Semua Bab Benih 20 Milyar CEO Dingin: Bab 171 - Bab 180
186 Bab
BAB 171
Kedua mata dua insan yang pernah saling mengenal satu sama lain itu pun terpaku. Kali ini. bukan hanya kedua anak kecil menggemaskan yang tak lain adalah buah cinta Danisa dan juga pria yang bernama Daren yang pernah menjadi masa lalunya saja yang terkejut. Kini Daren dan juga Danisa pun melakukan hal yang sama dengan kedua anak yang sebelumnya memberikan respon sama terhadap dirinya itu. Danisa yang melihat keberadaan pria yang pernah menjadi masa lalunya itu pun tersadar. Adanya Daren, pria yang pasti sangat dikenali olehnya itu berhasil membuat dirinya teringat pada dua buah hati yang telah dilahirkan olehnya. Pandangan mata Danisa puun teralihkan pada sepasang anak pria dan wanita yang salah satunya tadi menabrak dirinya. Anak peremppuan yang sebeluumnya terjauh itu sudah bangunn dengan bantuan saudaranya. Debaran di dalam tubuh Danisa itu tiba-tiba berdetak semakin kencang. Sata dia tersadar jika pria yang pernah menjadi suaminya itu berada tepat di depan matanya. Apa Dani
Baca selengkapnya
BAB 172
Dua minggu sebelum kepergian Daren sekeluarga ke Indonesia. Daren yang terlihat kusut dengan segala tumpukan berkas yang ada di atas mejanya itu sedang menghela nafas beratnya. Leo yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja sang atasan tentu tahu apa yang sedang terjadi pada bosnya itu. Sebab, Daren yang sedang dalam situasi sulitnya. Bukan hanya pekerjaan yang tengah dipikir oleh sang atasan. Melainkan Daren juga sedang berada dilema antara desakan ibunya yang selalu meminta Daren untuk menikah kembali dan juga dilema masalah Ara yang selalu terpojok oleh teman-temannya karena Ara yang tidak memiliki seorang Ibu selayaknya teman-temannya yang lain. “Pak,” panggil Leo kala itu. Pria itu masih begitu setia membersamai Daren dalam memimpin perusahaan yang dia miliki. Daren yang sedang memejamkan mata itu pun kembali membuka matanya. Tanpa bergerak sedikitpun dirinya, dan hanya menatap Leo yang sudah berdiri tepat di hadapan meja kerjanya. Bahkan, Daren sama sekali tidak menjawa
Baca selengkapnya
BAB 173
“Bunda, itu Reval masih diobati sama Om Ganteng,” kata Claudia pada Danisa yang sejak tadi kaki melangkah namun pikirannya melayang entah ke mana. “Bunda, Bunda!” Claudia semakin mengencangkan panggilan yang dia lakukan pada Danisa, ketika ucapan yang baru saja dia katakan pada Danisa itu sama sekali tidak mendapatkan respon dari Dannisa yang sejak tadi diajak bicara. “Claudia, tidak boleh bicara dengan nada yang tinggi sama Bunda Nisa,” tegur Restu saat menyadari kesalahan yang dilakukan oleh putri kesayangannya. Tidak pernah Restu mengajarkan Claudia untuk berkata dengan intonasi nada yang tinggi pada orang tua. Dan kini, dia melihat putri kesayangannya itu melakukan kesalahan di depan matanya sendiri. Danissa tersentak, dia beralih menatap ke arah Claudia yang terlihat murung dan menunduk akibat mendapat teguran dari sang ayah. “E, ada apa? Kenapa princess bunda murung begini?” tanya Danisa saat tersadar antara anak dan ayah sedang berselisih di hadapannya itu. Claudia men
Baca selengkapnya
BAB 174
“Dimana Nelson?” tanya Daren dengan suara dinginnya. Daren yang mendapati panggilannya terhubung dengan diangkat oleh seorang wanita itu pun menjadi tahu, jika wanita tersebut adalah wanita yang memang disewa oleh pria bejat tersebut. “Siapa kau berani angkat telponku.”Suara yang begitu dingin itu pun terdengar di indera Daren, dia menduga jika Nelson sedang marah kepada wanitanya di seberang sana. “Aku hanya angkat panggilan yang masuk ke ponselmu. Habis berisik sekali.” Sebuah jawaban itu pun terdengar di indera pendengaran Daren, tak lama dia mendengar suara seseorang di seberang panggilan yang dia lakukan. “Ada apa Bos?” tanya Nelson saat athuu jika yang menghubunginya itu adalah Daren. “Ada perintah untukmu.” sebuah perintah langsung Daren berikan untukmu Nelson saat orang yang sedang ia hubungi itu mengangkat panggilan yang masuk dari dirinya itu. “Siap,” jawaban singkat yang Nelson lakukan sebagai bentuk kesiapan yang pria itu berikan atas perintah yang akan Daren berik
Baca selengkapnya
BAB 175
Daren menoleh ke arah sumber suara sang putri yang telah memanggilnya itu. Dia mengernyit bingung, mendapati tampang Ara yang sama sekali tidak menunjukkan semangat sedikitpun. Hal itu membuat Daren tidak menunggu untuk tidak bertanya pada Ara.“Why?” tanya Daren, tetap dengan suaranya yang iri bicara meski saat ini dia sedang bersama sang putri tercintanya. Pandangan matanya pun kembali mengarah ke depan, menatap ke arah dimana jalanan yang ramai di depannya itu.“Es krimnya tak enak,” kata Ara dengan pandangan mata yang sama sekali tidak menunjukkan semangat. Aiden masih bungkam di tempat duduknya. Sama sekali tidak berpengaruh apa pun atas apa yang sedang Ara katakan pada sang ayah. “Kenapa? Bukannya kau sangat suka es krim? Apa rasanya beda?” tanya Daren. Karena sejujurnya bukan rasa es krim yang tak lezat sebenarnya yang terjadi pada Ara. Melainkan, sebab yang sedang terjadi pada gadis itu adalah suasana hatinya yang sedang tidak baik-baik saja lebih tepatnya. “Kau bahkan sa
Baca selengkapnya
BAB 176
Lagi, Daren ingin mengetahui sebab sang buah hati yang mendadak suasana hatinya itu berubah dari yang begitu bersemangat menjadi sama sekali tidak bersemangat sedikitpun. Ara tidak langsung menjawab apa yang ditanyakan sang ayahnya itu. Anak perempuan itu seolah sedang menerawang jauh. Menatap jalanan dari kaca jendela tepat di sampingnya berada. Sebelum akhirnya dia membuka suara menjawab apa yang ditanyakan oleh sang ayah itu kepadanya. “Aku sedang sedih, Dad,” ucapnya pelan yang berhasil membuat Daren menautkan keningnya saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang putri tercintanya itu kepadanya. “Tadi aku berpikir jika benar-benar akan mendapat mimpi yang selalu Ara harapkan setiap malam sebelum tidur. Tapi, semua yang Ara mimpikan itu telah musnah begitu saja,” terang anak perempuan itu dengan kedua mata yang kembali mulai berkaca-kaca setelah mengatakan isi hati yang tengah dirasakan olehnya itu. “Apa harapan kamu sebelum tidur, jika daddy boleh tahu?” tanya sang ayah pada a
Baca selengkapnya
BAB 177
Riana menatap punggung Aiden yang menghilang dari hadapannya. Anak lelaki itu bukan menjawab apa yang dia tanyakan, malah berlalu begitu saja dari hadapannya. Jika yang melakukan itu adalah anak orang lain. Sudah dipastikan Riana akan memberikan teguran atas sikap sang cucu yang tidak sopan menurutnya itu. Setelahnya, dia beralih menatap di aman sang putra yang datang melangkah ke arahnya. Daren mengulas senyum pada sang mama. Sebelum akhirnya dia memeluk mamanya dan mengecup sebelah pipi Riana. “Mama sudah pulang?” tanya Daren pada sang mama. “Sudah. Satu jam yang lalu mungkin, mama sudah tiba di rumah.” Riana menjawab sang putra dengan masih memberikan tatapan lekat, menelisik sesuatu yang terjadi pada Daren dan juga anak-anaknya. Riana berpikir, jika ada sesuatu yang terjadi pada Daren dan juga sang putri. Dia berpikir, jika Darenemmarahi Ara, sebab masalah pekerjaan yang mungkin sedang banyak dan Ara yang tidak mau mengalah dengan situasi yang sedang terjadi pada ayahnya. “Ap
Baca selengkapnya
BAB 178
Riana yang mendengar kabar dari Daren, Sang putra itu pun terdiam. Sama sekali tidak menyangka dia akan mendapati kabar yang sangat mengejutkan baginya. Tentu saja terkejut, Ara sang cucu saja terkejut apa lagi dia. “Lalu apa yang jadi masalah sehingga Ara menjadi sedih seperti itu?” Tanya Riana bingung bahkan Sikap yang ditunjukkan oleh cucu perempuannya itu. Bukankah seharusnya Ara bahagia, bisa bertemu dengan mommynya seperti harapannya selama ini anak itu lakukan setiap malam? Lalu, menatap anak itu pulang-pulang allah menjadi sedih. Lalu apa yang buat cucunya seperti itu? Ah, wanita yang sudah tak muda namun tetap energik itu semakin bingung dengan tingkah cucu perempuannya itu. “Ada anak kecil yang panggil wanita tadi Bunda. Sebab itulah, Ara menjadi sedih. Harapannya seolah pupus dengan kehadiran anak tadi.” Daren menjelaskan kejadian sebenarnya pada sang mama. Berharap mamanya itu mengerti atas perubahan suasana hati yang terjadi pada putri kesayangannya itu.“Anak kecil?
Baca selengkapnya
BAB 179
Sinar matahari pagi menembus celah tirai jendela, menerangi kamar Ara dan Aiden yang masih tertidur lelap. Data keranjangnya, Ara menggeliat tidak nyaman. Kedua kelopak matanya yang semula tertutup itu pun perlahan terbuka, menyeimbangkan sinar yang masuk menembus iris matanya. Ia menghela nafas panjang wajahnya tambah murung. Ingatannya melayang kembali pada kejadian yang sudah berhasil membuat suasana hatinya selalu berkabung.Ara menjadi malas untuk kembali lagi ke Singapura. Dia tidak langsung bangun dari atas ranjangnya, melainkan anak wanita itu memilih untuk bermalas-malasanDi. Tak lama, Ara mendengar suara pergerakan dari seseorang yang ia yakin jika itu adalah Aiden, saudaranya. Ara mengabaikan, anak wanita itu lebih memilih memandang kaca jendela yang masih tertutup kain korban dan nampak cahaya dari luar yang menerawang. “Kau sudah bangun. Kenapa kau tak bangunkan aku,” seru Aiden dengan Syara datarn seperti biasanya pada sang adik saat tahu, Ara yang sudah membuka mata
Baca selengkapnya
BAB 180
Dengan tak membutuhkan kesulitan saat harus menangkap tubuh putri kecilnya yang sudah harum dengan aroma sabun bercampur dengan parfum anak-anak itu berhasil masuk ke dalam pelukannya. Dengan penuh kasih sayang, pria itu mencium gemas pipi mulus anak perempuannya. Ara yang mendapati perlakuan seperti ini dari sang Daddy itu pun tertawa cekikikan. Anak perempuan itu merasa geli dengan perlakuan yang dilakukan oleh Daren kepadanya itu. Tidak membutuhkan permintaan, anak perempuan itu pun langsung membalas ciuman sang ayah kemudian berujar kepadanya.“I love youtube more, Dad,” kata Ara pada sang ayah. Dengan sangat tulus, dia mengungkapkan kasih sayang ya besar-besarnya kepada sang Deddy yang selalu memberikan kasih sayang dan segala keinginan yang Ara mau.“Love you too, Princess. Harum sekali Princess-nya Daddy ini,” puji Daren pada Ara yang sudah sangat harum pagi ini. “Iya dong, Dad. Ara kan Princess. Jadi Ara harus tetap harum agar semua pangeran yang ingin mendapatkan Ara nant
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status