Share

Kerumunan

'Jangan!' jeritku dalam hati, saking takutnya.

Sampai-sampai, aku refleks mengigit tangan kanan milik Jay yang masih membekap mulutku ini, sekeras-kerasnya. Membuat Jay langsung melepas bekapan tangannya cepat, seraya menyeringai setan padaku. Sekaligus mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur.

"Aku tidak menduga kalau kau suka menggigit. Selain itu ..." Jay tampak menjeda ucapannya itu, kemudian menjilat bekas gigitan bibirku yang meninggalkan cekungan cukup dalam pada permukaan tangannya, pada detik berikutnya.

"Air liurmu, manis juga."

Aku yang mendengar kata-katanya itu, langsung melemparkan guling didekatku. Tepat ke arah wajahnya yang sialan, masih saja tampan meskipun baru saja bangun tidur.

'Mampus, headshot!' batinku berteriak heboh.

Yang rupanya meleset, karena Jay memiliki refleks yang bagus. Jadi, membuat lemparan sayang dariku segera ditepiskan dengan mudahnya begitu saja olehnya.

"Wah, kenapa kau jadi bertindak anarkis begini, Adik?"

Aku menyipitkan mata curiga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status