All Chapters of Pesona Istri Desa sang Bupati: Chapter 101 - Chapter 110
135 Chapters
Bab 101
Pada saat Sera akan masuk ke dalam ruangan Bupati, Dia melihat Pamela berdiri di halaman belakang bersama Willem.Sera benar-benar memiliki perasaan sangat tidak enak. Dia akhirnya mengikuti Pamela. Dugaannya benar. Pamela dan mantan sahabat Anggoro itu sudah bekerja sama untuk menjatuhkan Bupati."Aku tidak akan pernah membiarkannya, Pamela. Apa pun yang kau lakukan, aku tidak akan pernah membiarkan hal itu. Apa kau mengerti?" ucap Sera tegas sambil menunjuk Pamela yang malah terkekeh pelan."Gadis desa yang sekarang sangat berani. Hmm, mencoba untuk mempesona semua orang. Tentu saja itu tidak akan pernah terjadi. Apa kau mengerti," balas Pamela dengan sangat percaya diri. Dia tersenyum ketika melihat istri Wakil Bupati datang bersama dengan beberapa istri pejabat dan pengusaha kaya raya yang mendadak mengunjungi kantor Bupati."Jadi ini istri pertama Bupati?" tanya istri Wakil Bupati dengan tersenyum menatap Pamela. Semua wanita yang berada di belakangnya pun ikut tersenyum. Mereka
Read more
Bab 102
Ada apa ini? Kenapa semua terjadi? Bupati hanya terdiam. Bahkan Parman pun tidak bisa melakukan sesuatu. Pengawal itu berjalan cepat mengikuti beberapa polisi yang sudah menuju ke sebuah mobil yang terparkir di halaman. Semua media masih setia mengambil gambar itu."Pamela, kau benar-benar tidak tahu diri. Lihat saja aku akan membalasmu, Pamela." Sera menarik tangan Pamela kemudian mendorong tubuhnya. Wanita itu tidak mau tinggal diam. Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai seolah-olah Sera sudah mendorongnya dengan sangat keras."Lihatlah, istri Bupati yang tidak tahu diri!" Istri Wakil Bupati berteriak dengan keras, membuat semua orang kini menatap Sera. "Tentu saja dia seperti itu, karena dia tidak memiliki pendidikan yang sangat bagus dan sangat buruk seperti kelakuannya!" lanjutnya dengan keras "Aku sudah katakan. Aku ini sangat menderita berada di dalam rumah Bupati. Bahkan aku selalu mendapatkan perlakuan kasar. Banyak sekali bekas pukulan yang berada di tubuhku ini!" teriak Pamel
Read more
Bab 103
Sera masih terpaku melihat keadaan Anggoro yang sangat mengenaskan seperti itu. Dia perlahan mendekati sang suami yang sudah duduk bersila dan memejamkan kedua matanya di dalam jeruji besi. Kali ini dia sendirian. Tidak ada narapidana lain yang menemani Anggoro.Sementara, Sera menatap televisi yang berada di depan tempat duduk para petugas polisi yang berjaga. Mereka semua mendengarkan sebuah berita. Para warga mulai berdemo menginginkan Anggoro untuk turun. Terus memakai Bupati dengan sangat kejam."Pasti Pamela dan semua yang terlibat suka melihat hal ini. Kenapa Willem melakukannya? Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu," gumam Sera terus berjalan hingga akhirnya dia berdiri tepat di depan jeruji besi itu. Memegang besi itu dengan kedua telapak tangannya sangat erat sekali.Anggoro masih memejamkan kedua matanya. Bahkan dia tidak melihat Sera yang sudah berada di sana. Sera pun tidak mau mengganggu Anggoro. Dia hanya terdiam dan tidak berkata apa pun."Waktu untuk menjenguk han
Read more
Bab 104
"Kenapa diam saja? Ayo lakukan apa yang aku inginkan. Bukankah kau ingin membebaskan suamimu?" Pamela kini duduk menatap Sera yang masih berdiri kaku. Dia terus tertawa kecil sambil menyilangkan kakinya dan menunjukkan keseksiannya."Sera .... Sera. Kau itu tidak akan pernah bisa berada di atas. Yang namanya orang miskin, tetap aja berada di bawah. Untuk apa kau akan mempertahankan harga dirimu seperti ini?" Pamela berdiri, kemudian mendekati Sera. Menekan pundaknya dengan sangat keras, sehingga menyebabkan wanita itu sedikit menekuk kedua kakinya."Aku bilang bersujud dan itu yang harus kau lakukan. Lalu ... tanda tangani kertas yang sudah aku siapkan di atas meja. Aku sudah menduga. Kau akan ke sini dan memohon kepadaku untuk membebaskan Anggoro. Jadi lakukan apa yang aku inginkan."Tanpa Pamela sangka, Sera menampis tangannya kemudian mengambil beberapa dokumen yang berada di atas meja. Dia tidak membacanya, namun menyobek semua kertas itu kemudian melemparkan tepat ke wajah Pamel
Read more
Bab 105
Parman masih saja menatap Sera dengan sangat serius. Ini rahasia keluarga dan dia berjanji tidak akan pernah membongkarnya. Tapi apa boleh buat, Parman harus mengatakan hal itu kepada Sera. Tidak ada yang bisa membantu Anggoro kecuali wanita itu."Kejadian itu terjadi setelah Tuan Anggoro menikah dengan Nyonya Pamela dan melahirkan Satria."Parman pun menceritakan semuanya kepada Sera. Dan Sera semakin tidak percaya. Bagaimana bisa mbah sangat kejam seperti itu terhadap Pamela.Semua dimulai ketika tuan besar Ayah Anggoro tergeletak di atas tempat tidur dan akan kehilangan nyawanya."Bagaimanapun juga, menjadi seorang Bupati adalah hal yang harus dilakukan oleh Anggoro. Kau harus membantu dia. Lakukan apapun itu walaupun kau harus mengorbankan semuanya," ucap Tuan Besar dengan suara yang sudah lirih."Apa tidak ada cara lain?" tanya Simbah kepada suaminya."Hanya dengan menjadi yang terbaik, dan pemimpin di kota ini, nama keluarga kita akan terus melambung." Tuan Besar melambaikan tan
Read more
Bab 106
Sera masih saja menerima ciuman itu walaupun sudah semakin panas. Bima pun tidak bisa mengontrol hasratnya. Lelaki itu menggendong Sera dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.Sera sudah sangat pasrah, apalagi sang manager apartemen itu mengetahui keberadaannya di sana. Bisa saja para media massa pun mengetahui jika istri Bupati sudah menemui lelaki lain di sebuah apartemen. Namun, Sera tidak akan memusingkan hal itu. Yang terpenting sekarang Anggoro bisa terbebas dan menjadi Bupati bersama dengan Pamela. Sedangkan dirinya akan pergi bersama anaknya."Aku sedang mengandung dan tidak mungkin bisa melayanimu, Bima. Aku tahu kau lelaki yang sangat baik. Tidak mungkin menikmati tubuhku dalam keadaan seperti ini," bisik Sera sambil memejamkan kedua matanya, ketika Bima sudah mulai menjamah asetnya yang berada di atas.Apa yang dikatakan Sera tidak mempan. Bima malah hanyut dalam hasratnya. Namun, ketika lelaki itu melihat air mata menetes di kedua mata Sera, mendadak dia menghentikannya.
Read more
Bab 107
Sera semakin tidak percaya. Ternyata Bima sudah merencanakan ini semua. Dia harus mengakui sebuah hal yang akan sangat memalukan Anggoro. Bahkan jika Tuan Bupati terbebas pun, dia akan mendapatkan kemarahan Bupati. Tentunya Anggoro akan sangat benci kepadanya. Tapi, tidak ada pilihan lain. Lebih baik lelaki itu membencinya daripada berada di dalam penjara. Lagi pula Anggoro tidak memiliki perasaan dengannya. Sera harus sadar jika memang Pamela yang pantas mendampingi Anggoro."Kenapa diam saja, Sera? Kau harus setuju dengan peraturanku. Setelah itu aku akan benar-benar membebaskan sang sepupu tercinta. Bahkan ayahku tidak akan pernah bisa mencegahku.""Aku tidak menyangka, kau ternyata lelaki tidak tahu diri. Ya, aku akan mepakukannya." Sera semakin menatap tajam Bima yang masih saja tertawa kecil. "Tapi ingatlah, Bima. Kau sudah kalah dengan Anggoro, walaupun kau akan memenangkan ini semua. Memang aku akan bersamamu. Tapi kau tahu sendiri, hatiku hanya tetap milik Anggoro. Kau tidak
Read more
Bab 108
Semua wartawan bergegas meninggalkan lokas. Sera menarik napas panjang. Untung saja dia tidak mengatakan hal apa pun. kedatangan Maya sudah menyelamatkannya."Apa kau sudah gila, Maya! Apa yang kau lakukan benar-benar! Kau tidak tahu diri!' teriak Bima dengan sangat keras. Membuat semua orang yang berada di apartemen itu memandangnya."Hahaha. Kau pikir aku akan melepaskanmu? Hei, Bima. Kau sudah menyakitiku seperti ini. Tentu saja aku akan memihak seseorang yang akan membuat hatiku lega, dan membuatmu bisa membayar semua yang sudah kau lakukan kepadaku. Aku tidak akan pernah memaafkanmu Bima," balas Maya masih saja dengan tertawa.Semua orang masih memandang mereka Sera pun mendekati Maya dan berkata, "Kita harus pergi dari sini. Aku tidak ingin semua orang mengamatiku. Jika kau memang membantuku, bawa aku pergi dari sini, Maya.""Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Maya!"Bima mendekati Maya dan akan menamparnya dengan sangat keras. "Hentikan!" Sera menampisnya. "Apa kau lelaki seja
Read more
Bab 109
Mengakui jika anak yang berada di dalam kandungan itu adalah anaknya? Jantung Sera semakin berdebar kencang. Tapi apakah ini bagian dari sandiwara Anggoro? Sera tidak bisa mempercayai hal itu begitu saja. Sera harus tetap bersiap. Dia hanya wanita yang menikah kontrak dengan Anggoro. Tidak ada sesuatu yang lebih. Bahkan memiliki anak dengan Anggoro adalah sebuah kecelakaan yang saat itu sangat bodoh dilakukannya. Sera sudah terbuai dengan perlakuan Anggoro yang menyebabkan dia mengalami sakit hati seperti ini. Apa yang diucapkan Anggoro sekarang tidak bisa Sera percaya. Ini adalah semua sandiwara yang harus Anggoro lakukan di depan semua wartawan itu untuk memperbaiki nama baiknya."Semua sudah jelas sekarang. Wanita ini adalah istriku dan dia mengandung anakku, adik Satria. Ya, Satria adalah anak dari istri pertamaku Pamela. Dia meninggalkanku karena sudah tertarik dengan lelaki lain."Anggoro menghentikan ucapannya, lalu menggandeng Sera. Menatapnya dengan sangat tajam. Dia menger
Read more
Bab 110
Sera semakin terkejut ketika melihat Anggoro marah seperti itu. Apalagi menguncinya di kamar. Anggoro tidak berkata apa-apa dan hanya melakukan apa yang dia inginkan tanpa berbicara sama sekali.Dia mencoba mendekati Anggoro, namun lelaki itu selalu menampisnya. "Saya hanya ingin berbicara. Tolong jangan seperti ini, Tuan."Anggoro masih saja diam. Dia hanya menatap layar laptop tanpa memandang Sera."Saya minta cerai. Tolong kabulkan permintaan saya." Sera masih saja berusaha untuk membuat Anggoro berbicara. Namun, lelaki itu malah menganggapnya tidak ada di sana. "Apakah Bupati sekarang adalah lelaki bisu? Bahkan tidak menganggapku berada di sini. Jiika Tuan tidak berbicara, baiklah saya yang akan pergi."Sera membalikkan tubuhnya dan akan pergi dari sana."Berbicara?" Suara Anggoro membuat dia menghentikan langkah. Kemudian kembali membalikkan tubuhnya dan mengamati lelaki itu yang mendadak berada tepat dihadapannya. "Aku tidak ingin berbicara apa pun. Kau sudah sangat mempermalu
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status