All Chapters of Mandiri Setelah Bercerai : Chapter 51 - Chapter 60
106 Chapters
BAB 51 Rania Lebih Baik Dari Kinan
Faiz sudah menunggu kedatangan Rania, di sebuah kafe dekat dengan Harafa Hopital, Faiz tampak gelisah, entah kenapa ia takut jika selama ini keputusannya menikahi Kinan adalah suatu kesalahan. Pria yang masih mengenakan seragam abdi negara itu, beberapa kali meneguk jus di tangannya. Hingga matanya tertuju pada sosok wanita yang semakin hari semakin terpancar kecantikan alaminya, Rania melangkah pelan, menghampiri Faiz.“Maaf, aku terlambat.”Faiz hanya tersenyum, lalu mepersilakan Rania duduk, bahkan aroma parfum, wangi masih tercium, sangat menyegarkan, sesuatu yang Faiz tak pernah dapati selama Rania menjadi istrinya.“Kamu ingin minum apa Ran?”“Es teh lemon saja, Mas..”“Seleramu masih sama, aku pikir selera minum dan makanmu berubah, seperti penampilanmu yang berubah?”“Kalau soal perut, pasti tidak akan berubah,” sahut Rania.Kemudian Faiz memesan es teh lemon, kesukaa
Read more
BAB 52 Tersanjung
Rafa yang mendengar hal  itu hanya tersenyum simpul.”Wah... ide hebat itu Ibu, aku sangat mendukung sekali,” selorohnya.“Diam kamu Rafa, jangan menyela omongan orang tua,” timpal Dinda matanya melotot ke arah Rafa.“Tidak semudah itu Bu, Aku dan Kinan, akan memperbaiki pernikahan ini, mungkin demi Nayla, kau tak tega, jika kebahagian Nayla melihat orang tuanya bersatu dan kini hancur dengan perceraian, aku masih mencintai Kinan, walau tak bisa aku pungkiri, sebagai seorang istri, Rania lebih baik dari Kinan,” sahut Faiz.Larasati terlihat sedih, baginya Kinan itu hanya wanita munafik dan sangat berbahaya.“Kak Faiz, hati-hati ya, setelah aku mengetahui perbuatan Kak Kinan, sunguh aku mengkhawatirkan keselamatan Kak Faiz,” sela Dinda.“Jangan Kahawatir. Aku kesini ingin memberi tahukan, jika aku sudah membeli rumah untuk ibu, walau tak besar, tapi mudah-mudahan bisa membuat ibu nyam
Read more
BAB 53 Menerima Lamaran
Dalam sekejab Rania sudah berada dipelukan Fathan, pelukan yang erat dan hangat, bagai tersengat aliran listrik, desiran jantung Rania mengalir keseluruh pembuluh darah, hingga tak kuasa untuk menolak pelukan itu, dalam kegelapan itu Rania hanya pasrah, bererapa menit dalam dekapan Fathan, hingga terdengar suara Fathan. “Harafa, aku merindukanmu.” Rania tersentak, ia kemudian perlahan mengurai pelukan Fathan, dan membuat pria itu tersadar dari mimpi berjalannya. “Pak Fathan, saya, bukan Harafa,” sahut Rania. Fathan yang menyadarinya, langsung menekan saklar lampu dan ia terkejut di depannya Rania berdiri. “Rania, maafkan aku, sakitku kumat lagi, aku mengalami tidur berjalanan, padahal aku sudah dalam pengobatan, tapi kambuh lagi, maaf, aku tadi bermimpi bertemu Harafa,”ucap Fathan “Tidak apa-apa Pak Fathan, aku keluar hanya ingin mengambil air minum, aku tidak mau membuat Pak Fathan terbangun, oleh karena itu aku tidak menghidupkan lampu.” “Duduklah, biar aku ambilkan, aku akan
Read more
BAB 54 Musibah untuk Faiz
Di tempat lain Rania tersenyum, mengingat jika ia telah menerima lamaran Fathan, hatinya berbunga-bunga seperti remaja yang jatuh cinta lagi.Ketukan pintu ruangannya membuyarkan lamunannya, dan menyuruh si pengetuk pintu.Ceklek! Pintu terbuka, terlihat Fathan tersenyum ke arah Rania.”Yuk makan siang,” ajak Fathan.“Pak Fathan, saya malu, jika banyak orang yang akan melihat kebersamaan kita,” ucap Rania.“Kenapa harus malu, apa aku kurang tampan jika berjalan denganmu?”“Bukan begitu Pak Fathan, saya tidak enak jadi bahan gunjingan.”“Jangan hiraukan, mereka mengunjing di belangkang kita Ran, kita harus terus maju, jangan berhenti hanya karena sebuah omongan yang menyakitkan,” tegas Fathan.“Baiklah Pak Fathan benar, kita tidak akan maju jika hanya terpaku pada omongan orang, aku yang sekarang, pantas jika bersanding dengan seorang Dokter.”“Nah begitu dong, percaya diri.”Rania bangkit dari kursinya, lalu keluar ruangan bersama Dokter Fathan, sepanjang melewati koridor rumah saki
Read more
BAB 55 Kepulangan Safa dan Abela
Faiz terlihat shock melihat mobilnya sudah menghilang dari parkiran, ia berusaha mencari, tapi tidak ada, di lokasi juga tidak ada cctv. Dengan langkah gontai akhirnya Faiz, meninggalkan lokasi dengan menaiki ojek online, ke kantor polisi melaporkan hilangnya mobil. Setelah itu, ia memutuskan kembali ke rumah.“Lho... Mas, kok pulang pakai ojek, mobil Mas Faiz mogok?” cerca Kinan ketika melihat sang suami berjalan ke arah pintu.“Mobilku dicuri,” jawab Faiz.“Apa! Kok bisa sih Mas,” Kinan geram.“Ya bisalah namanya saja lagi apes,“ sahut Faiz seraya menghempaskan tubuhnya di kursi.“Sudah lapor polisi?”“Sudah, tapi sayang, di lokasi tidak ada cctv, jadi susah untuk melacaknya, aku rasa percuma, melapor polisi,” jawab Faiz, terlihat putus asa.“Kenapa sih, banyak sekali kesialan menimpa kita, Mas.“ Kinan cemberut wajahnya terlihat kesal.Kinan dengan kesal, duduk disamping Faiz. ”Mas, lebih baik kamu ambil uang kantor, saja,” pinta Kinan dengan tatapan serius ke arah suaminya.Faiz m
Read more
BAB 56 Kejahatan Rafa Terungkap
Hari menjelang senja, sebuah motor berhenti di depan ruko milik Rania. Tampak Faiz turun dari motor dan melepas helm, lalu menaruh helm di atas motornya, sejak mobilnya hilang, Faiz memilih mengendari motor, langkah kakinya terhenti, ketika menatap sebuah mobil yang sangat dikenalinya.“Mobilku, ada disini,” gumamnya, lalu mempercepat langkah kakinya memastikan jika itu benar-benar mobilnya.Rania berjalan ke arah Faiz yang masih tampak bingung.“Kenapa heran Mas, aku yang membeli mobilmu,” ujar Rania dengan santai.“Aku tidak menjualnya Ran, mobilku hilang satu bulan yang lalu, bagimana bisa ada di tanganmu,” Faiz semakin bingung.“Aku membelinya beberapa hari yang lalu, aku pikir Mas Faiz memang menjualnya melalui makelar, aku menyuruh karyawan kateringku untuk mengurusinya, jika ini curian, tidak mungkin ‘kan ada surat mobil lengkap beserta kunci mobilnya.“Apa, surat mobil juga ada di tanganmu?”“Iya Mas, ini bukan mobil curian, surat mobilnya lengkap.” Rania masih bersikap tenang
Read more
BAB 57 Apesnya Rafa
Kinan masih meradang sesampainya di rumah, berkali-kali ia mengusap kasar rambutnya hingga terlihat acak-acakan.“Rania harus mengembalikan mobil itu,” ujar Kinan.“Ya nggak bisa lah, dia membeli mobil itu, dalam hal ini, ia tidak bersalah, jika lapor pada polisi pun percuma, ini akan di aggap masalah keluarga, bukan pencurian mobil,” timpal Faiz, juga kesal, dengan tindakan Rafa adik iparnya tu.“Jika begitu, Rafa yang harus bertanggungjawab, ia harus menggantinya.” Kinan berkata dengan wajah penuh amarah.Faiz menghela napas berat, ia yakin, Rafa pasti tidak mempunyai uang untuk mengganti mobil mewahnya itu.Sedangkan di tempat lain Rania tersenyum, ia menatap mobil Faiz yang masih terparkir di depan rukonya. Mobil dengan harga ratusan juta itu, sekarang berpindah ke tangannya hanya cukup mengeluarkan uang 15 juta, saja, 5 juta untuk Rafa, dan 10 juta untuk Adi. Dan lebih membuatnya puas, kini Rafa dan Kinan dan juga Faiz, pasti saling bersitegang.“Mah..” panggilan Safa membuyarkan
Read more
BAB 58 Tewasnya Rafa
Rafa, masuk ke sebuah hutan kecil, sampai disana ia menelepon Kinan.“Rafa dimana kamu?” tanya Kinan, ketika mengangkat ponsel“Kak Kinan, harus menolongku, keluar dari Jakarta,” pinta Rafa.“Tidak bisa, aku tidak mau terlibat apapun denganmu, kamu sangat bodoh sekali!” ucap Kinan, pelan.“Aku melakukan ini demi Kak Kinan, bisa-bisanya kamu lepas tangan,” timpal Rafa dengan kesal.“Pokoknya, kau urus sendiri, aku tak mau terlibat,” timpal Kinan.“Baik, kalau begitu, aku akan kirim video asusila kita ke Faiz,” ancam Rafa dengan nada tegas dan kesal.“Rafa..!.”“Kamu tidak punya pilihan lain ‘kan, selain membantuku,” sahut Rafa merasa menang dengan ancamannya itu.“Baiklah, apa maumu?” Akhirnya Kinan menuruti kemauan Rafa.“Aku butuh uang dan motor, Kak Kinan sediakan itu, aku tunggu di hutan pinggir kota, disana ada, rumah tua kosong, sementara waktu aku ada disana,” suruh Rafa.“Baiklah, tunggu aku, aku sendiri yang akan kesana,” balas Kinan.Kinan, menutup ponsel, otaknya kini berput
Read more
BAB 59 Terungkapnya Perselingkuhan Kinan dan Rafa
Polisi memasang, polici line di sekitar rumah kosong, lalu membawa jenazah Rafa naik ke mobil ambulance dan dibawa ke rumah sakit untuk otopsi.Di tempat lain Kinan tampak kesal, berkali-kali ia membuka ponsel milik Rafa, tapi video yang dicarinya tidak ada.“Sial, apa Rafa telah menghapus video itu, apa masih menyimpannya, apa dia punya ponsel dua,” tebak kinan, semakin cemas.Wanita itu sedari tadi hanya berdiam di dalam kamar, sambil mengecek ponsel Rafa. Setelah tidak mendapati apa yang dicari, Kinan menyembunyikan ponsel milik Rafa di laci almari pakaiannya, lalu menguncinya.Sementara itu, seorang polisi datang mengabari Dinda tentang tewasnya Rafa, yang menelan racun. Dinda histeris, Larasati berusaha menenangkan putrinya itu.“Sudah Dinda, jangan terlalu larut dalam kesedihan, kita harus siapkan pemakaman untuk Rafa,” suruh Larasati.Setelah Dinda bisa menenangkan dirinya, ia pun, mulai mempersiapkan pemakaman. Menurut hasil otopsi, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Rafa,
Read more
Bab 60 Kejahatan Kinan Terungkap
Dinda menahan amarahnya, ia menyimpan flash disk dalam tas slempangnya, dengan menaiki montor, ia melajukan motor matic dengan kecepatan tinggi menuju kantor polisi.“Pak..saya ingin melaporkan Kinanti, ia yang memerintahkan Rafa untuk  mencuri mobil, saya juga curiga, dia yang meracuni Rafa,” lapor Dinda dengan sangat emosi.“Kasus Rafa sudah ditutup dan dinyatakan kasus bunuh diri,” jawab polisi“Saya belum punya bukti, jika Kinan pelaku pembunuhan, yang saya miliki adalah rekaman suara dan video, ini Pak, saya mohon selidiki lagi kasus suami saya, aku tidak mau Rafa tewas sia-sia,” Dinda menyerahkan flash diks pada polisi.Setelah melihat isi flash disk, polisi pun bertindak, mulai meminta keterangan dari Dinda, setelah itu beberapa polisi meluncur menuju kediaman Kinan.Setelah itu Dinda menelepon Rania, ia sudah tak sabar memberi berita yang mengejutkan itu.“Hallo Kak Rania,“ sapa Di
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status