai.""Enggak lucu! Pokoknya kamu jangan pernah ngulangin kesalahan yang sama, ya. Janji?""Janji, Sayang."......Airish membuka mata. Mengatur napasnya yang berantakan. Tatapannya mengarah pada Juna dengan
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status