All Chapters of Pesona Istri Desa sang Bupati: Chapter 91 - Chapter 100
135 Chapters
Bab 91
Sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan Anggoro. Perlahan dia melepaskan cengkraman yang semula kuat. Dia tidak menyangka gadis lugu seperti itu sangat berani dan kali ini lebih menyeramkan daripada Pamela. Anggoro kemudian mundur satu langkah, masih saja menatap Sera. Tidak dia pungkiri warga sekarang lebih menyukai Sera daripada dirinya."Jadi kau akan menggantikanku? Apa yang kau miliki?" tanya Anggoro berusaha untuk terlihat tenang. Dia tidak akan pernah memperlihatkan dirinya cemas hanya karena seorang wanita mengancamnya seperti itu."Aku tidak memiliki kekayaan atau kekuasaan. Tapi aku mempesona semua orang." Dengan percaya diri Sera mulai mendekati suaminya, kemudian melepaskan dasi yang sudah sedikit terlepas dari kemeja Anggoro. "Anda pasti sangat lelah sampai-sampai baju Anda berantakan," lanjutnya masih saja melepaskan dasi itu dan melipatnya, kemudian memasukkan ke dalam laci yang berada di nakas tepat di sebelah ranjang."Sera, ini bukan lelucon. Aku tidak ingin kau s
Read more
Bab 92
Di dalam kamarnya, Sera menangis sambil mengamati kamar yang sebelumnya ditempati oleh Pamela dan dirinya sebelum masuk ke dalam kamar Anggoro. Sebuah kamar yang berada di dalam kediaman dan berdampingan dengan kamar para pelayan. Sebenarnya kamar di sana tidak ada yang buruk. Namun, hanya kasta yang membedakan letak sebuah kamar."Aku benar-benar tidak kuat dengan semua ini. Untuk apa aku mempertahankan pendapatku aku di sini? Aku hanya seorang budak. Aku tidak bisa berbuat jauh seperti ini," ucapnya sambil menunduk dan menatap lantai yang sudah basah akibat air matanya yang menetes."Seharusnya aku bisa menerima tawaran Willem untuk membuat kehidupanku lebih baik. Tapi apa yang bisa aku dapatkan? Aku hanya akan menjadi seorang pengecut jika menerimanya. Tapi ...," ucapnya kembali menatap ruangan. "Ah, ketika aku berada di sini ... aku pun juga tidak mendapatkan apa pun selain kemarahan dari suamiku sendiri yang sampai sekarang tidak bisa aku taklukan."Sera memejamkan kedua matanya.
Read more
Bab 93
Simbah terkejut mendengar anaknya dengan tega melakukan hal itu untuk pertama kalinya. Selama ini Anggoro sangat menurut. Bahkan kedatangan Pamela tidak membuat anak lelakinya itu melakukan hal itu kepadanya. Tapi, ternyata sekarang Anggoro menjadi sosok yang sangat berani kepadanya."Jadi kau akan mengusir ibumu ini? Katakan kepadaku. Apa kau akan mengusir aku dari rumah yang sudah aku dirikan sejak dulu. Tepatnya kau akan mengusir wanita yang merawatmu sampai kau menjadi seperti ini?" Simbah berkata dengan sangat tegang. Hatinya masih sangat sakit melihat anaknya menatap dirinya dengan penuh kemarahan, berbeda dari biasanya."Apa yang bisa aku lakukan selain menyingkirkan semua orang termasuk ibuku sendiri. Tapi jangan khawatir. Aku tidak akan pernah membuat Ibu pergi dari rumah yang sudah menjadi milik Ibu. Karena aku yang akan pergi."Anggoro berjalan akan meninggalkan kamar. Namun, dia tidak menduga sama sekali karena Sera menarik lengannya dengan sangat berani. Menyentuh tubuhny
Read more
Bab 94
Pagi menjelang dengan sangat cepat. Sepanjang malam Anggoro tidak tenang. Dia hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, sangat malu dengan semua yang sudah diperlakukan ibunya kepadanya. Apalagi posisinya akan digantikan istrinya sendiri. Itu adalah sebuah hal yang sangat konyol, yang tidak akan pernah dia biarkan begitu saja."Ternyata musuhku adalah budak ku sendiri. Mungkin aku bisa menyingkirkan Pamela. Tapi wanita itu dengan kekejaman dua kali lipat sudah berada di rumah ini. Sera, siapa kau?"Anggoro teralihkan saat pelayan mengetuk pintu kamarnya dan masuk ke dalam untuk membantu dia bersiap."Aku tidak membutuhkan bantuan siapapun. Mulai sekarang letakkan saja pakaianku dan semua keperluanku di dalam kamar ini. Lalu kalian keluarlah," ucapnya dengan tegas. Kedua pelayan itu pun sangat ketakutan kemudian segera keluar dari kamar itu.Anggoro segera membersihkan dirinya dan menggunakan baju kebesarannya. Dia melihat dari jendela Parman sudah berdiri di sebelah mobil dan be
Read more
Bab 95
Anggoro tidak akan pernah tenang saat bekerja. Pikirannya benar-benar membelit. Sosok Sera selalu saja mengganggu pikirannya. Bahkan para pegawai pun mulai resah melihat sosok Bupati yang dipilih semua warga itu berubah seketika. Tidak bisa fokus dengan semua pekerjaannya, bahkan hal pertama yang dilakukan Anggoro salah tanda tangan di beberapa dokumen yang seharusnya siap untuk mereka berikan kepada pusat. Tentang penerimaan dana untuk pembangunan sekolah yang rusak. Tapi justru Anggoro malah merusakkan semua dokumen itu, bahkan salah satunya terkena air minum yang dia letakkan dengan keras di atas meja. Hingga beberapa tulisan pun rusak dan tidak bisa terbaca membuat para pegawai itu harus mengulangi dari awal."Gimana sih Pak Bupati ini? Ah, sudah tahu aku sudah lama sekali bekerja. Bayangkan, aku dari kemarin lembur. Eh, malah seenaknya sendiri membuat dokumen yang sangat penting ini ... seperti ini? Ah, aku jadi harus mengulangi dari awal," ucap salah satu pegawai sambil menggeru
Read more
Bab 96
Anggoro masih saja menatap Sera. Dia tidak percaya wanita itu masih saja mempesona semua orang, seolah-olah melupakan apa yang terjadi dan video perkenalan Pamela saat itu."Kau selalu membuatku terkejut," ucapnya kemudian menarik Sera masuk ke dalam ruangannya. Anggoro meletakkan rantang itu begitu saja di atas meja. Parman yang melihat situasi tidak mengenakan itu pun segera keluar dari ruangan dan membiarkan mereka berdua menyelesaikannya."Kau ingin mempesona setiap orang melakukan hal ini? Seolah-olah kau yang paling baik kepada semua orang, agar semua yang berada di sini dan warga satu kota ini menyukaimu lalu membenciku?"Anggoro mendekati Sera kemudian memegang kedua pundaknya dan mengamati sangat tajam. "Apa yang ingin kau lakukan sebenarnya, Sera? Sudah cukup memperlakukan aku seperti ini. Aku sudah tidak mau lagi berhubungan denganmu. Aku mohon, kau tidak bisa seperti ini. Sekarang pulang saja dan bawa semua makan siang itu. Para pegawaiku sudah menyiapkan makan siang yang
Read more
Bab 97
Para wartawan itu semakin senang mendapatkan sebuah kabar berita yang akan sangat populer.Seorang Bupati melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada istri pertamanya, karena akan menikahi istri muda yang sudah diperkenalkan kepada semua orang. Ditambah menyembunyikan istri pertamanya. Ini adalah hal yang sangat menarik."Semua yang berada di sini cepat keluar!" teriak Parman bersama dengan beberapa pengawal. Mereka menarik para wartawan yang berjumlah puluhan untuk keluar. Sementara pegawai yang berada di dalam pun masih saja kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa."Baiklah ini yang aku mau. Suasana sangat kacau di dalam kantor Bupati itu. Pasti Anggoro akan mendapat balasannya. Dia tidak akan pernah bisa menduduki jabatannya lagi, dan dia akan sangat malu. Bahkan jika dia keluar menemui warga, hmm ... pasti warga akan membencinya. Meminta dia turun," ucap Bima dengan tersenyum dari kejauhan. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bima diam-diam selalu saja mengamati
Read more
Bab 98
Pamela masih saja mengamati Sera. Wanita itu tidak segan-segan mengeluarkan ponsel Willem yang diberikan kepadanya. Tidak peduli Anggoro kini mengetahui hal itu. Sera terus menunjukkan sebuah bukti. Para wartawan itu menatap Sera dengan tajam, sangat serius sekali.'Sialan! apa yang sudah dia lakukan? Apa yang terjadi?' batin Pamela kemudian berjalan cepat mendekati Sera dan menarik tubuh wanita itu."Yang kau tunjukkan ini sebuah fitnah. Tidak ada yang harus kau tunjukkan. Jadi kau mengikutiku dan diam-diam? Lalu merekam apa yang terjadi di dalam rumah? Ini pelanggaran karena kau sudah melampaui batas!" ucap Pamela sambil menunjuk Sera. Kemudian wanita itu menatap semua wartawan yang semakin asyik melihat drama yang berada di hadapan mereka."Apa yang akan terjadi ketika kita berada di dalam rumah, ternyata ada penguntit yang diam-diam merekam semua yang kita lakukan? Bukankah itu sebuah kejahatan?" lanjut Pamela masih saja mengamati Sera dengan sangat serius. Tidak dipungkirinya, ja
Read more
Bab 99
Anggoro kini membalikkan tubuhnya. Sera pun terkejut. Kali ini dia tidak bisa membela Anggoro karena semua yang dikatakan Pamela ada sedikit benarnya. Posisi kamarnya berada di belakang. Bahkan Pamela pun sempat tinggal bersama dengan Anggoro dan menempati kamar itu. Hal itu sangat tidak baik."Aku bilang hentikan, Pamela. Sudah cukup!" Anggoro tidak peduli lagi. Di depan semua wartawan dia sangat marah dan menarik Pamela yang menahan tangannya. Wanita itu masih saja berakting dan terus menangis, seolah-olah menjadi wanita yang sangat menderita."Ayolah Bapak Bupati. Kau jangan kasar seperti itu. Dia ini wanita." Willem tiba-tiba mendekat dan menarik tangan Anggoro agar tidak mencengkeram lengan Pamela."Semua ini bisa terselesaikan jika semua dibuktikan secara nyata," lanjut Willem.Anggoro kini sadar. Pamela dan mantan sahabatnya itu sudah merencanakan dengan sangat matang dan dia terkena jebakannya.Anggoro harus menenangkan dirinya. dia tidak bisa terjebak dengan situasi itu.Namu
Read more
Bab 100
Maya semakin membuat Sera terkejut. Dia berkata di depan semua warga dan membela Anggoro.'Kenapa dia melakukannya?' Sera yang berada di sebelahnya pun hanya terdiam dan mengikuti arus. Maya juga berhasil membuat semua wartawan itu akhirnya pergi dari sana. Kini suasana menjadi sangat tenang."Apa yang kau inginkan, Maya? Kenapa kau berubah seperti ini?" ucap Sera dengan berbisik, sambil mengamati sekitar. Dia tidak ingin seseorang melihatnya seperti itu."Apa kau merencanakan sesuatu? Tolonglah, permasalahanku sudah sangat rumit. Jangan menambah beban lagi." Sera melanjutkan dengan pandangan tajam."Sebaiknya kita berbicara di tempat yang tenang saja. Jangan berada di sini. Aku memang sudah sangat kasar denganmu dan jahat. Tapi kali ini percayalah kepadaku," ucap Maya sambil menganggukkan kepala sebagai isyarat jika Sera harus mengikutinya.Mereka berdua pun berjalan menuju ke halaman belakang di kantor itu yang cukup luas. Sera masih sangat cemas jika seseorang melihatnya berbicara
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status