All Chapters of Pendekar Pusaka Gurun Gobi: Chapter 61 - Chapter 69
69 Chapters
Kehebatan Lin Lin 2
“Tahan dulu, nona!” Rhu Zhi melemparkan batu tadi ke atas tanah. Akan tetapi Lin Lin yang sudah marah tidak menghiraukan permintaan ketua topeng tengkorak itu. “Wut!” Lin Lin menerjang, tidak ada pilihan lain, Rhu Zhi melayani kehendak Lin Lin.“Duk!” dua kekuatan tenaga dalam berbeturan, dan tempat itu bergetar seperti terguncang oleh gempa. Baik Lin Lin maupun Rhu Zhi sama-sama terpental ke balakang, namun keduanya mampu mempertahankan kuda-kudanya.Sejenak Lin Lin dan Rhu Zhi saling pandang, mereka saling memuji ketangguhan lawan. “Baru kali ini ada yang mampu menahan tenaga dalamku. Mengapa dalam waktu singkat dia bisa memiliki ilmu sedahsyat ini?” guman Rhu Zhi dalam hati.“Siapa kamu sebenarnya? Aku tidak pernah ada urusan denganmu” ucap Lin Lin. “Nona, namaku Rhu ZHi ketua perkumpulan Topeng Tengkorak. Sepertinya di antara kita ada kesalah fahaman, maafkan atas kelancangan anak buahku yang tadi menganggu nona, sebetulnya yang kami incar adalah Long Wan dan Li Mei!” Rhu Zhi sang
Read more
Berat Hati
“Kamu benar-benar tidak mengetahui rahasia di balik kalung tersebut?” Li Mei menatap tajam kalung giok naga hijau yang diperlihatkan Long Wan. Long Wan menggelengkan kepala dan memasukan lagi kalung itu ke dalam bajunya.“Ingatanku di masa lalu buruk, Mei” ucap Long Wan, kedua matanya bergera-gerak lalu menatap kosong ke depan. “Mungkin karena trauma, ditambah sewaktu kecil kepalaku terbentur akibat dipukul oleh komplotan penjahat yang hendak membunuhku!”“Yang aku ingat, saat menjadi gelandangan kemudian dirawat oleh suhu dan dijadikan muridnya di Kuil Rajawali” “Ya sudah, jika kamu tidak bisa mengingatnya tidak perlu dipaksakan. Mudah-mudahan saja suatu hari nanti kamu bisa mengingat semuanya” ucap Li Mei.“Oh ya, tampaknya kamu tahu rahasia di balik kalung ini? soalnya sudah dua kali menanyakan kalung yang aku kenakan” mendengar pertanyaan Long Wan, Li Mei hanya menarik napas panjang kemudian membalikan badannya. “Entahlah, bisa ia namun juga bisa tidak” Li Mei melangkahkan kakin
Read more
Memenuhi Undangan
“Pangchu, apa tidak berbahaya mengundang Dewi Maut ke pertuam ini?” “Benar sekali, soalnya kita belum tahu dia berada di fihak mana” Tek Hoat dan Jiang Shi saling pandang. “Dewi Maut?” Yao Guai atau yang dikenal dengan si Tongkat Setan mengerutkan keningnya. “Betul tuan, di dunia persilatan muncul wanita muda yang sangat sakti dan kejam, dia dijuluki Dewa Maut” kata Jiang Shi.“Ternyata kita sudah mulai menua, hingga bermunculan para pendekar muda yang memiliki kesaktian hebat. Contohnya dulu aku bertarung dengan muridnya Pendeta To, tidak disangka pemuda itu sangat lihai!” Yao Gua memain-mainkan janggutnya yang sudah memutih.“Bagaimana kabar Pangeran Yang Han, apakah anda sudah menemukannya?” tanya Rhu Zhi “Pangeran sudah kembali ke istana, tampaknya dia melihat gelagat yang tidak baik. Dia mengumpulkan para panglima yang masih setia untuk memperkuat pertahanan!” Yao Guai mengambil cawan arak lalu menegaknya.“Anak itu cukup cerdik juga” “Betul sekali Pangchu, dia bahkan berhasil me
Read more
Kemunculan Naga Sakti Gurun Pasir
Walaupun matahari sudah tergelincir ke ufuk barat, namun suasana di Gurun Gobi masih terasa menyengat. “Wuh!” Berkali-kali angin berhembus dan menerbangkan debu dan pasir. “Gurun Gobi adalah kematian!” Begitulah orang-orang menamakan tempat ini.Berbagai binatang melata dan berbisa banyak terdapat di tempat ini, seperti kalajengking, ular gurun yang pandai menyembunyikan diri dalam pasir, bahkan singa gurun yang konon lebih galak dan buas dibandingkan singa hutan pun banyak berkeliaran di tempat ini.Kata Gobi berarti ‘sangat besar dan kering’, wilayah ini banyak tipuan alam karena jalan yang dilalui bisa berubah-ubah terkena badai pasir. Yang membuat angker tempat ini bukan hanya karena kondisi alam yang ganas serta banyak binatang buasnya, namun juga banyak penyamun dan pemberontak berkeliaran. Hukum yang berlaku di Gurun Gobi hanyalah hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang berkuasa.Dari jauh, terlihat rombongan kafilah duduk di atas untanya yang berjalan terseok-seok di antara h
Read more
Penginapan Naga
Penginapan Naga terletak di sebelah selatan Gurun Gobi, tempat itu menjadi persinggahan bagi para pelancong yang hendak melanjutkan perjalanan ke arah Tibet ataupun Mongol. Inilah satu-satunya tempat istirahat di dataran Gobi yang tandus dan kering.Maka tidak mengherankan kalau Penginapan Naga ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan, baik pendekar, penjahat ataupun kafilah dagang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Jalur Sutra. Walaupun penjahat dan pendekar bertemu, akan tetapi mereka tidak akan berani membuat keonaran di sini. Siapa yang berbuat rusuh, akan diusir paksa dan dibiarkan kelaparan sepanjang malam di atas gurun yang mengerikan.“Tuan, tolong tambah araknya!” seru seorang pengunjung, pakaiannya terlihat lusuh sepertinya ia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Seorang pelayan datang membawakan guci arak berukuran besar dan menentengnya hanya dengan sebelah tangan.Dengan tangan yang besar dan penuh otot, pelayan tadi menuangkan arak pada cawan tamu tadi. sek
Read more
Badai Gurun
“Bruk!” pintu depan terbuka, awalnya semua orang menyangka karena dihempas angin. Akan tetapi saat mereka melirik, di sana sudah berdiri seorang lelaki tua berpenampilan aneh. Wajahnya terlihat mengerikan, hidungnya mancung namun bengkok seperti paruh burung, pipinya tirus dan kelopak matanya cekung. Penampilannya benar-benar seperti mayat hidup!.“Wush!” angin kembali menderu, menerbangkan debu dan pasir. Buru-buru seorang pelayan menutup pintu dan mempersilahkan lelaki tua tadi untuk duduk di bangku kosong. Mo Ong yang duduk di pojok ruangan mengerutkan keningnya, kemudian segera berdiri dan menghampirinya.“Selamat datang paman, mari duduk di sebelah sana!” ucap Mo Ong sambil membungkukan badannya. “Anda sendirian?” tanya Mo Ong lagi, kemudian ia memanggil pelayan dan meminta disajikan makanan yang paling lezat dan arak paling bagus di tempat ini.“Kakakku belum bisa meninggalkan pertapaan, karena ada tamu!” jawab lelaki tua tadi, ia duduk duduk di depan Mo Ong dan langsung menyamb
Read more
Pertemuan Yang Tidak Diharapkan
Tubuh Long Wan terhempas oleh badai gurun, ia bergulingan dan kepalanya hampir membentur batu. “Krep!” kedua tangannya memegang erat-erat pohon palem, akan tetapi pohon sebesar paha orang dewasa itu tumbang terseret angin gurun yang sangat dahsyat, akibatnya Long Wan kembali bergulingan di atas pasir.“Wur!” suara gemuruh badai kembali memekakan telinga, pandangan mata pemuda itu terasa gelap sebab badai pasir ada di mana-mana. “Ya Tuhan!” seru Long Wan, ia merasa kematiannya sudah sangat dekat, ternyata semua ilmu silat yang pernah ia pelajari tidak berguna ketika menghadapi amukan badai gurun. Ternyata manusia sangat lemah, tidak mampu menandingi kedahsyatan alam.Hampir satu jam lamanya Long Wan terambang-ambing di atas pasir, seluruh tubuhnya penuh dengan luka, bahkan keningnya mengeluarkan darah karena terserempet bebatuan yang terbang diamuk gelombang angin yang sangat kencang.Perlahan-lahan badai gurun yang tadi mengamuk mulai mereda, namun kepulan pasir masih terbang di udara
Read more
Curang!
Mo Ong menatap Long Wan dan Lin Lin secara bergantian, kening lelaki tua itu berkerut dan mengingat sesuatu. Rasa-rasanya ia pernah bertemu dengan mereka berdua, terutama saat melihat Long Wan. “Siapa kalian? Mengapa menyebut-nyebut nama muridku?” tanya Mo Ong. Di sampingnya, Iblis Bumi hanya menyeringai, terutama kepada Lin Lin yang memiliki wajah sangat cantik. Rupanya wataknya yang mata keranjang kembali kambuh saat melihat dara jelita itu.“Kebetulan kita bertemu di sini, Mo Ong. Kamu juga akan mati di tanganku!” ancam Lin Lin sambil mengangkat telunjuknya ke arah Mo Ong. Kening Mo Ong semakin berkerut “Apa kamu sudah melupakan peristiwa di Kuil Rajawali beberapa tahun silam?” tanya Lin Lin.“Oh ternyata kalian berdua muridnya si pendeta busuk itu!” Mo Ong terkekeh, tentu saja dia menganggap remeh Long Wan dan Lin Lin. “Paman, mereka berdua muridnya Pendeta To!” bisik Mo Ong kepada Iblis Bumi.“Pendeta To? hmm, kebetulan keduanya bisa dijadikan sandera agar Yin Long berani menampa
Read more
Belum Sebanding
“Ha, ha!” Iblis Bumi tertawa, suaranya melengking dan memekakan telinga. “Bocah, kamu berani melawanku, hah?” ucapnya sambil menatap tajam kepada Long Wan “Walaupun kamu berlatih seratus tahun lagi, mana mungkin bisa melawanku!” tandasnya.“Memang benar, aku hanyalah bocah ingusan dan tidak mungkit bisa menandingi anda berdua. Akan tetapi, apapun yang terjadi aku tidak akan menyerahkan wanita ini kepadamu!” jawab Long Wan, ia berusaha tetap tenang.“Paman, biarkan aku yang meringkus bocah ini!” Mo Ong maju, dia sangat penasaran sekaligus kesal karena pertarungannya tadi diganggu oleh Iblis Bumi. “Jangan bermain-main seperti tadi, karena kita memiliki urusan yang sangat penting. Ingat, lawan yang akan kita hadapi adalah Yin Long, bukan dua bocah ini!”Long Wan mengerutkan keningnya, kini ia sadar rupanya Mo Ong dan lelaki tua itu sedang mencari paman gurunya. Entah urusan apa yang menyebabkan mereka mendatangi Gurun Gobi, namun yang jelas Mo Ong dan laki-laki tua itu bukan orang semba
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status