Semua Bab MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS: Bab 91 - Bab 100
259 Bab
Semua Tampan
Saat ini Alarich dan Aeera sudah berada di rumah orang tua Leo, di sinilah pesta pernikahan Leo dan Nadien dilaksanakan. Tantenya memilih lokasi pesta dirumah dibandingkan hotel atau gedung pernikahan, agar para kerabat yang diundang merasa lebih nyaman. Jika di rumah mereka bisa istirahat lebih leluasa dibandingkan di hotel atau gedung pernikahan. Setelah menikahkan keduanya secara sederhana, keluarga Narespati–keluarga Aeera, mengadakan pesta di rumah. Sejujurnya Tante Aeera--Indah, tidak setuju jika putranya menikah dengan perempuan yang ia anggap jahat. Bukan hanya sekedar anggapan saja, tetapi memang benar jika Nadien jahat. Dia sudah tahu niatan jahat Nadien yang ingin menghancurkan rumah tangga Aeera. Namun, Indah terpaksa tetap membuat pesta pernikahan se meriah mungkin–bersikap seolah dia menerima Nadien sebagai menantunya–sebab Leo putranya satu-satunya. Leo satu-satunya, sayang rasanya jika pesta pernikahan putranya dibuat tak niat alias tidak meriah. Kembali ke Aeera da
Baca selengkapnya
Cemburu? Benar!
"E'eleh, semua pria mah tampan di mata kamu. Aku rasa kambing tapi cowo juga tampan di mata kamu." Aeera mendengus pelan, menepuk pundak Shila secara pelan. "Ehehehe … tapi kalau kambingnya ganteng, apa salahnya dibilang ganteng." Shila menaik turunkan alis. "Ini namanya mengagumi semua ciptaan Tuhan dengan merata." "Ya, semerdeka kamu saja." Keduanya terus berbisik-bisik, membicarakan siapapun yang lewat dan menurut mereka cocok untuk dijadikan bahan gosipan. Bian dan Alarich hanya bisa pasrah melihat dua wanita tersebut sibuk bergosip ria, kadang mereka diam-diam mendengarkan gosipan aneh Aeera dan Shila, kadang juga memilih untuk tak mendengar. Pembahasan keduanya terlalu random dan … absurd. Keluarga Alarich jua datang, termasuk orang tua Alarich. Bagaimanapun Nadien masih keluarga dan mereka bertanggung jawab untuk perempuan itu. Setidaknya sampai perempuan itu menemukan rumah barunya. Karena suatu hal, Alarich dan Aeera berpisah. Alarich harus menemui keluarganya, begitu ju
Baca selengkapnya
Jangan Makan Mas
"Sini, Mas," pintanya kembali. Untungnya kali ini Alarich bersedia, berjalan mendekati Aeera lalu mengambil tempat untuk duduk di sebelah sang istri–memisah antara Aeera dengan pria yang memangku anak tersebut. Andi begitu terkejut saat Aeera mengambil pria berwajah asing tersebut dipanggil mas oleh Aeera. Dia kira dialah yang dipanggil 'mas oleh Aeera, tetapi ternyata pria tinggi ini. 'Aura pria ini berbeda. Ekhm … sedikit angker.' batin Andi, menggeser sedikit tempat duduk untuk menjauh dari pria yang barusan duduk di sebelahnya–antara dia dan Aeera. 'Siapa dia? Aeera memanggilnya Mas. Apa sepupu dari keluarga ibu Aeera? Tapi kalau tidak salah, keluarga ibu Aeera tidak ada yang menikah dengan pria dari negara asing.' Andi terus memperhatikan Alarich. Pria ini sangat asing tetapi entah kenapa tidak terasa asing jua. Sulit Andi jelaskan, intinya pria ini asing tatapan tidak asing. Begitu rumit! "Dekat sini," ucap Aeera, menarik lengan suaminya agar lebih dekat dengannya. Setelah i
Baca selengkapnya
Aeera Marah
"Apa pekerjaannya?" tanya Andi dengan nada ketus, lagi-lagi memberikan tatapan sinis ke arah Alarich. Aeera menoleh ke arah suaminya, menatap Alarich yang terlihat kembali memasang wajah dingin. Aeera tahu suaminya tidak nyaman dengan Andi, dan pria yang akan menjadi ayah dari bayi ini sedang menahan marah. "Suamiku seorang Big Boss ditempat kerjaku. Perusahaan milik Mas merupakan salah satu perusahaan terbesar dan tersukses di Asia. Hehehe … Masku memang hebat, Kak, kalau soal bisnis," jawab Aeera, mengeluarkan nada tegas tetapi riang secara bersamaan–membanggakan suaminya yang merupakan seorang bos di tempatnya bekerja. Aeera tidak ada niat untuk sombong pada sepupunya, tetapi-- bukankah membangga-banggakan pasangan kita di depan orang lain akan memberikan perasaan senang serta bahagia bagi pasangan kita? Lagipula Andi duluan!Seketika itu juga Alarich merubah raut mukanya, tersenyum tipis sembari memperhatikan istrinya secara
Baca selengkapnya
Jangan Panggil Aku Darling Mas
"Woi …!" Mendengar teriakan marah dan galak yang sangat sangar, Alarich maupun Bian serta kedua perempuan yang ada di sana langsung menoleh ke arah suara tersebut. Sayangnya, tak ada siapapun di sana. Hanya ada … seseorang yang berlari. Mungkinkan orang itu iseng tetapi melihat siapa yang ia isengi, dia takut kemudian memilih pergi? Alarich terdiam sejenak, mencoba mengenali suara galak dan menantang tersebut. Sepertinya dia tidak asing dengan suara tersebut. Bibirnya tiba-tiba menyunggingkan smirk tipis, melepas kasar tangan Regina dari lengannya lalu segera menyusul seseorang yang berteriak tadi. "Tuan …-"Bian dengan cepat menghalangi Regina. "Jangan mengusik Tuan," tegur Bian, menoleh sejenak ke arah Nadien. Akan tetapi Bian hanya cuek, tidak berbicara sedikitpun pada perempuan tersebut. "Cik, apa-apaan sih kamu, Bian?" Regina bersedekap di dada, "aku perwakilan perusahaan Am.Contruksi, putri dari Direktur Am. Biarkan aku berbicara dengan Tuan Karl Alarich, atau … aku bisa m
Baca selengkapnya
Aeera Sungguh Cemburu
"Kau yang berteriak tadi?" tanya Alarich, setelah dia dan Aeera berada dalam kamar. Aeera menggelengkan kepala. Berbohong demi kebaikan harusnya tak masalah, bukan?! "Berteriak seperti apa, Mas?""Humm." Alarich berdehem singkat. "Kau ingin dihukum seperti apa? Kebetulan aku sudah boleh …-""Tidak!" Aeera dengan cepat membantah, menggelengkan kepala kuat sembari menatap gugup ke arah suaminya, "maksudku aku tidak melakukan kesalahan, Mas. Aku datang ke sini untuk mengantarkan file Mas yang tertinggal. Dan …-" Aeera memicingkan mata, menatap menelisik pada suaminya. Jangan-jangan dia dihukum sebab berteriak tadi? Alarich malu dan merasa terganggu? "Kenapa diam?" Aeera menggelengkan kepala, mendadak memasang wajah cemberut. Matanya berubah satu sedangkan pipinya menggembung sedikit. Perempuan tadi terang-terangan menggoda suaminya, jika bukan karena dia berteriak mungkin bukit perempuan itu akan bergesekan dengan dada bidangnya suaminya. Bisa dikatakan Alarich diam saja saat digoda.
Baca selengkapnya
Aeera Lebih Baik dari Nadien
"Dalam rangka apa kamu mengajak suamiku makan siang bersama?" dingin Aeera–perempuan itu membelalak lebar, terkejut. "Cih." Alarich berdecis geli, memalingkan wajah untuk menyembunyikan tawa pelan. Hell yeah! Istrinya sepertinya cemburu. Ah, adorable!"Su-suami?" Regina menatap perempuan tersebut dengan manik melebar, tak percaya pada Aeera. "Kenapa?" Aeera menaikkan alis, terkesan tak acuh tetapi dalam hati dia geram pada perempuan ini. Semakin terlihat jelas jika wanita dihadapannya tersebut suka pada Alarich. Dia kaget ketika tahu Aeera istri Alarich. Alarich memijat pelipis dengan jari telunjuk. Lagi-lagi bibirnya menyunggingkan senyuman, menatap lekat pada makhluk menggemaskan di pangkuannya. Tangannya sengaja ia turunkan–memeluk pinggang Aeera secara possesive. "Silahkan keluar jika sudah tak ada hal penting yang ingin dibicarakan," ucap Alarich datar, menatap tajam ke arah Regina. Sebelum Regina, ada banyak perempuan yang mendekatinya. Entah mereka suruhan ayahnya atau i
Baca selengkapnya
Pra Debut
Dia akan mengirim ini pada keluarga Adam, mengatakan jika Leo dan Aeera sekongkol untuk mendapatkan kekayaan Adam. Namun, saat akan mengambil gambar yang ke sebelas, jari jempolnya tertahan ketika akan memencet tombol kamera. Aeera …-"Kamu sudah punya istri, Leo!" Aeera menggeram pelan, mencubit lengan adiknya dengan greget, "dia mungkin nungguin kamu pulang di rumah. Tapi di sini kamu malah memilih keluyuran sedangkan kalian baru menikah.""Cik, bodo amat, Ra. Aku tidak peduli dengan perempuan itu." Leo mendengus pelan, menggaruk tengkuk sebab tak enak karena dia dimarahi oleh kakaknya. Perempuan itu!! "Dia istrimu dan terpaksa atau tidak, sekarang dia tanggung jawab kamu. Kamu sudah menikahinya!" "Kak-- Cik! Dia perempuan yang pernah jahat padamu. Kenapa kamu masih peduli?! Inilah yang tidak aku suka darimu. Terlalu baik!""Diam!" Aeera berucap galak. "Di sini, kamu hanya perlu mendengarkan ku!" tambahnya memperingati. "Mengenai sikapku sekarang, aku bukan terlalu baik. Masalah
Baca selengkapnya
Keluarga Baru
--Beberapa bulan kemudian--Setelah menunggu dengan perasaan menggebu dan tak sabar, akhirnya buah hati Aeera terlahir dengan sehat dan normal. Meskipun dahulu–saat bayinya masih dalam kandungan, Alarich sering mengancam bayi tak berdosa tersebut, kenyataannya setelah bayi tersebut lahir Alarich lah yang terlihat paling bahagia. "Namanya Zavier Kingsley Adam," ucap Alarich dingin tetapi dengan mata yang memancarkan penuh kehangatan. Hasil cintanya dengan sang istri telah lahir. Aeera menganggukkan kepala, tersenyum lembut ke arah suaminya. Dia menyukai nama itu, penuh makna yang indah–cocok untuk putranya, buah cintanya dengan sang suami. "Kau setuju?" tanya Alarich, meskipun Aeera sudah menganggukkan kelapa namun dia tetap bertanya. Aeera lagi-lagi menganggukkan kepala. "Iya, Mas. Aku suka namanya dan … sangat cocok dengan anak kita," jawab Aeera pelan dan sayu--masih belum pulih sepenuhnya setelah melahirkan sang putra. Alarich tersenyum lembut pada Aeera. Dia duduk di sebela
Baca selengkapnya
Tidak mau? Daddy Saja
"Tampan?" Aeera memicingkan mata, dengan ragu dan sedikit gugup dia menganggukkan kepala. "I--iya. Zavier kita tampan seperti …-" Aeera meneguk saliva, entah kapan terakhir dia memuji visual suaminya secara langsung tetapi dia sangat gugup sekarang, "seperti Daddynya. Tampan," lanjut Aeera, menyengir lebar ke arah suaminya. Alarich menampilkan raut muka dingin, menatap nyalang ke arah Aeera. Faktanya bayi ini baru lahir tetapi sudah mendapat pujian langsung dari istrinya. Sedangkan Alarich, seingatnya Aeera memujinya tampan ketika Aeera dahulu kabur–saat sebelum mereka menikah. Apakah ini adil? "Siapa yang lebih tampan, aku atau dia?" Alarich melirik datar ke arah bayi di gendongan Aeera. Setelah itu melayangkan tatapan tajam pada istrinya tersebut–mengancam supaya istrinya ini menjawab jika dia lah yang paling tampan. "Ma--Mas tentunya," jawab Aeera pelan, "anak kita tampan juga karena Mas. Ke--ketampanan Mas diwariskan pada Zavier. Lihat kan? Zavier kita tampan dan menggemaskan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
26
DMCA.com Protection Status