Share

Dipuja Dua Penguasa
Dipuja Dua Penguasa
Penulis: Mocha Latte

Part 1 | Membatalkan Rencana Pernikahan

Cafe Memories.

Di tengah aroma kopi yang harum dan suasana yang tenang, seorang wanita berparas cantik membuka pintu kafe. Sejenak dia berdiri di muka pintu. Matanya berlari ke tiap sudut kafe kesukaan muda mudi itu untuk mencari seseorang. Sebaik saja netranya menangkap sosok sang pria, dia langsung menyusun langkah penuh keanggunan.

“Hei, Lily! Coba kamu lihat ke ruang privat VIP sana. Wanita berkacamata hitam itu adalah Olivia Hudson, artis populer kesukaan kamu, kan?” Seorang gadis menepuk lengan temannya berulang kali dengan wajah tak percaya. Matanya membulat dan mulutnya menganga.

Teman satu kuliahnya lantas menoleh ke arah wanita yang dimaksudkan. Kedua kening indahnya terangkat tinggi. “Kamu benar. Ya Tuhan! Mimpi apa aku semalam hingga bisa bertemu dengan aktris dan supermodel yang sangat terkenal di kota Dashville. Anna, ingatkan aku untuk meminta autograf dari Kak Olivia setelah urusannya selesai,” jawabnya dengan nada senang.

“Sebentar, kenapa Kak Olivia duduk di sana bersama pria asing? Siapa sih orang itu?” Rasa heran mendadak menguasai diri Anna.

Netra kedua gadis cantik itu mengecil lalu mereka bertukar pandang setelah melihat wajah sang pria yang sedang duduk berhadapan dengan Olivia Hudson.

“Itu Kak Lu–” Bicara gadis berkucir ekor kuda itu terputus gara-gara pukulan ringan dari Lily di lengannya. Dia mengaduh pelan sembari berkali-kali menggosok lengan untuk mengusir rasa sakit yang tak seberapa.

“Gila… Bagaimana bisa mereka berpikir untuk berkencan di sini? Apa mereka tidak takut kalau wartawan hiburan menulis artikel buruk tentang mereka? Kalau sampai hal itu terjadi, pasti penggemar perempuan akan marah lalu tingkat popularitas Kak Lucas Sullivan kesayanganku menurun!” gerutu Lily– ‘fans garis keras’ Lucas Sullivan, aktor tampan kelas A– tanpa peduli akan lirikan tajam temannya.

“Artikel buruk? Kamu lupa kalau Kak Lucas dan Kak Olivia sudah lama bertunangan? Bahkan mereka akan menikah lagi dua bulan,” sinis Anna sebelum menghabiskan minumannya. 

Lily terdiam tidak berkutik gara-gara rasa malu menyelimuti dirinya.

Sementara itu, Olivia duduk seraya bersilang tangan di depan si pria dengan tatapan mata penuh curiga. 

“Aku masih ingat kamu sangat suka Iced Americano. Ini, aku sudah memesannya untukmu.” Lucas tersenyum manis.

Olivia melepaskan kaca mata hitamnya lalu segera melemparkan pertanyaan.

“Kenapa kamu mau bertemu denganku di sini? Bukankah kita harus ke butik Claire untuk mencoba baju pengantin?” Ada sesuatu yang mengganjal di hati Olivia, dan dia bisa merasakan bahwa ada yang tidak beres dengan pria tampan beriris biru ini.

“Salahkah kalau aku ingin minum kopi di sini bersama tunanganku yang tercinta?” balas Lucas, usil. Dia bahkan sengaja mengerjap-ngerjap matanya.

Olivia melengos lalu hidungnya memuntahkan napas berat.

‘Dasar pria aneh! Setelah dua minggu menghilangkan diri tanpa kabar berita, dia tiba-tiba ingin minum kopi bersamaku? Apa dia pikir aku mudah dibohongi?’ Firasat Olivia makin kuat mengatakan ada hal buruk telah terjadi namun Lucas sengaja menyembunyikannya.

“Rayuan gombal kamu tidak pernah berubah. Ayolah, Luke. Kita sudah saling kenal sedari SMA. Aku tahu ada hal yang mengganggumu. Sudahi basa-basi kamu dan katakan saja sejujurnya.” Olivia berujar tegas. Saat ini, dia benar-benar tidak mau membuang waktu meladeni rayuan apalagi mendengar omong kosong dari mulut Lucas sedangkan ada banyak urusan yang harus diselesaikan berkenaan pernikahan mereka.

“Hei, tenang. Tak usah terburu-buru. Waktu kita masih banyak untuk bersenang-senang.” Lucas menyesap kopinya tanpa beban sementara Olivia pula mengembus napas panjang, merasa sebal dengan sikap acuh tak acuh sang tunangan.

“Sebenarnya kamu ingin memutuskan pertunangan kita, kan?” terka Olivia bersahaja namun suaranya terkesan mengejek. Bukan tanpa alasan dia menebak sebegitu, adik perempuan Lucas sendiri yang bilang padanya kalau hati Lucas sudah beralih arah.

Deg! Hampir saja Lucas tersedak kopinya sendiri. Segera dia meletakkan cangkir di atas meja.

“Jadi selama ini kamu sudah tahu?” desis Lucas seraya menyeka bibirnya dengan tisu. Dia menoleh ke kiri dan ke kanan dengan cepat. Rasa bimbang terbit dalam hatinya kalau-kalau ada pengunjung kafe sedang menguping percakapan mereka.

“Jangan khawatir. Ruang ini kedap suara. Mereka tidak akan mendengar apa pun,” kata Olivia, tenang.

“Jadi… kamu sudah tahu kalau aku…” Karena cemas, Lucas berkata terbata-bata. 

Ujung bibir Olivia terangkat membentuk seringai yang menakutkan.

“Sudah tentu. Selama dua minggu kamu menghilang tanpa kabar. Ponselmu tak bisa dihubungi dan manajermu juga tidak tahu ke mana kamu pergi. Bahkan Lynn sendiri bilang kamu tidak lagi mencintaiku. Yah, bisa dibilang kalau adikmu itu tampak sangat… membenciku.” Olivia membalas dingin.

Lucas memijit dahi. “Sukar sekali untuk aku mengelabui kamu,” sungut Lucas, jengkel.

Olivia mendekatkan wajahnya betul-betul di hadapan muka Lucas. Lama dia mengamati wajah tampan sang tunangan yang senantiasa menjadi pusat perhatian kaum hawa.

“Aku juga sempat bingung. Apa aku yang terlalu pintar atau kamu yang terlalu bodoh? Ah… Sepertinya kita sama-sama bodoh karena menyetujui rencana perjodohan ini,” bisik Olivia, mengejek. Tawa kecil meletus dari mulutnya.

“Sudah puas menghinaku?” Hanya itu yang mampu Lucas tuturkan.

“Belum. Hati dan kepalaku masih sakit dengan sikap kamu. Apa kamu pikir kita sedang bermain rumah-rumahan nyata? Seharusnya kamu bilang dari awal kalau kamu ingin membatalkan pernikahan kita. Tapi, ini…” Bicara Olivia tergantung serta-merta.

“Tidak ada bedanya, Via. Cepat atau lambat, dampak buruknya tetap sama. Kamu dan aku sama-sama akan dihujat publik setelah berita ini menjadi bahan pembicaraan,” sela Lucas, geram dengan sikap Olivia yang menurutnya sangat keras kepala. Apa susahnya menerima keputusan ini dengan hati legowo?

“Apa katamu? Tidak ada bedanya? Sudah tentu ada, Luke. Jika kamu jujur sedari awal, aku pasti bisa membujuk keluargaku untuk memutuskan pertunangan kita. Tapi sekarang, surat undangan pernikahan kita telah tersebar luas.” Olivia menghentikan bicaranya sebentar seraya memejamkan mata. Dia berusaha menetralkan racun amarah yang menyengat kalbu.

“Luke, pikirkan kembali keputusanmu. Kamu sendiri tahu nenekmu telah mengundang semua anggota keluarga Knight ke acara pernikahan kita. Kamu tidak bisa mempermalukan Hudson dan Sullivan di depan keluarga paling kaya di negara ini. Bisa rusak rencana proyek bisnis bernilai 500 juta dollar yang telah disepakati keluarga kita dengan mereka,” bujuk Olivia, bersungguh-sungguh. 

Dia sangat berharap Lucas akan menukar keputusannya namun hampa. Segala usahanya berakhir sia-sia.

“Uang bisa dicari tetapi cinta tak bisa dipaksakan. Percaya padaku, Via. Kita masih punya waktu. Kalau perlu, kita hubungi para wartawan hiburan dan meminta mereka menyebarkan berita bahwa kita berdua tidak jadi menikah dan memilih untuk berteman saja,” balas Lucas, enteng.

Olivia terdiam. Rasa sesak kembali menguasai dada saat mendengar kalimat kejam yang keluar dari mulut Lucas. Perih sekali rasanya! 

“Kamu lebih memedulikan perasaan kamu dibandingkan perasaan keluarga kita yang bakal kehilangan proyek 500 juta dollar? Sejak kapan kamu berubah menjadi pria bajingan seperti ini? Pasti sejak kamu berteman dengan wanita bodoh nan miskin, si Ariana Wilson itu, bukan?” Saking marahnya, Olivia melempar kata-kata keji, masih dengan suara lembut tetapi mampu mengoyak jantung.

Wajah Lucas langsung berubah masam.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wu An Li
semangat ya kak. kalo ceritanya bagus, saya akan buka bab selanjutnya dengan koin tanda saya mendukung cerita kaka
goodnovel comment avatar
Zea Azalea
ceritanya bagus. tapi tolong banyakin bab nya
goodnovel comment avatar
Mocha Latte
Assalamualaikum/Selamat Sejahtera, Ini adalah karya kedua saya di GN setelah dua tahun hiatus. Buat para pembaca, makasih banyak sudi mampir ke sini. Kalian bisa baca novel ini menggunakan bonus poin GN maupun nonton iklan. Buat yang sudi merogoh koin, saya doakan agar kalian sentiasa bahagia^_^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status