Henry memicingkan mata, menatap Tanaya. Tatapannya tampak bahaya.Tanaya merasa sedikit takut. Dia berkata dengan sedikit menyanjung, "Proyek Kota Lumina ....""Aku katakan sekali lagi. Turun."Suaranya terdengar dingin sehingga atmosfer di dalam mobil pun menurun, membuat orang sesak.Hati Tanaya menegang. Dia menelan air liur lalu menatap Henry sembari berkata, "Aku benar-benar ingin membahas sesuatu denganmu."Mata Tanaya jernih dan bersih. Dia menatap Henry dengan gelisah, gugup sekaligus berharap."Jangan menguji kesabaranku," kata Henry, menjatuhkan ultimatum terakhirnya.Jari Tanaya bergetar. Dia mencengkeram ujung baju Henry dengan berani kemudian berkata, "Bisakah kamu percaya sekali padaku?"Kata "percaya" terlalu berat. Mengingat perbuatannya di kehidupan lampau dan sekarang, Tanaya merasa sulit untuk mengatakannya.Namun, bagaimanapun, dia tetap harus mengatakannya.Selama dia bisa menghentikan kerja sama kali ini, maka dia bisa mengembalikan semua kesalahan dia sebabkan ke
Read more