All Chapters of Terlahir Kembali untuk Cinta dan Dendam: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Bab 41
Meskipun tidak tahu apakah Henry berbohong, suasana hati Tanaya sangat bagus.Sebenarnya Henry juga dalam suasana hati yang bagus, bila hidangan itu bukan makanan laut.Nasi dan lauk mengepul di bawah cahaya lampu, mengaburkan wajah mereka. Tanaya tidak begitu nafsu makan. Setelah selesai makan, dia menopang dagu dengan satu tangan sambil memandang pria itu.Henry makan lebih banyak dari biasanya, tetapi dia hanya makan sedikit kari makanan laut.Dia mengambil serbet untuk menyeka bibirnya, lalu mendapati Tanaya sedang melamun dengan pandangan berlabuh ke arahnya. Fokus tatapan Tanaya bukan pada Henry. Entah apa yang sedang dia pikirkan.Rambut Tanaya tergerai di sisi wajahnya. Dia tampak lebih lembut daripada biasanya. Bahkan ketika menghadapi Henry, kewaspadaannya tergantikan oleh kegembiraan.Henry tidak tahu apakah akting Tanaya mengalami kemajuan atau wanita itu memang punya maksud lain.Hanya saja saat ini Henry tidak mau memikirkan semua itu. Keinginannya yang tak terbendung unt
Read more
Bab 42
Tanaya mengedipkan mata. Wajahnya mengerut. Dia berkata dengan tidak terima, "Tuan Henry, aku baru saja mentraktirmu makan."Henry tersenyum tipis. Tanpa menunda lebih lama, dia menatap Tanaya dengan lekat lalu pergi....Begitu Henry pergi, Tanaya langsung berlari ke depan jendela untuk melihat ke bawah.Henry mungkin sudah berpesan dari awal sehingga Ethan sudah menunggu di bawah. Maybach hitam itu perlahan melaju lalu menghilang dari pandangan Tanaya.Tanaya berbalik, kembali ke sofa, kemudian memeluk bantal sambil melamun.Hubungan antara dia dan Henry sudah membaik, 'kan? Setidaknya ... setidaknya ....Hm, setidaknya panggilan Henry padanya berubah dari "Tanaya" menjadi "Nona Tanaya".Memikirkan hal ini, Tanaya murung lagi.Kenapa rasanya ... hubungan mereka makin jauh?Setelah berpikir, Tanaya menggeleng sambil menyangkal. Bukan begitu, sama seperti dirinya yang memanggil Henry dengan sebutan "Tuan Henry". Henry memanggilnya "Nona Tanaya" setidaknya menunjukkan bahwa pria itu tid
Read more
Bab 43
Satu minggu kemudian, di Kediaman Mauel.Nelia memandang Tanaya sambil berkata dengan lembut, "Naya, sebelumnya Vera ikut kompetisi piano internasional dan mendapat juara satu. Kami ingin mengadakan pesta untuk merayakannya. Tapi seperti yang kamu tahu, akhir-akhir ini Pusat Kebudayaan Duston sedang mengadakan tender. Kami berencana memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan kemampuan konstruksi Keluarga Mauel kepada semua orang."Tanaya mengangguk sambil berujar, "Tenang saja, Ibu. Aku sudah mendengar tentang proyek Taman Budaya Duston. Kalau keluarga kita bisa mendapatkan tender, aku pasti akan mendesain dengan baik."Nelia mengangguk puas mendengar kata-kata Tanaya.Tanaya tersenyum. Sepertinya dia juga sangat menantikannya.Keluarga Mauel memiliki bisnis utama di bidang konstruksi, dengan sebagian kecil bisnis properti terkait dan industri perhotelan. Meski begitu, Keluarga Mauel memiliki ambisi besar, mereka ingin memperluas bisnis ke industri pakaian dan perhiasan.Namun, t
Read more
Bab 44
Tanaya yang mengetahui rencana Nelia pun tersenyum.Tanpa diingatkan Nelia, Tanaya mungkin akan melupakan kejadian ini.Nelia juga mengajukan hal ini di kehidupan lampau. Sedangkan Tanaya pun mengiakannya walau dia membenci Henry.Walaupun terlambat, Henry akhirnya hadir di bawah undangan Tanaya. Vera jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Henry sehingga dia membenci Tanaya yang berhubungan dengan Henry."Aduh, benar juga. Ibu benar-benar kacau. Seharusnya Ibu nggak mengajukan permintaan seperti itu. Akhirnya malah menyakiti hatimu," ucap Nelia dengan nada bersalah."Aku mengerti, Ibu."Melihat Tanaya tidak curiga, Nelia pun menghela napas lalu mengalihkan topik. "Ada apa antara kamu dan Reiga? Sebelumnya Reiga dalam suasana hati buruk setelah pulang. Apakah kalian bertengkar?"Tanaya berkata, "Ibu, aku dan dia nggak cocok. Daripada berhubungan tanpa status begini, lebih baik mengatakannya dengan jelas. Setidaknya ada hubungan kekeluargaan. Kalau nggak, aku takut suatu hari kami b
Read more
Bab 45
"Minggu depan," jawab Henry. "Aku titip jam tangannya dulu."Mendengar jawaban Henry, Tanaya pun terdiam.Jadi karena undangannya, Henry mengubah jadwalnya dan segera pulang dari Benua Eldoria di kehidupan lampau. Walaupun dia tahu bahwa undangan Tanaya memiliki tujuan lain.Tanaya merasa sesak.Terutama ketika dia berpikir entah berapa lama Henry harus kerja lembur demi pulang cepat, entah berapa masalah yang akan bertambah setelah Henry mengubah jadwalnya, bahkan kerja sama seperti apa yang akan Henry lewatkan.Karena Tanaya tidak bersuara, Henry pun meletakkan penanya lalu berjalan menuju depan jendela sebelum bertanya, "Ada apa?"Tanaya tersadar lalu menjawab dalam hati, 'Nggak apa-apa, hanya sedikit merindukanmu.'"Kenapa Tuan Henry begitu baik padaku?"Tanaya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengajukan pertanyaan itu. Sepertinya dalam memorinya, dia tidak pernah baik terhadap Henry.Namun, ... kenapa Henry masih begitu baik padanya walau Tanaya mengecewakannya?Jakun Henry nai
Read more
Bab 46
Namun, bagaimana mungkin Tanaya benar-benar meminta?Orang lain tidak tahu. Mereka hanya merasa bahwa Tanaya selalu mengenakan gaun mahal di setiap pesta. Mereka merasa Tanaya sangat beruntung bisa mendapatkan keluarga yang begitu menyayanginya seperti Keluarga Mauel.Tanaya berpikir dengan ironis. Dia benar-benar wanita cantik yang tidak bisa apa-apa."Apakah Vera sudah memilih?"Tanaya melihat gaun-gaun mahal yang ada di depannya lalu bertanya seperti biasa."Kamu ini selalu memikirkannya. Tenang saja, hari ini Vera adalah toko utama pesta ini. Ibu sudah membawanya pergi membeli gaun yang dia sukai. Model yang cocok untuk kamu berbeda dengannya. Beberapa gaun ini dipilih oleh Ibu dan Vera untukmu. Coba lihat gaun mana yang kamu sukai."Nelia berkata dengan penuh kasih sayang. Tanaya hanya merasa lucu.Tanaya mematuhi kata-kata Nelia. Dia melihat beberapa gaun yang dipegang pembantu. Setelah melihatnya, dia pun memilih gaun putih yang bermodel sederhana."Bukankah ini terlalu sederhan
Read more
Bab 47
Gaun itu berwarna putih polos, tidak ada hiasan berlian, manik atau renda. Desain paling menonjol terletak pada pundak. Satu sisinya membentuk setengah bungkus, melingkupi sisi bahu.Sisi lainnya memperlihatkan bahu. Lengannya memanjang hingga siku, terbuat dari bahan organza yang dipotong dan disulam menjadi beberapa lembar seperti kelopak bunga.Bagian pinggangnya menyempit, dengan desain memeluk pinggul, menampilkan kurva yang sempurna. Roknya memiliki potongan depan pendek, belakang panjang. Perbedaannya sekitar dua puluh sentimeter, tidak terlalu panjang, indah seperti ekor angsa.Gaun ini tampak sederhana sekaligus elegan. Tidak ada hiasan apa pun. Semuanya mengandalkan kain untuk memperlihat gaun itu sendiri. Seperti mutiara yang menawan."Bantu aku foto," ucap Tanaya sambil tersenyum kepada penata rambut.Dia tiba-tiba ingin memotret dirinya yang sekarang untuk dibagikan kepada Henry.Ketika Tanaya menikahi Henry dalam kondisi kurus kering, wajah hancur dan buta di kehidupan la
Read more
Bab 48
Dia selalu tahu bahwa Tanaya cantik, tetapi Nelia tetap selalu dibuat terpana.Sebenarnya Keluarga Mauel memperlakukan Tanaya dengan baik agar mereka bisa mendapat imbalan yang setimpal. Bagaimanapun, dengan paras cantik Tanaya dan latar belakang Keluarga Mauel. Tanaya bisa mendapatkan suami yang kuat untuk Keluarga Mauel.Mereka menyerahkan Tanaya kepada Henry untuk bertaruh. Henry itu sulit untuk didekati. Mereka sudah menyanjungnya beberapa kali, tetapi tidak mendapat keuntungan apa pun. Karena itu, mereka hanya bisa menyodorkan Tanaya si "anak adopsi" agar bisa meminta pertanggungjawaban dari Keluarga Bastin.Namun, dengan begitu, reputasi Tanaya akan terkenal.Tatapan Nelia tertuju pada wajah cantik Tanaya. Suasana hatinya tiba-tiba bagus. Dia berubah pikiran.Benar. Setelah hubungan antara Tanaya dan Henry terbongkar memang akan merusak reputasi Tanaya. Namun, dengan kecantikannya, dia masih bisa mencari suami yang baik. Mereka masih bisa memiliki banyak pilihan."Naya, kamu cant
Read more
Bab 49
"Benarkah? Apakah kakakmu rela?" tanya seseorang kepada Vera."Benar, Vera. Lupakan saja. Pestanya sudah dimulai. Ganti perhiasan pun belum cocok dengan gaunmu."Ada yang mulai menasihati, tetapi Vera tidak mau mendengarkan."Siapa yang mau tukar? Dia paling memanjakanku. Aku cukup menyebutnya, maka dia pasti akan melepaskannya untukku."Vera tidak mengatakan bahwa kalung zamrud yang dipakai Tanaya itu hanya bernilai 4 miliar. Sedangkan kalung topaz kuningnya bernilai 20 miliar.Jadi, tentu saja Vera tidak akan menukarnya. Toh perhiasan itu pada akhirnya akan menjadi miliknya. Hanya masalah cepat atau lambat."Tunggu saja. Aku akan pergi sekarang."Usai berbicara, Vera mengangkat gaunnya sambil berjalan menuju Tanaya. Dia sedikit mengangkat dagunya, seperti burung merak yang dangkal dan konyol.Orang-orang itu berdiri di tempat semula sambil menoleh ke arah Vera. Ada yang berbisik."Bukankah kurang pantas bagi Vera untuk melakukan hal itu?""Lupakan saja, itu urusan Keluarga Mauel."".
Read more
Bab 50
Bagaimana mungkin gadis yang bisa melakukan semua itu dengan mudah adalah orang yang baik?"Maaf, Vera. Kalung ini diberikan oleh Ibu untukku," tolak Tanaya lagi. Ekspresinya dingin.Vera mengalami hal seperti ini untuk pertama kalinya. Dia tidak mengerti kenapa Tanaya yang biasanya patuh dan memenuhi semua permintaannya tiba-tiba berubah. Dia mencekal lengan Tanaya lalu berkata lagi, "Kak, apakah kamu salah paham padaku? Atau ada yang mengatakan sesuatu padamu?""Aku ini adikmu. Walaupun kita nggak memiliki hubungan darah, selama ini aku menganggapmu sebagai kakak kandungku."Tanaya terkekeh. Tatapannya pun melembut. "Vera, aku melakukannya demi kebaikanmu. Kalau nggak, kelak kamu akan rugi sendiri. Justru karena kita ini saudara, kali ini aku nggak bisa mengalah lagi. Aku sudah mengalah berkali-kali padamu. Tapi kamu harus mengerti, bahkan saudara kandung pun nggak akan terus saling mengalah."Vera tidak menduga Tanaya begitu bersikeras. Ekspresinya langsung berubah marah.Tanaya ter
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status