Share

Karma Secepat Kilat

Orang berlarian, suasana tiba-tiba menjadi riuh.

“Kecelakaan.”

“Orangnya masuk ke parit.”

“Mana perempuan lagi.”

Apa itu Laras? Tadi kudengar suara yang berteriak juga mirip dengan suara Laras.

Rasa penasaran menggelayuti tapi lebih penting mengobati pelipis Qai yang berdarah. Kulihat Qai memang sudah tenang, tapi masih sesegukan.

Kenapa bisa ada wanita yang begitu keras hatinya seperti Laras. Anak sendiri dia lukai begini. Mungkin dia punya masalah kejiwaan karena sampai hati menyakiti anaknya.

“Ayah bersyukur karena kamu tidak dirawat olehnya, Nak,” gumamku lalu membawa Qai masuk, mengabaikan rasa sakit yang menjalar di lengan.

Gips yang kukenakan juga sudah basah dan otomatis harus diganti. Ini membuatku harus pergi ke rumah sakit untuk menggantinya.

“Obat luka untuk bayi dan orang dewasa sama tidak ya?” Aku menggaruk tengkuk, merasa bingung dan takut salah.

Kuputuskan untuk menghubungi ibu, memintanya membelikan obat luka untuk Qai.

“Qai kenapa?”

“Nanti saja aku jelaskan, Bu. Kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya Bagas cpt sadar jangan macem2 sama perempuan lagi dh tobat itu udah brp x mmu celaka .itu balasan nya k.u sakitin Nilam ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status