All Chapters of Terlahir Kembali untuk Cinta dan Dendam: Chapter 51 - Chapter 60
100 Chapters
Bab 51
Vera tidak bisa menjelaskan apa yang dia rasakan, tetapi saat ini dia yakin Tanaya akan mencakarnya wajahnya."Kak ... Kakak ... aku Vera!"Vera menelan ludahnya dan berbicara dengan suara tergagap.Senyuman di bibir Tanaya semakin lebar, tetapi langsung memudar begitu saja. Dia perlahan mengambil pisau dengan ujung yang sangat tajam tiba-tiba terayun ke wajah Vera yang lembut.Vera sangat ketakutan sehingga dia mencoba yang terbaik untuk menghindar dengan kepala dimiringkan.Akan tetapi, punggungnya menempel ke dinding dan tidak peduli seberapa keras dia berusaha untuk memanjat dinding, dia tetap tidak bisa melarikan diri.Tanaya jelas-jelas melihat bulu kuduknya berdiri dan merasa konyol.Ternyata orang yang bisa membunuh orang lain juga takut.Tanaya tidak akan pernah bisa melupakan rasa sakit dari pisau yang menusuk ke dalam tubuh begitu menyakitkan bahkan setelah terlahir kembali dua kali."Jaga sikapmu dan jadilah putri Keluarga Mauel baik-baik. Kalau kamu menggangguku lagi, aku
Read more
Bab 52
Pada saat ini seorang pria berjas hitam berjalan ke sisinya dan berkata dengan santai, "Keluarga Mauel nggak takut dipermalukan dengan dia yang memainkan piano seperti ini."Tanaya tersenyum dan menoleh ke arah orang itu.Kulit Miguel putih, rambutnya dipangkas rapi dan dia memakai anting-anting hitam di telinganya. Sepasang mata yang tampan terlihat menggoda. Saat tersenyum, dia terlihat seperti orang yang santai. Sebaliknya saat tidak tersenyum, dia terlihat seperti orang jahat.Dia tidak sediam dan sedingin Henry, malah terlihat sangat mudah didekati seolah bisa berteman dengan siapa pun. Akan tetapi kalau benar-benar berhubungan dengannya, orang tersebut pasti akan bisa melihat sifat aslinya.Tanaya menatapnya dengan serius dan sekali lagi merasa senang dia masih hidup."Umpan sudah dilempar, tinggal tunggu ikan menggigitnya." Miguel menatapnya sambil tersenyum dan tatapannya lembut.Setelah menyebutkan hal ini, Tanaya juga tersenyum dengan tatapan was-was, "Mereka akan menggigitny
Read more
Bab 53
Tanaya tidak menjelaskan apa pun tentang ini, tetapi terkadang dia akan mencari beberapa video untuk mengajari dirinya sendiri dan tetap bermain piano.Setelah itu, Miguel memperkenalkannya kepada seorang guru seumuran ibunya. Sejak itu, Tanaya telah belajar piano dari pria tua itu. Meskipun pria tua itu tegas dan keras, Tanaya sangat berterima kasih atas kesempatan ini.Setelah sekian lama bersama, Tanaya menyadari meskipun pria tua itu terlihat galak, sebenarnya dia sangat peduli pada mereka.Kali ini dia belajar selama lebih dari sepuluh tahun.Sekarang pria tua itu tidak punya apa-apa lagi untuk diajarkan, jadi Tanaya sering pergi ke sana untuk mengobrol dengannya.Dulu, Tanaya tidak pernah bermain di depan orang lain agar tidak mencuri perhatian Vera. Sekarang sepertinya apa yang telah dia lakukan tidak ada artinya."Vera, jangan mengacau." Theo juga mengerutkan kening dan berbicara dengan suara rendah.Vera mengabaikannya, hanya menatap Tanaya sambil tersenyum, "Bagaimana? Kak, m
Read more
Bab 54
Tanaya terlihat seolah terlahir untuk bermain piano dan nada-nadanya mengalun di ujung jarinya, membuat orang terbuai.Tidak ada seorang pun yang mengacau di tempat ini, hanya takut akan mengganggu wanita cantik ini.Hingga lagu berakhir, tatapan Tanaya melembut saat Pigmalion dan gadis itu jatuh cinta seolah merasa kebahagiaan yang tulus dan membuat orang lain ikut merasakannya.Setelah lagu berakhir, semua orang di ruang perjamuan terdiam untuk waktu yang lama.Sampai Tanaya berdiri sambil tersenyum, suara tepuk tangan tiba-tiba terdengar dari penonton."Ternyata Nona Tanaya sangat berbakat! Lagu ini sangat luar biasa!" Seorang pria yang ahli piano pun membuka suara."Benar, aku nggak menyangka kedua kakak adik Keluarga Mauel benar-benar punya kelebihannya masing-masing!""Pantas saja nona kedua Keluarga Mauel selalu bilang kakaknya lebih hebat. Awalnya kita mengira itu hanyalah kerendahan hati, tapi nggak kusangka ternyata itu benar.""Kalau dipikir-pikir, Nona Tanaya sangat rendah
Read more
Bab 55
"Tanaya! Beraninya kamu berbuat tanpa mengakuinya!? Untuk apa berpura-pura! Aku cuma ingin meminjam kalungmu, tapi kamu mengancamku dengan pisau. Sekarang kamu masih berani menyangkalnya!"Vera sangat marah karena Tanaya. Dia tidak pernah menyangka Tanaya tidak hanya menyangkalnya, tetapi juga berpura-pura seolah tidak tahu apa-apa.Nyonya Martha, Tuan Besar Arya, serta Nelia dan Theo menatap kedua gadis itu.Bukan karena mereka tidak ingin memercayai Vera, tetapi tidak mungkin Tanaya melakukan hal seperti itu setelah dilihat dari apa yang terjadi selama bertahun-tahun. Sebaliknya, Vera-lah yang manja dan selalu bersikap agresif."Vera, nggak masalah kalau bertengkar dengan kakakmu, tapi kamu nggak boleh memfitnah kakakmu seperti ini! Ditambah lagi acara apa yang diadakan hari ini? Kamu malah menyuruh kakakmu bermain tanpa izin! Kurasa kamu ini benar-benar terlalu dimanjakan!" Nyonya Martha menegur dengan suara muram dan marah.Mata Vera memerah karena marah dan dia buru-buru menjelask
Read more
Bab 56
Dia bergegas ke arah Nelia dan menarik kalung yang ibunya kenakan di leher Tanaya."Tanaya, biar kuberi tahu kamu. Jangan pernah mimpi! Jangan pura-pura sok nggak bersalah. Kamu itu cuma anak haram yang telah kami adopsi dan nggak ada sepeser pun dari keluarga ini yang akan menjadi milikmu!""Plak!"Saat Vera selesai berbicara, tamparan keras terdengar.Theo menamparnya dengan keras. Vera merasa dunia berputar, kepalanya berdengung dan penglihatannya semakin kabur."Diam! Lihat seperti apa dirimu dan apa yang kamu katakan! Pergi ke kamarmu dan renungkan kesalahanmu!"Theo berkata dengan marah, dia benar-benar naik pitam.Meskipun biasanya Vera naif dan sombong, setidaknya dia memiliki hubungan yang baik dengan Tanaya.Tanaya adalah pion penting mereka dalam menghancurkan Keluarga Davinon. Tidak peduli apa pun yang terjadi, saat ini mereka tidak bisa membiarkan Tanaya memiliki pemikiran lain dan gagal mencapai kesuksesan.Terlebih lagi terlepas dari nilai Tanaya sendiri, Keluarga Mauel
Read more
Bab 57
Semua orang menoleh ke arah Tanaya. Gaun wanita itu tidak bisa menyembunyikan apa pun. Kalau ada, itu pasti ada di tas tangannya."Naya ...." Nelia berkata dengan lembut dan raut wajahnya terlihat rumit."Aku mengerti." Tanaya berkata tanpa ragu dan berinisiatif untuk membuka tas tangan sebelum menyerahkannya kepada Theo yang berdiri di samping, "Ayah."Theo menunduk dan melihat-lihat. Tas tangan itu ukurannya tidak besar dan isinya juga sangat sederhana. Hanya ada ponsel, sebungkus tisu dan lipstik yang sekilas sudah terlihat jelas.Tanaya menjelaskan, "Ibu yang menyiapkan tas tangan ini saat aku pergi ke ruangan di atas ruang perjamuan. Tas itu juga dicocokkan untuk gaun ini."Maksudnya adalah, 'Semuanya sudah dipersiapkan oleh kalian dan aku tak punya kesempatan untuk membawanya.'"Itu berarti kamu datang dengan persiapan dan membuang pisaunya dulu! Ya, pasti begitu! Bu, selama ada orang yang menyelidiki hotel secara menyeluruh, mereka pasti akan menemukannya ...."Vera ingin mengat
Read more
Bab 58
Theo, Nyonya Martha dan Tuan Besar Arya saling menatap. Mereka jelas sangat jengkel dengan kekacauan yang Vera timbulkan hari ini.Tanaya selalu sabar dan patuh, tetapi sekarang dia marah. Jelas kalau dia sudah tidak tahan lagi.Tuan Besar Arya terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Naya, kamu tahu bagaimana kami memperlakukanmu selama bertahun-tahun. Vera masih mudah dan nggak mengerti apa-apa. Aku nggak menyangka kamu telah menanggung begitu banyak penderitaan. Dasar kamu ini, punya begitu banyak penderitaan, tapi nggak bilang kepada Kakek ....""Begini, kalau kamu suka rumah di Paviliun Skylar, kamu bisa suruh Vera kembalikan padamu. Pada dasarnya rumah itu memang disiapkan untukmu, begitu juga dengan perhiasannya. Nanti suruh ibumu untuk memintanya kembali dari Vera. Kok bisa-bisanya dia menginginkan semua barang kakaknya? Mengenai Perusahaan Desain Heather, sekarang perusahaan itu atas nama Vera. Kemungkinan Vera itu cuma bersenang-senang saja dan nanti suruh dia serahkan juga."
Read more
Bab 59
Setelah meninggalkan hotel, Tanaya berdiri di depan pintu hotel sambil melihat kembali ke arah ruang perjamuan. Dia mengerutkan bibir merahnya dan tatapannya dingin.Tidak lama kemudian, sebuah Lamborghini biru tua berhenti dengan mantap di depan Tanaya.Tanaya membuka pintu dan masuk ke dalam mobil tanpa ragu.Miguel mengenakan kacamata hitam besar di wajahnya yang membuatnya terlihat tidak seanggun saat berada di perjamuan sebelumnya dan lebih mirip pemuda nakal."Mereka nggak mempersulitmu, 'kan?" Miguel menoleh ke arah wanita di kursi penumpang dan melihat raut wajah tenangnya. Sepertinya dia tidak begitu khawatir."Nggak, Vera nggak bisa memberikan bukti apa pun." Tanaya berkata dengan acuh tak acuh.Miguel yang memberikan pisau itu. Setelah menggunakannya, dia diam-diam mengembalikan pisau itu kepada Miguel agar tidak ada yang menyadarinya."Tuan Besar Arya memintaku untuk menghadiri acara sosial atas nama Keluarga Mauel besok malam. Kalau negosiasi berjalan dengan baik, Keluarga
Read more
Bab 60
Terlebih lagi, Tanaya tidak merencanakan semua ini hanya untuk membiarkan Keluarga Mauel duduk santai dan menikmati keuntungannya. Dia tidak berniat memberikan proyek ini ke Keluarga Mauel."Charles itu sombong dan mendominasi, juga sulit untuk didekati. Dia pernah mendengar orang menyebutmu sebelumnya, tapi kemudian seorang artis menarik perhatiannya, jadi dia nggak repot-repot mencarimu." Miguel berkata perlahan."Lebih baik begitu. Karena nggak ada tempat untuk bersembunyi, jadi lebih baik manfaatkan kesempatan ini." Suara Tanaya sangat tenang, nyatanya dia tidak terlalu peduli.Miguel menoleh ke arahnya. Wajah wanita itu cantik. Sepertinya tidak banyak berubah dari sebelumnya, tetapi ini terlihat seperti mutiara yang baru muncul dari cangkang kerang atau kupu-kupu yang baru selesai berevolusi.Merasakan tatapan Miguel, Tanaya mengulurkan tangan dan melepas kacamata hitam dari wajah pria itu dan berkata sambil tersenyum, "Kok pakai kacamata hitam di malam hari, nggak takut menabrak
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status