Share

Bab 28

Telphon Nisa langsung ditolak oleh Doni.

"Nggak di angkat?" Nisa mengangkat bahunya.

Bibib bibib..!

Doni men chat nya.

'Ada apa, Mah. Jangan telphon, Doni masih belajar.'

'Mamah mau pergi sama Wak Yanah. Kalau Kamu pulang masak mie aja, ya. Mie sama telornya ada di lemari makan.' balas Nisa.

'Mamah mau kemana?'

'Nggak tau. Ini sama Wak Yanti dan Wak Sari juga.'

'Oh.' Hanya itu jawaban Doni.

"Gimana? Jadi ikut, 'kan?"

Nisa mengangguk menanggapi pertanyaan Yanti.

Sari menghela nafas lega. Ia sendiri tidak ada yang perlu dipikirkan. Anak - anaknya sudah menikah semua. Sedang Yanti anaknya juga sudah bekerja dan tinggal di luar kota.

"Hayuk!" Ijay akhirnya tiba dan menyuruh mereka masuk ke dalam mobil.

"Pah, Kita cari makan dulu, ya?" kata Yanah begitu Ia duduk. Ijay mengerutkan dahinya.

"Makan? Kemana?"

"Terserah Papah aja, yang enak di mana."

'Kok pakai acara makan, sih?' Ijay menggaruk kepalanya. ia mulai melajukan mobilnya

"Emang harus makan dulu ya?"

"Haruslah! Teh Yanah 'kan u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status