Share

Bab 21

Perempuan itu memang manis dan masih sangat muda. Nisa tidak habis pikir, mengapa ada laki - laki yang tega menyia - nyiakan perempuan yang begitu terlihat manis seperti ini. Nisa saja begitu bertemu langsung suka dan jatuh hati, apalagi kaum adam?

"Nama Saya Tini, Bu. Kata Teh Maya Saya boleh kerja di sini?"

Nisa mengangguk.

"Tapi kalau Ibu boleh tahu, kenapa Kamu bercerai? Bukannya anak Kamu masih kecil - kecil?" Tini tertunduk. Entah apa yang ia rasakan atas pertanyaan Nisa tadi.

"Maaf, Tin. Kalau ucapan Ibu nyakitin perasaan Kamu." ucap Nisa terburu - buru. Nisa tidak melihat ada senyum miring di bibir Tini.

"Nggak papa, Bu.Maaf Saya belum bisa cerita, Bu. Rasanya masih sakit." Nisa mengangguk dengan hati iba.

Malam ini Tini mulai bekerja di warung pemancingan. Kehadirannya membuat heboh para pemancing dan karyawan Iman."

Mereka bersedia mengantar dan menjemput Tini pulang pergi bekerja.

"Udah keduluan sama si Rasya." keluh Juned.

"Kamu 'kan punya istri, Ned. Ngapain Kamu i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status