Share

Bab 29

"Pah?" hanya panggilan berupa desahan yang terlontar dari bibir Nisa saat pagutan itu berakhir.

"Kita lanjutin yang tadi pagi, ya?" Iman menarik Nisa masuk ke dalam kamar dan langsung menguncinya.

Iman perlahan mendorong Nisa ke tempat tidur.

Nisa memejamkan matanya saat Iman kembali melumat bibirnya. Ia membalas lumatan itu dengan bergairah.

"Emmmhh..' keluh Nisa saat Iman mulai memberi kecupan - kecupan kecil di lehernya.

"Paahhh..?" tubuh Nisa menggelinjang sesaat. Tubuhnya mulai terasa terbakar.

"Mmm?" nafas Iman mulai memburu. Ia membuka kancing daster Nisa. Begitu terbuka ia membenamkan wajahnya di sana.

"Awwhh...Geli.. Pah.."

Tok - Tok! Tok -Tok!

Tok - Tok! Tok -Tok!

"Mamaah! Kok dikunci, sih? Doni mau be - a - be!" suara Doni terdengar memaksa. Kenapa anak itu tiba - tiba pulang?

"Busyet, dah!" Iman mengucak rambutnya seraya bangun dari atas tubuh Nisa.

"Kenapa nggak di kamar mandi sana aja sih, Don?!" seru Iman gusar. Ia sudah berdiri di depan pintu tapi tidak ingin mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status