Share

Temani Saya

"Lho? Mau kemana, Han?" Tanya Mas Hadza begitu aku berdiri secara mendadak.

Sedang lirikan mataku beberapa kali tertuju pada Pak Akhtara yang hanya menatapku dengan sorot dingin sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Ya Tuhan, jantungku rasanya hampir terlepas karena seperti seorang istri yang tertangkap basah tengah berselingkuh.

Bodohnya aku mengapa mau-maunya bibirku diusap oleh Mas Hadza! Aaargghhh!!!

"Eh ... aku ke toilet bentar ya, Mas. Perut nggak enak banget."

Gado-gado yang masih tinggal setengah itu akhirnya kutinggalkan begitu saja lalu berjalan setengah berlari keluar dari kantin. Tujuanku bukan ke toilet melainkan kembali ke kubikel dengan kaki setengah gemetaran.

Lebih tepatnya aku merasa sangat takut.

"Ya Tuhan, gimana ini? Gimana kalau Pak Akhtara minta duitnya yang dikasihkan ke gue? Astaga! Bodohnya gue!"

Aku menampar pipi kiriku sendiri hingga terasa panas karena kebodohan yang kulakukan. Sekarang aku benar-benar cemas!

Tidak lucu jika Pak Akhtara mem
Juniarth

enjoy reading ... :-) Awas kalau nggak mau nganter!!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
baru sempat baca,jihan belajar mengancam si bujang tua
goodnovel comment avatar
Vidia Astuti
huhh sehari 1...gk sabar deehhh
goodnovel comment avatar
Emi Juniyati
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status