Semua Bab Terlahir Kembali untuk Cinta dan Dendam: Bab 11 - Bab 20
100 Bab
Bab 11
Pada saat yang sama, Janet yang sedang sibuk bersosialisasi pun ditarik oleh Reiga ke sebuah sudut di aula perjamuan."Kak Reiga?"Janet tampak senang melihat Reiga.Ekspresi Reiga tidak bersahabat. Dia mencengkeram pergelangan tangan Janet sembari berkata dengan dingin, "Bukankah aku menyuruhmu untuk jangan bermusuhan dengan Tanaya? Bisakah kamu lebih menggunakan otakmu dalam bertindak dan berbicara?"Janet yang tiba-tiba dimarahi karena Tanaya, ekspresinya pun menjadi muram."Keluarga Davinon akan segera mengakui identitasku. Kamu sama sekali nggak membutuhkannya untuk menjatuhkan Keluarga Davinon.""Aku nggak peduli apa alasanmu! Pokoknya jangan sampai Tanaya tahu hubungan kamu dan aku!" Tatapan Reiga gelap. Dia jelas tidak senang dengan tingkah Janet tadi.Janet tidak terima. Dengan mata merah, dia menatap Reiga sambil bertanya, "Apakah kamu benar-benar jatuh hati pada wanita jalang itu? Apakah kamu nggak melihat bagaimana dia memperlakukanku tadi?"Reiga tidak menjawab, melainkan
Baca selengkapnya
Bab 12
Helena baru tahu bahwa Lukas telah menemukan putri mereka. Lukas takut Helena tidak sanggup menerimanya sehingga merahasiakannya. Setelah semuanya beres, dia baru memberi Helena kejutan."Ibu?" panggil Janet dengan susah payah.Air mata Helena berlinang. Dia menggenggam tangan Janet sambil berkata, "Rosalind ... maafkan Ibu. Ibu nggak menjagamu dengan baik."Tuan Besar Davinon pun tersenyum sambil berkata, "Janet, lain kali kalau kamu membutuhkan sesuatu, katakan saja kepada kami."Teman Janet segera mengucapkan selamat. "Selamat, Janet!""Lukas, putrimu sangat cantik. Hanya sekali lihat, aku tahu dia pasti gadis yang unggul.""Benar. Janet ya? Nanti aku akan memperkenalkan putraku padamu.""Nona Janet punya aura tuan putri yang terpelajar."Ucapan selamat terus terdengar. Kerumunan di samping pun berbisik, "Enak sekali, nasib Janet langsung berubah.""Apanya yang enak? Dia jelas-jelas hidup sengsara selama dua puluh tahun lebih. Kalau nggak dia seharusnya menikmati hidupnya selama ini
Baca selengkapnya
Bab 13
Ucapan Raphael mengguncang semua orang.Mereka jelas tidak menyangka dan seketika berdiskusi.Tanaya tersenyum tanpa bersuara.Kakaknya ini memang pemberani. Jika itu orang lain, mereka tidak akan mengklarifikasi demi harga diri.Janet langsung tertegun di tempat. Dia menatap Raphael yang ada di atas panggung dengan tidak percaya. Ekspresinya kaku.Bagaimana bisa?Apa maksud Raphael?Lukas dan Helena pun mematung di tempat. Lukas bertanya, "Raphael, apa maksudmu? Apakah ada yang salah?"Kemudian Lukas menatap Janet dengan mata memerah.Hal ini membuatnya tidak sengaja melihat Tanaya yang ada di samping Janet. Wajah gadis itu cerah dan cantik, matanya hitam dan sedikit dingin.Sebelum Lukas berpikir lebih jauh, kata-kata Raphael sudah menarik pikirannya kembali. "Ayah, tadi pihak rumah sakit mengatakan kalau sampel DNA-nya salah."Janet menggenggam gelas anggur yang ada di tangannya dengan erat. Senyum di wajahnya menjadi kaku.Mendengar jawaban yakin Raphael, jantung Lukas pun mencelos
Baca selengkapnya
Bab 14
Pada saat ini, terdengar keributan dari luar aula perjamuan. "Lepaskan aku! Biarkan aku masuk! Biarkan aku masuk!"Suara mabuk dan tidak jelas itu bernada tinggi. Suara ribut itu pun terus terdengar.Orang-orang menoleh ke arah suara. Staf yang bertanggung jawab atas keamanan segera menjelaskan, "Seorang pemabuk berulah."Tuan Besar Davinon mengernyit lalu berkata, "Bawa dia pergi. Jangan sampai hadirin terganggu."Setelah ucapan tersebut terlontar, pria mabuk itu berteriak, "Di mana Janet? Suruh dia keluar? Setelah mendapat orang tua kaya, dia nggak mau mengakuiku?"Janet tertegun beberapa detik, tatapan panik melintas di matanya.Kenapa Roger Darwin bisa datang ke tempat ini?Tidak! Janet tidak boleh membiarkan Roger masuk. Jika tidak, semua orang akan tahu bahwa dia adalah putri dari seorang pecandu alkohol. Orang lain hanya akan makin memandangnya rendah."Keluar, Janet! Setelah menemukan ayah baru, kamu nggak mau mengenaliku? Aku beri tahu, aku paling tahu apakah kamu anakku atau
Baca selengkapnya
Bab 15
Karena itu adalah urusan keluarga orang lain, Keluarga Davinon tidak bisa ikut campur. Jadi Raphael memilih untuk lapor polisi. Sedangkan Janet dan Roger dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki.Tanaya merasa puas melihat keributan ini. Dia pun hendak meninggalkan pesta.Begitu dia tiba di depan hotel, angin malam bertiup. Agak dingin dan menyegarkan.Suasana hati Tanaya bagus. Dia berpikir, semuanya akan berubah, 'kan?Pada saat ini, Raphael menyusulnya keluar lalu berkata, "Nona Tanaya, nggak ada pembantu yang meninggal di Keluarga Davinon. Bisakah kamu memberitahuku nama ibumu? Kurasa ada kesalahpahaman di sini."Tanaya menatap Raphael sejenak. Raphael tidak mendesaknya. Dia menatap Tanaya dengan sabar dan lembut, membuat orang percaya padanya tanpa alasan.Sesaat kemudian, Tanaya berkata, "Keira Mariko."Identitas dan nama ibu Tanaya itu diatur oleh Theo. Tanaya pernah menyelidikinya di kehidupan lampau. Namun, penyelidikannya tidak teliti karena saat itu dia tidak mencurigai Kelu
Baca selengkapnya
Bab 16
Henry begitu dekat dengan Tanaya di ruangan yang terbatas itu. Wajah tampan itu berada di depannya dan tampak menahan amarah.Tenggorokan Tanaya tercekat. Jantungnya berdetak cepat."Aku nggak ...."Tanaya ingin menjelaskan, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Apakah dia harus mengatakan bahwa dia terlahir kembali?Ini bukan hanya masalah apakah Henry akan percaya atau tidak. Jika Henry menanyakan tentang masa lalu, Tanaya sama sekali tidak bisa menceritakannya. Haruskah dia mengatakan bahwa dia membenci Henry selama belasan tahun?Atau mengatakan bahwa dia merusak reputasi Henry, membuat Henry dan Raphael menjadi musuh, serta menghancurkan Keluarga Davinon?Atau mengatakan bahwa Henry akhirnya mati karena Tanaya?Semua masa lalu itu begitu bodoh dan konyol. Tanaya sama sekali tidak ingin mengungkitnya.Apalagi ... bagaimana Henry akan memandang Tanaya jika pria itu mengetahuinya?Tanaya tidak ingin dan tidak bersedia mangetakannya.Tanaya dan Henry akhirnya memiliki awal yang
Baca selengkapnya
Bab 17
Suara Tanaya terdengar lembut. Dia jelas-jelas tampak patuh, tetapi dia seperti sedang memprovokasi Henry.Henry memicingkan mata. Mata hitamnya tampak mengintimidasi.Wanita ini benar-benar minta dihajar.Apa saja yang telah Keluarga Mauel ajarkan padanya?!"Jauhi Raphael," peringat Henry dengan nada dingin. Dia menarik dasinya dengan ekspresi jengkel.Tanaya menilai ekspresi Henry, lalu dia mengedipkan matanya sebelum bertanya, "Kenapa?"Henry mendengus. Dia tidak berniat untuk menjelaskannya. Tatapannya menjadi makin tajam.Tanaya tidak merasa takut.Dia mencondongkan tubuh hingga wajahnya yang putih berjarak beberapa milimeter dari wajah Henry. Lalu dia berkata dengan pelan, "Apakah kamu cemburu, Henry?"Tubuh Henry menegang. Dia bisa mencium aroma Tanaya dengan jelas.Ketika ucapan Tanaya terlontar, tatapan Henry menjadi makin gelap. Dia sontak menarik Tanaya ke atas pahanya.Tangan Henry yang lain mencengkeram pinggang Tanaya, menekan wanita itu ke dalam pelukannya. Sedangkan tan
Baca selengkapnya
Bab 18
Henry menggigit telinga Tanaya lalu bertanya, "Apakah kamu ingin mati, Tanaya?"Sentuhan basah itu membuat tubuh Tanaya gemetar tak terkendali.Dia refleks memeluk Henry. Bulu matanya bergetar. Dia ingin menangis.Henry jelas-jelas tidak pernah menyentuh Tanaya hingga akhir hayatnya di kehidupan lampau. Kenapa dia seperti berubah menjadi orang lain?Jika tahu Henry akan begini, Tanaya pasti akan bersikap patuh.Hiks ....Lampu di luar jendela perlahan menjadi buram. Suhu di dalam mobil makin meningkat. Tanaya takut sekali. Ketika merasakan jari Henry, matanya pun basah."Jangan!" Tanaya tanpa sadar menahan tangan Henry yang ada di balik gaunnya.Suara Tanaya naik beberapa oktaf. Dia menatap pria itu sambil terisak."Jangan apa?" Suara Henry serak. Manik matanya gelap dan penuh dengan gairah yang tak tertahankan.Tanaya mengatupkan bibirnya. Bulu matanya basah. Dia menatap Henry dengan tatapan melas sambil terisak. "Aku nggak berani lagi. Aku sudah tahu salah.""Aku pasti akan menjauhi
Baca selengkapnya
Bab 19
Henry tertegun beberapa detik. Dia menatap wanita itu, jakunnya naik turun.Tatapan Tanaya tampak serius sekaligus lembut ketika memandang Henry. Harapannya itu seolah tulus dari hatinya.Henry tidak bisa menjelaskan perasaannya. Biarpun dia tahu bahwa semua ini palsu, hatinya tetap merasa hangat tanpa bisa dikendalikan.Dia mencibir lalu berkata dengan nada dingin, "Jangan pikir aku akan termakan trik itu."Mendengar ucapan itu, Tanaya hanya tersenyum tanpa menjelaskan apa-apa. Dalam hati dia berpikir dengan menyesal, 'Nggak termakan ya ....'..."Apakah kamu tahu kalau kita tertangkap kamera ketika masuk dan keluar hotel bersama?"Sesaat kemudian, Tanaya tiba-tiba teringat akan hal ini."Kenapa? Nona Tanaya takut reputasimu tercoreng?" tanya Henry sambil melirik Tanaya.Tanaya menghindari tatapan Henry lalu menjawab, "Bukan. Aku hanya ingin mengingatkanmu kalau seseorang akan memanfaatkan hal ini.""Bukankah itu yang Nona Tanaya inginkan?" sahut Henry dengan nada dingin. Ekornya mata
Baca selengkapnya
Bab 20
Mata Tanaya berbinar. Dia tampak kagum pada Henry.Reaksinya jelas-jelas munafik dan dibuat-buat, tetapi Henry tidak bisa marah.Henry terdiam.Ethan pun sama.Suasana mobil menjadi hening, tidak ada yang berbicara di sepanjang jalan. Ethan mendengar suara di jok belakang. Dia sudah memutari perumahan untuk kesekian kalinya.Hingga beberapa saat kemudian, penghalang di jok belakang dibuka, Ethan pun menghela napas lega. Dia menghela napas lega, lalu melajukan mobil ke dalam perumahan.Henry melihat ke bawah. Entah apa yang dia pikirkan. Ekspresinya tidak begitu bersahabat, dia tampak agak kesal.Mobil segera berhenti, Henry turun dari mobil.Saat melihat halaman yang familier sekaligus familier ini, Tanaya baru menyadari bahwa dirinya telah mengikuti Henry pulang ke rumah pria itu.Tanaya terdiam.Ketika Tanaya turun dari mobil dan hendak pergi, ponsel Ethan berdering. Kemudian dia berkata, "Nona Tanaya, Tuan Henry mempersilakanmu untuk masuk."Tanaya menoleh ke arah pintu, tampak ragu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status