All Chapters of Terlahir Kembali untuk Cinta dan Dendam: Chapter 61 - Chapter 70
100 Chapters
Bab 61
Saat ini seberang lautan.Di kamar hotel, Henry duduk di mejanya sambil menatap panggilan yang ditolak dan berpikir.Setelah Tanaya mematikan komputer, dia naik ke atas kasur dengan ponselnya dan melakukan panggilan video ke Henry yang jauh lebih mahal daripada panggilan telepon langsung.Henry tertegun selama beberapa detik saat melihat panggilan video tersebut, lalu menjawabnya."Tuan Henry mencariku?" Tanaya bersandar di samping kasur dan berbicara dengan ramah, suaranya terdengar agak bersemangat.Di kamera, lampu meja di meja hotel menyala dan Henry masih mengenakan setelan jas."Gaunnya cantik sekali." Henry perlahan melepas jaket dan melonggarkan dasinya.Tanaya menyadari selama dia tidak membuat Henry kesal, sebenarnya pria ini adalah pria yang sangat lembut, setidaknya baginya.Tanaya memutar matanya dan berkata dengan manja, "Cuma gaun?"Henry berhenti sejenak sambil memegang dasinya. Dia berdiri di depan meja dan menatap wanita di kamera dari kejauhan.Rambutnya tergerai den
Read more
Bab 62
Karena mengetahui hal inilah Tanaya menerima lamaran Henry untuk jalan-jalan. Dia tidak lagi terlalu peduli dengan pendapat orang lain dan menemaninya ke luar negeri saat dia bekerja dan bersantai.Henry tetap diam, pandangannya tertuju pada wajah merah muda lembutnya.Bagaimana kalau kamu tidur lebih awal dan aku akan mentraktirmu makan setelah kamu kembali? Tanaya tidak tahan dengan kerja kerasnya dan mendesaknya dengan lembut.Henry tidak menjawab, melainkan berkata, "Besok malam ada rencana apa?"Tanaya memikirkannya dan menyadari sepertinya tidak ada lagi yang bisa dilakukan dalam dua hari terakhir ini selain menggambar desain Taman Roseyard dan rancangan desain perhiasan untuk pesanan."Ada rencana yang cukup penting." Tanaya membuyarkan lamunannya dan berbicara dengan lembut."Hmm?" Henry mendengarkan kata-katanya dengan sabar dan berencana untuk mengingatnya.Tanaya membangkitkan rasa ingin tahu pria itu dan berkata dengan hangat, "Kamu istirahatlah dulu, nanti akan kuberi tahu
Read more
Bab 63
Shawn tertegun selama beberapa detik, lalu berkata dengan raut wajah rumit, "Benarkah?"Meskipun marga ibunya Mauel, Shawn tidak menyukai Keluarga Mauel tanpa alasan. Sebaliknya, dia memiliki hubungan yang baik dengan Tanaya si sepupu yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.Shawn selalu merasa dirinya memberontak dan entah mengapa tidak suka terhadap Keluarga Mauel.Akan tetapi, apa boleh buat, Tanaya menyukainya.Anggota Keluarga Mauel juga tidak melakukan kesalahan terhadapnya, jadi tentu saja dia harus berpura-pura.Jadi begitu mendengar Reiga telah meninggal, Shawn pun merasa agak bersemangat.Tidak ... seharusnya tidak ....Benar-benar tidak sepantasnya.Sebagai manusia, dia tidak sepantasnya berpikir begini.Shawn berusaha sekuat tenaga untuk membuat dirinya agak sedih. Setelah menahan diri cukup lama, dia pun berkata perlahan, "Aku akan membakar beberapa apartemen lagi untuknya."Tanaya, "..."...Setelah mengakhiri panggilan, Tanaya kembali berpikir keras.Kakek Shawn yan
Read more
Bab 64
"Halo, maaf, bisa pesan sarapan berbentuk hati nggak?""Benar, yakin bisa tambahkan telur berbentuk hati? Oke, terima kasih.""Tertanda ... tulis saja Nona Tanaya ...."Tanaya ragu sejenak. Awalnya dia ingin menulis "Si Manisnya Tuan Henry", tetapi setelah dipikirkan, dia takut akan menakuti Henry dan mengurungkan niatnya. Akhirnya Tanaya pun menggunakan tulisan Nona Tanaya saja.Kemungkinan Henry akan tahu siapa itu.Tanaya menoleh ke arah luar jendela. Bulan bersinar dengan bintang dan langit tidak berawan.'Henry, selamat malam, semoga suasana hatimu lebih baik di hari yang baru.'Keesokan harinya, pagi-pagi sekali.Henry yang baru tidur tiga atau empat jam bangun pagi.Sebelum layanan kamar hotel tiba, Ethan masuk terlebih dahulu dan mulai melaporkan rencana perjalanan hari ini, "Tuan Muda Henry, bukankah ini terlalu terburu-buru ...."Ethan berkata dengan ragu karena khawatir tubuh Henry tidak akan mampu bertahan."Nggak, ayo kembali lebih awal. Ada masalah penting." Henry berbica
Read more
Bab 65
Ethan tertegun selama beberapa detik dan bergegas menghentikannya, "Nggak boleh dimakan!"Astaga!!!Akan tetapi, mengulurkan tangannya, pemuda dingin itu menyerangnya dengan pisau. Ethan langsung menghindar dan mengulurkan tangannya lagi. Aaron mengelak dengan mangkuk seolah tidak menatapnya.Ethan ingin menangis, oh langit, kamu mempermainkanku!Aaron adalah yang termuda di antara mereka, tetapi dia yang paling mampu bertarung."Astaga, itu benar-benar nggak boleh dimakan!!!" Ethan menjadi cemas dan mengangkat kakinya untuk menendang Aaron lagi.Sering disela, tatapan Aaron terlihat penuh ketidaksabaran dan dia langsung menendang paha Ethan.Ethan sangat marah sampai tidak sempat menghindar dan langsung jatuh ke lantai.Saat bangun lagi, jangankan semangkuk mi, semua makanan yang bisa dimakan di atas meja sudah lama hilang.Ethan, "..."Dia menampar keningnya, gawat!Beberapa menit kemudian, Henry mengakhiri panggilan dan kembali. Setelah melihat semua yang ada di meja telah dihabiska
Read more
Bab 66
Tanaya berbaring di atas kasur dan terus bertanya: "Apa maksudmu "ya"?"Henry menghela napas dan menjawab: "Enak."Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Tanaya berpura-pura bingung dan berkata: "Seberapa enak telurnya?"Melihat godaan terang-terangan wanita itu, tatapan Henry menjadi dalam dan dia merasa marah.Dia menatap pesan teks itu untuk waktu yang lama, lalu perlahan mengetik sebuah kalimat dengan jarinya yang jenjang: "Akan kuberi tahu setelah kembali".Tanaya melihat pesan itu dan berguling-guling di kasur beberapa kali. Dia takut menunda pekerjaannya dan tidak menjawab.Bagaimana bisa tahu setelah kembali?Telur hanyalah sebutir telur.Henry melonggarkan kerah bajunya dan tidak menjawab lagi. Dia berdiri dan berjalan ke jendela dari lantai ke langit-langit sebelum berkata dengan suara yang dalam, "Ganti makan siang dengan mi kuah.""Baik." Ethan ingin menangis, merasa masalah ini tidak mungkin akan bisa selesai.Tuan Muda Henry ingin makan mi?Yang ingin Tuan Muda H
Read more
Bab 67
"Nona Tanaya satu kota dengan kita?" Salah satu teman Charles berbicara lebih dulu sambil menatap Tanaya dengan takjub.Tanaya tersenyum dan menjawab satu per satu tanpa basa-basi.Setelah beberapa saat. dia menjadi akrab dengan beberapa orang dan suasananya cukup bagus.Nyanyian dan tarian di atas panggung sangat menarik. Charles tersenyum dan menuangkan segelas bir lagi untuk Tanaya, "Nona Tanaya pasti nggak datang mencariku cuma untuk berteman."Tanaya mengerutkan bibir merahnya dan menatap pria di depannya sambil tersenyum.Sejujurnya, penampilan Charles bisa dibilang tampan. Meski tidak seanggun Henry, dia juga tidak terlihat begitu menyebalkan.Perbedaannya adalah Charles memiliki sepasang mata yang tidak fokus, mungkin karena dia mabuk dan ada dua kantong mata di bawah matanya yang membuatnya terlihat seolah dia telah berhubungan intim hingga seluruh tenaganya terkuras. Secara keseluruhan, dia terlihat aneh dan tidak berdaya seolah ada yang kurang."Aku memang nggak bisa menyemb
Read more
Bab 68
"Tuan Besar Arya?" Charles mengambil gelas bir dan menatap wanita yang mendekat dari sudut matanya."Tuan Besar bilang dia pasti akan merahasiakan tentang kamu dan Nyonya Lanny, hanya saja proyek Taman Roseyard masih bergantung padamu."Begitu Tanaya mengatakan ini, raut wajah Charles langsung berubah.Dia mendorong Tanaya menjauh dan meraih lehernya. Sepasang matanya yang memerah terlihat panik dan gelisah, "Wanita jalang, kamu mengancamku!?"Sepertinya Tanaya sudah menduga reaksi Charles dan mengabaikan tangan di lehernya, kemudian berkata sambil tersenyum, "Dengar-dengar Nyonya Lanny punya seorang putra."Begitu kata-kata ini terlontarkan, sepasang mata Charles membelalak lebar. Cengkeramannya semakin mengencang dan tatapannya dipenuhi dengan niat membunuh.Rasa sakit yang hebat membuat Tanaya tercekik dan penglihatannya berubah dari berputar menjadi gelap.Akan tetapi, dia tetap tersenyum karena dia tahu Charles takut rahasianya akan bocor dan tidak berani membunuhnya.Charles yang
Read more
Bab 69
Pujian Tanaya berhasil memperdalam kebencian Charles terhadap Tuan Besar Arya.Setelah masalah beres, Tanaya tidak berniat untuk tinggal lebih lama. Dia berdiri sambil menatap Charles dan berkata dengan senyuman di wajahnya, "Kalau begitu, semoga kerja sama kita menyenangkan."Charles sama sekali tidak bereaksi, dia memegang gelas bir di satu tangan tanpa tahu apa yang dia pikirkan.Tanaya berbalik dan pergi tanpa menunda lebih lama.Dia sudah minum terlalu banyak dan sudah agak pusing. Selain itu, dia selalu harus tahu kapan harus berhenti. Bahkan atas nama Tuan Besar Arya, Tanaya tidak ingin memaksa tuan muda Keluarga Xavier.Manusia punya batas kesabarannya, apalagi tuan muda yang berpakaian bagus dan hidup mewah.Akan tetapi, Tanaya mengetahui rahasia ini karena dia tidak sengaja mendengar Lydia menyebutkannya di kehidupan sebelumnya.Suasana hatinya selalu buruk setelah menjadi buta dan cacat, juga dipaksa menikahi Henry. Kadang-kadang Lydia datang untuk menemaninya saat ada waktu
Read more
Bab 70
Sial!Tanaya mengerutkan kening, tidak ingin membuang waktu bersama pria itu.Dia berbalik dan kembali ke klub malam. Pada saat yang sama, dia mengirim pesan ke Miguel, memintanya untuk menjemputnya di pintu samping.Tanaya minum cukup banyak dan saat ini dia tidak begitu sadar. Reiga juga bukan orang baik dan selalu memikirkan penampilannya. Kalau sampai bertemu dengan pria itu, ini sama saja dengan sudah jatuh tertimpa tangga lagi.Akan tetapi, Tanaya lupa betapa menarik perhatiannya dia. Reiga baru saja memasuki klub malam dan langsung melihat wanita yang terhuyung di tengah kerumunan.Meskipun hanya sosok dari belakang, Reiga telah mengenal Tanaya selama lebih dari dua puluh tahun dan sekilas bisa langsung mengenalinya."Naya!" Reiga berkata dengan suara yang dalam sambil menyingkirkan kerumunan di depannya dan bergegas menyusul.Sorot mata Tanaya menjadi dingin.Dia benar-benar tidak menyangka akan ada Reiga yang tiba-tiba muncul.Lagi pula, saat melarikan diri di kehidupan sebelu
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status