Share

39. Meeting yang dinanti

"Mau pesan apa Lia?” Revan menatap Lia yang duduk sambil menundukkan kepalanya.

Mereka berdua berhenti di sebuah Rumah Makan yang biasa menjadi tujuan bus wisata ataupun travel untuk beristirahat.

Karena makanannya banyak dan beraneka ragam, membuat Revan tak akan pusing jika Lia ingin makan makanan yang dia inginkan.

“Saya ingin yang panas dan berkuah, Pak,” jawab Lia lesu.

Kepalanya masih berdenyut-denyut dan pusing. Bahkan sendi-sendinya mulai terasa linu dan lemas. Tapi, Lia berusaha sekuat tenaga untuk menahannya. Semoga saja setelah makan, tubuhnya bisa sedikit enakan.

Revan menatap Lia sekejap, “Sop buntut, suka?”

Lia mengangguk. Sebenarnya sop buntut terlalu mewah buat dia. Lia hanya ingin makanan berkuah dan hangat dan murah. Seperti sop ayam seharga sepuluh ribu, atau soto semarang seharga enam ribu. Tapi dia sudah tak ada tenaga untuk berdebat. Lebih baik Lia menurut daripada kepalanya bertambah pusing.

Revan menghela napas, “Kamu duduk saja, biar Saya yang pesankan.” La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Putrinya Chaniago
gimna ya nasib lia
goodnovel comment avatar
Putrinya Chaniago
thank you thorrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status