Semua Bab Mencintai Pacar Sahabatku: Bab 41 - Bab 50
95 Bab
Ciuman Panas
Bola mata Anggara tampak membulat karena perasaan terkejut dengan perlakuan gadis itu. Namun tak lama dia mulai membalas ciuman Akira.Menekan tengkuk Akira untuk memperdalam ciuman mereka. Kini bukan hanya bibir mereka yang saling menyentuh, namun lidah mereka saling membelit satu sama lain. Namun Akira tidak ada niat untuk menolaknya, dia menikmatinya dengan kedua matanya yang terpejam. Mereka saling bertukar nafas dan Saliva. Membuat keduanya sama-sama hanyut dalam gelora cinta.Hingga tiba-tiba Anggara menghentikan ciuman itu dengan menolehkan wajahnya ke samping."Maaf, menjauhlah Akira. Aku takut kamu ikut sakit." Ucap Anggara membuat wajah Akira memerah karena malu, dan gadis itu mulai menjaga jarak namun dengan tangan kanannya yang masih berada di genggaman pemuda itu.Tak lama setelah itu Anggara memejamkan mata dan tertidur, efek obat demam yang dia minum beberapa menit yang lalu, membuat kantuk datang menghampirinya.Akira melihat ke wajah pemuda yang tengah tertidur itu. M
Baca selengkapnya
Pergumulan Panas yang Terlarang
Jaket yang tengah Dany kenakan kini basah, bahkan sepatu dan celana panjang yang dia kenakan ikut basah. Begitu halnya dengan Bayu, bajunya dan sepatunya basah.Bayu memutuskan untuk membuka baju dan celananya, menggantungnya pada lemari baju yang tersedia.Kini dia hanya memakai celana boxer yang sangat pendek. Tubuh bagian atasnya polos, memamerkan otot-ototnya yang atletis. Otot di lengan dan badannya terbentuk karena Bayu rajin melatih fisiknya dengan olahraga dan gym."Bukalah jaket mu basah, celanamu juga, gantung aja dulu, siapa tau nanti kering." Ucap Bayu yang kini menghampiri Dany yang hanya duduk terdiam di tepian kasur.Dany berjalan ke arah lemari, membuka jaketnya kemudian menggantungnya. Lalu meraih handuk dan melilitkan ke pinggangnya, sebelum dia membuka celana panjangnya.Kini gadis itu hanya mengenakan baju atasan dengan bawahan handuk yang melingkari pinggangnya."Sayang sini." Bayu mulai melambaikan tangannya ke arah gadis itu berdiri. Meminta kekasihnya untuk men
Baca selengkapnya
Perasaan yang Terbalas
Tak terasa hari sudah sore, orang yang pertama bangun adalah Anggara. Dia merasa badannya sudah lebih sehat dari sebelumnya. Matanya terbuka dan melihat ke arah gadis yang kini tertidur di atas dadanya. Senyum menghiasi bibirnya melihat wajah Akira yang tengah tertidur, tangan kirinya mulai merapikan rambut Akira yang menutupi sebagian wajahnya. Membelai rambut gadis itu dengan lembut dan penuh perasaan. Entah perasaan yang dia miliki saat ini adalah sebuah kesalahan atau tidak, namun dia tak pernah menyesalinya. Setelah kejadian dua tahun silam membuat hatinya begitu kosong. Tidak ada seorang wanita pun yang mampu mengisi kekosongan itu, namun ketika Akira datang, hanya gadis itulah yang mampu mengisinya. Dia mencintai gadis ini, dan saat ini dia benar-benar yakin cintanya sudah terbalas. Lama memandang wajah ayu yang tengah tertidur, tiba-tiba gadis itu membuka matanya. Kini tatapan mereka bertemu. Akira mengangkat kepalanya dan menyentuh dahi pemuda itu untuk memastikan su
Baca selengkapnya
Penyesalan Dany
Selang beberapa jam, hujan pun reda. Bayu mengajak kekasihnya untuk pulang sebelum hari semakin larut.Mereka sengaja tidak memperhatikan ponsel, mengabaikan pesan dan panggilan yang masuk. Kini Bayu mulai melajukan mobilnya meninggalkan kawasan danau itu. Gadis yang tengah duduk di sampingnya hanya terdiam selama perjalanan. Entah apa yang ada dipikiran Dany. Bayu pun tak berani memulai obrolan, karena dalam hati dia merasa tidak enak dengan kejadian yang telah mereka lakukan tadi.Keduanya sama-sama menyesal karena sudah melakukan hubungan yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Usia mereka masih terlalu muda, apalagi tadi pemuda itu melakukannya tanpa menggunakan pengaman.Dany begitu menyesali ketidak berdayaannya menolak ajakan Bayu. Dia sama halnya dengan pemuda itu, yang sama-sama tidak bisa mengendalikan nafsu.Tak terasa air mata menetes di pelupuk matanya. Dany mengalihkan pandangannya ke samping, ke arah jendela supaya Bayu tak melihatnya. Namun bagaimanapun Dany menut
Baca selengkapnya
Kegelisahan Argi
Setelah bertukar pikiran dengan ibunya, kini dia pamit untuk masuk ke kamarnya. Akira mulai mengunci pintu kamar dari dalam, dia merebahkan tubuhnya di kasur dengan ponsel berada di tangan.Membuka pesan dari Argi yang sudah terlalu lama dia abaikan. [Sayang, lagi apa?][Masih sibuk ya?]Begitu isi pesan Argi, akhirnya Akira memutuskan untuk membalasnya.[Maaf Gi, baru balas, iya ini aku baru ada waktu buka Hp, sedari tadi siang nemenin ibu berbelanja.]Setelah itu Akira mulai membuka pesan yang baru saja masuk dari Anggara.[Hay, udah tidur?] Isi pesan Anggara.[Belum, Ang. Habis nemenin ibu ngobrol. Lagi apa?] Tulis Akira membalas pesan pemuda itu.[Oh, bokap kemana? Lagi di kamar tiduran.][Ayah masih di luar kota, Minggu depan baru balik.][Oh, oke. Boleh video call?] Tanya Anggara dalam pesannya.Akira tampak berpikir sebelum mengiyakan permintaan pemuda itu. Dia mengambil headset dari laci meja belajarnya. Panggilan masuk dari Anggara dan Akira menerima panggilan tersebut.Akir
Baca selengkapnya
Sikap Hangat Lidiya
Beberapa menit menunggu akhirnya pesan Argi di balas.[Serius? Kenapa ke rumah, ini udah malem.] Akira saat itu telah menyelesaikan panggilannya dengan Anggara. Dan sedikit terkejut mendapati pesan dari Argi.Dia bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Bu Lidiya saat ini sudah tertidur.Akira menatap ke arah luar rumah lewat jendela yang ada di ruang tamu. Dan matanya membulat melihat Argi yang berada di luar, berdiri di depan pintu gerbang yang sudah tertutup. Pemuda itu berdiri di samping motor, dengan mata yang masih fokus di layar ponsel.Akira mendadak bingung dengan apa yang harus dia perbuat saat ini. Menemui pemuda itu atau mengabaikannya. Namun dia merasa tidak enak hati kalau harus mengabaikan Argi yang sudah menunggunya di depan.Akhirnya dengan perlahan dia membuka pintu rumah, melangkah keluar dan menutup pintu itu kembali.Dia berjalan ke depan gerbang, Argi yang melihat kehadiran gadis itu menyunggingkan senyum. Akhirnya dia bisa melihat dan menemui
Baca selengkapnya
Rencana Kepergian Lidiya
Akira menutup kembali pintu rumah, ibunya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam. Saat ia tengah akan memasuki kamar, ibunya ternyata sudah berada di dalam kamarnya. Duduk di pinggiran kasur."Ibu, gak tidur?" Akira sedikit terkejut melihat kehadiran ibunya, namun Bu Lidiya tersenyum melihat anaknya. Ada banyak pertanyaan dalam benaknya yang akan dia tanyakan ke anak gadisnya."Boleh ibu nanya sesuatu?" Pertanyaan dari Bu Lidiya membuatnya was-was. Dia merasa ibunya telah mengetahui sandiwaranya tadi.Kini Akira berada di hadapan ibunya."Sini duduk Nak." Bu Lidiya menggeser tubuhnya dan Akira pun duduk di sampingnya. Dia hanya terdiam menunggu ibunya berbicara."Sudah berapa lama kenal sama dia nak?" Dia yang ibunya maksud sudah pasti Argi, pemuda yang barusan berkunjung ke rumahnya."Baru dua bulan Bu." Jawab Akira dengan wajah mulai menunduk."Argi anak yang baik ya Nak, ibu lihat dia sopan dan sepertinya sangat menyukaimu. Kamu pernah diajak main ke rumahnya? Ibu sudah lama ingin me
Baca selengkapnya
Isi Hati Ruth
Sementara itu di parkiran kampus, Anggara datang dengan motor Vespanya. Pagi ini dia ada kelas, dan sorenya dia mulai berangkat kerja lagi, setelah kemarin sakit dan ijin sehari.Anggara berjalan melewati motor-motor yang berjajar rapi di parkiran. Langkah tegapnya melewati teman-temannya yang tengah berkumpul."Anggara, ada yang nyariin lu tadi." Ucap salah satu dari mahasiswa yang tengah berkumpul tadi.Anggara menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah temannya itu."Siapa?" Tanyanya dengan tatapan yang datar tanpa ekspresi."Duh gue lupa nanya, Tante lu mungkin. Dia nanya mana kelas lu, ya gue tunjukin." Ucap salah satu pemuda.Tanpa menjawab perkataan temannya, Anggara melangkah menuju tangga naik lantai dua.Anggara melangkahkan kakinya menuju kelas, namun tatapannya beralih pada sosok wanita yang berumur, yang tengah duduk di depan kelasnya. Wanita anggun yang masih terlihat muda meski usianya sudah memasuki kepala empat."Mama.." langkahnya terhenti, dia begitu mengenaln
Baca selengkapnya
Rencana Menonton
Jam pelajaran sekolah berakhir, guru mata pelajaran terakhir kini telah meninggalkan kelas.Akira dan Dany mulai mengemasi buku dan peralatan tulis mereka."Na, ntar sebelum ke rumah lu, kita ke rumah gue dulu ya. Gue mau ambil baju, sekalian ijin sama bokap nyokap." Ucap Dany sambil memasukan bukunya ke dalam tasnya.Akira mengangguk ke arah teman sebangkunya itu. Kini setelah selesai berkemas-kemas, kedua sahabat itu berjalan beriringan ke parkiran sekolah. Menghampiri motor mereka masing-masing dan mulai meninggalkan area parkir dengan posisi Dany di depan dan Akira mengikuti dari belakang.Sesampainya di depan gerbang, mereka melihat mobil hitam Argi yang terparkir di sisi jalan.Pemuda itu tengah menunggu kekasihnya. Dan ketika melihat wajah kekasihnya muncul dari gerbang, dia begitu bahagia. Tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Akira."Sayang.." panggil pemuda itu, membuat para siswa-siswi yang melewati gerbang memandang ke arahnya.Penampilan Argi mencolok dan suaranya cuku
Baca selengkapnya
Persiapan Nonton
Setelah menghabiskan semua makanan yang dipesan, mereka memutuskan untuk pulang dan kembali bertemu nanti sore."Nanti sore kita jemput di rumah Lena ya." Ucap Bayu pada kedua gadis itu."Sayang, hati-hati di jalan ya. Nanti aku jemput di rumah." Argi berdiri di depan motor Akira. Akira hanya mengangguk menjawab ucapan pemuda itu."Gue pulang dulu ya, beb." Ucap Dany pada kekasihnya Bayu dengan senyum lebarnya, dan dibalas dengan sebuah anggukan oleh pemuda itu."Aku pulang ya." Pamit Akira pada Argi sembari tersenyum tipis pada pemuda di hadapannya itu."Hati-hati ya, tuan putri." Argi melambaikan tangannya dan melepas kepergian Akira.Kedua wanita itu melajukan kendaraannya masing-masing menuju rumah Dany.Sementara itu terlihat seorang wanita yang sedari tadi menguping percakapan mereka, wanita yang tengah menikmati kopinya di dalam warung kopi dimana Argi memarkirkan mobilnya.Hati wanita itu begitu kecewa dengan informasi yang dia dapet, bahwa pemuda yang dia cintai ternyata suda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status