Share

Sebuah Pembenaran

“Mengalami problem ayah baru?” Erlan muncul dengan ejekannya di pagi hari di ruangan kantor mewah tempat aku menenangkan diri.

Tidak ada yang aman di rumah sejak Ayu dinyatakan hamil setelah menikah selama sebulan. Bagiku sebuah kebahagiaan karena sebentar lagi mendapatkan apa yag kuinginkan. Namun, Alina--wanita yang memintaku mencari rahim lain untuk memiliki anak malah menjadikannya sebagai bahan pertikaian.

“Sialan!”

Erlan mematung kulihat, berusaha terlihat sangat bersalah dan akan memutuskan keluar sambil menangis dengan menutup kedua tangannya. Tapi kemudian tak lama setelah penyesalan yang dibuat-buat itu muncul, Erlan tertawa terbahak-bahak.

“Nikmati itu Bro!” katanya sambil duduk di sofa tanpa dipersilakan.

Aku mengerutu cukup lama sampai kemudian menyadari kalau sebenarnya aku cukup senang dengan semua yang terjadi. Rasanya seperti dibutuhkan. Rasanya jelas menjadi prioritas.

“Tidak sabar bertemu dengan anakmu?” Erlan memiringkan kepalanya saat bertanya padaku.

Aku menekan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status